Komplikasi Abortus Kerangka Konsep

b Harus meminta pertimbangan tim ahli ahli medis lain, agama, hukum, psikologi c Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat. d Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenagaperalatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah. e Prosedur tidak dirahasiakan f Dokumen medik harus lengkap. b. Abortus Provokatus Kriminalis 1 Definisi Aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik illegal. Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat- alat atau obat-obat tertentu.

E. Komplikasi Abortus

Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi, infeksi dan syok. 1. Perdarahan Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya. 2. Perforasi Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiper retrofleksi, jika terjadi peristiwa ini penderita perlu diamati dengan teliti jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi dan tergantung dari luas dan bentuk perforasi, melakukan penjahitan pada luka perforasi jika Universitas Sumatera Utara perlu lakukan histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh awam menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas, mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus segera dilakukan untuk menentukan luas cedera, untuk selanjutnya mengambil tindakan – tindakan seperlunya guna mengatasi komplikasi 3. Infeksi Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada inkompletus dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan teknik asepsis dan anti septic. Pada aboortus septik virulensi bakteri tinggi dan infeksi menyebar ke miometrium, tuba, parametrium dan peritoneum. Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis, dengan kemungkinan diikuti dengan syok. 4. Syok Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan atau syok hemoragik dan karena infeksi atau syok endoseptik Manuaba, 1998 Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka Konseptual adalah kerangka hubungan antara variabel yang ingin di amati melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep pada penelitian ini, variabel independen variabel bebas yaitu usia dan paritas ibu kemudian variabel dependennya variabel terikat adalah kejadian abortus. Variabel Independen Variabel Dependen Skema 1. Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Usia Dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Abortus di RSUD Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2010-Desember 2011

B. Hipotesis