1. Adanya faktor kedekatan antara lokasi penelitian dengan daerah asal tempat tinggal peneliti
sehingga memudahkan berbagai akses dalam mengumpulkan data. 2.
Faktor sarana dan prasarana yang cukup memadai dan mendukung untuk penyelesaian penelitian.
3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1. Unit Analisis
Salah satu ciri karakteristik dari penelitian sosial social research adalah menggunakan apa yang disebut dengan “Unit of analysis” ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan
penelitian sosial yaitu individu, kelompok dan sosial Danandjaja, 2005 : 31. Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis atau objek kajian adalah anak-anak yang menjadi anggota dalam kesenian kuda
lumping, ketua sanggar kesenian kuda lumping “Turonggo Madyo Budoyo” dan masyarakat yang berada di sekitar sanggar kesenian kuda lumping.
3.3.2. Informan
Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian yang merupakan sumber informasi yang aktual dalam menjelaskan tentang masalah penelitian. Adapun yang menjadi
informan penelitian ini, yaitu: ketua seni kuda lumping, anak-anak yang menjadi anggota dalam kesenian
kuda lumping, dan orang tua yang anaknya menjadi anggota kuda lumping.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Keabsahan dalam penelitian perlu suatu data untuk mendukung kebenaran yang akan diteliti, melalui pengumpulan data yang dilakukan langsung oleh peneliti dalam situasi sesungguhnya. Maka jenis
pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui data primer dan data sekunder.
3.4.1. Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Data primer adalah data yang berangkat dari data lapangan lokasi penelitian untuk mencari data– data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun tekhnik pengumpulan data ini
dilakukan dengan cara: 3.4.1.1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan Bungin, 2007:115. Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu dengan panca indera
lainnya. Dalam hal ini peneliti dapat melihat secara langsung kegiatan yang sedang berlangsung ketika anak-anak sedang bermain kuda lumping.
3.4.1.2. Wawancara Mendalam
Metode wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau yang diwawancarai. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada orang-orang yang menjadi informan, dan penelitian ini biasa disebut dengan metode interview guide yakni aturan-aturan daftar pertanyaan sebagai acuan bagi
peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode pengumpulan data dengan wawancara yang dilakukan berulang– ulang kali dan
membutuhkan waktu yang cukup lama bersama informan di lokasi penelitian Bungin, 2007:108. Wawancara mendalam yang dimaksud adalah percakapan yang sifatnya luwes terbuka dan tidak baku.
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap informan pada anak-anak yang menjadi anggota kuda lumping dan ketua sanggar kuda lumping.
3.4.2. Data Sekunder
Tehnik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian studi kepustakaan dengan menghimnpun berbagai informasi yang diperlukan untuk mendukung data
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari buku-buku ilmiah, tulisan ilmiah, jurnal yang diperoleh peneliti dari perpustakaan atau internet, laporan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang dianggap relevan dan keabsahan
dengan masalah yang diteliti.
3.5. Interpretasi Data