Kajian Peluang Aplikasi Produksi Bersih Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Teh Botol Sosro (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung)

KAJIAN PELUANG APLIKASI PRODUKSI BERSIH UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI
TEH BOTOL SOSRO
(Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung, Bekasi)

MASKUR ROZAQI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kajian Peluang
Aplikasi Produksi Bersih Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Teh Botol
Sosro (Studi Kasus di PT Sinar Sosro KPB Cibitung) adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Maskur Rozaqi
F34100010

ABSTRAK
MASKUR ROZAQI. Kajian Peluang Aplikasi Produksi Bersih Untuk
Meningkatkan Efisiensi Produksi Teh Botol Sosro (Studi Kasus di PT. Sinar
Sosro KPB Cibitung). Dibimbing oleh ANAS MIFTAH FAUZI
Teh Botol Sosro (TBS) merupakan salah satu produk utama hasil
pengolahan teh pada PT. Sinar Sosro KPB Cibitung. Secara keseluruhan, efisiensi
produksi dipengaruhi oleh efisiensi proses di unit proses pengolahan air, unit
proses ekstraksi, unit proses pencampuran, serta unit proses pembotolan. Pada
tahun 2011 dengan jumlah produksi TBS sebanyak 228 129 672 botol
menghasilkan tingkat efisiensi produksi TBS sebesar 58.24%. Pada tahun 2012
terjadi penurunan tingkat efisiensi produksi TBS menjadi 57.08%, dengan jumlah
produksi sebanyak 271 265 184 botol, dan tahun 2013 menjadi 56.35% dengan

jumlah produksi TBS yaitu sebanyak 246 664 944 botol. Efisiensi produksi
dipengaruhi oleh kinerja mesin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peluang
aplikasi produksi bersih dan merumuskan alternatif terbaik yang dapat
diaplikasikan di lini proses produksi teh botol sosro. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah quick scan pada lini proses produksi teh botol sosro
dan analisis kelayakan untuk aplikasinya. Hasil quick scan menunjukkan bahwa
terdapat inefisiensi pada unit proses pengolahan air, unit proses ekstraksi, unit
proses pencampuran, dan unit proses pembotolan. Penyebab inefisiensi tertinggi
berdasarkan waktu terlama dalam penundaan produksi terjadi pada unit proses
pencucian botol dan unit proses filler-crowner. Alternatif strategi produksi bersih
yang direkomendasikan adalah penerapan good operating practices, pengunaan
alat sensor level kontrol pada tangki ekstraksi dan tanki pencampuran, serta
perawatan unit proses pencucian botol dan pengisian teh cair manis (TCM).
Berdasarkan hasil analisis kelayakan dan unit proses yang paling sering
mengalami inefisiensi, maka prioritas dari penerapan produksi bersih adalah
penerapan sistem pemeliharaan mesin pencucian botol.
Kata kunci: Efisiensi, lini proses produksi TBS, produksi bersih, analisis
kelayakan.

ABSTRACT

MASKUR ROZAQI. Study on Cleaner Production Implementation To Improve
Production Efficiency of Teh Botol Sosro. (Case Study at PT. Sinar Sosro KPB
Cibitung). Supervised by ANAS MIFTAH FAUZI.
Teh Botol Sosro (TBS) is one of the main products of tea processing in PT
Sinar Sosro KPB Cibitung. The total production efficiency was influenced by
efficiency in the water treatment process unit, extraction process unit, mixing
process unit, and bottling process unit. TBS production efficiency in 2011 was
58.24% with total production of 228 129 672 bottles. The efficiency continuously
decreased in 2012 and 2013 at 57.08% and 56.35% with total production of TBS
271 265 184 bottles and 246 664 944 bottles, respectively. The decrease of

production efficiency was affected by machines performance. The purpose of this
study was to analyse the opportunity for cleaner production implementation and
to formulate its alternative strategy for improving the efficiency of TBS
production process. The methods used in this study were quick scan on the
production process of TBS, and implementation feasibility assessment. The result
from quick scan showed that inefficiency of TBS production occured in some unit
processes, namely water treatment process unit, extraction process unit, mixing
process unit, and bottling process unit. The inefficiency of production with respect
to the highest breakdown time were the bottle washing process unit and fillercrowner process unit. Alternative strategies of cleaner production recommended

are implementation of good operating practices, the use of control level sensors
for the extraction tank and mixing tank, good maintenance of bottle washer units
and liquid sweet tea (TCM) filling units of as a preventive action. Result of the
feasibility assessment and the highest frequency (modus) of breakdown time, it is
recommended the priority for implementation of cleaner production in the the
bottle washing machine maintenance system.
Keywords: Efficiency, TBS production line, cleaner production, feasibility
assessment.

KAJIAN PELUANG APLIKASI PRODUKSI BERSIH UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI
TEH BOTOL SOSRO
(Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung)

MASKUR ROZAQI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada

Departemen Teknologi Industri Pertanianp

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Kajian Peluang Aplikasi Produksi Bersih Untuk Meningkatkan
Efisiensi Produksi Teh Botol Sosro (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro
KPB Cibitung)
Nama
: Maskur Rozaqi
NIM
: F34100010

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Anas M.Fauzi MEng.
Pembimbing


Diketahui oleh

Prof Dr Ir Nastiti Siswi Indrasti
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (

)

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 ini ialah
produksi bersih, dengan judul Kajian Peluang Aplikasi Produksi Bersih Untuk
Meningkatkan Efisiensi Produksi Teh Botol Sosro.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Anas Miftah
Fauzi, MEng selaku pembimbing dan Bapak Tamsil yang telah banyak membantu
dalam menentukan tempat penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Efendi selaku Manajer umum
(GM) PT.Sinar Sosro KPB Cibitung, Bapak Lestian selaku Manajer Personalia,
Bapak Widodo Selaku Manajer Produksi, Bapak Panji Selaku Senior Supervisor
Produksi serta teman-teman Operator Produksi yang telah banyak membantu
dalam penelitian selama di Sosro. Terimakasih saya ucapkan untuk teman-teman
TIN khususnya TIN 47 yang memberikan motivasi dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
Bogor, Maret 2015
Maskur Rozaqi

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN

i
i
i

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

3

Tinjauan Pustaka


3

METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Neraca Massa Proses Produksi Teh Botol Sosro
Analisis Peluang Penerapan Produksi Bersih di PT Sinar Sosro Cibitung
SIMPULAN DAN SARAN

6
6
8
8
12
17

Simpulan

17


Saran

18

DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

21
52

DAFTAR TABEL
1 Tabel 1 Tahapan Metode Penelitian
2 Tabel 2 Efisiensi sebelum aplikasi produksi bersih
3 Tabel 3 Efisiensi setelah aplikasi produksi bersih

8

16
17

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Neraca massa unit proses pengolahan air
Kebocoran packing pipa unit proses pengolahan air
Neraca massa unit proses penyeduhan
Neraca massa unit proses pencampuran
Kebocoran pada packing pipa TCM
Neraca massa unit proses pembotolan
Waktu penundaan produksi tiap unit proses produksi TBS

9
9
10
11
11
11
12

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Diagram alir pembuatan TBS
Pemetaan produksi teh botol sosro
Pemetaan dapur
Pemetaan produksi teh botol sosro
Analisis kelayakan penutupan kebocoran dengan pengelasan pipa
Analisis kelayakan evaluasi formulasi bahan baku
Analisis kelayakan penggunanaan alat sensor untuk tangki TCP
Analisis kelayakan penggunaan alat sensor untuk tangki TCM
Analisis kelayakan penggantia seal pencegah kebocoran
Analisis kelayakan pemeliharaan mesin pencucian botol
Analisis kelayakan pemeliharaan mesin filler
Analisis penyebab inefisiensi menggunakan stop watch
Analisis perhitungan efisiensi periode Januari 2014
Analisisi perhitungan efisiensi periode Februari 2014
Perhitungan efisiensi dengan aplikasi produksi bersih
Validasi hasil penelitian
Dokumentasi

19
22
23
24
25
27
28
30
32
34
37
40
43
44
46
46
50

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT. Sinar Sosro Cibitung adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang produksi minuman dengan kapasitas 60 000 botol/jam. Produksi teh botol
sosro merupakan produk yang dihasilkan melalui tahapan-tahapan proses
pengolahan teh yang dimulai dari penerimaan bahan baku, penanganan bahan
baku, proses produksi, pengemasan, penyimpanan dan penggudangan produk,
serta distribusi pemasaran.
Semakin meningkatnya persaingan pada bidang manufaktur, maka
perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkelanjutan untuk menjaga
kestabilan perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan adalah sistem perawatan mesin karena mesin-mesin merupakan
bagian perusahaan yang perlu dijaga ketersediaannya untuk mendukung
kelancaran proses produksi. Oleh sebab itu, perlu dijaga dan ditingkatkan
kehandalan mesin sehingga dapat mendukung kelancaran proses produksi
(Siswanto 2010).
Proses produksi yang baik akan menghasilkan penghematan biaya dan
bahan baku serta dengan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas.
Menurut Nasution (2006) produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara
input dan output suatu sistem produksi, produktivitas juga diartikan sebagai
tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa, produktivitas
mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam
memproduksi barang, dengan kata lain produktivitas merupakan ukuran untuk
evaluasi dalam perusahaan apakah sesuai dengan kinerja atau justru tidak bekerja
secara optimal karena beberapa hal yang menyangkut kebijakan perusahaan.
Berdasarkan data produksi TBS PT Sinar Sosro Cibitung bahwa efisiensi
produksi TBS menurun 0.95% setiap tahunnya. Rata-rata efisiensi tahun 2011
adalah 58.24%, kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 57.08%, dan pada
tahun 2013 menurun menjadi 56.35%. Penurunan efisiensi ini salah satunya
disebabkan oleh waktu penundaan produksi akibat kerusakan mesin masih tinggi.
Waktu penundaan produksi ini dapat dilihat dari seberapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan perawatan mesin. Rata-rata waktu perawatan mesin
per bulan adalah 18.75 jam.
Pengertian efisiensi dalam produksi merupakan perbandingan antara output
dan input, berkaitan dengan tercapainya output maksimum dengan sejumlah input
serta teknologi yang ada (Aubyn et al 2008). Semakin tinggi rasio output terhadap
input maka semakin tinggi tingkat efisiensi yang dicapai (Khazanani 2011). Dalam
mengukur tingkat efisiensi diperlukan informasi mengenai estimasi input yang
digunakan dan estimasi output yang dihasilkan, kemudian membandingkan antara
input dan output tersebut (Risandewi 2013)
Beberapa konsep dapat diaplikasikan untuk membantu perusahaan dalam
memaksimalkan produksi teh botol sosro (TBS). Salah satu konsep yang dapat
diterapkan adalah konsep produksi bersih (cleaner production). Konsep ini secara
garis besar dapat membantu perusahaan dalam mengoptimumkan produksi dengan

2
cara memodifikasi dan memaksimalkan bahan masuk dan proses sehingga dapat
memaksimalkan produk serta meminimalkan limbah dan bahan baku tidak
terkonversi. Konsep pengaplikasian produksi bersih dinilai lebih sederhana
sehingga dapat memudahkan perusahaan untuk mengaplikasikan konsep ini dalam
proses produksinya.
Pada proses produksi, produksi bersih memberikan beberapa pilihan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mereduksi limbah.
Pilihan-pilihan itu adalah pengubahan bahan baku, pengubahan teknologi, good
operating practice/ goodhouse keeping, pengubahan produk, reuse serta recycling
(UNEP 2004).
Menurut Indastri dan Fauzi (2009) secara garis besar pemilihan penerapan
produksi bersih dapat dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu:
1. Penerapan Operasi yang Baik (good housekeeping)
Mencakup tindakan prosedural, adminstratif maupun institusional yang dapat
digunakan perusahaan untuk mengurangi limbah dan emisi. Penerapan operasi
ini mencakup pengembangan sumberdaya manusia, tata cara penanganan dan
investasi bahan, pencegahan kehilangan bahan, pemisahan limbah menurut
jenisnya, penjadwalan produksi.
2. Perubahan material input
Bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan berbahaya dan beracun
yang masuk atau yang digunakan dalam proses produksi, sehingga dapat juga
menghindari terbentuknya limbah B3 dalam proses produksi. Perubahan
material input termasuk pemurnian bahan dan subtitusi bahan.
3. Perubahan teknologi
Mencakup modifikasi proses dan peralatan. Tujuannya untuk mengurangi
limbah dan emisi. Perubahan teknologi dapat dimulai dari yang sederhana
dalam waktu yang singkat dan biaya murah sampai dengan perubahan yang
memerlukan investasi tinggi.
4. Perubahan produk
Meliputi subtitusi produk, konservasi produk, dan perubahan komposisi produk
5. On-site Reuse
Merupakan upaya penggunaan kembali bahan-bahan yang terkandung dalam
limbah, baik untuk digunakan kembali pada proses awal atau sebagai material
input dalam proses yang lain.
Penerapan produksi bersih ini diharapkan mampu memberikan perbaikan
efisiensi atau peningkatan produktivitas, performansi yang lebih baik, serta
peningkatan keuntungan kompetitif pada produksi TBS.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghasilkan rekomendasi perbaikan untuk
peningkatan efisiensi produksi TBS dengan penerapan pilihan produksi bersih.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah membantu mengatasi masalah penurunan
efisiensi produksi TBS dengan memberikan rekomendasi pilihan produksi bersih
yang diharapkan mampu meningkatkan performansi produksi TBS.

3

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dimaksudkan untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi pada lini proses produksi teh botol sosro
terkait penurunan efisiensi produksi teh botol sosro. Fokus dalam penelitian ini
adalah menganalisis masalah yang terjadi pada lini proses produksi teh botol sosro
dan memberikan rekomendasi perbaikan dengan konsep produksi bersih.

Tinjauan Pustaka
Neraca Massa
Neraca massa atau neraca berat seringkali disebut sebagai neraca material
dalam industri kimia, suatu neraca massa dapat bermakna tanpa adanya neraca
energi, tetapi sebaliknya suatu neraca energi membutuhkan pengetahuan tentang
massa dari komposisi dari semua aliran yang ada dalam neraca (Clausen dan
Mattson 1978).
Analisis neraca massa merupakan analasis pengecekan seluruh bahan yang
masuk seperti energi dan bahan yang keluar seperti limbah dan produk samping.
Dalam menelusuri aliran bahan, penting untuk mengatur batas yang jelas media
pengukuran massa (Yousfi 2004).
Suatu sistem apapun, jumlah materi akan tetap walaupun terjadi perubahn
bentuk ataupun keadaan fisik. Oleh sebab itu, dalam suatu proses pengolahan akan
terjadi jumlah bahan yang masuk akan sama dengan jumlah bahan yang keluar
sebagai produk yang dikehendakai ditambah dengan jumlah yang hilang atau
produk samping Wiratakusumah 1998 dalam (Maflahah 2010).

Proses Produksi
Unit Proses Pengolahan Air
Dalam SNI 6773:2008 bagian persyaratan teknis kualitas air baku yang bisa
diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) adalah: kekeruhan, maksimum
600 NTU (nephelometric turbidity unit), kandungan warna asli tidak melebihi dari
100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air baku. Unsur-unsur
lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai PP No. 82 tahun 2000 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Dalam hal air sungai
daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan organik
melebihi syarat tersebut diatas tetapi kekeruhan rendah (