Latar Belakang Pemeriksaan Kadar Tembaga pada Air Baku dan Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4 – 5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada disekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain – lain. Chandra, 2006 Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya. Sayangnya dalam banyak hal, air yang digunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan. Karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat – zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit, yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia. Azwar, 1996. Air sungai setiap hari menerima sejumlah besar buangan limbah, baik secara alamiah maupun limbah rumah tangga dan industri. Limbah berupa buangan fosfat dan deterjen pencuci dan bermacam limbah kimia dari pabrik home industry masuk kedalam aliran permukaan air sungai menyebabkan pencemaran air sungai yang merupakan kasus pencemaran yang serius. Pencemaran air banyak dikarenakan oleh kegiatan manusia, seperti limbah Universitas Sumatera Utara industri dan limbah kegiatan rumah tangga. Masuknya logam yang dapat membuat air tercemar bisa berasal dari buangan limbah industri tersebut yang dapat menyebabkankan tingginya kadar logam seperti Fe, Mn, Zn, Cr, Ni, dan Cu sehingga dapat menimbulkan masalah yang cukup serius pada air. Darmono, 2008. Aktivitas manusia berupa buangan sisa dari industri galangan kapal dan bermacam – macam aktivitas pelabuhan lainnya merupakan salah satu jalur yang mempercepat terjadinya peningkatan kelarutan Cu dalam badan perairan. Logam ini juga secara alamiah dapat masuk ke badan perairan melalui pengkompleksan partikel logam diudara karena hujan dan karena peristiwa erosi pada batuan mineral yang ada disekitar badan perairan. Secara alamiah jumlah logam tembaga Cu yang masuk ke dalam badan perairan mencapai 325.000 tontahun. Palar, 2008. Air yang diolah di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak berasal dari sungai Belawan yang berada disekitar pabrik – pabrik industri seperti industri galangan kapal dan aktivitas pelabuhan lainnya, yang dapat menyebabkan tingginya tingkat pencemaran logam berat Cu di lingkungan air sungai belawan. Maka dari itu penulis memilih pemeriksaan kadar logam berat Cu didalam air baku dan air reservoir yang terdapat di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak. Pemeriksaan logam berat tersebut dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kadar Cu dalam air baku memenuhi standar maksimum yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tanggal 14 Desember 2001 Universitas Sumatera Utara tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yaitu 0,02 mgl. Dan menjamin air reservoir aman dari kandungan logam tembaga Cu berlebih dan memenuhi standar maksimum yang telah ditetapkan KepMenKes No 492 MENKES PER IV 2010 tentang persyaratan kualitas air minum yaitu 2 mgl, demi mengurangi efek toksisitas pada manusia.

1.2. Tujuan dan Manfaat