Abortus Imminens Abortus Insipiens

spontan, kematian embrio biasanya terjadi paling lama 2 minggu sebelum perdarahan. Oleh karena itu, pengobatan untuk mempertahankan janin tidak layak dilakukan jika telah terjadi perdarahan banyak karena abortus tidak dapat dihindari. Sebelum minggu ke-10, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan dengan lengkap. Hal ini disebabkan sebelum minggu ke-10 vili korialis belum menanamkan diri dengan erat ke dalam desidua hingga telur mudah terlepas keseluruhannya. Antara minggu ke-10-12 korion tumbuh dengan cepat dan hubungan vili korialis dengan desidua makin erat hingga mulai saat tersebut sering sisa-sisa korion plasenta tertinggal kalau terjadi abortus. Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk, ada kalanya kantung amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas blighted ovum, mungkin pula janin telah mati lama missed aborted. Pada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dank arena cairan amnion menjadi kurang oleh karena diserap Maryunani Yulianingsih, 2009

D. Klasifikasi Abortus

Menurut terjadinya abortus dibagi atas :

1. Abortus Spontan abortus yang berlangsung tanpa tindakan

a. Abortus Imminens

1 Definisi Menurut Sastrawinata, Martaadisoebrata dan Wirakusumah 2005 abortus imminens didiagnosis bila seseorang wanita hamil 20 minggu mengeluarkan darah sedikit pervaginam, perdarahan dapat berlanjut beberapa hari atau dapat berulang, dan dapat pula disertai sedikit nyeri perut bawah. Universitas Sumatera Utara Menurut Maryunani dan Yulianingsih 2009 penentuan kehidupan janin dilakukan ideal dengan ultrasonografi, dilihat gerakan denyut jantung janin dan gerakan janin. Keadaan janin sebaiknya segera ditentukan karena mempengaruhi rencana pelaksanaan. 2 Tanda dan Gejala a Perdarahan sedikitbercak b Kadang disertai rasa mulaskontraksi c Periksa dalam belum ada pembukaan d Palpasi : tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan uterus membesar sebagaimana usia kehamilan e Hasil Tes Kehamilan +positif 3 Penatalaksanaan a Tirah baring untuk menambah aliran darah ke uterus dan mengurangi perangsangan mekanis. b Periksa tanda-tanda vital c Kolaborasi dalam pemberian sedative untuk mengurangi rasa sakit dan cemas. d Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C e Bersihkan vulva minimal 2 kali sehari untuk mencegah infeksi.

b. Abortus Insipiens

1 Definisi Menurut Maryunani dan Yulianingsih, 2009 abortus Insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit. Universitas Sumatera Utara 2 Tanda dan Gejala a Perdarahan banyak disertai bekuan b Mulas hebat kontraksi makin lama makin kuat dan makin sering c Ostium uteri eksternum mulai terbuka serviks terbuka d Pada palpasi : tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan 3 Penatalaksanaan a Apabila bidan menghadapi kasus abortus insipiens, segera berkonsultasi dengan dokter kebidanan sehingga pasien mendapat penanganan yang tepat dan cepat. b Pada kehamilan 12 minggu, bahaya perforasi terhadap kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dioercepat. c Pada kehamilan 12 minggu yang disertai perdarahan adalah pengeluaran janin kuretase d Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal. Lakukan manual plasenta.

c. Abortus Inkompletus