Polystyrene Pengenalan Bahan Baku

Catatan Tg = Temperatur tansisi kaca yaitu temperatur dimana polimer berubah dari keadaan beku rigid ke suatu bahan yang liat fleksible Tm = Temperatur luluh yaitu pada saat kritanilitas tidak tampak kristanilitas : Derajat kemungkinan terbentuknya susunan kristal dalam bentuk rantai. Molekul Polypropylene mengandung atom karbon tertier dengan gugus metil rantai utama. Atom hidrogen terikat pada atom karbon tertier yang mudah bereaksi dengan oksigen dan ozon, yang menyebabkan ketahanan oksidasinya lebih kecil daripada polyethylene. Di lain fihak karena temperatur pengolahan lebih tinggi daripada polyethylene, oksidasi harus dicegah. Fenol alkil dipakai sebagai anti oksidasi yang dikombinasikan dengan senyawa belerang organik dan senyawa amin. Agar degradasi oleh sinar Ultra Violet secara efektif dapat dikurangi, maka dicampurkan bubuk karbon sebagai bahan pengabsorb UV. Polypropylene mempunyai tembus cahaya jauh lebih baik daripada polyethylene, oleh karena itu dipakai sebagai bahan pada pembuatan film. Dengan mempergunakan bahan penginti kristal, ukuran kristal dapat dibuat lebih kecil agar lebih transfaran, yang juga memperbaiki kekakuannya dari kekuatan impaknya pada temperatur rendah. Sebagai penginti dipergunakan bahan Na, Zn, Al dan garam-garam logam lainnya dari asam karboksilat aromatik. Permeabilitas gas polypropylene lebih baik dari pada polyethylene, karena itu perlu berhati-hati untuk mencegah dispersi pada pengepakan wangi-wangian tersebut. Tata Surdia, 1999

2.2.3. Polystyrene

Polystyrene adalah bahan thermoplastik yang khusus diciptakan untuk setak injeksi dan ekstrusi. Ciri-ciri khasnya ialah berat jenisnya yang rendah 1,07, daya tahan terhadap air dan zat kimia, stabilitas dimensi dan kemampuan isolasi. Polystyrene merupakan bahan pengganti karet yang baik untuk isolasi listrik. Resin polystyrene dapat dicetak menjadi kotak baterai, piring, bagian dari radio, roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es, kemasan, gelas dan ubin tembok. Bahan ini dapat dicetak injeksi, diekstrusi atau dibentuk dalam cetakan. Universitas Sumatera Utara Sifat-sifat Polystyrene yaitu tidak berwarna dan merupakan resin transparan dapat diwarnai secara bening. Massa jenisnya lebih rendah dari Polyethylene dan polyprophylene. Memiliki sifat yang baik sekali terutama bagi frekwensi tinggi, walaupun kestabilan terhadap cahaya dan sifat tahan cuacanya agak rendah daripada resin metakrilik. Ketahanan radiasinya sangat baik. Polystyrene mudah larut dalam keton ester dan pelarut hidrokarbon aromatik, tahan terhadap asam, alkali, asam klor, asam organik, minyak bumi dan alkohol. Kestabilan panas dan kecairannya pada pencairan sangat baik, sedangkan barang cetakan yang titik lunaknya rendah 70°C memiliki ketahanan impak yang rendah dan bersifat getas. Ketahanan terhadap retak tegangan, juga kurang baik. Jenis-jenis Polystyrene antara lain : a. Polystyrene keperluan umum Adalah plastik yang paling umum dipakai b. Polystyrene dengan ketahanan impak tinggi Kegetasan, yang merupakan kekurangan bagi Polystyrene, telah diperbaiki terutama dengan jalan mencampurkan 5-20 karet sintetik atau SBR Styrene Butadiene Rubber. Makin banyak kadar karetnya makin baik ketahanan impaknya sedangkan sebaliknya terjadi pada kekuatan tarik, ketahanan panas, mampu cetak, kehalusan permukaan dan seterusnya makin berkurang. Untuk memperbaiki sifat tembus cahaya dari bahan yang dicampur karet, dibuat sehalus mungkin partikel karet yang didispersikan agar dapat menghindari hamburan cahaya, dengan itu pula kekuatan impaknya menjadi lebih baik. c. Polystyrene tahan cahaya Seperti telah diuraikan diatas, Polystyrene mempunyai ketahanan cahaya yang buruk, jadi karena cahaya fluoresen dan cahaya matahari langsung menjadi pudar warnanya dan terdegradasi. Polystyrene keperluan umum tidak cocok untuk peralatan yang kena sinar atau pengunaan diluar rumah. Jenis ini telah dikembangkan dengan mencampur zat pengabsorb Ultra Violet dan zat antioksidasi. Universitas Sumatera Utara d. Polystyrene busa Butan, pentan, heksan dst, dicampurkan sebagai bahan pembusa bagi Polystyrene, yang dibuat dalam bentuk butiran. Kalau dipanaskan dalam cetakan akan mengembang menjadi 20-70 kali lebih besar menjadi lunak dan kuat sebagai barang busa yang tercetak. Kertas stiren yang mempunyai permukaan mengkilat bagus dibuat dengan menggunakan mesin ekstrusi. Busa Polystyrene terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bebas sehingga dapat menghalangi panas dan suara. Polystyrene akan lunak pada temperatur sekitar 95°C dan menjadi cairan kental pada 120 -180°C dan menjadi encer diatas 250°C, kemudian terurai diatas 320- 330°C. Karena itu, dibanding dengan resin termoplastik lain, bahan ini mempunyai temperatur dekomposisi termal yang lebih tingi dan kecairanya lebih baik. Pencetakan injeksi adalah cara yang paling cocok. Akan tetapi karena tegangan dalam terjadi selama pencetakan, maka perlu penganilan yang tepat. Yaitu dipanaskan pada temperatur lebih rendah dari temperatur ketahanan panasnya 70-80°C kemudian didinginkan perlahan-lahan. Tata Surdia, 1999

2.3. Pencetakan Molding