disolusi disolusi
absorpsi Gambar 1. Ilustrasi skema proses disolusi sediaan padat
Kecepatan disolusi obat merupakan tahap pembatas kecepatan sebelum obat berada dalam darah. Obat yang larut di dalam air akan melarut cepat, obat akan
berdifusi secara pasif. Sebaliknya kecepatan obat yang kelarutannya kecil akan dibatasi karena kecepatan disolusi dari obat tidak larut atau disintegrasi sediaan relatif
pengaruhnya kecil terhadap disolusi zat aktif. Syukri, 2002
2.5.1 Alat Uji Disolusi
Uji disolusi dapat dilakukan dengan menggunakan dua tipe alat, yaitu : 1.
Alat 1 Metode Basket Alat terdiri atas wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan
lain yang inert, dilengkapi dengan suatu motor atau alat penggerak. Wadah tercelup sebagian dalam penangas sehingga dapat mempertahankan suhu
Tablet atau kapsul
Granul atau agregat
Partikel Halus
Obat dalam larutan
Obat dalam darah, cairan, dan dalam jaringan lain
dalam wadah 37° ± 0,5° C selama pengujian berlangsung. Bagian dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan,
goncangan, atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Wadah disolusi dianjurkan berbentuk silinder dengan dasar
setengah bola, tinggi 160-175 mm, diameter dalam 98-106 mm, dengan volume sampai 1000 ml. Batang logam berada pada posisi tertentu sehingga
sumbunya tidak lebih dari 2 mm, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur mempertahankan kecepatan alat.
2. Alat 2 Metode Dayung
Sama seperti alat 1, tetapi pada alat ini digunakan dayung yang terdiri atas daun dan batang sebagai pengaduk. Batang dari dayung tersebut sumbunya
tidak lebih dari 2 mm dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Jarak antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama
pengujian berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut dengan suatu penyalut inert yang sesuai. Sediaan
dibiarkan tenggelam ke dasar wadah sebelum dayung mulai berputar. Ditjen POM, 1995
2.5.2 Media Disolusi
1. Air Suling
Pelarut air digunakan untuk uji penetapan pelarutan beberapa tablet. Pengujian menggunakan cairan air memberikan hasil yang sangat berbeda
dengan cairan fisiologik, terutama untuk senyawa ionik yang sangat dipengaruhi oleh pH.
2. Larutan Ionik
Larutan ionik banyak digunakan untuk menyesuaikan pH organ tubuh : i.
Larutan asam pH 1,2 dibuat dari asam klorida encer baik ditambah atau tidak ditambah dengan larutan natrium atau kalium klorida, sehingga pH
cairan mendekati komposisi cairan lambung. ii.
Larutan dapar alkali pH 7-8 paling sering digunakan untuk meniru pH usus dalam pengujian sediaan dengan aksi diperpanjang atau aksi terjaga
setelah melewati cairan yang asam.
2.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Laju Disolusi