mampu menekan kematian pascalarva udang windu melalui pengendalian populasi bakteri Vibrio sp. dalam air media. Dalam Penelitian ini jumlah total
koloni meningkat pada minggu 3-4, namun pada minggu kelima hingga pemanenan udang jumlah total vibrio menurun terus sampai batasan normal.
4.1.3 Pertumbuhan mutlak Litopenaeus vannamei
Pertumbuhan mutlak yang diamati yaitu bobot tubuh larva udang Litopenaeus vannamei. Hasil pengamatan pertumbuhan harian bobot udang selama 60 hari
pemeliharaan udang, bobot udang meningkat seiring dengan lama waktu pemeliharaan untuk semua perlakuan. Namun bila dilihat dari grafik diatas bahwa
berat bobot larva udang Litopenaeus vannamei menunjukkan bahwa perlakuan probiotik dengan dosis 0.3 g memberikan pertumbuhan yang tinggi yaitu 8.89 g.
Selanjutnya yang terendah pada perlakuan probiotik dengan dosis 0.1 g dan kontrol tanpa pemberian probiotik sekitar 5.85 g dan 5.99 g. Berdasarkan
penelitian yang sudah dilakukan sehinga diperoleh bobot rata-rata udang setelah 60 hari pemeliharaan seperti tertera pada Gambar 1.
Gambar 1. Pertumbuhan berat udang Litopenaues vannamei selama 60 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan meningkat dengan adanya penambahan dosis probiotik, hal ini bisa dilihat bahwa pertumbuhan bobot
udang tertinggi pada perlakuan probiotik dengan dosis 0.3 g sebesar 8.89 g,
Universitas Sumatera Utara
namun sebaliknya dengan penambahan probiotik pada perlakuan 0.5 g menurunkan pertumbuhan bobot udang menjadi 7.71 g. Hal ini menunjukkan hasil
yang maksimal untuk setiap perlakuan Gambar 1 yaitu pada dosis 0.3 g. Hal ini diduga karena jumlah bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan udang dan
hidup di dalamnya meningkat sejalan dengan dosis probiotik yang diberikan. Selanjutnya bakteri tersebut di dalam saluran pencernaan udang mensekresikan
enzim-enzim pencernaan seperti protease dan amilase Gatesoupe 1999; Moriaty 1998; Fardiaz 1992. Enzim yang disekresikan ini jumlahnya meningkat juga
sesuai dengan jumlah dosis probiotik yang diberikan yang pada gilirannya jumlah pakan yang dicerna juga meningkat. Peningkatan daya cerna bermakna pula pada
semakin tingginya nutrien yang tersedia untuk diserap tubuh, sehingga retensi protein dan pertumbuhan meningkat. Menurut Widanarni et al., 2010
menyatakan bahwa penggunaan probiotik dalam dosis tinggi ternyata tidak menjamin perlindungan yang lebih baik terhadap hewan inang. Sambasivam et
al., 2003 dan Farzanfar 2006 menambahkan bahwa pengendalian kualitas air dapat dilakukan secara biologis pada budidaya udang melalui aplikasi probiotik
yang juga memberikan efek positif terhadap udang baik itu pertumbuhan, sintasan maupun feeding conversion rasio FCR.
Menurut Effendie 1979 menjelaskan bahwa pertumbuhan udang dipengaruhi oleh keturunan, jenis kelamin, umur, kepadatan, parasit, dan penyakit
serta kemampuan memanfaatkan makanan. Pertambahan bobot badan sangat dipengaruhi oleh konsumsi pakan, karena konsumsi pakan menentukan masukan
zat nutrisi ke dalam tubuh yang selanjutnya dipakai untuk pertumbuhan dan keperluan lainnya. Gunarto Hendrajat 2008 mengemukakan bahwa laju
tumbuh udang vannamei di tambak dipengaruhi oleh suplai pakan yang diberikan, pemupukan, aerasi dan sintasan udang yang dibudidayakan.
4.1.4 Sintasankelulusan hidup Litopenaeus vannamei