tidak boleh lebih dari 7 untuk setiap 200 cc air, serta tidak boleh lebih dari 13 untuk setiap 500 cc air. Azwar, 1996
3. Syarat kimia
Air minum yang baik ialah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia ataupun mineral, terutama oleh zat - zat ataupun mineral yang
berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya diharapkan pula zat ataupun bahan kimia yang terdapat di dalam air minum, tidak sampai menimbulkan kerusakan pada
tempat penyimpanan air; sebaliknya zat ataupun bahan kimia dan atau mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, hendaknya harus terdapat dalam kadar yang
sewajarnya dalam sumber air minum tersebut. Azwar, 1996 Persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No
492 MENKES PER IV 2010 dapat dilihat pada lampiran I.
2.4. Analisis Kualitas Air
Analisis penentuan kualitas air sangat penting bagi pengguna air dan sebagai informasi tentang keberadaan senyawa kimia yang terkandung di dalam
air. Analisis kualitas yang sebenarnya harus melalui analisis laboratorium agar semua komponen yang terdapat didalam air dapat diketahui dengan jelas. Akan
tatapi, analisis yang seperti ini sangat mahal, dan waktu yang dibutuhkan untuk analisis juga lama. Untuk mengetahui kualitas air dengan tepat maka analisis
dapat dilakukan melalui analisis kimia yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercemaran air. Analisis kimia dilakukan untuk mengetahui kadar zat kimia atau
jenis zat kimia yang terkandung di dalam air. Analisis ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kehadiran senyawa spesifik yang menyebabkan bahaya di
Universitas Sumatera Utara
dalam air. Teknik analisis kimia yang cepat dan biaya murah yang banyak digunakan adalah secara insitu. Teknik insitu adalah menganalisis air dengan
menggunakan pereaksi untuk memberikan gambaran kehadiran senyawa kimia pencemar di dalam air. Teknik analisis ini tidak akurat dan tidak dapat
menjelaskan jenis senyawa secara spesifik, akan tetapi sudah dapat memberikan informasi tentang kualitas air apakah sudah layak atau tidak layak untuk
dikonsumsi oleh manusia. Situmorang, 2007
2.5. Proses Pengolahan Air Minum
Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha – usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat – sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air
minum, karena dengan adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditentukan. Sutrisno, 2004
Sumber air harus terlebih dahulu diolah di dalam wadah pengolahan air sebelum didistribusikan kepada pengguna. Variasi sumber air akan mengandung
senyawa yang berbeda, maka sudah menjadi kewajiban pengelola air untuk menjadikan air aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung bahan
berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia atau mikroorganisme. Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air minum, tergantung pada
jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan jenis sumber bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta
penambahan bahan pengendap dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air minum. Situmorang, 2007
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses pengolahan air ini pada lazimnya dikenal dengan dua cara, yakni :
1. Pengolahan lengkap atau Complete treatment process, yaitu air akan
mengalami pengolahan lengkap, baik fisika, kimiawi dan bakteriologik. Pengolahan fisika yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangi menghilangkan kotoran – kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat – zat organik yang ada dalam
air yang akan diolah. Pengolahan kimia yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat – zat kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya. Misalnya dengan pembubuhan kapur dalam proses pelunakan dan sebagainya. Pengolahan bakteriologis yaitu suatu tingkat pengolahan
untuk membunuh memusnahkan bakteri – bakteri yang terkandung dalam air minum yakni dengan cara membubuhkan kaporit zat desinfektan.
2. Pengolahan sebagian atau Partial Treatment Process, misalnya diadakan
pengolahan kimiawi dan atau pengolahan bakteriologik saja. Pengolahan ini pada lazimnya dilakukan untuk :
a. Mata air bersih.
b. Air dari sumur yang dangkal dalam.
Adapun unit – unit pengolahan air minum terdiri dari bangunan penangkap air, bangunan pengendap pertama, pembubuh koagulant, bangunan pengaduk
cepat, bangunan pembentuk floc, bangunan pengendap kedua, bangunan penyaring, reservoir dan pemompaan. Sutrisno, 2004
Universitas Sumatera Utara
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 dapat dilihat pada lampiran II.
2.6. Unit – Unit Pengolahan Air PDAM Tirtanadi