Strategi Peningkatan Kunjungan Melalui Perbaikan Kualitas Website Lapis Bogor Sangkuriang

STRATEGI PENINGKATAN KUNJUNGAN MELALUI
PERBAIKAN KUALITAS WEBSITE LAPIS BOGOR
SANGKURIANG

RATIH INDRI HASTUTI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Peningkatan
Kunjungan Melalui Perbaikan Kualitas Website Lapis Bogor Sangkuriang adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Ratih Indri Hastuti
NIM H24100141

ABSTRAK
RATIH INDRI HASTUTI. Strategi Peningkatan Kunjungan Melalui Perbaikan
Kualitas Website Lapis Bogor Sangkuriang. Dibimbing oleh PRAMONO D.
FEWIDARTO.
Hampir semua perusahaan memiliki website sendiri untuk mendukung
pemasaran produk atau jasa mereka.Bentuk keberhasilan website ini dapat dilihat
dari seberapa besar kunjungan ulang ke website. Tujuan penelitian ini antara lain
(1) Mengidentifikasi faktor dominan yang menyebabkan seseorang tertarik
melakukan kunjungan ulang ke website (2) Menganalisis kinerja website Lapis
Bogor Sangkuriang dalam mengkomunikasikan isi pesannya kepada konsumen
dan (3) Merekomendasikan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas
website dalam rangka meningkatkan kunjungan ulang ke website Lapis Bogor

Sangkuriang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistika
deskriptif, tabulasi silang, analisis gap, dan Importance Performance Analysis.
Berdasarkan penelitian dengan analisis statistika deskriptif didapatkan bahwa
content website merupakan faktor dominan yang membuat seseorang tertarik
berkunjung ulang ke website. Kinerja website Lapis Bogor Sangkuriang juga
dapat dikatakan masih tergolong rendah. Strategi yang dapat dilakukan antara lain
menerapkan sistem “linkage ability”, menggunakan komposisi warna yang
harmonis dan tidak mencolok, dan menambahkan fitur member ID pelanggan di
website.
Kata kunci: kesenjangan, kualitas website, kunjungan ulang

ABSTRACT
RATIH INDRI HASTUTI. Strategy of Improvement Visit Through Lapis Bogor
Sangkuriang’s Website Quality Improvement. Supervised by PRAMONO D.
FEWIDARTO.
Most of all companies have their own website to endorse marketing of their
product or goods. One of the successful website can be signed by how many
revisit user to the website. The purpose of this research are (1) to identify
dominant factor which make consumer interested to revisit the website (2) to
analyze performance of Lapis Bogor Sangkuriang’s website in communicating

their message to consumers (3) to recommend an appropriate strategy to redesign
their website to increase quality of Lapis Bogor Sangkuriang’s website. Data
analizing use the descriptive statistic analysis, crosstab, gap analysis, and
Importance Performance Analysis. Based on the descriptive analysis result, it is
found out that website content is the dominant factor that attract people to revisit
the website. Performance from Lapis Bogor Sangkuriang’s website is low. The
strategy can be done such as implement a linkage ability system, using
harmonious colors composition and unobtrusive, and adds a feature customer
membership.
Keywords: gap, revisit, website quality

STRATEGI PENINGKATAN KUNJUNGAN MELALUI
PERBAIKAN KUALITAS WEBSITE LAPIS BOGOR
SANGKURIANG

RATIH INDRI HASTUTI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi

pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian ini ialah Online Marketing, dengan judul Strategi Peningkatan
Kunjungan Melalui Perbaikan Kualitas Website Lapis Bogor Sangkuriang. Skripsi
ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Pramono D Fewidarto, MS
selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan
saran dalam pembuatan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Raden Paulus Aris Pambudi selaku bagian Marketing

Lapis Bogor Sangkuriang, dan responden yang telah membantu selama proses
pengumpulan data. Penghargaan penulis sampaikan kepada orang tua,
Departemen Manajemen, rekan-rekan Manajemen 47 IPB, dan orang terkasih atas
doa, dukungan dan motivasinya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor,

Agustus 2014

Ratih Indri Hastuti

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

1
2
2
3

3

TINJAUAN PUSTAKA

3

METODOLOGI PENELITIAN

9

Kerangka Pemikiran
Tahapan Penelitian
Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Lokasi dan Waktu Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
Profil Responden
Faktor Penyebab Kunjungan Ulang ke Website

Analisis Kinerja Website Lapis Bogor Sangkuriang
Kesenjangan antara Tingkat Harapan dengan Kondisi Aktual Website Lapis
Bogor Sangkuriang
Strategi Pengembangan Website Lapis Bogor Sangkuriang
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

9
9
12
12
13
13
13
13
14
17
17

23
27
28
29
29
30

DAFTAR PUSTAKA

30

LAMPIRAN

31

RIWAYAT HIDUP

32

DAFTAR TABEL

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

21
22

Statistik kunjungan website Lapis Bogor Sangkuriang
Populasi mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor
Data responden berdasarkan jenis kelamin
Data responden berdasarkan fakultas
Data responden berdasarkan jenjang semester yang sedang ditempuh
Data pengeluaran pulsa setiap bulan
Frekuensi mengakses website dalam sehari
Gadget untuk mengakses website
Jenis website yang sering dikunjungi
Faktor penyebab ketertarikan berkunjung ulang ke website
Minat kunjungan ulang terkait jenis kelamin
Minat kunjungan ulang terkait frekuensi mengakses website
Minat kunjungan ulang terkait gadget yang digunakan
Minat kunjungan ulang terkait komposisi warna
Minat kunjungan ulang terkait tambahan fitur
Minat beli terkait jenis kelamin
Minat beli terkait kemudahan memperoleh informasi di website
Minat beli terkait informasi produk
Minat beli terkait tambahan fitur
Minat beli terkait minat kunjungan ulang ke website
Analisis gap kriteria website
Rata-rata tingkat harapan-kinerja indikator website

1
12
14
14
15
15
15
16
16
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
26

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Kerangka pemikiran penelitian
Tahapan penelitian
Radar kriteria kemudahan penggunaan website
Radar kriteria desain website
Radar kriteria isi (content) website
Diagram kartesius indikator kualitas website

10
11
24
25
25
27

DAFTAR LAMPIRAN
1 Tujuan, kebutuhan data, sumber data, metode pengumpulan data, metode
analisis data, dan kesimpulan
31

1
1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Dampak yang dihasilkan dari perkembangan tersebut adalah berubahnya sebagian
besar aktivitas manusia ke dalam bentuk mobile. Saat ini masyarakat
menggunakan internet untuk berbagai hal seperti berkomunikasi dengan teman,
transaksi secara online, hingga akses berita yang juga dapat dilakukan secara
online. Berubahnya bentuk aktivitas manusia tersebut mengakibatkan perubahan
hampir di semua aspek, tidak terkecuali aktivitas pemasaran.
Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha sebagai
salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh
laba dari produk yang ditawarkan. Saat ini, individu atau perusahaan dapat
memasarkan barang atau jasa mereka melalui internet yang kemudian dikenal
sebagai internet marketing atau online-marketing atau e-marketing. Menurut
Shera (2010), internet marketing adalah kegiatan yang dilakukan melalui media
internet dengan tujuan memperoleh keuntungan. Melalui internet, kegiatan bisnis
menjadi lebih mudah dan murah karena tidak mengharuskan penjual dan pembeli
bertatap muka secara langsung.
Salah satu cara pemasaran melalui internet adalah dengan memasarkan
produk melalui website perusahaan sendiri. Hampir semua usaha memiliki website
untuk membantu pemasaran produk mereka. Perusahaan dapat meletakkan semua
informasi terkait produk mereka di website. Penggunaan website sebagai sarana
pemasaran merupakan pelengkap dari bentuk media marketing lainnya.
Keunggulan yang ditawarkan oleh website adalah adanya ruang tak terbatas
sehingga siapapun yang dapat mengakses internet dapat mengakses web tersebut.
Lapis Bogor Sangkuriang merupakan salah satu jenis usaha yang sedang
berkembang saat ini. Pemasaran produk mereka dilakukan melalui berbagai cara,
termasuk melalui media online. Pemasaran melalui media online seperti twitter
dan Facebook cukup efektif dalam membantu meningkatkan volume penjualan
produk Lapis Bogor Sangkuriang. Pihak Lapis Bogor Sangkuriang juga
melakukan pemasaran produk melalui website perusahaan sendiri. Keberadaan
website menjadi hal yang penting bagi pihak Lapis Bogor Sangkuriang karena
dapat membantu meningkatkan volume penjualan produk. Keberhasilan website
dapat terlihat dari tingkat kunjungan, durasi kunjungan, dan hal-hal yang
dilakukan pengunjung saat membuka website.
Tabel 1 Statistik kunjungan website Lapis Bogor Sangkuriang
No
1
2
3
4

Bulan
Jan 2014
Feb 2014
Mar 2014
Apr 2014

Jumlah kunjungan
37
24
44
62
∑ = 167

Sumber: Data diolah dari Lapis Bogor Sangkuriang (2014)

Rata-rata kunjungan per hari
1.19
0.85
1.41
2.06
Rata-rata = 1.39

2

Berdasarkan data pada Tabel 1 terlihat bahwa tingkat kunjungan ke website
Lapis Bogor Sangkuriang masih terlalu kecil. Hal ini terlihat dari rata-rata tingkat
kunjungan per hari yang hanya sebesar 1 – 2 kunjungan. Rendahnya tingkat
kunjungan ke website dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
kurangnya publikasi website. Meskipun tingkat kunjungan ke website masih
terbilang rendah, namun data penjualan Lapis Bogor Sangkuriang beberapa tahun
terakhir mengalami peningkatan dimana awalnya hanya mampu menjual 50 boks
per hari, saat ini pihak Lapis Bogor Sangkuriang sudah mampu menjual hingga
3400 boks per hari. Jadi dapat diduga bahwa kontribusi keberadaan website
terhadap penjualan masih relatif kecil.
Sebagai salah satu media komunikasi pemasaran, website harus berisi
informasi yang lengkap yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini dapat membantu
terciptanya kunjungan ulang konsumen ke website. Pihak Lapis Bogor
Sangkuriang perlu melakukan pengembangan pada website mereka agar dapat
membantu meningkatkan kunjungan ulang yang dilakukan konsumen. Bagaimana
cara mengembangkan website agar mampu meningkatkan kunjungan ulang ke
website tersebut menjadi salah satu hal yang menarik untuk diteliti.

Perumusan Masalah
Media online merupakan sarana pemasaran yang sering digunakan akhirakhir ini, salah satunya dengan menggunakan website. Tingkat kunjungan ke
website memiliki korelasi dengan besarnya volume penjualan suatu usaha.
Semakin besar tingkat kunjungan suatu website, diasumsikan volume penjualan
usaha tersebut juga tinggi. Usaha Lapis Bogor juga melakukan pemasaran produk
mereka melalui website. Oleh karena itu produsen Lapis Bogor Sangkuriang perlu
memiliki strategi yang tepat guna membantu mengembangkan website agar
tingkat kunjungan ulang ke website dapat meningkat.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan
dilakukannya penelitian ini antara lain:
1. Mengidentifikasi faktor dominan yang menyebabkan seseorang melakukan
kunjungan ulang ke website.
2. Menganalisis kinerja website Lapis Bogor Sangkuriang dalam
mengkomunikasikan isi pesannya kepada konsumen.
3. Merekomendasikan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas website
dalam rangka meningkatkan kunjungan ulang ke website Lapis Bogor
Sangkuriang.

3

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
merancang strategi yang tepat untuk meningkatkan kunjungan ulang ke
website sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
2. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi program
Strata 1 di Departemen Manajemen FEM IPB dan mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat selama perkuliahan.
3. Bagi pendidikan dan civitas akademi, penelitian ini dapat dijadikan referensi
untuk penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memfokuskan pada perancangan strategi yang tepat untuk
mendesain ulang website Lapis Bogor Sangkuriang agar tingkat kunjungan ulang
ke website meningkat. Penelitian dilakukan pada mahasiswa program Strata 1 IPB
yang mempunyai pengalaman pernah membuka website. Kriteria website yang
diteliti dibatasi pada faktor internal website antara lain kegunaan (usability),
content, dan desain website. Hasil akhir yang ingin diperoleh dari penelitian
adalah melihat apakah terdapat minat kunjungan ulang seseorang setelah
dilakukan perbaikan terhadap website dan melihat minat beli terhadap produk
Lapis Bogor Sangkuriang.

TINJAUAN PUSTAKA

Pemasaran melalui Internet
Seiring dengan berkembangnya teknologi, aktivitas masyarakat kini menjadi
lebih cepat, mudah, dan murah. Perkembangan teknologi juga mengubah strategi
pemasaran perusahaan menjadi bentuk online yang dikenal sebagai e-marketing.
Pemasaran internet (yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai e-marketing atau
online-marketing atau internet marketing) adalah tindakan memasarkan produk
atau jasa melalui internet (online). Pemasaran melalui internet ini tidak jauh
berbeda dengan memasarkan secara offline, hanya saja di internet marketing
penjual dapat memasarkan produk atau jasa mereka melalui blog, jejaring sosial,
dan lain sebagainya. Definisi e-marketing menurut Kotler dan Amstrong (2004):
“e-marketing is the marketing side of e-Commerce, it consists of company
efforts to communicate abaout, promote and sell products and services over the
internet”.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa e-marketing merupakan sisi
pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja perusahaan untuk
mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa
melalui internet. Salah satu definisi yang paling sering digunakan yang juga

4

mendorong adanya aktivitas online-marketing adalah menurut Chartered Institute
of Marketing, dimana:
“marketing is the management process, which identifies, anticipates and
supplies customer requirement profitably”.
Menurut Boone dan Kurtz (2005), e-marketing adalah salah satu komponen
dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi
proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa
kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain.

Definisi Website
World wide web sering disingkat www atau web adalah suatu metode untuk
menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video
yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu
dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah
browser (Yuhefizar 2008). Definisi lain mengenai website adalah suatu kumpulan
halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar
diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink) (Saputro 2007).

Kriteria Website yang Baik
Setiap sesuatu yang diciptakan mempunyai kriteria, dalam hal ini situs juga
mempunyai kriteria. Adapun kriteria-kriteria situs yang baik menurut Suyanto
(2007), dapat dilihat dari:
a. Usability
Usability merupakan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan
aplikasi atau situs web sampai pengguna dapat mengoperasikannya dengan
mudah dan cepat. Untuk mencapai tingkat usability yang ideal, sebuah situs
harus memenuhi 5 syarat berikut:
1) Mudah untuk dipelajari, dengan meletakkan isi yang paling penting pada
bagian atas halaman agar pengunjung dapat menemukannya dengan cepat.
2) Efisien dalam penggunaan, dengan menyediakan link seperlunya saja agar
pengunjung dapat mencapai informasi yang diperlukan dengan cepat dan
mudah.
3) Mudah untuk diingat, dengan tidak banyak melakukan perubahan yang
mencolok pada situs, khususnya pada navigasi.
4) Tingkat kesalahan rendah, dengan menghindari link yang tidak berfungsi
(broken link) atau halaman masih dalam proses pembuatan (under
construction).
5) Kepuasan pengguna. Hal ini wajib diperhatikan karena berhubungan dengan
kelangsungan situs web. Oleh karena itu sebuah website seharusnya mudah
digunakan oleh user, dalam artian user harus dapat menemukan apa yang
mereka cari, men-download-nya dengan cepat, mengetahui kapan mereka

5

selesai, dan dapat dengan mudah memberitahukan site atau konten yang
mereka temukan kepada user lainnya. Ini merupakan promosi bagi situs
tersebut.
b. Sistem navigasi (struktur)
Aspek navigasi berkaitan dengan cara atau mekanisme perpindahan dari
satu situs ke situs yang lain (menu system) di dalam sebuah sistem website.
Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web
secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut. Navigasi membantu
user menemukan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web untuk dapat
menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat. Navigasi dapat
ditampilkan dalam berbagai media seperti teks, image atau animasi. Syarat
navigasi yang baik:
1) Mudah dipelajari.
2) Konsisten.
3) Memungkinkan feedback.
4) Muncul dalam konteks.
5) Memberikan alternatif lain.
6) Memerlukan perhitungan waktu dan tindakan.
7) Menyediakan pesan visual yang jelas.
8) Menggunakan label yang jelas dan mudah dipahami.
9) Mendukung tujuan dan perilaku user.
Beberapa saran untuk membuat navigasi yang baik:
Rencanakan dengan benar.
Kelompokkan link navigasi dan atur seperlunya.
Membuat tampilan navigasi yang berbeda dari tampilan lainnya.
Navigasi yang singkat, tepat dan jelas.
Navigasi yang memungkinkan user feedback.
Bila diperlukan buatlah breadcrumb untuk memudahkan pengunjung
menjelajahi situs dengan cepat dan mengetahui lokasi serta kedalaman
kunjungan mereka pada situs.
7) Tidak ada navigasi yang non-fungsional (broken link, baik internal maupun
eksternal) dan navigasi yang belum ada isinya.
8) Jaga konsistensi. Posisi daerah navigasi harus tetap dan struktur navigasi
harus konsisten dengan struktur isi, yang diurutkan berdasarkan logika
pengunjung seperti penempatan yang sama pada setiap halaman, warna yang
sama dan mudah untuk dilihat.

1)
2)
3)
4)
5)
6)

c. Graphic Design (Desain Visual)
Desain yang baik sekurang-kurangnya memiliki komposisi warna yang
baik dan konsisten, layout grafik yang konsisten, teks yang mudah dibaca,
penggunaan grafik yang memperkuat isi teks, penggunaan animasi pada tempat
yang tepat, isi animasi yang memperkuat isi teks, dan secara keseluruhan
membentuk suatu pola yang harmonis. Beberapa saran untuk membuat desain
visual yang baik:

6

1) Desain visual harus menciptakan kejelasan kegunaan, sesuai dengan tujuan
situs, dan desainnya harus mampu mengomunikasikan, mendukung dan
menyempurnakan situs tersebut secara visual.
2) Berkesan profesional dan orisinal.
3) Keep it clean and simple. Jaga agar situs web tetap bersih dan sederhana
dengan menggunakan grafik secukupnya.
4) Jaga agar grafik berukuran kecil dan gunakan fasilitas optimize pada
program pengolah grafik.
5) Menggunakan format yang tepat. Seperti format JPEG dan PNG 24 bit
digunakan untuk foto, format GIF dan PNG 8 bit digunakan untuk image
berwarna.
d. Contents
Konten atau isi adalah ruh utama sebuah situs, karena itu haruslah
menarik, relevan, dan sesuai untuk target audien situs yang dituju. Situs web
sebaiknya memiliki arsip dari konten data-data lama. Untuk objektivitas dan
ketepatan informasi yang terdapat pada konten, lebih baik bila konten tersebut
merupakan hasil kompilasi data dan diperkuat dengan pendapat pihak-pihak
berwenang. Miliki data-data atau penjelasan pendukung. Sertakan juga daftar
referensi dari sumber yang berwenang. Bila konten berbentuk multimedia,
usahakan berhubungan dengan isi situs web.
Streaming bersama isi situs web. Sinkronkan antara audio dan visual. Jika
perlu aksesnya dikelompokkan pada halaman tertentu dan diberikan informasi
mengenai besar file dan total waktu pemutarannya. Beberapa saran untuk
membuat konten yang baik:
1) Mengenali audien. Menulis dengan gaya mereka dan sesuaikan dengan
isinya.
2) Selalu up-to-date.
3) Menyatakan kebijakan dengan jelas.
4) Kualitas di atas kuantitas.
5) Membuat tulisan pada halaman web agar mudah dan cepat dalam proses
scanning.
e. Compatibility
Situs web harus kompatibel dengan berbagai perangkat tampilannya
(browser), harus memberikan alternatif bagi browser yang tidak dapat melihat
situs tersebut. Beberapa saran untuk meningkatkan kompatibilitas:
1) Uji di berbagai browser. Dengan pertimbangan bahwa browser yang dipakai
user bisa berbeda, versi berbeda, atau setting berbeda, dan lain-lain.
2) Pastikan situs web bekerja paling tidak di platform PC.
3) Bila memungkinkan, tawarkan pilihan tampilan situs, baik halaman web
yang pelan (versi grafis atau animasi) atau cepat (versi HTML).
4) Bila menggunakan plug in, pastikan pengunjung dapat dengan mudah mendownload-nya.

7

f. Loading time
Bila sebuah situs web dapat tampil lebih cepat, kemungkinan besar user
akan kembali mengunjungi situs tersebut, apalagi bila ditunjang dengan konten
dan tampilan yang menarik. Beberapa saran untuk meningkatkan loading time:
1) Menguji dalam berbagai kecepatan koneksi.
2) Bila menggunakan grafik, jagalah grafik agar berukuran kecil dan gunakan
fasilitas optimize pada program pengolah grafik.
3) Melakukan slicing pada image secara efektif.
4) Menggunakan atribut pada image.
5) Melakukan manajemen tabel yang baik.
6) Menggunakan animasi dan suara seefektif mungkin.
g. Functionality
Fungsionalitas ini menyangkut beragam fasilitas dan kemudahan yang
tersedia di situs web. Seberapa baik sebuah situs web bekerja dari aspek
teknologinya, hal ini bisa melibatkan programmer dengan script-nya, misalnya
HTML, (DHTML), PHP, ASP, COLDFUSION, CGI, SSI, dan lain-lain.
h. Accesibility
Halaman web harus dapat digunakan oleh setiap orang, tanpa
memandang usia dan keadaan fisiknya. Hambatan infrastruktur juga harus
diperhatikan, seperti akses internet yang lambat, spesifikasi komputer
penggunaan browser, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi akses seseorang,
termasuk berbagai teknologi baru seperti PDA dan ponsel. Web juga harus
dapat diakses melalui teknologi tersebut.
i. Interactivity
Interaktivitas adalah hal-hal yang melibatkan pengguna situs web sebagai
user experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah
hyperlinks (link) dan mekanisme feed back. Hyperlinks digunakan untuk
membawa pengunjung ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik terkait, atau
lainnya. Seperti link yang berbunyi More info about this, glossary, related
links.
Untuk mekanisme feed back, contohnya seperti kritik, komentar,
pertanyaan, polling atau survey. Keuntungan dari adanya mekanisme feedback
adalah user dapat memberitahu pengelola bila ada kesalahan pada situs seperti
missing link, dead link, atau kesalahan lainnya. User juga dapat memberikan
kritik atau saran demi kemajuan situs.
Penelitian Terdahulu
Prasetya (2011) melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Website
www.kereta-api.co.id oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai
Media Informasi Kepada Konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan
wawancara langsung kepada Manager Humas PT. KAI. Dari hasil penelitian
didapat bahwa Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai komunikator
website www.kereta-api.co.id dianggap cukup memiliki kredibilitas.

8

Intensitas website www.kereta-api.co.id yang dikelola oleh Humas PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) terdiri dari durasi selama 24 jam, dimana
konsumen atau masyarakat dapat membuka website PT Kereta Api Indonesia
(Persero) kapan saja dan dimana saja. Selain itu, isi pesan dalam website
www.kereta-api.co.id dikelola oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
bersifat aktual, singkat, padat dan dapat dimengerti oleh konsumen. Website
www.kereta-api.co.id oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai
media informasi kepada konsumen sudah dianggap efektif.
Hapsari (2013) melakukan penelitian yang berjudul Evaluasi Website
Luxina dengan Menggunakan 7Cs Customer Interface. Penelitian ini
menggunakan metode AHP untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan subkriteria dari masing-masing kriteria yang terdapat pada 7Cs desain customer
interface dan melihat role model bagi masing-masing kriteria atas website pesaing
kepada responden secara tertulis.
Hasil pengolahan menggunakan AHP didapat integrasi memiliki tingkat
kepentingan paling tinggi yaitu sebesar 60 persen, konten yang terkandung adalah
information-dominant dengan nilai 66 persen, karakteristik kriteria strong
memiliki hasil pembobotan rata-rata sebesar 54 persen. Generic dan Hub masingmasing memiliki nilai tingkat kepentingan sebesar 72 persen dan 64 persen.
Selanjutnya fitur commerce yang menjadi pilihan adalah medium dengan nilai
sebesar 68 persen. Penyampaian pesan informasi secara hybrid dan juga nilai-nilai
pada website juga akan lebih tersampaikan.
Hermana dan Loho (2013) melakukan penelitian yang berjudul Transparansi
Informasi Keuangan dan Popularitas Website Perusahaan Asuransi Jiwa di
Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat bahwa pemanfaatan
website resmi sebagai media informasi dan publikasi laporan keuangan masih
perlu ditingkatkan di perusahaan asuransi jiwa. Kondisi tersebut bisa dilihat dari
kunjungan dan tautan ke website yang rendah.
Desain dan fitur website dapat dikembangkan ke arah transaksional yang
selanjutnya akan meningkatkan popularitas website. Pengunjung website akan
meningkat jika mereka bisa memperoleh informasi atau layanan yang diperlukan.
Hubungan kedua variabel tersebut dapat dijelaskan menggunakan beberapa teori
yaitu Social Presence and Information Richness, Media Richness Theory, atau
berbagai model perilaku pengguna teknologi informasi seperti Technology
Acceptance Model dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology.
Model riset tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengetahui faktor apa saja yang
diperlukan untuk meningkatkan usabilitas website.
Wijaya dan Arifin (2010) melakukan penelitian yang berjudul Penerapan
Metode Search Engine Optimization pada Situs Web untuk Meningkatkan Trafik
Pengunjung (Studi Kasus: www.beasiswa.org). Hasil penelitian didapatkan bahwa
penerapan SEO di penelitian tersebut terdiri dari tiga tahap, yaitu indexing, onpage optimization, dan backlinks. Ketiga tahap tersebut diterapkan dengan
menggunakan metode Action Research Cycle. Dari ketiga tahap tersebut,
backlinks merupakan faktor paling penting untuk meningkatkan ranking di search
engine Google. Semakin banyak jumlah backlinks yang dimiliki suatu website,
semakin besar kemungkinan untuk meraih ranking tertinggi di Google. Hal ini
telah dibuktikan pada penelitian ini dimana situs infobeasiswa.org mengalami
kenaikan ranking seiring bertambahnya backlinks.

9

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran
Pemasaran melalui internet merupakan bentuk pemasaran yang sering
digunakan akhir-akhir ini, namun tidak semua bentuk pemasaran melalui internet
tersebut cukup efektif untuk membantu peningkatan volume penjualan. Salah satu
penerapan pemasaran melalui internet ini adalah dengan menggunakan website
sebagai media promosi. Saat ini hampir semua usaha memiliki website sendiri
untuk memasarkan produk atau jasa mereka, tidak terkecuali usaha Lapis Bogor
Sangkuriang. Pentingnya website memiliki desain dan content yang bermanfaat
menjadi salah satu hal yang dapat menarik perhatian pengunjung ke website.
Tingkat kunjungan website memiliki korelasi positif dengan besarnya volume
penjualan suatu usaha.
Jika website memiliki tingkat kunjungan yang banyak, volume penjualannya
diasumsikan tinggi dan usaha tersebut memiliki jumlah pelanggan yang banyak.
Lain halnya apabila tingkat kunjungannya rendah, diperlukan desain ulang
website yang tepat agar tingkat kunjungan ke website mengalami peningkatan.
Dampak yang diharapkan dari adanya peningkatan ke website adalah volume
penjualan dan jumlah customer juga meningkat sehingga usaha menjadi
berkembang. Untuk lebih jelasnya, alur kerangka pemikiran penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 1.

Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang
berkembang di dunia pemasaran dan selanjutnya mencari data terkait sektor usaha
yang sedang mengalami perkembangan, dan didapatkan sektor usaha di bidang
makanan dan minuman sebagai objek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya
adalah merumuskan permasalahan dan menentukan ruang lingkup penelitian.
Kemudian mengidentifikasi studi pustaka yang terkait dengan internet marketing
dan mencari literatur tentang website yang masih memerlukan pengembangan.
Setelah didapatkan website Lapis Bogor Sangkuriang sebagai objek yang akan
diteliti, dilakukan perbandingan antara hal-hal yang diinginkan dengan fakta yang
tersaji di website untuk selanjutnya dirumuskan strategi yang tepat guna
meningkatkan kunjungan terhadap website.

10
Pemasaran melalui internet

Usaha Lapis Bogor Sangkuriang

Strategi pemasaran usaha Lapis Bogor Sangkuriang

Pemasaran Lapis Bogor Sangkuriang melalui website

Tingkat kunjungan ke website

Banyak?

Ya

Tidak

Desain ulang website

Peningkatan kunjungan ke website
Volume penjualan dan customer meningkat

Usaha berkembang

Gambar 1 Kerangka pemikiran
Langkah selanjutnya yaitu penyusunan kuesioner. Pengumpulan data
dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Strata 1 IPB yang
dijadikan sampel penelitian. Data yang didapat dari hasil penelitian dianalisis
menggunakan metode yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu
menentukan faktor dominan yang membuat seseorang tertarik membuka website
menggunakan analisis statistika deskriptif dan tabulasi silang, perbandingan antara
kriteria website yang diharapkan dengan keadaan sebenarnya dianalisis
menggunakan analisis gap dan metode Importance Performance Analysis.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh data tentang faktor-faktor
yang menyebabkan seseorang tertarik membuka website. Selain itu diperoleh juga
data mengenai bagaimana kriteria website yang sesuai harapan dengan keadaan
aktual yang tersaji di website Lapis Bogor Sangkuriang. Hal ini kemudian menjadi

11

acuan apakah website perlu perbaikan atau tidak. Untuk lebih jelasnya, tahapan
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Mulai

Identifikasi Masalah

Menentukan dan memilih sektor usaha yang sedang berkembang

Usaha Lapis Bogor Sangkuriang

Pemasaran melalui website

Identifikasi Strategi Peningkatan
Kunjungan Website Lapis Bogor

Profil responden

Sangkuriang

Penyusunan Kuesioner dan Uji
Validitas dan Reliabilitas

Faktor yang mempengaruhi seseorang
berkunjung ulang ke website

Perbaikan Strategi Peningkatan Kunjungan Website
Tidak
Sudah
Ya
Rekomendasi untuk Perusahaan

Stop

Gambar 2 Tahapan penelitian

12

Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability
sampling, yaitu purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode
pemilihan sampel yang penentuan sampelnya berdasarkan pertimbangan tertentu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa responden yang dijadikan sampel dipilih
berdasarkan kemudahan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel.
Tabel 2 Populasi Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor
Fakultas

Jumlah

Pertanian
Kedokteran Hewan
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Peternakan
Kehutanan
Teknologi Pertanian
Matematika dan IPA
Ekonomi dan Manajemen
Ekologi Manusia

2098
865
1769
826
1848
1794
2922
2295
1506
15.923

Total

Sumber: Direktorat AJMP IPB (2014)

Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor
tanpa membedakan fakultas dimana responden berasal, seperti yang terlihat pada
Tabel 2. Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan rumus Slovin dalam
Umar (2003) :

Keterangan :
: ukuran sampel
: ukuran populasi
: persen kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir.
Berdasarkan jumlah populasi dengan tingkat ketidaktelitian sebesar 10%,
maka dengan menggunakan rumus Slovin didapatkan sampel sebesar :
= 99,38 ≈ 100 orang

Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Sebelum kuesioner disebarkan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas kepada 30 responden awal. Kuesioner dikatakan valid apabila nilai
rhitung> rtabel yaitu lebih dari 0.361. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
rumus Cronbach’sAlpha. Kuesioner dikatakan reliabel jika nilai koefisiennya

13

lebih besar dari 0.6. Uji validitas dan reliabilitas dibantu dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS Versi 19.

Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
analisis statistika deskriptif, crosstab, analisis kesenjangan (gap), dan Importance
Performance Analysis. Analisis statistika deskriptif digunakan untuk menentukan
kriteria apa yang paling membuat seseorang tertarik untuk membuka website.
Analisis tabulasi silang (crosstab) menggunakan taraf signifikansi dari 0.05
sampai dengan 0.15. Tabulasi silang tersebut digunakan untuk menentukan
bagaimana kinerja website Lapis Bogor Sangkuriang dalam mengkomunikasikan
isi pesannya kepada konsumen. Selanjutnya analisis gap dan Importance
Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengukur kesenjangan tentang
penilaian kriteria website yang baik dengan keadaan sebenarnya yang terdapat di
website Lapis Bogor Sangkuriang.

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekitar Kampus IPB Dramaga, Bogor. Responden
yang diberikan kuesioner adalah responden yang sedang berada di sekitar Kampus
IPB Dramaga, dan yang berada di rumah kost. Penelitian dilaksanakan sejak bulan
April sampai Mei 2014.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan
Salah satu oleh-oleh khas Bogor yang sedang berkembang saat ini adalah
Lapis Bogor Sangkuriang. Berbeda dengan kue lapis pada umumnya, Lapis Bogor
menggunakan talas sebagai bahan baku utama dalam proses pembuatannya. Lapis
Bogor Sangkuriang pertama kali berdiri pada tahun 2011. Adapun produk yang
ditawarkan antara lain adalah Lapis Bogor, Brownies Talas, Bolu Gulung Talas,
Cake Talas, Keripik Talas, Kacang Bogor, dan berbagai macam jenis makanan
lainnya.
Pihak Lapis Bogor Sangkuriang dalam memasarkan produknya melakukan
beberapa cara salah satunya adalah dengan membuat website perusahaan sendiri.
Adapun website Lapis Bogor Sangkuriang yang dapat diakses adalah
www.LapisBogor.com. Tujuan pembuatan website tersebut yaitu sebagai media
promosi dan pelayanan informasi kepada publik. Adapun fitur-fitur yang tersedia
di website Lapis Bogor Sangkuriang antara lain adalah halaman utama, lokasi
outlet beserta kontak perusahaan yang dapat dihubungi, profil perusahaan, dan
galeri produk Lapis Bogor Sangkuriang.

14

Lapis Bogor Sangkuriang saat ini menerapkan strategi STP (Segmenting,
Targeting, Positioning) pada produk mereka. Segmentasi produk Lapis Bogor
secara geografis umumnya ditujukan untuk pembeli yang berasal dari Jabodetabek
namun terdapat juga pembeli yang berasal dari luar Jabodetabek. Berdasarkan
demografis dan psikografisnya, produk Lapis Bogor Sangkuriang ditujukan untuk
pelanggan remaja hingga dewasa baik pria maupun wanita yang umumnya
merupakan wisatawan yang berkunjung ke kota Bogor.
Target pasar dari produk Lapis Bogor Sangkuriang yaitu para wisatawan
yang berkunjung ke kota Bogor. Produk Lapis Bogor Sangkuriang juga memiliki
brand image sebagai oleh-oleh khas Bogor yang berasal dari talas yang
merupakan tumbuhan khas yang banyak dijumpai di kota Bogor sehingga
memiliki ciri khas tersendiri dari kue lapis dibandingkan dengan daerah lainnya.

Profil Responden
Kuesioner disebarkan kepada 100 responden mahasiswa program Strata 1
IPB yang memenuhi syarat pernah membuka website. Hasil penelitian terkait jenis
kelamin didapatkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan.
Data mengenai jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3 Data responden berdasarkan jenis kelamin
No
1
2

Jenis Kelamin
Pria
Perempuan
Total (%)

Jumlah
33
67
100

Persentase
33
67
100

Didapatkan gambaran dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden
berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 67 persen. Hal ini sesuai dengan
kondisi IPB dimana mayoritas mahasiswa IPB yang berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 60 persen. Pengelompokkan jenis kelamin ini memungkinkan
adanya perbedaan penilaian responden terhadap kriteria website dan minat beli
terhadap produk Lapis Bogor Sangkuriang.
Asal fakultas mahasiswa dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
Fakultas teknologi (Pertanian, Kedokteran Hewan, Perikanan, Peternakan,
Kehutanan, Teknologi Pertanian, dan MIPA), dan Fakultas non teknologi
(Ekonomi dan Manajemen, dan Ekologi Manusia). Data mengenai
pengelompokkan jumlah responden berdasarkan fakultas dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4 Data responden berdasarkan asal fakultas
No
1
2

Fakultas
Teknologi
Non teknologi
Total (%)

Jumlah

Persentase (%)

50
50
100

50
50
100

15

Didapatkan gambaran dari hasil penelitian bahwa mahasiswa dari dua
kelompok fakultas memiliki sebaran yang sama. Hal ini kurang sesuai dengan
kondisi IPB dimana mayoritas mahasiswa yang berasal dari fakultas teknologi
sebesar 76 persen dan sisanya berasal dari fakultas non teknologi. Perbedaan
tersebut dapat dikarenakan lokasi pengambilan sampel yang diambil. Latar
belakang fakultas yang berbeda dari para responden memungkinkan adanya
perbedaan pada minat beli produk Lapis Bogor Sangkuriang.
Terkait jenjang semester yang sedang ditempuh dikelompokkan menjadi
mahasiswa semester dua (TPB), dan mahasiswa non TPB. Data mengenai jumlah
responden berdasarkan jenjang semester dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Data responden berdasarkan jenjang semester yang sedang ditempuh
No
1
2

Semester
Semester 2 (TPB)
Non TPB
Total (%)

Jumlah
12
88
100

Persentase (%)
12
88
100

Gambaran hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas mahasiswa yang
menjadi responden adalah mahasiswa non TPB. Berdasarkan hal tersebut
kemungkinan terdapat perbedaan pada tingkat frekuensi responden dalam
mengakses website atau perbedaan penilaian terhadap kriteria website. Umumnya,
mahasiswa TPB lebih memiliki banyak waktu luang dikarenakan jadwal kuliah
yang belum terlalu padat.
Hasil penelitian terkait besarnya rata-rata pengeluaran pulsa perbulan
didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki belanja pulsa sebesar Rp50 001
– Rp100 000 atau jika dibagi dalam hitungan hari rata-rata responden berbelanja
pulsa sebesar Rp1 700 – Rp3 400. Data mengenai jumlah responden berdasarkan
besarnya pengeluaran pulsa dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Data pengeluaran pulsa setiap bulan
No
1
2
3
4

Pengeluaran pulsa
Rp200 000
Total (%)

Jumlah

Persentase (%)

32
53
12
3
100

32
53
12
3
100

Hasil penelitian terkait frekuensi seseorang mengakses website didapatkan
bahwa mayoritas responden membuka website adalah cukup sering, yaitu 6-7 kali
per hari. Data mengenai jumlah responden berdasarkan frekuensi mengakses
website secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Frekuensi mengakses website dalam sehari
No
1

Frekuensi
Jarang (2-3 kali per hari)

Jumlah
9

Persentase (%)
9
18
41

2

Kadang-kadang (4-5 kali per hari)

18

3
4

Cukup sering (6-7 kali per hari)
Sering (>7 kali per hari)
Total (%)

41
32
100

32
100

16

Gambaran dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden
frekuensi mengakses website berada pada kelompok cukup sering. Hal ini dapat
dikarenakan banyaknya waktu luang yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga
waktu luang tersebut digunakan untuk mengakses website. Pengelompokkan
frekuensi dalam mengakses website ini dapat memungkinkan adanya perbedaan
penilaian responden terhadap suatu website dengan website yang lain. Makin
sering seseorang mengakses website, maka semakin banyak pembanding sehingga
penilaian terhadap indikator website akan lebih tepat.
Penelitian mengenai gadget yang digunakan responden untuk mengakses
website dapat dilihat pada Tabel 8. Mayoritas responden menggunakan
smartphone untuk mengakses situs website.
Tabel 8 Gadget untuk mengakses website
No
1
2
3
4

Gadget
Smartphone
Phone Tablet
Laptop atau notebook
Personal Computer
Total (%)

Jumlah
53
2
44
1
100

Persentase (%)
53
2
44
1
100

Hal ini dapat dikarenakan kepraktisan dari smartphone karena umumnya
smartphone memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak membutuhkan banyak
tempat dan mudah untuk dibawa. Pengelompokkan jenis gadget yang digunakan
ini memungkinkan adanya perbedaan minat berkunjung ulang responden ke
website.
Penelitian terkait jenis website yang sering dikunjungi dikelompokkan
menjadi enam jenis kelompok yaitu news, fashion, otomotif, teknologi, sport, dan
lainnya. Data mengenai jumlah responden berdasarkan jenis website yang sering
dikunjungi dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Jenis website yang sering dikunjungi
No
1
2
3
4
5
6

Jenis website
News
Fashion
Otomotif
Teknologi
Sport
Lainnya
Total (%)

Jumlah
44
9
4
6
7
30
100

Persentase (%)
44
9
4
6
7
30
100

Gambaran dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden lebih
sering membuka website yang terkait berita (news). Hal ini dapat dikarenakan
mahasiswa memiliki pola pikir yang kritis, sehingga mereka lebih tertarik
membuka website yang memuat portal berita. Hal ini dapat menghasilkan
perbedaan penilaian terhadap masing-masing indikator website yang sering
dikunjungi dengan kondisi sebenarnya di website Lapis Bogor Sangkuriang.

17

Faktor Penyebab Kunjungan Ulang ke Website
Faktor-faktor yang membuat seseorang dapat melakukan kunjungan ulang
ke website dibatasi pada faktor internal website antara lain adalah kemudahan
penggunaan (usability), isi (content) website, dan desain website. Hasil survei
diperoleh bahwa faktor utama yang membuat seseorang berkunjung ulang ke
website adalah isi (content) website. Kemudahan penggunaan (usability) dari
sebuah situs website juga menjadi salah satu faktor lainnya yang membuat
responden tertarik berkunjung ulang ke website. Data mengenai ketertarikan
responden berkunjung ulang ke website dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Faktor penyebab ketertarikan berkunjung ulang ke website
No
1
2
3

Kriteria website
Kemudahan penggunaan (usability)
Desain website
Isi (content) website

Jumlah

Persentase (%)

39
12
49

39
12
49

Faktor utama yang membuat seseorang melakukan kunjungan ulang ke
website adalah isi (content) yang ada di website. Hal ini menunjukkan bahwa
content website yang menarik dan bermanfaat menjadi faktor penting yang perlu
ada di website. Oleh karena itu isi (content) website sebaiknya disesuaikan dengan
tujuan penyampaian informasi. Lain halnya dengan desain website yang hanya
memperoleh persentase sebesar 12 persen dari total responden yang dijadikan
sampel. Hal ini menunjukkan bahwa desain website tidak menjadi prioritas utama
ketika seseorang membuka website. Berbeda dengan penelitian Prasetya yang
menyatakan bahwa desain merupakan faktor penentu sebuah website, dimana
dengan desain yang menarik pengunjung akan selalu datang kembali ke website
tersebut.

Analisis Kinerja Website Lapis Bogor Sangkuriang
Analisis kinerja dari website Lapis Bogor Sangkuriang ini diukur dengan
menggunakan tabulasi silang, yaitu dengan melihat keterkaitan antar karakteristik
yang dilihat dengan menggunakan nilai chi-square. Jika nilai chi-square hitung
lebih besar daripada chi-square Tabel maka dapat dikatakan tolak H0 yang berarti
tidak ada keterkaitan antara baris dan kolom. Keterkaitan baris dan kolom dilihat
melalui nilai Asymp Sig. (2-sided) dimana apabila nilai chi-square hitung kurang
dari 0.05 sampai dengan 0.15 maka asumsi ditolak, yang artinya ada keterkaitan
antara baris dan kolom. Rencana pengolahan tabulasi silang dilakukan pada
beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi.
a.

Tabulasi Silang Minat Kunjungan Ulang ke Website Lapis Bogor
Sangkuriang

Terkait minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang diduga
terdapat perbedaan antara responden pria dan perempuan. Mayoritas responden
baik yang berjenis kelamin pria maupun perempuan, minat kunjungan ulang ke

18

website Lapis Bogor Sangkuriang adalah lebih berminat seperti yang tersaji pada
Tabel 11.
Tabel 11 Minat kunjungan ulang terkait jenis kelamin
Jenis kelamin
Pria
Perempuan
Total (%)

Tetap tidak
berminat
2
2
4

Minat kunjungan ulang
Kurang
Lebih
berminat
berminat
2
29
5
51
7
80

Sangat
berminat
0
9
9

Total (%)
33
67
100

Keterkaitan antara jenis kelamin dengan minat kunjungan ulang didapatkan
bahwa sebanyak 88 persen responden pria minat kunjungan ulang ke website
Lapis Bogor Sangkuriang adalah lebih berminat, namun tidak ada responden pria
yang sangat berminat untuk melakukan kunjungan ulang ke website Lapis Bogor
Sangkuriang. Sebanyak 76 persen responden perempuan, minat kunjungan ulang
ke website adalah lebih berminat. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square
didapatkan nilai Asymp.Sig sebesar 0.145 yang berarti ada hubungan antara jenis
kelamin dengan minat berkunjung ulang ke website. Hal ini mengindikasikan
bahwa minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang antara
responden pria dan perempuan adalah sama.
Dugaan awal terkait minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor
Sangkuriang adalah terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Pada semua
kelompok frekuensi mengakses website, sebagian besar minat kunjungan ulang
berada pada lebih berminat seperti yang tersaji pada Tabel 12.
Tabel 12 Minat kunjungan ulang terkait frekuensi mengakses website
Frekuensi
Jarang
Kadang-kadang
Cukup sering
Sering
Total (%)

Tetap tidak
berminat
1
1
2
0
4

Minat kunjungan ulang
Kurang
Lebih
berminat
berminat
1
5
1
16
4
33
1
26
7
80

Sangat
berminat
2
0
2
5
9

Total
(%)
9
18
41
32
100

Keterkaitan antara frekuensi mengakses website dengan minat berkunjung
ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang didapatkan bahwa mayoritas
responden pada semua kelompok frekuensi mengakses website, minat berkunjung
ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang adalah lebih berminat. Walau
demikian tampak bahwa responden yang tidak berminat dan kurang berminat
untuk berkunjung ulang adalah sebesar 11 persen dari total responden. Hasil uji
statistik menggunakan Chi-square didapatkan nilai Asymp.Sig sebesar 0.306 yang
berarti tidak terdapat hubungan antara frekuensi mengakses website dengan minat
berkunjung ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang.
Terkait minat berkunjung ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang diduga
terdapat perbedaan minat berkunjung ulang dengan gadget yang digunakan.
Sebagian besar responden menggunakan smartphone dan laptop atau notebook
untuk mengakses website dimana minat berkunjung ulang ke website adalah lebih
berminat seperti yang tersaji pada Tabel 13.

19

Tabel 13 Minat kunjungan ulang terkait gadget yang digunakan
Gadget
Smartphone
Phone tablet
Laptop atau notebook
Personal computer
Total (%)

Tetap tidak
berminat
3
1
0
0
4

Minat kunjungan ulang
Kurang
Lebih
berminat
berminat
2
43
0
1
5
35
0
1
7

80

Sangat
berminat
5
0
4
0
9

Total
(%)
53
2
44
1
100

Keterkaitan antara jenis gadget yang digunakan untuk mengakses website
dengan minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang didapatkan
bahwa sebanyak 43/53 atau sekitar 81 persen responden yang menggunakan
smartphone lebih berminat untuk mengunjungi website Lapis Bogor Sangkuriang.
Sebanyak 11 persen responden yang menggunakan smartphone dan laptop atau
notebook, minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang adalah
tetap tidak berminat dan kurang berminat. Hal ini dapat disebabkan karena kurang
menariknya informasi yang disediakan di website. Hasil uji statistik menggunakan
Chi-square didapatkan nilai Asymp.Sig sebesar 0.078 yang berarti terdapat
hubungan antara gadget yang digunakan dengan minat berkunjung ulang ke
website.
Dugaan awal terkait penilaian antara komposisi warna dengan minat
kunjungan ulang adalah terdapat hubungan antara komposisi warna dengan minat
kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang. Mayoritas responden di
semua kelompok penilaian komposisi warna, minat kunjungan ulang ke website
adalah lebih berminat seperti yang tersaji pada Tabel 18.
Tabel 14 Minat kunjungan ulang terkait komposisi warna
Penilaian komposisi warna
Tidak baik
Cukup baik
Baik
Sangat baik
Total (%)

Tetap tidak
berminat
1
1
2
0
4

Minat kunjungan ulang
Kurang
Lebih
berminat
berminat
2
4
1
32
3
36
1
8
7
80

Sangat
berminat
0
2
5
2
9

Total (%)
7
36
46
11
100

Keterkaitan antara komposisi warna dengan minat kunjungan ulang
didapatkan bahwa sebanyak 78 persen responden merasa bahwa komposisi warna
yang ada di website Lapis Bogor Sangkuriang sudah baik dan minat kunjungan
ulang ke website adalah lebih berminat. Walau demikian sebanyak 11 persen
responden tetap tidak berminat dan kurang berminat untuk berkunjung ulang ke
website Lapis Bogor Sangkuriang. Hasil uji statistik menggunakan Chi-square
didapatkan nilai Asymp.Sig sebesar 0.255 yang berarti tidak ada hubungan antara
komposisi warna dengan minat kunjungan ulang ke website.
Terkait minat kunjungan ulang ke website Lapis Bogor Sangkuriang