Waktu dan Tempat Bibit udang yang digunakan Desain penelitian Perlakuan Kultur Probiotik Pengukuran Faktor Fisik-Kimia dan Biologi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10Maret-10Mei 2014 di Desa Kuala Putri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai.

3.2 Bibit udang yang digunakan

Bibit udang yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Hatchery Kuala Putri Permai Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Bibit yang digunakan pada penelitian ini pada stadia post larva 10 PL 10 artinya pemiliharan 10 hari pada stadia post larva, sebelum dilakukan panen terlebih dahulu dilakukan scoringstress test.

3.3 Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan tank fiber sebagai wadah budidaya dengan tonase air sebanyak 500 L, pemilihan penggunaan tank fiber ini diharapkan menggambarkan kondisi pada areal tambak. Padat tebar bibit yang dimasukkan pada tank fiber 100 ekor500 L Kontrol : padat tebar udang 100 ekor500 L tanpa pemberian probiotik dengan 3 kali ulangan pada masing-masing perlakuan. Dengan gambaran sebagai berikut ; Dosis 0.1 g : padat tebar udang 100 ekor500 L dengan pemberian probiotik 0.1 g Dosis 0.3 g : padat tebar udang 100 ekor500 L Dosis 0.5 g : padat tebar udang 100 ekor500 L dengan pemberian probiotik 0.5 g dengan pemberian probiotik 0.3 g

3.4 Perlakuan Kultur Probiotik

Universitas Sumatera Utara ` Probiotik yang digunakan adalah probiotik komersil siap pakai dalam bentuk padat. Produk yang digunakan adalah probiotik produk INVE. Sebelum diaplikasikan ke media budidaya terlebih dahulu di kultur sesuai dengan takarandosis perlakuan penelitian, dengan komposisi bakterinya adalah bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus licheniformis. Sebanyak 250 ml air tawar, 1 g kaolin dimasukkan ke dalam beaker glass lalu diaerasi selama setengah jam kemudian sebanyak 1 ml molase dimasukkan ke dalam wadah kultur, kemudian diaerasi selama 2 jam. Probiotik ditebar ke dalam perlakuan sesudah selesai pemberian pakan, sekitar jam 08.00 – 10.00 pagi.

3.5 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia dan Biologi

Faktor fisik–kimia-biologi, pertumbuhan mutlak serta sintasankelangsungan hidup udang. yang diukur adalah suhu, pH, salinitas, Dissolved Oxygen DO, amonia, nitrat,, alkalinitas, serta faktor biologi yaitu bakteri vibrio, pertumbuhan mutlak dan sintasankelangsungan hidup. Tabel 2. Pengukuran Faktor Fisik Kimia Parameter Unit Alat Merk Suhu Thermometer C German pH pH meter German Salinitas ppt Refraktometer German DO mgl DO meter German Amonia mgl Colorimeter German Alkalinitas mgl Colorimeter Rumania Bakteri Vibrio Perhitungan jumlah bakteri Vibrio mengunakan cawan tebar dengan media agar TCBS, dengan mengkultur 1 ml pada setiap plate, kemudian diinkubasi selama 1 kali 24 jam, jumlah koloni yang berwarna hijau dan kuning dihitung Panen Universitas Sumatera Utara Menghitung udang Litopenaeus vannamei yang masih hidup selama 2 bulan pemeliharaan dapat dilakukan setelah panen. Kelulusan hidup survival rate udang Litopenaeus vannamei dapat dihitung dengan memakai rumus menurut Darmono 2003 adalah sebagai berikut: 100 x No Nt SR = dimana : SR = Survival Rate No = Populasi awal ekor Nt = Populasi akhir ekor Sedangkan pertumbuhan berat mutlak udang Litopenaeus vannamei dapat dihitung dengan memakai rumus menurut Effendi 1979 adalah sebagai berikut: W m = W t - W dimana: W o m W = Berat mutlak udang g t W = Berat akhir rata-rata individu g o

3.6 Rancangan Penelitian