Hubungan Gaya Belajar, Kecepatan Membaca Dan Pemahaman Bacaan Dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2013

Hubungan Gaya Belajar, Kecepatan Membaca Dan Pemahaman Bacaan Dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2013
SKRIPSI OLEH Efendi
121121005 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
Universitas Sumatera Utara

LEMBARAN PERMOHONAN RESPONDEN

Kepada Yth : Bapak/Ibu Responden

di –

Tempat

Dengan hormat :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Efendi


Nim : 121121005

Alamat

: Jln. Kenanga Sari, Setia Budi, Medan

Pekerjaan : Mahasiswa Sarjana Keperawatan Ekstensi Universitas Sumatera

Utara 2013.

Dengan ini menjelaskan kepada bapak/ibu bahwa saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan gaya belajar, kecepatan membaca, dan pemahaman bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013” Adapun tujuan penelitian saya adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bermakna antara gaya belajar, kemampuan membaca cepat, dan pemahaman bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa. Sebagai syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dengan ini saya mohon kesediaan Ibu/Bapak untuk dapat berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menjadi responden. Adapun kegiatan yang bapak/ibu lakukan dalam penelitian ini adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rangka pengumpulan data penelitian yang saya buat. Apapun hasil jawaban yang ibu berikan dalam penelitian ini, saya jamin kerahasiaannya. Jika bapak/ ibu setuju untuk berpartisipasi, maka saya mohon untuk mengisi lembaran pernyataan persetujuan menjadi responden.
Demikian penjelasan saya buat untuk tujuan penelitian ini. Atas segala partisipasi dan kerja sama, saya ucapkan terimakasih.
Medan, 11 Mei 2013

Efendi Nim. 121121005

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
Sehubungan dengan di adakan penelitian yang berjudul “Hubungan Gaya Belajar, Kemampuan Membaca Cepat, dan Pemahaman Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013” , yang akan dilakukan oleh Efendi (Nim.121121005), maka dengan ini saya sebagai Responden yang bersangkutan menyatakan bersedia mendukung dan membantu pelaksanaan penelitian ini secara aktif dengan melibatkan diri sebagai responden.
Adapun mengenai subtansi yang menyangkut pelaksanaan penelitian ini telah di jelaskan oleh peneliti kepada saya dan saya telah mengerti tujuan atau manfaat dari penelitian ini bagi diri saya pribadi serta masyarakat pada umumnya. Saya juga menyadari bahwa penelitian ini, tidak membawa pengaruh bagi diri saya, sehingga saya dengan suka rela dan ikhlas bersedia membantu penelitian ini. Sebagai responden dalam penelitian ini, saya tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun, sehingga saya berhak menghentikan keterlibatan saya dalam penelitian ini.
Demikianlah persetujuan menjadi responden dalam penelitian ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Medan, 11 Mei 2013
(………………..…….) Responden
Universitas Sumatera Utara

Judul

: Hubungan gaya belajar, kecepatan membaca, dan pemahaman

bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa S1 Ekstensi

Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013.

Peneliti

: Efendi


NIM : 121121005

Program Studi : Sarjana Keperawatan

Tahun

: 2012/ 2013

ABSTRAK
Gaya diidentikkan dengan cara, maka gaya belajar bisa dianalogikan sebagai cara belajar seseorang dalam menyerap informasi. Membaca cepat adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulisan. Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi dibaca dalamwaktu tertentu yang disertai dengan pemahaman isi 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya belajar, kecepatan membaca, dan pemahaman bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa Ekstensi S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013 selama bulan Oktober sampai bulan November 2013 dengan menggunakan desain Deskriptif Korelasi. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random Sampling dengan jumlah sampel 90 responden. Hasil penelitian menggambarkan sebagian besar responden memiliki gaya belajar visual sebanyak 49 orang (54,4%), memiliki kecepatan membaca sedang sebanyak 40 orang (44,4%), memiliki pemahaman bacaan cukup sebanyak 52 orang (57,8), memiliki indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 64 orang (71,1%). Uji korelasi spearman untuk gaya belajar menunjukkan nilai (r) 0,078 dan sig. (1tailed) 0,232, uji korelasi spearman untuk kecepatan membaca menunjukkan nilai (r) 0,016 dan sig. (1-tailed) 0,441, uji korelasi pearson untuk pemahaman bacaan menunjukkan nilai (r) 0,186 dan sig. (1-tailed) 0,039. Hasil tersebut menunjukkan gaya belajar dan kecepatan membaca tidak memiliki hubungan karena nilai (p=) lebih besar dari 0,05. Sedangkan untuk pemahaman bacaan memiliki hubungan karena nilai (p=) lebih kecil dari 0,05.

Kata Kunci : Gaya belajar, Kecepatan Membaca, Pemahaman bacaan, Indeks prestasi.

Universitas Sumatera Utara

Title
Name Student Number Program Year

: The Relationship of Learning Styles, Reading Speed, and Reading Comprehension with Achievement Index of Extension Nursing S1 Student of North Sumatera University
: Efendi : 121121005 : Bachelor of Nursing : 2012/2013


ABSTRACT
Styles identified by the way, hence could be analogous to learning styles as a one’s way of learning to absorb information. Reading is an activity to respond printed or written symbols. Quick reading is to read at high speed, almost all the material is read in a certain time, along with understanding the content of 70%. This research aims to determine the relationship of learning styles, reading speed and reading comprehension with student achievement index of extension nursing S1 student of North Sumatera University in 2013 from October to November 2013 by using descriptive correlation design. Sampling technique in this research is random sampling with a sample of 90 respondents. The results of the research illustrate most of the respondents have a visual learning style total of 49 people (54.4%), had a medium reading speed were 40 people (44.4%), had sufficient reading comprehension as many as 52 people (57.8%), had very satisfying achievement index as many as 64 people (71.1%). Spearman correlation test demonstrate the value of learning styles (r) 0.078 and sig. (1-tailed) 0.039. These results indicate the learning style and reading style does not have a relationship because the value (p =) is greater than 0.05. While for reading comprehension have a relationship because the value (p =) is smaller than 0.05.

Keywords: learning styles, reading speed, reading comprehension, achievement index.

Universitas Sumatera Utara

Judul
Nama Mahasiswa NIM Program Tahun

: Hubungan Gaya Belajar, Kecepatan Membaca, dan Pemahaman Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2013.
: Efendi : 121121005 : Sarjana Keperawatan (S. Kep) : 2014

Tanggal lulus

: 28 Januari 2014

Pembimbing


Penguji I

Rika Endah Nurhidayah, S. Kp, M. Pd NIP. 19761202000122001

Salbiah, S. Kp, M. Kep NIP. 197510132001122002

Penguji II
Asrizal, S. Kep, Ns, CWCC, CCT Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S. Kep)
Medan, Februari 2014 Pembantu Dekan I
Erniyati, S. Kp, MNS NIP. 196712081999032001
Universitas Sumatera Utara

PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah Nya Saya dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Hubungan Gaya Belajar dan Kemampuan Membaca Cepat dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013”. Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
Penyusunan proposal skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang memberikan pemikiran berharga baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Erniyatim, S. Kp, MNS selaku pembimbing akademik di Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd selaku dosen pembimbing di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membimbing. 4. Ibu Salbiah, S. Kp, M. Kep selaku penguji I skripsi yang telah banyak membimbing.
Universitas Sumatera Utara

5. Bapak Asrizal, S. Kep, Ns, RN, WOC (ET), CHt. N selaku penguji II skripsi yang telah banyak membimbing.
6. Seluruh dosen pengajar S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik dan memberikan ilmu yang berharga kepada penulis selama proses akademik dan seluruh staf nonakademik yang membantu memfasilitasi secara administrasi.
7. Teman satu bimbingan, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada Umi, Abi, dan istriku, serta seluruh keluarga yang telah banyak membantu dalam do’a dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu peneliti baik dalam menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya profesi keperawatan.
Medan, Januari 2014
Penulis
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ......................................................................................... Kata Pengantar ......................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................ ii Lembar Persetujuan ................................................................................. iii BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1. Latar Belakang ............................................................................... 1 2. Rumusan Masalah ........................................................................... 7 3. Tujuan Penelitian............................................................................. 8
3.1. Tujuan Umum........................................................................... 8 3.2. Tujuan Khusus.......................................................................... 8 4. Manfaat Penelitian........................................................................... 8 9.1. Manfaat Bagi Iptek ................................................................... 9 9.2. Manfaat Bagi Institusi............................................................... 9 9.3. Manfaat Bagi Peneliti ............................................................... 9 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 10 1. Gaya Belajar.....................................................................................10 1.1. Pengertian Gaya Belajar............................................................10 1.2. Macam-macam Gaya Belajar ....................................................11 1.3. Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Gaya Belajar .....................................................................................17 1.4. Cara Mengidentifikasi Gaya Belajar..........................................20 1.5. Hubungan Gaya Belajar dan Prestasi Belajar.............................20 2. Membaca..........................................................................................22 2.1. Defenisi Membaca ....................................................................22 2.2. Mekanisme Membaca ...............................................................22 2.3. Manfaat Membaca ....................................................................23 2.4. Tujuan Membaca ......................................................................24
Universitas Sumatera Utara

2.5. Jenis-jenis Membaca.................................................................25 2.6. Defenisi Membaca Cepat ..........................................................25 2.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Membaca dan
Pemahaman ..............................................................................26 2.8. Teknik Membaca Cepat ............................................................31 2.9. Mengukur Kecepatan Membaca................................................33 2.10. Kemampuan Pemahaman Bacaan ...........................................35 3. Prestasi Belajar .................................................................................36 3.1. Defenisi Prestasi Belajar ...........................................................36 3.2. Defenisi Indeks Prestasi ............................................................37 3.3. Penggolongan Indeks Prestasi ...................................................37 3.4. Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa .........................................................................................37 BAB 3. KERANGKA PENELITIAN................................................................39 1. Kerangka konsep .............................................................................39 2. Defenisi Operasional .......................................................................39 3. Hipotesa Penelitian ..........................................................................40 BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................43 1. Desain Penelitian .............................................................................43 2. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling...........................43 3. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................44 4. Pertimbangan Etik ...........................................................................45 5. Instrumen Penelitian ........................................................................47 6. Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................48 7. Pengumpulan Data...........................................................................49 8. Analisa Data ....................................................................................50 BAB 5. HASIL PENELITIAN 1. Hasil................................................................................................52 1.1. Analisa Univariat ......................................................................52 1.2. Analisa Bivariat ........................................................................56 2. Pembahasan.....................................................................................61
Universitas Sumatera Utara

2.1. Analisa Univariat ......................................................................61 2.2. Analisa Bivariat ........................................................................67 BAB 6. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan .....................................................................................73 2. Saran ...............................................................................................73 DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1. Formulir Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian 2. Kuesioner Penelitian 3. Jadwal Penelitian 4. Taksasi Dana 5. Lembar Bukti Bimbingan 6. Surat izin survey awal dari Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SKEMA

Skema

Halaman

Hubungan Gaya Belajar, Kemampuan Membaca Cepat, dan Pemahaman Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013.................................................................................... 38

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Defenisi Operasional ...........................................................................40 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Demografi ...................................................53 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gaya Belajar ........................................................54 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kecepatan Membaca ............................................54 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pemahaman Bacaan .............................................55 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Indeks Prestasi Mahasiswa...................................56 Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hubungan Gaya Belajar dengan Indeks
Prestasi Mahasiswa ..............................................................................59 Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hubungan Kecepatan Membaca dengan
Indeks Prestasi Mahasiswa ...................................................................60 Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hubungan Pemahaman Bacaan dengan
Indeks Prestasi Mahasiswa ...................................................................61
Universitas Sumatera Utara


GAMBAR DIAGRAM Halaman
Gambar 1. Diagram Normal Gaya Belajar......................................................... 57 Gambar 2. Diagram Normal Kecepatan Membaca............................................ 57 Gambar 3. Diagram Normal Pemahaman Bacaan............................................. 58 Gambar 4. Diagram Normal Indeks Prestasi Mahasiswa...................................
58
Universitas Sumatera Utara

Judul

: Hubungan gaya belajar, kecepatan membaca, dan pemahaman

bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa S1 Ekstensi

Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013.

Peneliti

: Efendi

NIM : 121121005


Program Studi : Sarjana Keperawatan

Tahun

: 2012/ 2013

ABSTRAK
Gaya diidentikkan dengan cara, maka gaya belajar bisa dianalogikan sebagai cara belajar seseorang dalam menyerap informasi. Membaca cepat adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulisan. Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi dibaca dalamwaktu tertentu yang disertai dengan pemahaman isi 70%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya belajar, kecepatan membaca, dan pemahaman bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa Ekstensi S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2013 selama bulan Oktober sampai bulan November 2013 dengan menggunakan desain Deskriptif Korelasi. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Random Sampling dengan jumlah sampel 90 responden. Hasil penelitian menggambarkan sebagian besar responden memiliki gaya belajar visual sebanyak 49 orang (54,4%), memiliki kecepatan membaca sedang sebanyak 40 orang (44,4%), memiliki pemahaman bacaan cukup sebanyak 52 orang (57,8), memiliki indeks prestasi sangat memuaskan sebanyak 64 orang (71,1%). Uji korelasi spearman untuk gaya belajar menunjukkan nilai (r) 0,078 dan sig. (1tailed) 0,232, uji korelasi spearman untuk kecepatan membaca menunjukkan nilai (r) 0,016 dan sig. (1-tailed) 0,441, uji korelasi pearson untuk pemahaman bacaan menunjukkan nilai (r) 0,186 dan sig. (1-tailed) 0,039. Hasil tersebut menunjukkan gaya belajar dan kecepatan membaca tidak memiliki hubungan karena nilai (p=) lebih besar dari 0,05. Sedangkan untuk pemahaman bacaan memiliki hubungan karena nilai (p=) lebih kecil dari 0,05.

Kata Kunci : Gaya belajar, Kecepatan Membaca, Pemahaman bacaan, Indeks prestasi.

Universitas Sumatera Utara

Title
Name Student Number Program Year

: The Relationship of Learning Styles, Reading Speed, and Reading Comprehension with Achievement Index of Extension Nursing S1 Student of North Sumatera University
: Efendi : 121121005 : Bachelor of Nursing : 2012/2013

ABSTRACT

Styles identified by the way, hence could be analogous to learning styles as a one’s way of learning to absorb information. Reading is an activity to respond printed or written symbols. Quick reading is to read at high speed, almost all the material is read in a certain time, along with understanding the content of 70%. This research aims to determine the relationship of learning styles, reading speed and reading comprehension with student achievement index of extension nursing S1 student of North Sumatera University in 2013 from October to November 2013 by using descriptive correlation design. Sampling technique in this research is random sampling with a sample of 90 respondents. The results of the research illustrate most of the respondents have a visual learning style total of 49 people (54.4%), had a medium reading speed were 40 people (44.4%), had sufficient reading comprehension as many as 52 people (57.8%), had very satisfying achievement index as many as 64 people (71.1%). Spearman correlation test demonstrate the value of learning styles (r) 0.078 and sig. (1-tailed) 0.039. These results indicate the learning style and reading style does not have a relationship because the value (p =) is greater than 0.05. While for reading comprehension have a relationship because the value (p =) is smaller than 0.05.

Keywords: learning styles, reading speed, reading comprehension, achievement index.

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Pesatnya laju perkembangan teknologi dewasa ini, khususnya kemajuan
mesin cetak berdampak pula pada perkembangan informasi. Manusia dapat mengakses berbagai informasi melalui internet secara cepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemajuan sains dan teknologi dapat dengan cepat dilipatgandakan dan disebarluaskan sesuai dengan informasi. Soedarso (2002) mengemukakan bahwa pesatnya kemajuan mesin cetak menyebabkan ledakan informasi. Akibatnya manusia menghadapi berbagai aspek dalam kehidupannya, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh mahasiswa sebagai anak didik (Slameto, 2003).
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Bagi mahasiswa, belajar merupakan aktivitas sentral yang hampir setiap hari dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi serta mencapai prestasi yang diharapkan. Salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi dalam belajar yaitu membaca. Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang
Universitas Sumatera Utara

tertulis. Membaca merupakan aktivitas untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen (Artanto, 2009). Oleh sebab itu, aktivitas membaca mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan proses belajar.
Belajar adalah sebuah proses untuk menuju perubahan. Perubahan hasil belajar sifatnya harus menetap. Apabila hasil belajar tidak meninggalkan jejak maka patutlah dipertanyakan proses belajarnya. Manusia adalah makhluk yang unik. Keunikan setiap orang membuatnya berbeda satu sama lain. Begitu juga dengan cara belajar. Setiap orang memiliki cara atau gaya belajar yang berbeda. Ada seseorang yang belajar hanya mengandalkan indera pendengarannya, sementara yang lain lebih mengandalkan penglihatannya (Nurhidayah, 2011).
Gaya diidentikkan dengan cara, maka gaya belajar bisa dianalogikan sebagai cara belajar seseorang dalam menyerap informasi. DePotter dan Hernachi, (2003) menyatakan bahwa gaya belajar merupakan modalitas yang dimiliki oleh seseorang sebagai cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Sedangkan Winardi (2008) mendefinisikan gaya belajar sebagai cara yang digunakan seseorang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkonsentrasi, memproses dan menampung informasi yang masuk ke otak.
Richard Bandler dan Michael Grinder, dalam karya mereka Neuro Linguistic Programming (NLP) mengemukakan bukti kuat bahwa secara umum seseorang memiliki gaya belajar yang dominan yaitu visual, auditori dan kinestetik. Tidak ada seorang pun yang memiliki semua gaya belajar dalam
Universitas Sumatera Utara

dirinya. Oleh karena itu setiap orang memiliki kecenderungan pada salah satu gaya belajar yang akan mendominasi dibanding dua gaya belajar lainnya (Nurhidayah, 2011).

Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya akan menyebabkan adanya ketimpangan dalam menyerap informasi. Tulisan atau kata-kata yang terlalu banyak akan membuat seseorang menjadi bosan dan lelah serta sangat mungkin menghasilkan proses belajar yang kurang optimal (Nurhidayah, 2011).
Secara ilmiah sudah diketahui bahwa dalam hal penyerapan informasi, manusia dibagi menjadi 3 jenis yaitu: (1) Manusia visual, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang dibacanya atau dilihatnya, (2) Manusia auditori, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang didengarnya, (3) Manusia kinestetik, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang dicontohkan atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan mereka pelajari (Nurhidayah, 2011).
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kecocokan atau ketidakcocokan antara strategi pengajaran dengan gaya belajar secara signifikan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Penelitian ini telah dilakukan oleh Husain (2000) dengan judul penelitian Learning and Personality Styles in Second Language Acquisition.
Hasil penelitian lain tentang gambaran prestasi belajar mahasiswa keperawatan USU (Panggabean, 2009) berdasarkan gaya belajar mahasiswa pada
Universitas Sumatera Utara

123 responden menunjukkan bahwa ada kecenderungan responden yang dikategorikan memiliki prestasi belajar sangat memuaskan memiliki gaya belajar visual dan auditori (Nurhidayah, 2011). Hasil penelitiannya yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi cumlaude (1,4%), sangat memuaskan (72,5%), memuaskan (21,7%), dan kurang memuaskan (4,3%). Mahasiswa dengan gaya belajar auditori memiliki prestasi sangat memuaskan (65,7%), memuaskan (31,4%) dan kurang memuaskan (2,9%). Mahasiswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki prestasi sangat memuaskan (50%), memuaskan (35,7%) dan kurang memuaskan (14,3%). Mahasiswa dengan gaya belajar visual-auditori memiliki prestasi sangat memuaskan (60%) dan memuaskan (40%).
Membaca dipelajari sejak kelas 1 SD, akan tetapi demikian banyak pelajar dan mahasiswa gagal karena kurang pandai membaca. Karena itu harus diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi membaca sampai perguruan tinggi. Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-banyaknya dari bacaan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang pelajar harus harus mencapai kecepatan membaca sebanyak sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit (Slameto 2003).
Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula, karena membaca adalah alat belajar. Salah satu metode membaca yang baik dan banyak dipakai untuk belajar adalah metode SOR4 atau Survey (meninjau), Question (mengajukan pertanyaan), Read
Universitas Sumatera Utara

(membaca), Recite (menghafal), Write (menulis) dan Review (mengingat kembali) (Slameto, 2003).
Agar siswa dapat membaca dengan efisien perlulah memiliki kebiasaankebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan membaca yang baik itu menurut The Liang Gie adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.
Berhasil dan tidaknya membaca cepat, bukan terletak pada kecepatan seseorang dalam membaca lambang-lambang yang tertulis secara verbal. Bisa saja seseorang mampu membaca sekian ratus kata dalam waktu yang singkat tetapi belum tentu ia dapat memahami isi bacaan secara baik. Jadi, dua hal yang harus dipahami dalam membaca cepat. Pertama, kemampuan untuk membaca lambanglambang tertulis secara cepat dalam hati. Kedua, kemampuan dalam memahami isi bacaan yang dibaca. Kedua hal tersebut harus mampu dilakukan secara maksimal. Selama ini seseorang dapat dikatakan memiliki keterampilan membaca cepat dengan baik jika ia mampu membaca kurang lebih 300 kata per menit dan mampu memahami 70% isi wacana. Oleh sebab itu, target utama bukanlah kecepatan membaca teks, tetapi bagaimana dapat memahami isi suatu teks dengan membaca cepat (Aritonang, 2006).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika tentang kemampuan membaca cepat siswa dalam setiap jenjang pendidikan. Kecepatan yang memadai untuk siswa tingkat akhir SD/SMP : 200 kata/menit; SMA : 250 kata/menit;
Universitas Sumatera Utara

Mahasiswa : 325 kata/menit; Mahasiswa Pasca Sarjana : 400 kata/menit; Orang Dewasa : 200 kata/menit dengan pemahaman isi minimal 70% (Mulyati, 2003).
Menurut buku panduan program pendidikan akademik keperawatan USU, indeks prestasi adalah simbol atau angka yang mencerminkan prestasi keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Indeks prestasi ini ditentukan setiap akhir semester.
Indeks prestasi dapat digolongkan berdasarkan : Cumlaude ( ≥ 3,51), Sangat memuaskan (2,76-3,50), Memuaskan(2,00-2,75), Kurang memuaskan (1,00-1,99), Gagal (0,00-0,99) (Buku panduan program pendidikan akademik keperawatan USU, 2007).
Kemampuan menyerap dan menguasai informasi yang telah dipilih secara cepat dan efektif menjadi kunci sukses untuk menguasai materi perkuliahan. Menurut Soedarso (2004) kecepatan membaca yang diiringi dengan pemahaman yang baik membantu mahasiswa menguasai materi bacaan dengan lebih cepat dan baik pula. Pengguasaan atau pemahaman materi perkuliahan yang baik akan tergambar melalui indeks prestasi mahasiswa. Untuk itu diperlukan pembuktian apakah benar terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan indeks prestasi mahasiswa.
Sedangkan untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap bacaannya dapat dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan bahan bacaan kemudian hitung berapa jumlah benar dibagi dengan jumlah soal dan dikali 100%. Sebagai contoh apabila seseorang dapat menjawab enam dari sepuluh pertanyaan maka pemahamannya adalah (6/10) x 100% = 60%.
Universitas Sumatera Utara

Berangkat dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan membaca cepat dengan judul “Hubungan Gaya Belajar, Kecepatan Membaca, dan Pemahaman Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Sarjana Keperawatan Ekstensi Universitas Sumatera Utara 2013.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana Hubungan Gaya Belajar dan Kemampuan Membaca Cepat Dengan Prestasi Mahasiswa Sarjana Keperawatan Ekstensi Universitas Sumatera Utara 2013.
2.1. Identifikasi Masalah Gaya belajar dan kemampuan membaca cepat merupakan modalitas yang dimiliki oleh seseorang sebagai cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang dianalogikan sebagai cara belajar seseorang dalam menyerap informasi. Dari pernyataan ini maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar dan kemampuan membaca cepat dengan prestasi mahasiswa sarjana keperawatan ekstensi Universitas Sumatera Utara 2013.
2.2. Pertanyaan Masalah Apakah terdapat hubungan gaya belajar kecepatan membaca dan pemahaman bacaan dengan prestasi mahasiswa sarjana keperawatan ekstensi Universitas Sumatera Utara 2013.
Universitas Sumatera Utara

3. Tujuan Penelitian 3.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Gaya belajar, kemampuan membaca cepat, dan pemahaman bacaan dengan prestasi mahasiswa sarjana keperawatan ekstensi Universitas Sumatera Utara 2013. 3.2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi gaya belajar mahasiswa. b. Mengidentifikasi kemampuan membaca cepat mahasiswa. c. Mengidentifikasi pemahaman bacaan d. Mengidentifikasi indeks prestasi komulatif mahasiswa e. Mengidentifikasi hubungan gaya belajar mahasiswa dengan indeks prestasi mahasiswa. f. Mengidentifikasi hubungan membaca cepat mahasiswa dengan indeks prestasi mahasiswa. g. Mengidentifikasi hubungan pemahaman bacaan dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa.
4. Manfaat Penelitian 4.1. Secara Teoritis Dengan adanya gaya belajar serta kemampuan dari mahasiswa dalam membaca cepat, dan pemahaman bacaan akan dapat meningkatkan prestasi pada mahasiswa itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara

4.2. Praktis a. Bagi Iptek Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya bagi perawat yang fokusnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tenaga keperawatan. b. Bagi Institusi Dapat menambah referensi bagi institusi pendidikan keperawatan dalam menambah dan membimbing mahasiswa untuk meningkatkan hasil prestasinya. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti berikutnya, yang akan meneliti hubungan gaya belajar dan kemampuan membaca cepat dengan prestasi mahasiswa keperawatan.
Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Gaya Belajar 1.1. Pengertian Gaya Belajar
Gaya diidentikkan dengan cara, maka gaya belajar bisa dianalogikan sebagai cara belajar seseorang dalam menyerap informasi. DePotter dan Hernachi, (2003) menyatakan bahwa gaya belajar merupakan modalitas yang dimiliki seseorang sebagai cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Sedangkan (Winardi 2008) mendefinisikan gaya belajar sebagai cara yang digunakan seseorang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkonsentrasi, memperoses dan menampung informasi yang masuk ke otak.
Richard Bandler dan Michael Grinder, dalam karya mereka Neuro Linguistic Programming (NLP) mengemukakan bukti kuat bahwa secara umum orang memiliki gaya belajar yang dominan yaitu visual, auditori dan kinestetik (Nurhidayah, 2011).
Gaya belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi (DePotter dan hernachi, 2003). Secara ilmiah sudah diketahui bahwa dalam hal penyerapan informasi, manusia dibagi 3 jenis, yaitu :
a. Manusia visual, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang dibacanya atau dilihatnya.
Universitas Sumatera Utara

b. Manusia auditori, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang didengarnya.
c. Manusia kinestetik, adalah seseorang yang akan secara optimal menyerap informasi melalui hal yang dicontohkan atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan mereka pelajari.
1.2. Macam-macam gaya belajar Berikut ini adalah tiga macam modalitas gaya belajar yang digunakan oleh
seseorang dalam pembelajaran, pengolahan informasi, dan komunikasi, yaitu :
1.2.1. Visual Pembelajar visual akan belajar melalui apa yang dilihat. Penggunaan
warna, hubungan ruang, potret mental dan gambar, menonjol dalam modalitas ini. Adapun karakteristik dalam pembelajar visual, yaitu :
a) Rapi, teratur, memperhatikan segala sesuatu dan menjaga penampilan. b) Berbicara dengan cepat c) Perencanaan dan pengatur jangka panjang yang baik. d) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam
pikiran mereka. e) Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar. f) Mengingat dengan asosiasi visual. g) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis dan sering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannya. h) Lebih suka membaca daripada dibacakan dan pembaca yang cepat.
Universitas Sumatera Utara

i) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelepon atau dalam rapat. j) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato. k) Lebih menyukai seni daripada musik. l) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat ya atau
tidak. m) Mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-
kata yang tepat. n) Biasanya tidak terganggu dengan keributan.
Secara lebih dalam gaya belajar visual juga terbagi lagi menjadi dua tipe yaitu gaya belajar visual internal dan gaya belajar visual eksternal. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut : a. Visual Internal
Selama pembelajaran, seorang visual internal biasanya belajar dengan mengoptimalkan fungsi penglihatan dan mengeksplorasikan imajenasinya agar belajarnya menjadi lebih efektif. Tipe visual internal biasanya menggunakan kemampuan yang dapat menguatkan fungsi visual internalnya (penglihatan dalam) dan intuisi (sesuatu yang diluar panca indera).
Cara praktis yang dapat dilakukan dalam proses belajar adalah menghidupkan imajenasi tentang hal yang ingin dipelajari atau ingin dilakukan. Meskipun hanya berimajenasi, orang visual internal dapat membuatnya seolah-olah nyata, sehingga mudah baginya untuk mengingat dan menerimanya (Nurhidayah, 2011).
Universitas Sumatera Utara

b. Visual Eksternal Seorang visual eksternal akan belajar dengan mengoptimalkan
penglihatan dan mengeksplorasikan dunia diluar dirinya (visual eksternal). Agar pembelajaran menjadi lebih efektif, sebaiknya digunakan kemampuan yang menguatkan fungsi visual eksternalnya (penglihatan luar) dan sense (pance indera).
Cara praktis yang dapat dilakukan seorang visual eksternal dalam proses belajar adalah membaca buku dengan tampilan yang menarik, penggunaan grafik dan diagram, pemanfaatan fasilitas komputer, poster, flowchart, pembubuhan warna-warni yang dianggap penting. Cara lainnya adalah penggunaan model atau peralatan yang menarik. Semua metode tersebut akan menguatkan kemampuan-kemampuan visual eksternal dan sensenya (Nurhidayah, 2011).
1.2.2. Auditori Pembelajar auditori belajar melalui apa yang mereka dengar.
Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata. Musik, irama, dialog internal dan suara menonjol pada gaya auditori. Gaya belajar auditori memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Suka berbicara pada diri sendiri pada saat bekerja. b) Perhatiannya mudah terpecah dan mudah terganggu oleh keributan. c) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika
membaca. d) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
Universitas Sumatera Utara

e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, perubahan dan warna suara.
f) Merasa kesulitan untuk menulis dan lebih suka mengucapkan secara lisan.
g) Berbicara dalam irama yang terpola. h) Lebih suka musik daripada seni. i) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat. j) Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan
panjang lebar. k) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik. l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain. m) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya. n) Biasanya pembicara yang fasih.
Secara lebih dalam gaya belajar auditori juga terbagi lagi menjadi dua tipe yaitu gaya belajar auditori internal dan gaya belajar auditori eksternal. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut : a. Auditori Internal
Seseorang dengan tipe auditori internal cenderung menyukai lingkungan yang tenang. Selama proses belajar, orang auditori internal mengoptimalkan pendengaran dan mengekplorasikan dunia dalam diri
Universitas Sumatera Utara

(auditori internal). Agar pembelajaran pada seorang auditori internal menjadi lebih efektif maka harus menggunakan kemampuan yang dapat menguatkan fungsi pendengaran dalamnya (internal) dan intuisi (sesuatu diluar panca indera) (Nurhidayah, 2011). b. Auditori Eksternal
Bagi seorang auditori eksternal, melakukan proses belajar harus senantiasa mengoptimalkan pendengarannya yaitu dengan mengeksplorasikan dunia diluar dirinya (auditori eksternal). Agar pembelajaran seorang auditori eksternal menjadi lebih efektif, digunakan kemampuan yang dapat menguatkan fungsi eksternal dan panca inderanya.
Cara-cara praktis yang dapat dilakukan orang auditori eksternal dalam proses belajar adalah membaca dengan suara keras, menggunakan rekaman, diskusi, mendengarkan atau menyampaikan informasi, kuliah, roleplay, menggunakan musik, kerja kelompok. Alternatif lainnya adalah belajar dengan suara keras pada diri sendiri seakan-akan sedang mengajarkan orang lain (Nurhidayah, 2011).
1.2.3. Kinestetik Orang dengan gaya kinestetik belajar melalui gerak, emosi dan
sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang belajar dengan cara kinestetik yaitu : a) Berbicara dengan perlahan. b) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara.
Universitas Sumatera Utara

c) Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang. d) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak. e) Belajar melalui memanipulasi dan praktik. f) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat. g) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca. h) Banyak menggunakan isyarat tubuh. i) Tidak dapat diam untuk waktu yang lama. j) Tidak dapat mengingat geografis, kecuali jika mereka memang pernah
berada ditempat itu. k) Menyukai permainan yang menyibukkan. l) Mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, suka
mengetuk-ngetuk pena, jari, atau kaki saat mendengarkan. m) Ingin melakukan segala sesuatu. n) Kemungkinan tulisannya jelek.
Secara lebih dalam gaya belajar kinestetik juga terbagi lagi menjadi dua tipe yaitu gaya belajar kinestetik internal dan gaya belajar kinestetik eksternal. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut : a. Kinestetik Internal
Cara dan gaya belajar orang kinestetik internal adalah bersifat kinestetik yaitu dengan menyentuh dan merasakan. Cara kinestetik internal biasa terlihat melalui kebutuhan gerakan saat memasukkan informasi pada otak. Agar belajar seseorang kinestetik internal lebih efektif, optimalkan kemampuan kinestetik internal dengan kemampuan insting (diluar panca
Universitas Sumatera Utara

indera). Misalnya melalui pembelajaran dengan pemahaman terlebih dahulu tentang manfaat belajar. Kemudian baru temukan kaidah dari aktivitas yang akan dilakukan, dengan menggunakan alat bantu seperti video atau dalam bentuk demonstrasi (Nurhidayah, 2011). b. Kinestetik Eksternal
Seorang kinestetik eksternal dalam melakukan proses belajar harus senantiasa mengoptimalkan rasa emosinya yaitu dengan beradaptasi terlebih dahulu dengan dunia luar atau kinestetik eksternal. Agar belajar seseorang kinestetik eksternal lebih efektif, optimalkan kemampuan kinestetik eksternal dengan kemampuan panca indera. Misalnya melakukan proses belajar dengan melibatkan diri, fisik, menggunakan model. Memainkan peran atau skenario, memberi simbol atau warna pada hal-hal penting sambil berjalan-jalan, dan atau dengan membuat peta pikiran (Nurhidayah, 2011).
1.3. Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Berdasarkan Gaya belajar Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
yang disesuaikan dengan gaya belajar seseorang adalah: 1.3.1. Visual a) Dorong mereka dengan gaya belajar visual untuk membuat banyak simbol dan gambar dalam catatan mereka. b) Menggunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna, atau menggunakan stabile untuk menandai kata-kata yang dianggap penting (head line).
Universitas Sumatera Utara

c) Mendorong seseorang untuk menggambarkan informasi yang diterimanya dengan menggunakan peta pikiran (mind mapping), tabel, grafik dan diagram untuk memperdalam pemahaman mereka tentang informasi tersebut.
d) Memberikan gambaran umum atau garis-garis besar setiap materi mereka dengan gaya belajaran yang disampaikan dengan memberikan ruang yang kosong untuk menambahkan catatan.
e) Menggunakan bahasa yang dapat menciptakan visualisasi pada dirinya. Misalnya: bayangkanlah bola dunia yang sedang berputar mengelilingi matahari (jika seseorang sedang belajar tentang peredaran planetplanet) dan sebagainya.
1.3.2. Auditori a) Menggunakan variasi vokal (ritme, volume suara, intonasi) yang
digunakan pada saat menyampaikan materi mereka dengan gaya belajaran. b) Menggunakan pengulangan dengan cara meminta seseorang mengulang kembali konsep-konsep kunci yang telah dimengerti dengan gaya belajar. c) Mendorong setiap seseorang untuk membuat ‘jembatan keledai’ untuk menghafal konsep kunci, misalnya: untuk urutan planet-planet dari yang jaraknya terjauh disingkat, meve, bumayu, sau, neplu (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto).
Universitas Sumatera Utara

d) Membuat materi lebih mudah untuk diingat dengan mengubahnya menjadi lagu atau melodi yang sudah dikenal baik dan mereka dengan gaya belajar auditorik akan lebih suka belajar sambil mendengarkan musik.
e) Menganjurkan seseorang terutama yang memiliki gaya auditori untuk merekam informasi-informasi penting untuk kemudian didengarkan secara berulang-ulang karena mereka dengan gaya belajar auditori tidak terlalu senang mencatat.
1.3.3. Kinestetik a) Menggunakan alat bantu pada saat mengajar untuk menimbulkan rasa
ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci. b) Menggunakan simulasi konsep, sehingga diharapkan setiap orang dapat
mengalaminya sendiri. c) Memperagakan setiap konsep yang diajarkan dan memberikan
kesempatan pada setiap orang untuk mencoba dengan gaya belajarnya secara bertahap. d) Melakukan lakon atau simulasi pendek akan sangat membantu seseorang untuk memahami materi yang dimengerti dengan gaya belajarnya. e) Melihat dan menyentuh langsung apabila mempelajari sesuatu bentuk, benda, atau lokasi, cara ini akan membuat informasi lebih lama bertahan dalam memorinya (Nurhidayah, 2011).
Universitas Sumatera Utara

1.4. Cara Mengidentifikasi Gaya Belajar Setiap orang baik mahasiswa maupun dosen sebaiknya memahami gaya
belajar masing-masing. Angket dibawah ini akan membantu bagaimana setiap orang akan mampu mengidentifikasi kecenderungan gaya belajarnya sendiri. Dengan demikian diharapkan baik dosen maupun mahasiswa mampu menyelaraskan metode pembelajaran dengan kecenderungan gaya belajar (Nurhidayah, 2011).
Angket gaya belajar ini diadopsi dari DePotter. Jumlah soalnya ada 36 butir. Agar pembelajaran menjadi lebih optimal maka sebaiknya setiap orang mengetahui gaya belajarnya. Dengan demikian dapat dipilih solusi cara belajar yang baik untuk setiap gaya belajar yang berbeda. Yakinlah dengan kemampuan yang dimiliki dan bersiaplah untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi (Nurhidayah, 2011).
1.5. Hubungan Gaya belajar Dan Prestasi Belajar Beberapa hasil penelitian telah menemukan bahwa kecocokan atau
ketidakcocokan antara strategi pengajaran dengan gaya belajar secara signifikan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Penelitian yang telah dilakukan oleh Husain (2000) dengan judul penelitian Learning and Personality Styles in Second Language Acquisition : Gaya Belajar dan Gaya Kepribadian dalam Perolehan Bahasa kedua pada mahasiswa jurusan bahasa Inggris FBSS UNM Ujung Pandang dengan jumlah responden 414 mahasiswa dengan hasil penelitian bahwa kelompok visual relator tidak memperoleh pencapaian belajar yang lebih baik dari kelompok yang lain dan mahasiswa yang diajar dengan menyesuaikan gaya
Universitas Sumatera Utara

mengajar dosen dengan gaya belajar dan gaya kepribadian mahasiswa akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Hasil penelitian lain tentang gambaran prestasi belajar mahasiswa keperawatan USU (Panggabean, 2009) berdasarkan gaya belajar mahasiswa pada 123 responden yang dikategorikan memiliki prestasi belajar sangat memuaskan memiliki gaya belajar visual dan auditori (Nurhidayah, 2011).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Felder & Soloman (2001) menyatakan bahwa kebanyakan pelajar memiliki gaya belajar visual. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Liu dan Ginther (1999) yang menemukan bahwa sebagian besar pelajar di Amerika merupakan pelajar visual (40%), pelajar auditori 20-30% dan pelajar kinestetik 30-40%, kinestetik atau visual kinestetik yang merupakan kombinasi dari kedua gaya belajar tersebut (Sankey, 2001).
Penggunaan gaya belajar yang dibatasi hanya dalam satu bentuk, terutama yang bersifat verbal atau dengan jalur auditorial, tentunya akan menyebabkan adanya ketimpangan dalam menyerap informasi. Tulisan atau kata-kata yang terlalu banyak akan membuat seseorang menjadi bosan dan lelah serta sangat mungkin menghasilkan proses belajar yang kurang optimal. Dalam hal ini menurut (Solehudin 2006) pembelajaran praktikum adalah proses model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tiga tujuan secara bersamaan, yaitu meningkatkan kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotorik.
Universitas Sumatera Utara

2. Membaca 2.1. Definisi Membaca
Menurut Artanto (2009) membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut Soedarso (2004) membaca adalah aktivitas yang komplek dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah.
2.2. Mekanisme Membaca Kegiatan membaca dilakukan sama-sama oleh mata dan otak. Mata
bekerja seperti kamera kemudian otak memprosesnya. Otak menyerap apa yang dilihat mata. Unsur utama membaca adalah otak, mata hanyalah alat yang mengantar gambar keotak lalu otak memberikan interprestasi terhadap apa yang dituju oleh mata. Interprestasi itu dapat pada saat itu atau seketika itu juga tertunda, dapat pula terjadi secara akurat atau salah, mudah atau penuh dengan kesulitan. Interprestasi tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi kejernihan dan kekayaan pengertian dan persepsi (Soedarso, 2004).
Ca