Tujuan Penulisan Ruang Lingkup Visi dan Misi Perpustakaan STMIK BUDIDARMA

Bantuan yang dapat diberikan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah pelayanan informasi. Untuk dapat memberikan pelayanan tersebut, maka Perputakaan harus menyediakan berbagai sumber informasi yang diperlukan oleh seluruh sivitas akademika dalam melaksanakan tugasnya. Sumber informasi atau bahan pustaka ini disebut koleksi pserpustakaan. Koleksi yang dimliki oleh perpustakaan perguruan tinggi harus sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika dan masyarakat luas, sehubungan dengan ini Perkembangan Perpustakaan erat dengan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena begitu pentingnya peranan Perpustakaan disuatu Perguruan Tinggi, penulis tertarik untuk menulis judul tentang “ Perkembangan Perpustakaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer STMIK BudiDarma.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah: 1. Untuk mengetahui lebih jauh tentang perkembangan perpustakaan STMIK BudiDarma 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Perpustakaan STMIK BudiDarma dalam melaksanakan perkembangan perpustakaan tersebut.

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini STMIK BudiDarma membahas tentang, Perkembangan koleksi, pengguna, organisasi dan staf, pelayanan teknis, dan pelayanan pengguna.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Library Research Universitas Sumatera Utara Penulis mengumpulkan data - data yang diperlukan dengan mempelajari berbagai literatur dan sumber bacaan yang dianggap relevan dengan pembahasan kertas karya ini.

2. Studi Lapangan Field Research

a. Pengamatan langsung ke lapangan yaitu ke Perpustakaan STMIK BudiDarma b. Mencatat dokumentsi perpustakaan yang relevance c. Wawancara dengan kepala perpustakaanya Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perpguruan tinggi merupakan salah satu sarana penyebar informasi di lingkungan Universitas yang memiliki fungsi penting bagi lembaga induknya maupun para penggunanya. Oleh sebab itu perpustakaan perguruan tinggi harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan perguruan tinggi dengan fungsi perpustakaan tersebut.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 3, ”Perpustakaan perguruan tinggi adalah unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi”. Perpustakaan perguruan tinggi adalah ”Perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga dalam melaksanakan tujuannya dan memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus Sutarno 2003: 35. Perpustakaan perguruan tinggi adalah ”Perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan pendidikan tinggi, baik yang berupa Perpustakaan, Universitas, Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Akademik, dan Perpustakaan Perguruan Tinggi” Syahrial-Pamuntjak 2005: 5. Dari ketiga pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit kerja yang didirikan oleh perguruan tinggi dan lembaga- lembaga pendidikan bersangkutan yang terletak di daerah kampus serta tugas dan fungsi utamanya adalah menunjang proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat atau Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Tujuan Dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai pusat informasi harus dapat memenuhi kebutuhan pengguna, yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna perpustakaan untuk meningkatkan minat dan keinginan pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1996: 6 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah, “untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan sebutan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo – Basuki 1991:15 adalah: 1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. 2. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat kademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana pengajar. 3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan. 4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai. 5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal. Menurut Massofa 2008 pada dasarnya tujuan perpustakaan adalah: a Menunjang program pendidikan, penelitian b Memenuhi kebutuhan akan informasi c Memenuhi kebutuhan sosial d Memenuhi mkebutuhan kultural dan spiritual masyarakat e Memenuhi kebutuhan akan rekreasi f Berfungsi sebagai repository atau perpustakaan deposit Berdasarkan ketiga pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada dalam Universitas Sumatera Utara lingkungan lembaga tinggi bukan hanya mahasiswa tetapi juga para dosen, serta memberikan jasa informasi untuk mendukung derta mempertinggi kualitas program kegiatan perguruan tinggi tempatnya bernaung.

2.2.1 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Keberhasilan perpustakaan menjalankan peran dan fungsinya, di ukur dengan banyaknya pengguna yang memanfaatkan layanan perpustakaan yang diberikan perpustakaan tersebut. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi di antaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Bentuk koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya. Selain itu perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan unsur penunjang peguruan tinggi yang bersama-sama dengan unsure penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Untuk dalam mencapai visi dan misi perpustakaan tersebut sidah pasti memiliki fungsi. Oleh sebab itu sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misi, perpustakaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberika nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untk membantu dalam melakukan dharmanya.

2. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pancapaian pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar san materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran Universitas Sumatera Utara

3. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat mudah di akses oleh pencari dan pengguna informasi

4. Fungsi Riset

Perpustakaan menyediakan informasi dan sumber-sumber penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi untuk keperluan penelitian pengguna. Informasi yang diperoleh melalui perpustakaan dapat mencegah terjadinya duplikasi penelitian

5. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kretaifitas, minat dan daya inofasi pengguna perpustakaan

6. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang di hasilkan oleh warga pergurusn tingginya yakni sivitas akademika dan staf non akademika

7. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang di hasilkan oleh warga perguruan tingginya. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004: 3 Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi informasi sivitas sademika dan penyediaan sarana belajar basgi pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut serta meyediakan bahan rujukan dan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pasa lingkungan perguruan tinggi tetapi sampai pada lingkungan industri

2.3. Koleksi

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi yang baik dan memadai, maka perpustakaan perguruan tinggi harus berusaha menyediakan berbagai sumber informasi yang di perlukan demi terlaksananya kegiatan perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Menurut Hamakonda 1987: 2 bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari: 1. Buku teks, baik yang di perlukan mahasiswa maupun dosen, baik yang di wajubkan untuk mata kuliah tertentu maupun yang di anjurkan. Universitas Sumatera Utara 2. Buku referensi, baik referensi umum untuk bidang studi kasus, alat-alat bibliographis seperti indeks dan abstrak, catalog dan sebagainya. 3. Buku untuk pegembangan ilmu yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain bidang studi yang di tekuninya. 4. Penerbitan berkala seperti majalah dan surat kabar. 5. Penerbitan perguruan tinggi, baik penerbitan sendiri maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya. 6. Penerbitan pemerintah, baik yang bersifat produk umum, hasil penelitian dan sebagainya. 7. Koleksi khusus, baik yang berhubungan dengan khususan program perguruan tinggi, maupun minat khusus perpustakaan akan hal-hal yang bersifat lokal, seperti koleksi kebudayaan daerah dan sebagainya. 8. Koleksi buku-buku non books materials yang berupa film, rekaman video, piringan hitam, lukisan dan sebagainya.

2.3.1 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang di sediakan perpustakaan perguruan tinggi hendaknya tidak hanya di prioritaskan kepada bahan pustaka mengenai buku komputer saja, tetapi juga bahan pustaka lain yang berisi ilmu pengetahuan umum. Di dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 3 di jelaskan bahwa jenis-jenis koleksi perpustakaan meliputi: 1. Buku bidang agama. 2. Buku pengetahuan sosial dan kemasyarakatan. 3. Buk bahasa dan kesusastraan. 4. Buku psikologi, ilmu murni, ilmu terapan, kesenian dan sejarah. 5. Buku praktis seperti : pertanian, perikanan, peternakan dan keterampilan lainnya. 6. Buku sumber referensi seperti : ensiklopedi, kamus, peta, sumber biografi dan lain- lain. Koleksi tersebut sebaiknya tidak hanya di prioritaskan kepada bahan pustaka berupa buku, tetapi juga bahan pustaka non buku. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Pegadaan Koleksi

pengadaan koleksi di perpustakaan perguruan tinggi merupakan tanggung jawab instansi atau lembaga yang bernaung di bawahnya, baik dalam pembelian maupun pemesanan bahan pustaka. Menurut kutipan dari Maunglib http:maunglib.wordpress.comjasa-pengadaan- koleksi2010, ada dua macam pengadaan yang biasa di lakukan oleh perpustakaan, yaitu:

1. Sumbangan atau Hadiah

Sumbangan atau hadiah pastilah tidak akan sulit di lakukan, karena seorang pustakawan hanya bertugas untuk menerima dan membuat laporan atau tyanda terima. Setelah itu melakukan penyeleksian pustaka sumbangan tersebut, setelah melakukan penyeleksian, koleksi sumbangan tersebut akan memasuku proses pengolahan.

2. Pembelian

Untuk melakukan pembelian, setiapa perpustakaan memiliki cara yang berbeda, akan tetapi tetap melakukan dengan tujuan yang sama. Terjadinya perbedaaan cara pengadaan melalui pembelian antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lain karena proses administrasi yang di miliki antar satu perpustakaan dan perpustakaan lainnya saling berlainan. Menurut Soeatminah 1992 : 71 “pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani”. Menurut Philips 1992 : 109-110, kebijaksanaan pengadaan dari suatu organisasi tergantung pada beberapa hal: Universitas Sumatera Utara 1. Anggaran Organisasai harus menyisihkan dana untuk membeli buku dan majalah dari anggaran belanja tahunan. Kadang-kadang lembaga lain memberikan sumbangan dana untuk membeli buku-buku dari luar negeri. 2. Tujuan dan Prioritas dari organisasi Bidang apa yang menjadi lingkup koleksi perpustakaan? Tidak semua buku dapat atau perlu dibeli. 3. Jenis Pemakai dan Kebutuhannya Apakah pemakai memerlukan bahan ilmiah atau informasi yang sederhana dan praktis?. 4. Hubungan dengan Perpustakaan atau Pusat Dokumnetasi Lain. Apakah didaerah anda terdapat perpustakaan darimana anda dapat meminjam buku yang jarang diperlukan oleh pemakai perpustakaan anda atau kemana anda dapat menyarankan pemakai untuk mendapatkan buku yang diperlukan. 5. Kekhususan Apakah terdapat perjanjian antara lembaga anda dengan lembaga lain yang mengalur bidang koleksi yang harus dihimpun oleh perpustakaan anda?. Apakah terdapat perjanjian yang memungkinkan anda bertukar informasi dengan perpustakaan lain? Karena perpustakaan umumnya mempunyai dana yang terbatas, perjanjian kerjasama sangat diperlukan. Perpustakaan A misalnya menghimpun koleksi mengenai teknologi, perpustakaan B khusus dalam bidang teknologi, perpustakaan C dalam bidang pertanian organik. Dengan demikian, setiap anggota dari jaringan perpustakaan ini dapat mempergunakan informasi yang lebih luaslingkupannya dari pada jika masing-masing harus menghimpun koleksi mengenai ketiga bidang. Universitas Sumatera Utara 6. Staf Perpustakaan Dalam membeli buku harus di pertimbangkan jumlah tenaga di perpustakaan dan kemampuan mereka, akan banyak buku yang tidak dapat segera dipakai jika tenaga diperpustakaan tidak menguasai pekerjaan perpustakaan. 7. Bahasa Kemampuan bahasa pemakai menentukan koleksi perpustakaan. Kebijakan harus dibuat mengenai perincian koleksi berdasarkan bahasa pengantarnya, misalnya buku dalam bahasa apa yang diperlukan dan berapa banyaknya.

2.3.3 Seleksi Bahan Pustaka

Seleksi bahan pustaka adalah hal yang paling utama dalam perpustakaan. Secara umum dapat disetujui bahwa tanggung jawab untuk pemilihan bahan pustaka yang terbaik adalah berbagi antara perpustakaan dan staf akademik.

2.4.1 Alat Bantu Pemilihan

Untuk mencari informasi yang tepat tentang bahan pustaka, seseorang pustakawan perlu mempelajari seluk-beluk bahan pustaka, sebab belum ada seseorang pustakawan yang mampu mengingat semua bahan pustaka yang pernah diterbitkan oleh karena itu dalam melaksanakan pemilihan bahan pustaka, pustakawan dibantu dengan adanya alat bantu penilihan bahan pustaka. Menurut Hamakonda 1987 : 7 alat bantu pemilihan bahan pustaka yang dapat digunakan oleh pustakawan adalah: 1. Katalog penerbit dalam dan luar negeri. 2. Bibliografi nasional dan internasional 3. Penebitan khusus seperti reviews dan iklan 4. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain. Universitas Sumatera Utara Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa alat bantu pemilihan bahan pustaka sangat membantu pustakawan, sehingga pustakawan dapat membuat panilaian atas bahan pustaka yang akan dibeli.

2.4.2 Prinsip Pemilihan

Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna perpustakaan perguruan tinggi, maka perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan prinsip penilihan bahan pustaka. Menurut Soeatminah 1991 : 76, bahwa ada 4 prinsip dalam pemilihan bahan pustaka antara lain: 1. Minat dan kebutuhan pemakai. 2. tujuan, fungsi perpustakaan dan ruang lingkup layanan perpustakaan. 3. Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam arti positif yang dibawanya. 4. Pustaka yang memenuhi kwalitas persyaratan. Dari pernyataan tersebut di atas perlu dipertimbangkan dalam beberapa hal, seperti: a. Pihak perpustakaan perguruan tinggi paling tidaka harus mengetahui kebutuhan pengguna dan kebutuhan akan informasi dari semua pengguna perpustakaan perguruan tinggi yang dilayani. b. Untuk meningkatkan mutu akademik, maka koleksi yang disediakan bukan hanya buku teks yang langsung dipakai untuk mata kuliah yang diberikan, tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program studi yang ada secara lengkap. c. Informasi yang tersedia di perpustakaan perguruan tinggi harus bersifat mutakhir yaitudengan cara menyediakan koleksi edisi terbaru dan harus dapat menumbuhkan kecintaaan akan perpustakaan.

2.4 Pelayanan Teknis

Berfungsinya pelayanan teknis sebagai dapur perpustakaan dengan baik akhirnya akan mengajukan berbagai pelayanan pengguna yang berkualitas baik. Kelancaran sirkulasi bahan pustaka dan kemudahan mendapatkan informasi yang banyak tergantung pada kegitan Universitas Sumatera Utara pengadaan bahan pustaka, pengolahan dan pemeliharaan yang di lakukan di bagian pelayanan teknis Siregar, 1996: 8.

2.4.1 Pengadaan Bahan Pustaka

Bagian pengadaan memegang peranan yang paling penting dalam pemilihan bahan pustaka yaitu mencatat semua permintaan yang datang dari pihak-pihak yang di libatkan dalam pemilihan buku, bagian pengadaan juga bertugas melaksanakan verifikasi bibliografi buku yang akan di beli untuk memeastikan apabila buku tersebut pernah di terbitkan serta melengkapi data bibliografi bahan pustaka karena adakalanya data bibliografi bahan pustaka yang di minta tidak lengkap. Pengadaan bahan pustaka dapat di lakukan dengan cara membeli, di peroleh sebagai sumbangan atau hadiah, pertukaran dan penerbitan sendiri. Pengadaan hendaklah melalui seleksi yang baik agar menghasilkan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.4.2 Pengolahan Bahan Pustaka

Dari bidang-bidang tugas yang di laksankan di perpustakaan terdapat suatu kegiatan yang di kenal dengan istilah processing . Istilah tersebut dalam bahasa indonesia dapat di terjemahkan secara umum menjadi pemrosesan atau pengolahan. Menurut Sumardji 1988: 25 yang di maksud dengan kegiatan pengolahan bahan koleksi adalah, “ kegiatan mempersiapkan bahan koleksi yang telah si peroleh, agar dengan mudah dapat di atur di tempat-tempat atau rak-rak penyimpanan sehingga memudahkan pula untuk di layankan kepada para pemakai koleksi perpustakaan “. Kegiatan pengolahan bahan koleksi dapat di lakukan dengan berbagai macam kegiatan antara lain:

1. Inventarisasi

Setiap bahan pustaka yang menjadi milik perpustakaan di catat dalam buku inventarisasi. Kolom-kolom yang terdapat dalam buku inventarisasi adalah: a. Nomor induk Universitas Sumatera Utara b. Tanggal pendaftaran c. Nama pengarang d. Judul buku e. Sumber asal buku pembelian, hadiah sumbangan f. Penerbit dan tahun terbit g. Jumlah judul eksemplar h. Jenis buku Referensi, Fiksi, Non Fiksi i. Bahasa Inggris, Indonesia, dan lain-lain j. Harga k. Keterangan

2. Katalogisasi

Katalogisasi adalah proses mengkatalog bahan pustaka. Katalog adalah daftar bahan pustaka yang di buat dan di susun menurut aturan dan cara tertentu. Katalog memuat keterangan mengenai daerah jusul dan kepengarangan, edisi, impresum, keterangan fisik, seri monograf, catatan, derah ISBN dan ISSN.

3. Klasifikasi

Klasifikasi adalah kegiatan mengelompkkan bahan pustaka menurut isinya atau bidang ilmunya masing-masing dengan tujuan memudahkan pengguna bila hendak mencari bahan pustaka tersebut. Menurut Sumardji 1988: 25 pengelompokan bidang ilmu itu yaitu: a. Kelompok buku teks b. Kelompik penerbitan berkala, seperti majalah, bibliografi, indeks dan lain-lain. c. Kelompok bidang ilmu pengetahuan, seperti filsafat, keagamaan, sosial kemasyarakatan, bahasa, eksakta, praktis terapan, kesenian, rekreasi dan olahraga, kesusastraan sejara, biografi dan ilmu bumi. Universitas Sumatera Utara

4. Pelabelan

Pelabelan adalah kegiatan menempelkan sandi buku Call Number pada punggung Buku, berfungsi untuk memberitahukan lokasi atau tempat bahan pustaka tersebut di simpan sehingga pengguna mudah mendapatkannya apabila di perlukan. 5 Penyimpanan Penyusunan bahan pustaka Penyimpanan penyusunan bahan pustaka merupakan kegiatan penyimpanan bahan pustaka yang telah selesai diolah pada rak lemari buku berdasarkan sandi buku Call Number. Sandi buku rediri dari nomor klasifikasi, tiga huruf pertama nnma pengarang serta huruf judul bahan pustaka.

2.4.3 Pemeliharaan Bahan Pustaka

Pemeliharaan baan pustaka adalah kegiatan menjaga dan mengusahakan agar bahan pustaka yang di miliki perpustakaan tetap awet dan terawat dengan baik. Dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Fasilitas Perpustakaan 1992: 1-2 di sebutkan bahwa usaha-usaha untuk menyelamatkan bahan pustaka dari kehancuran meliputi kegiatan: 1. Pelestarian preservation 2. Pengawetan conservation 3. Perbaikan restoration Untuk melestarikan bahan pustaka di perlukan biaya yang cukup besar, tenaga-tenaga yang terampil dan perlengkapan serta bahan-bahan yang tidak mudah di peroleh.

2.5 Pelayanan Pengguna

Pelayanan pengguna merupakan jasa perpustakaan untuk menyebarluaskan informasi kepada pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara Syahrial-Pamuntjak 1986: 59 mengatakan untuk menyelenggarakan perpustakaan yang baik ada tiga unsur yang perlu di perhatikan yaitu: 1. Bahwa pustaka harus memahami kebutuhan pengguna 2. Adanya peraturan yang harus di taati oleh petugas dan pengunjung 3. Bahwa harus di pahami oleh petugas materi apa yang ada di perpustakaan serta bagaimana cara-carnya dan bagaimana menggunakan alat-alat tersebut. Jika di lihat dari ketiga faktor di atas peran pelayanan pengguna sangat berpengaruh terhadap keberadan perpustakaan tersebut. Pelayanan perpustakaan dapat di bagi atas dua jenis pelayana yaitu: 1. Pelayanan sirkulasi atau peminjaman 2. Pelayanan referensi .

2.5.1 Sistem Layanan

Agar pengguna dapat memanfaatkan koleksi dengan baik, maka perpustakaan perlu menetapkan sistem layanan yang jelas. Melalui sistem layanan ini pengguna akan mengetahui peraturan dan tata tertib perpustakaan. Secara umum perpustakaan mengenal dua macam sistem layanan yaitu: 1. Sistem Layanan Terbuka Layanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang membolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, membuka-buka pustaka, dan mengambilnya dari tempat penyimpanan untuk di baca di tempat atau di pinjam untuk di bawa pulang Soeatminah, 1992: 130. 2. Sistem Layanan Tetutup Layanan tertutup adalah suatu sistem layanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin di pinjamnya melalui katalog perpustakaan, dan setelah di Universitas Sumatera Utara temukan sandi bukunya dapat di mnita pada petugas untuk mengembalikannya Soeatminah, 1992: 131. 2.5.2 Macam Layanan Pelayanan perpustakaan dapat di bagi atas dua jenis pelayana yaitu: 1 Pelayanan sirkulasi atau peminjaman 2 Pelayanan referensi .

1. Pelayanan Sirkulasi

Lasa 1994: 1 pelayana sirkulasi adalah kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan. Dalam pelayana sirkulasi terdapat sejumlah tugas yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Menurut Mulyadi, dkk 1982: 4 jenis tugas pelayanan sirkulasi dapat di bedakan sebagai berikut: 1. Peminjaman 2. Pengembalian 3. Penagihan 4. Pemberian sanksi 5. Statistik sirkulasi, dan lain-lain. Di dalam Buku pedoman Perpustakaan Pergururna Tinggi 2004 : 3, di jelaskan bahwa tugas dari bagian sirkulasi adalah: 1. Menyelenggrakan administrasi peminjaman sesuai dengan sistem pelayanan yang di gunakan. 2. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang berguna untuk keperluan penelitian sesuai dengan kebutuhan pemakai perpustakaan perguruan tinggi. 3. Menjawab berbagai macam pertanyaan yang berhubungan dengan bahan pustaka. Universitas Sumatera Utara 4. Mengadakan pengawasan koleksi perpustakaan perguruan tinggi. 5. menyusun dan mengatur kembali bahan pustaka yang telah di gunakan ketempatnya masing-masing. 6. membuet seluruh laporan kegiatan yang di lakuakan dalam bagian layanan sirkulasi.

2. Pelayanan Referens

Kata referensi berasal dari bahasa inggris teferencebrarti menunjuk pada, atau menyebut. Sering di artikan dengan acuan, rujukan, sebab jenis koleksi ini sengaja disiapkan untuk memberi informasi, penjelasan dalam hal-hal tertentu. Syahrial-Pamuntjak, 1986:86. Salah satu kegiatan dari pelayanan referns adalah berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan untuk menemukan informasi yang di butuhkannya. Bantuan tersebut adalah dengan memberikan, memunjukkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh pemakai perpustakaan dengan menggunakan koleksi referensi, baik yang ada di perpustakaan sendiri maupun pasa perpustakaan lain. Pelayanan referensi ini merupakan pelayanan langsung, sehingga petugas referensi di harapkan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat, tepat dan benar. Di dalam Buku Pedoman Perpustakaan Pergururn Tinggi 2004 : 3, tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas atau pustakawan referensi adalah: 1. Memberikan layanan penunjukan sumber-sumber informasi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemakai perpustakaan. 2. Bekerjasama dengan bagian layanan sirkulasi dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kedua layanan tersebut. 3. Mencatat seluruh pertanyaan yang diajukan oleh pengunjung. 4. Memberikan layanan informasi berupa penelusuran informasi secara selektif dengan memanfaatkan metode-metode ilmiah. 5. Membimbing bagaimana menggunakan perpustakaan perguruan tinggi dengan baik dan benar. 6. Membina dan mengembangkan minat baca melalui bahan pustaka referensi denga pola bimbingan tertentu. 7. Bertanggungjawab terhadap semua koleksi bahan referensi. Universitas Sumatera Utara Untuk memenuhi permintaan-permintaan itu, kesiagaan informasi perlu ditunjamg dengan buku-buku refernsi yang akan mampu menjawab pertanyaan tersebut seperti ensiklopedi, kamus, bibliografi, indeks, buku petunjuk, dan buku tahunan. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004 : 3 jenis-jenis buku referensi adalah sebagai berikut: 1. Ensiklopedi Ensiklopedi merupakan suatu karya tulis yang berisi artikel-artikel yang bersifat normatif, meliputi berbagai cabang pengetahuan. Artikel-artikel biasanya disususn menurut abjad. Ensiklopedi dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan faktual, untuk memecahkan suatu persoalan dan untuk memperoleh informasi mengenai suatu topok tertentu.

2. Kamus

Kamus berisi daftar kata-kata yang disusun secara abjad dengan diberi pengertian kata demi kata, dapat berupa sinonim, antonim, dialek, dan lain-lain. 3. Bibliografi Bibliografi merupakan penulisan secara sistematis tentang buku-buku dan bahan pustaka lainnya, mengenai nama penulis, judul buku, edisi, impresum tempat terbit, penerbit dan tahun terbit, dan kolasi 9jumlah halaman dan ukuran buku. Bibliografi digunakan dalam penelusuran literatur, pemilihan buku dan lain-lain. 4. Indeks Indeks adalah daftar nama, subyek, tempat atau istilah lain yang menunjuk halaman pada karya yang menyeluruh atau referensi lain yang berhubungan dengan subyek itu. Indeks digunakan dalam penelusuran literatur. 5. Sumber Biografi Sumber biografi adalah kumpulan riwayat hidup baik dari orang-orang yang masih hidup maupun orang-orang yang sudah meningal. Berisi : nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, karir, pengalaman, dan lain-lain. Biasanya disusun secara abjad nama keluarga. 6. Buku Tahunan Buku tahunan berisi data statistik, petunjuk dan keterangan yang terjadi pada tahun tertentu. Biasanya dikeluarkan setiap tahun. Universitas Sumatera Utara 7. Sumber Ilmu Bumi Yang termasuk sumber ilmu bumi adalah atlas, peta, kamus ilmu bumi. Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut wilayah dapat dijawab dengan sumber ini. 8. Buku Petunjuk Buku petunjuk dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan faktual mengenai fakta suatu organisasi, alamat dan lain-lain. 9. Buku Pedoman Jenis buku ini berguna untuk megetahui cara melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. layanan referensi ini merupakan layanan langsung, oleh karena itu petugas referensi dituntut memiliki keterampilan dan kecakapan dalam menganalisa pertanyaan yang diajukan oleh pengguna, karena petugas referensi diharapkan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat tepat dan benar.

2.6 Akomodasi

Akomodasi adalah prasarana fisik perpustakaan, dapat berupa gedung atau ruangan. Gedun atau ruangan ini merupakan prasyarat utama berdirinya sebuah perpustakaan. Siregar 1996 : 7 menyebutkan bahwa pengaturan tata ruang mencakup perhitungan kebutuhan untuk rak buku stack, tempat membaca reading and study, karel carrels, pelayanan service area an ruang kantor office space. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Pergururna Tinggi 2004 : 3, ditetapkan bahwa kebutuhan akan luas lantai perpustakaan pergururna tinggi didasari perhitungan 1 meter² per mahasiswa. Menurut memo Program Koordinatif Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 1994, kebutuhan ruang perpustakaan yang wajar seharusnya adalah 1,6 m² per pengguna. Yang dimaksud pengguna disini adalah jumlah mahasiswa yang secara serentak masuk perpustakaan yaitu 20 dari jumlah seluruh mahasiswa teknik dan 30 dari jumlah seluruh mahasiswa sains, serta 25 dari jumlah seluruh mahasiswa ilmu sosial. Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung luas tiap ruang sesuai dengan fungsinya, besarnya koleksi buku rak, pengguna, dan karyawan perpustakaan sangat menentukan. Dalam perhitungan tersebut dapat dipakai pedoman berikut:

1. Rak

Menurut Thomson 1979 : 81,83, rak satu muka, lima pagu dengan lebar 100 cm dapat memuat 115 s.d. 165 eksemplar buku, dan jarak antar rak 100 s.d. 110 cm dapat memuat 150 s.d. 220 eksemplar buku.

2. Ruang baca

Mahasiswa diploma dan sarjana SOS1 memerlukan ruang 1,2 s.d 2,3 m² per mahasiswa Thomson, 1974 : 43.

3. Staf perpustakaan

Sesuai dengan standar Dinas Pekerjaan Umum DPU Cipta Karya staf memerlukan 6 s.d. 9 m².

4. Ruang khusus

Menurut Poole 1981 : 5761, perhitungan luas ruang khusus adalah sebagai berikut: a. Ruang pandang dengar : 3,0 m² meja b. Ruang diskusi seminar : 2,0 m² orang c. Ruang untuk konferensi : 1,9 m² orang. d. Ruang lain Untuk ruang lain diperlukan luas 10 s.d 15 dari seluruh luas lantai yang telah dihitung. Yang termasuk ruang lain adalah: a. Selasar coridor b. Aula hall c. Toilet d. Gudang e. Dapur pantry Dalam akomodasi selain pengaturan tata ruang, juga dicakup persyaratan lingkungan fisik ruang yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Cahaya ; Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi kerja staf, karena mereka dapat bekerja lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan dan matanya tiak cepat lelah. Banyak ketidak-beresan hasil pekerjaan karena penerangan yang kurang mendukung, misalnya ruangan terlalau gelap, atau staf bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan. 2. Warna ; Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisisensi kerja para staf. Khususnya warna akan memepengaruhi jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya kegembiraan dan ketenangan kerja para staf akan terpelihara. 3. Udara ; Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah pengaturan banyaknya uapa air yang terkandung dalam udara pada ruangan tersebut. 4. Suara ; Untuk mengatasi suara yang sering mengurangi efisiensi kerja para staf, hedaknya perlu diperhatikan ruang yang memakai alat-alat gaduh. Ini dapoat dilakukan dengan memebuat lapisan penyerap suara, misalnya, langit-langit ruangan tersebut dibuat karton berlobang-lobang, untuk alat-alat seperti mesin tik dialasi dengan karet busa tipis. Mengingat kondisi ruangan yang selalu berubah maka dalam menghitung luas ruangan perlu diperhatikan perkembangan perpustakaan untuk masa 10 tahun mendatang. Universitas Sumatera Utara BAB III PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN STMIK BUDIDARMA 3.1. Sejarah Singkat Perpustakaan STMIK BUDIDARMA Medan Dengan terbentuknya Yayasan Pendidikan Tinggi Nasional BUDIDARMA maka pada tangal 1 Maret 1996, didirikanlah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer BUDIDARMA. Adapun hal yang mendasari terbentuknya Stmik budidarma yaitu dengan memperhitungkan potensi yang ada seperti sarana, prasarana, fasilitas pendidikan, sumber daya manusia, dan minat masyarakat yang cukup tinggi terhadap informatika. BUDIDARMA itu sendiri mempunyai makna “keleluhuran budi mendasari darma bakti kehariban pertiwi”. Yayasan ini bekerja menyusun segala persiapan yang dibutuhkan untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Informatika dan Komputer dalam bentuk Sekolah Tinggi. Sekolah Tinggi yang akan didirikan tersebut diberi nama Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Budidarma STMIK BUDI DARMA. Setelah mendapat persetujuan Mendikbud RI, pada tanggal 23 Juli 1996 dengan nomor : 48D01996, akhirnya berdirilah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer BUDIDARMA STMIK BUDIDARMA. Tanggal 23 Juli 1996 sesuai dengan surat persetujuan Mendikbud RI ini dijadikan sebagai hari kelahiran Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer BUDI DARMA STMIK BUDI DARMA. Pada tahun 2000 STMIK BudiDarma mendapat Akreditasi dari BAN PT dengan No. 008 BAN-PT AK-IV 2000 untuk program studi Teknik Informatika. Sedangkan pada tahun 2008 program studi Manajemen Informatika mendapatkan Akreditasi dari BAN PT dengan No. 018BAN-PT AK-VIII Dpl-III X 2008.

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan STMIK BUDIDARMA

Sebagai pusat unggulan Center of Excellence pendidikan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi dan komputer di wilayah Sumatera Utara tahun 2020. Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Misi Perpustakaan STMIK BUDIDARMA

1. Menyelenggarakan proses pendidikan yang menghasilkan lulusan pada jenjang diploma, sarjana sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional dan standar Internasional. 2. Menyelenggarakan pengembangan Program Studi yang memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan tuntutan pembangunan Nasional. 3. Menyelenggarakan proses pendidikan berkelanjutan bagi sivitas akademika, agar mampu melaksanakan tugas-tgas dengan tanggung jawabnya dan mampu mengembangkan keahliannya, baik dibidang pembelajaran, pengembangan IPTEK dan manjemen berbasis teknologi informasi. 4. Menyelengarakan pendidikan pada ilmu pengetahuan dasar, ilmu pengetahuan serapan, teknologi produksi dan pemecahan masalah-masalah pembangunan. 5. Membentuk “Centre of Excellence” dalam bidang pengembangan sumber daya manusia berbasis Teknologi Informasi, melalui berbagai penelitian, penegembangan intensif, kreatif dan inovatif, serta memberikan pelayanan informasi dan konsultasi dalam bidang tersebut. 6. Menjadi bagian integral yang terkait secara fungsioanl dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi masyarakat untuk menyukseskan pembangunan nasional dan merintis masa depan yang lebih baik, melalui kerjasama yang erat dengan pemerintah, dunia usaha, para alumni dan masyarakat luas. 7. Menyelenggarakan Sistem Informasi dan Komputerisasi yamg mampu menunjang proses pemutakhiran IPTEK melalui proses pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat dan menunjang tugas-tugas manajemen STMIK. 8. Terselesaikannya pembangunan fisik kampus. 9. Tercukupinya sumber dana yang diperleh untuk pengembangan.

3.2.2 Tujuan Perpustakaan STMIK BUDIDARMA

1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi informasi menuju standar internasional 2. Menciptakan sistem terpadu pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dengan wawasan bisnis yang sinergis Universitas Sumatera Utara 3. Menjadikan STMIK BUDIDARMA menjadi bagian integral masyarakat dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi informatika 4. Menciptakan peluang pengembangan yang intensif, kreatif dan inovatif dengan mengutamakan kerjasama dan kemitraan seluas-luasnya. 5. Mendorong semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan dana sasaran. 6. Membentuk kerjasama antara institusi didalam dan diluar negeridalam rangka memenuhi kepentingan bersama. 7. Mengembangkan dan memajukan IPTEK, dengan melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Kesejahteraan Bangsa dan Negara

3.3 Gedung