Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat Ii Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014

(1)

HUBUNGAN PERAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PROGRAM STUDI

KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN 2013/2014

PATMA SARI RANGKUTI 135102088

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

iii Hubungan Peran Dosen Pembimbing Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014 ABSTRAK

Patma Sari Rangkuti

Latar belakang : Dosen pembimbing akademik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik korelasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Analisis data yang digunakan adalah Fisher’s Exact Test.

Hasil : Hasil penelitian diperoleh data, mayoritas peran dosen pembimbing akademik aktif adalah 54 responden (84,4%), prestasi belajar memuaskan adalah 37 orang (57,8%). Berdasarkan uji statistik, didapat nilai p=0,300.

Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa, hal ini disebabkan karena mahasiswa kurang aktif mendatangi dosen PA untuk mendapatkan bimbingan. Peran dosen PA baik, namun mahasiswa tidak memanfaatkan dengan baik kesempatan berkonsultasi dengan dosen PA.

Kata Kunci : peran, dosen pembimbing akademik, Indeks Prestasi


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayatnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ”Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014”. Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Selama pelaksanaan penulis menerima dukungan moril, materil, serta kritik dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara .

3. Hj.Idau Ginting, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah membimbing hingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai. 4. Dina Indarsita, SST, S.Pd, M.Kes selaku Penguji I yang telah memberikan

masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. dr.M. Fahdhy, SPOG (K), M.Sc selaku Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.


(6)

v 6. Hj. Nurliana Nst, SST selaku Direktur Akbid Hafsyah Medan yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

8. Kedua orang tua tercinta ayah (Landong Rangkuti M.Pd) dan ibu (Rosiah Batubara), abang (Mhd Ali Rangkuti), dan adik (Mhd Hanafi Rangkuti) yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini.

9. Orang yang disayang (Dedi Amir Hamzah Siregar, Amd.Kom) yang telah banyak membantu, memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah nantinya.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan yang diberikan dan penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis.

Medan, 12 Juli 2014 Peneliti

(Patma Sari Rangkuti)


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

1. Tujuan Umum ... 6

2. Tujuan Khusus ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Secara Teoritis ... 6

2. Manfaat Praktis ... 7

a. Bagi Institusi Akbid Hafsyah ... 7

b. Bagi Mahasiswa ... 7

c. Bagi Dosen Pembimbing Akademik ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ... 8

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 8

2. Fase-Fase Dalam Prestasi Belajar ... 9

3. Karakteristik Individu Yang Memiliki Prestasi Belajar Tinggi ... 10

4. Fungsi Prestsi Belajar ... 11

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prsetasi Belajar ... 13

B. Pembimbing Akademik (PA) ... 19

1. Pengertian PA ... 19

2. Tujuan Bimbingan Akademik ... 20

3. Peran Dan Fungsi PA ... 21

4. Kewajiban Teknis PA ... 22

5. Tugas Dosen PA ... 24

6. Waktu Dan Tempat Bimbingan ... 26 iv


(8)

vii BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep ... 28

B. Hipotesis ... 29

C. Defenisi Operasional ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 30

B. Populasi Dan Sampel ... 30

C. Tempat Penelitian ... 31

D. Waktu Penelitian ... 31

E. Pertimbangan Etik Penelitian ... 31

F. Instrument Penelitian ... 32

G. Uji Validitas Reliabilitas ... 32

H. Pengumpulan Data ... 33

I. Analisis Data ... 34

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil . ... 36

1. Analisis Univariat ... 36

2. Analisis Bivariat ... 40

B. Pembahasan ... 41

1. Interprestasi Dan Diskusi Hasil ... 41

2. Keterbatasan Penelitian ... 43

3. Implementasi Terhadap Pelayanan Dan Penelitian ... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran . ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi operasional ... 29 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pernyataan Responden Peran Dosen Pembimbing

Akademik Denga Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Kebidanan

Hafsyah Medan ... 37

Tabel 5.2 Distribusi Peran Dosen Pembimbing Akademik Kebidanan Hafsyah Medan ... 39 Tabel 5.3 Distribusi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Kebidanan Hafsyah

Medan ... 39

Tabel 5.4 Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Kebidanan Hafsyah Medan ... 40


(10)

ix DAFTAR SKEMA

Skema 1. Kerangka Konseptual Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestas Belajar Mahasiswa ... 28


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Riwayat Hidup Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 4 : Master Data Penelitian

Lampiran 5 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan Lampiran 7 : Balasan Surat Izin Penelitian


(12)

iii Hubungan Peran Dosen Pembimbing Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014 ABSTRAK

Patma Sari Rangkuti

Latar belakang : Dosen pembimbing akademik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik korelasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Analisis data yang digunakan adalah Fisher’s Exact Test.

Hasil : Hasil penelitian diperoleh data, mayoritas peran dosen pembimbing akademik aktif adalah 54 responden (84,4%), prestasi belajar memuaskan adalah 37 orang (57,8%). Berdasarkan uji statistik, didapat nilai p=0,300.

Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa, hal ini disebabkan karena mahasiswa kurang aktif mendatangi dosen PA untuk mendapatkan bimbingan. Peran dosen PA baik, namun mahasiswa tidak memanfaatkan dengan baik kesempatan berkonsultasi dengan dosen PA.

Kata Kunci : peran, dosen pembimbing akademik, Indeks Prestasi


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Syah M, 2006 hal 1). Dalam keseluruhan proses pendidikan merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh mahasiswa sebagai anak didik (Slameto 2003, hal 1). Pendidikan juga mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya menyiapkan peserta didik dimasa mendatang. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dimana individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kemampuan, minat, dan bakatnya.

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar dipengaruhi oleh


(14)

2 berbagai faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi munculnya peserta didik yang berprestasi tinggi atau rendah atau mungkin gagal sama sekali (Syah M , 2010).

Memasuki dunia perguruan tinggi berarti melibatkan diri dalam situasi hidup dan situasi akademis yang secara fundamental berbeda dengan apa yang dialami dalam lingkungan sekolah lanjutan atas. Sebagai konsekuensinya mahasiswa wajib mengadakan adaptasi dengan dunia baru yang penuh liku-liku dan seluk beluk serta penuh resiko, terutama adaptasi pola berfikir, belajar, berkreasi, dan bertindak/beramal dalam menggumuli kehidupan kampus (Salam, 2004).

Pendidikan mempunyai peran penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan manusia, karena pendidikan pada dasarnya merupakan upaya menyiapkan peserta didik dimasa mendatang. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dimana individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kemampuan, minat dan bakatnya.

Kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi tidak terlepas dari Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu mendapatkan pendidikan, melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedewasaan dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dapat tercapai apabila mahasiswa mengerahkan kemampuan dan kesempatan bagi dirinya. Dalam upaya ini diperlukan bimbingan dari dosen agar ia menjadi mahasiswa yang mandiri dalam kegiatan belajarnya sehingga ia berhasil menyelesaikan studinya (Silitonga, 2008).


(15)

Kesuksesan akademik mengacu pada keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sejak semester awal hingga wisuda. Keberhasilan ini dapat dilihat dari indeks prestasi (IP). Pencapaian kesuksesan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat pada diri seseorang termasuk kondisi fisiologis secara umum, kondisi panca indera, minat, intelegensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi, sedangkan faktor eksternal yang terdapat di luar diri seseorang meliputi faktor lingkungan (Slameto, 2003).

Perguruan tinggi memikul tanggung jawab dalam pembinaan mahasiswa untuk mencapaian kesuksesan yakni dengan cara mendorong mahasiswa untuk melakukan kegiatan studi secara optimal, baik dalam perkuliahan dan kehidupan mahasiswa selama menjalani studi (Silitonga, 2008). Kenyataan menunjukkan belum banyak mahasiswa yang terbuka pada dirinya sendiri, mahasiswa sukar mengambil kebijakan yang tepat untuk dirinya terutama yang berhubungan dengan studinya. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa bantuan pelayanan kepada mahasiswa sangat diperlukan dengan cara mengefektikan bimbingan akademik melalui dosen pembimbing akademik (Ginting, 2003).

Dosen pembimbing akademik (PA) adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. Bantuan yang diberikan oleh para dosen penasehat akademik kepada individu-individu mahasiswa dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan


(16)

4 pandangan, mengambil keputusan dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dosen Pembimbing Akademik turut menentukan prestasi belajar mahasiswa, dosen diharapkan mampu untuk memberikan layanan bantuan kepada mahasiswa bimbingannya dalam upaya keberhasilan studi (Sulaiman, 2008).

Menurut Mulyadi (2003, hal 195) Sehubung dengan tugasnya secara luas, dosen PA perlu bekerja lebih jauh, yaitu mengungkapkan masalah-masalah yang dialami mahasiswa baik melalui dialog, wawancara dengan menggunakan alat berstandar atau disusun sendiri oleh dosen PA. Dengan kata lain, dosen PA hendaknya aktif menghidupkan hubungan kepenasehatan akademik, tidak menunggu mahasiswa datang untuk mengemukakan masalah sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan kepenasehatan seoptimal mungkin. Karena itu, penasehat akademik perlu menyusun jadwal pertemuan dan kegiatan dengan mahasiswa, misalnya pada awal atau akhir semester.

Pendidikan berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas raw input, proses belajar mengajar dan kualitas out put. Kualitas out put mahasiswa dapat dilihat dari hasil Indeks Prestasi Komulatif pada saat lulusan atau Indeks Prestasi (IP) pada setiap semester yang tertuang dalam Kartu Hasil Studi (KHS). Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari diri individu (internal) dan faktor dari luar (eksternal) (Purwanto, 2006).

Sebagai deskripsi awal pada Akbid Hafsyah, hampir 30% mahasiswa mengatakan bahwa dosen PA tidak berperaan aktif dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Dari data yang diperoleh dari bagian evaluasi


(17)

jurusan kebidanan, didapat bahwa IP tertinggi pada semester I adalah 3,64 dengan predikat sangat memuaskan, IP terendahnya adalah 2,60 dengan predikat tidak memuaskan. Pada semester II terdapat nilai IP tertinggi pada semester II adalah 3,85 dengan predikat sangat memuaskan, dan IP terendah adalah 3,04 dengan predikat sangat memuaskan. Pada semester III terdapat penuruan IP ,nilai IP tertinggi adalah 3,75 dengan predikat sangat memuaskan, dan IP terendah adalah 2,08 dengan predikat tidak memuaskan. Hal ini menunjukan adanya penurunan pencapaian IP mahasiswa. Terjadinya penurunan IP mahasiswa pada semester II ini menunjukkan suatu kesenjangan. Dengan dasar itulah penulis memilih mahasiswa jurusan kebidanan sebagai objek penelitian yang mana dalam semester II terjadi penurunan nilai IP.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akbid Hafsyah Medan Tahun 2013/2014.

B.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II program studi kebidanan Hafsyah Medan”


(18)

6 C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik. dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendeskripsikan peran dosen pembimbing akademik yang diberikan kepada mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.

b. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.

c. Untuk mengetahui hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengetahui motivasi mahasiswa yang terkait dengan prestasi belajar mahasiswa.


(19)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi

1) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas bimbingan akademik yang dilakukan dosen pembimbing akademik.

2) Dapat digunakan sebagai acuan bagi Institusi program studi Kebidanan Hafsyah Medan.

b. Bagi Mahasiswa

Dapat menjadi rmasukkan mahasiswa Kebidanan Hafsyah Medan untuk meningkatkan prestasi belajar yang diharapkan.

c. Bagi Dosen Pembimbing Akademik

Memberi informasi bagi dosen akademi kebidanan tentang perhatian terhadap pelaksanaan tugas pembimbing oleh dosen pembimbing akademik dalam rangka membantu mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa.


(20)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam proses pendidikan prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan test tertentu (Abullah, 2008).

Berdasarkan uraian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar mahasiswa dalam pendidikan formal telah ditetapkan dalam jangka waktu yang besifat caturwulan dan sering disebut dengan istilah mid semester (UTS) dan ujian akhir semeter (UAS), tetapi dalam prestasi belajar diharapkan adalah peningkatan yang dilakukan dalam materi yang diajarkan.

Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa perlu diadakan suatu evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui sejarah manakah proses belajar dan pembelajaran itu berlangsung secara efektif. Efektifitas proses belajar tersebut akan tampak pada kemampuan mahasiswa menguasai materi pelajaran.


(21)

2. Fase-Fase Dalam Proses Belajar

Karena belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan tersebut timbul melalui fase-fase yang antara satu dengan yang lainnya bertalian secara berurutan dan funsional.

Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond (Barlow, 1985), dalam proses belajar, mahasiswa menempuh tiga episode atau fase, yakni :

a. Fase informasi (tahap penerimaan materi) b. Fase transformasi (tahap pengubahan materi) c. Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Dalam fase informasi (information), seorang mahasiswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.

Dalam fase transformasi (transformation), informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih muda apabila disertai dengan bimbingan dosen yang diharapkam kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk mempelajari materi pelajaran tertentu.

Dalam fase evaluasi (evalution), seorang mahasiswa akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuan (informasi yang telah


(22)

10 ditransformasikan tadi) dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.

Pada tingkatan acquisition seorang mahasiswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini terjadi pula asimilasi antara pemahaman dengan perilaku baru dalam keseluruhan perilakunya. Proses acquisition dalam belajar merupakan tahapan yang paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan kegagalan pada tahap-tahap berikutnya.

Pada tingkatan storage seorang mahasiswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika acquisition. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan long term memori.

Pada tingkatan retrieval seorang mahasiswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah (Syah M, 2006 hal 109, 2010 hal 111).

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Prestasi Belajar Tinggi Menurut Mc Clelland dalam Rahmawati (2009) individu yang berprestasi tinggi mempunyai lima karakteristik yaitu :

a. Adanya rasa tanggung jawab

b. Adanya kebutuhan akan umpan balik hasil c. Adanya keinovativan

d. Adanya ketekunan


(23)

Menurut Salam dan ada dalam Rahmawati (2009) mengemukakan bahwa seseorang yang mampu mengarahkan pikiran dan usahanya untuk belajar dengan sebaik-baiknya akan dapat meraih sukses atau prestasi belajar yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas karakteristik individu yang berprestasi belajar tinggi adalah memiliki tanggung jawab pribadi, kebutuhan akan umpan balik hasil, keinovativan, ketekunan, berani mengambil resiko atau kesulitan, serta mampu mengarahkan pikiran dan usahanya.

4. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin dalam Nofikasari dalam Nuryanti (2010) fungsi utama prestasi belajar sebagai berikut :

a. Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik

Dari prestasi belajar dapat diketahui sejauh mana pengetahuan yang telah diberikan dan diajarkan oleh pendidik pada peserta didik dan seberapa besarkah peserta didik dapat menyerap dan menguasai pengetahuan yang telah diberikan tersebut.

b. Lambang pemuasan hasrat ingin tahu

Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (courisity) dan merupakan kebutuhan peserta didik dalam suatu program pendidikan. c. Bahan informasi dan inovasi pendidikan

Prestasi belajar dapat digunakan sebagai pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta meningkatkan mutu pendidikan.


(24)

12 d. Indikator dalam dan luar dari suatu instituís pendidikan

Indikator dalam berarti bahwa prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Maksudnya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Indikator luar berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat, maksudnya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.

e. Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan peserta didik

Dalam hal ini peserta didik yang mempunyai daya serap tinggi akan dapat mengingat dan menyerap dengan baik pelajarannya atau pengetahuan yang telah diberikan, sehingga bila mengikuti tes belajar ia tidak mengalami kesulitan belajar. Peserta didik yang mempunyai kelebihan dalam hal menyerap pelajaran atau pengetahuan akanberprestasi tinggi. Sulistiyono dalam Nuryanti (2010) menambahkan bahwa melalui prestasi belajar, pendidik dapat mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai kompetensi atau belum. Fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam program tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu prestasi belajar, juga sebagai umpan balik pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menentukan apakah perlu mengadakan bimbingan atau diagnosa terhadap peserta didik.


(25)

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2010, hal 54) dan Syah M (2010, hal 129) secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelopokkan atas :

a. Faktor Intenal

Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor intrinsik yang meliputi faktor jasmaniah, kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.

1) Aspek Jasmaniah

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusig, ngantuk jika badannya lemah. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur dan lainnya.

2) Aspek Fisiologis Secara Umum

Kondisi fisiologis pada umumnya dapat berpengaruh terhadap semangat dan keberhasilan belajar seseorang dalam mengikuti pelajaran. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah


(26)

14 anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.

3) Aspek Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Aspek psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang mahasiswa. Meski faktor luar mendukung, tetapi aspek psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, sikap, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa (Djamara, 2008). a) Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ)

Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

b) Tingkat kecerdasan emosional (EQ)

Kecerdasan emosional adalah kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorogan hati dan dan emosi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur susasn hati dan


(27)

menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, untuk memebaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemampuan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk memimpin diri dan ligkungan sekitarnya.

c) Tingkat Kecerdasan spiritual (SQ)\Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berasal dari dalam hati, menjadikan kita kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi, dan mencoba melihat makna yng terkandung di dalanya serta menyelesaika degan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamain hati. Kecerdasan spiritual. Membuat individu mampu memaknai setiap kegiatannya sebagai ibadah, demi kepentingan ummat manusia dan Tuhan yang sangat dicintainya.

d) Intelegensi/Kecerdasan

Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil. Walaupun begitu seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.

e) Sikap

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response


(28)

16 tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya. Sikap (attitude) seseorang yang positif, terutama mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar tersebut. Sebaliknya, sikap negatif seseorang terhadap mata pelajaran, apalagi jika diiringi kebencian dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar.

f) Bakat

Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak pada upaya pendidikan dan pelatihan. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subjek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang.

g) Motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri


(29)

(motivasi instrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal akan menyebabkan kurang bersemangatnya mahasiswa dalam melakukan proses belajar baik di sekolah maupun di rumah.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain. 1) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

a) Lingkungan Alami

Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruhi terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap.


(30)

18 b) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya (wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga tersebut. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar.

2) Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang.

Fakto-faktor ini dapat berupa :

a) Perangkat keras (hard ware) misalnya, gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya.

b) Perangkat lunak (software) seperti kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya.

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar, dapat dipahami keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk


(31)

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Di samping faktor-faktor internal dan eksternal sebagaimana yang telah dipaparkan, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.

B.Pembimbing Akademik 1. Pengertian

Pembimbing akademik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan sebagai sumber bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa. Bantuan yang diberikan oleh para dosen pembimbing akademik kepada individu-individu dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pandangan., mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri (Sulaiman, 2008). Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang telah berkedudukan di masyarakat (Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2005).

Jadi peran dosen PA adalah perangkat perilaku yang diharapkan dimiliki oleh dosen pembimbing dalam memberikan bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pandangan, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.


(32)

20 2. Tujuan Bimbingan Akademik

Adapun tujuan bimbingan akademik adalah :

a. Membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuan pendidikan

b. Mendorong mahasiswa agar sejak dini memiliki perencanaan atas kehidupan karirnya di masa depan

c. Membantu mahasiswa agar dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik secara individu ataupun kelompok.

d. Mengetahui perkembangan Indeks Prestasi Semester/Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa yang dibimbingnya.

e. Memberi arahan tentang cara belajar yang efektif agar sukses dalam setiap mata kuliah yang diikuti.

f. Mengadakan pertemuan/konsultasi dengan mahasiswa minimal 4x dalam setiap semester untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa terutama masalah akademik atau masalah non akademik yang berhubungan langsung dengan masalah akademik.

g. Memantau perkembangan mahasiswa khususnya yang menyangkut kemajuan studinya, dan memberi gambaran adanya keadaan bahaya dan juga mendektesi mahasiswa yang bermasalah. Upaya bimbingan akademik dari dosen wali/pembimbing akademik diarahkan sebagai upaya membantu agar mahasiswa dapat mengembangkan kemandiriannya dan kemampuannya, sehingga pada akhirnya mahasiswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri..

h. Melaporkan hasil studi mahasiswa bimbingannya secara berkala kepada Dekan melalui ketua Program Studi (Prayitno 2004 dan Slameto, 2003).


(33)

3. Peran dan Fungsi Dosen PA

Dalam melaksanakan tugas bimbingan akademik pada dasarnya peran dan fungsi PA adalah :

a. Sebagai organisator, artinya dosen harus mampu mengorganisir kegiatan belajar mahasiswa sehingga mencapai keberhasilan belajar yang optimal.

b. Sebagai fasilitator artinya dosen harus mampu memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta berusaha membantu kemandirian mahasiswa.

c. Sebagai innovator artinya pengetahuan yang disampaikan kepada mahasiswa harus selalu up to date, dalam arti mampu menyerap nilai-nilai budaya serba canggih, selalu mengkaji pengalaman, selalu mengkaji ilmu pemgetahuan dan teknologi, bersikap demokratis, memberikan kemungkinan kepada mahasiswa untuk berkreasi, dan dapat menemukan konsep dn prinsip sendiri serta membantu mahasiswa dalam mencari sumber dan kegiatan belajar.

d. Sebagai penemu artinya disamping tugas pokoknya pengajar, dosen juga harus melaksanakan penelitian baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar maupun yang sesuai dengan bidang keahlianya. Melalui penelitian ini dosen diharapkan mampu menghasilakn temuan-temuan baru yang konstruktif untuk selanjutnya dapat disumbangkan kepada penentu kebijakan melalui lembaga masing-masing demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

e. Sebagai teladan artinya yang memberi contoh bukan hanya cara berpikir saja tetapi dalam hal bersikap, bertindak, serta berperilaku.


(34)

22 f. Sebagai evaluator artinya harus mengerti, memahami, dan menguasai hakekat evaluasi. Evaluasi di sini dipergunakan secara tidak terbatas, meliputi beberapa aspek kehidupan, tetapi juga dapat dipergunakan untuk melihat satu aspek saja, tetapi juga prestasinya.

g. Sebagai pemandu artinya menunjukkan jalan bagi perjalanan belajar para mahasiswanya.

h. Sebagai pencipta artinya dosen harus mampu menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif, sehingga belajar mengajar berjalan dengan baik.

i. Sebagai pengabdi dan pelayanan bagi masyarakat artinya dosen selain mengajar juga melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan ilmu pengetahuan serta pengalaman dan segala potensi yang dimiliki sebagai sumbang untuk kemajuan masyarakat.

j. Sebagai konselor artinya dosen harus mampu membantu mahasiswanya dalam memecahkan kesulitan baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun yang lainnya. Maka dari itu seorang dosen harus memahami prinsip-prinsip bimbingan, memahami psikologi belajar, teori belajar, juga tentang ilmu kesehatan jiwa (Slameto, 2003).

4. Kewajiban Teknis Pembimbing Akademik

Adapun kewajiban teknis pembimbing akademik yaitu :

a. Setiap Pembimbing Akademik dapat memberi bimbingan kepada mahasiswa sesuai dengan waktu yang telah disepakati dan tidak terbatas.


(35)

b. Bertemu dengan kordinator pembimbing akademik (KPA) untuk memperoleh daftar nama mahasiswa bimbingan, mendapatkan informasi terakhir mengenai Akbid, dan kartu hasil studi (KHS) mahasiswa bimbingan terbaru.

c. Menentukan jadwal bimbingan.

d. Mempelajari jadwal kuliah yang ditawarkan dalam semester yang bersangkutan.

1) Memonitor kembali hasil ujian yang baru mengidentifikasi masalah-masalah akademik dan non akademik mahasiswa bimbingan.

2) Menerima mahasiswa bimbingan untuk membicarakan hasil studi semester yang baru berakhir.

3) Mempertimbangkan cuti akademik bagi mahasiswa bila dianggap perlu.

4) Memonitor perkembangan studi mahasiswa bimbingan pada semester tersebut dengan cara menjadwalkan pertemuan dengan mahasiswa bimbingan sekurang-kurangnya 6 (enam) kali.

5) Mengadakan pertemuan khusus dengan mahasiswa bimbingan menjelang mid semester test.

6) Memonitor kembali hasil mid semester test mahasiswa bimbingan bilamana dianggap perlu PA dapat berkonsultasi dengan mahasiswa bimbingan yang mempunyai masalah dalam studinya pada semester yang bersangkutan.

7) Mengadakan pertemuan khusus dengan mahasiswa bimbingan menjelang ujian semester.


(36)

24 8) Bila PA tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

mahasiswa, maka mahasiswa dapat langsung mengkonsultasikannya ke tenaga yang lebih ahli (Silitonga, 2008).

5. Tugas Dosen Pembimbing Akademik (PA)

Setiap dosen berkewajiban bertindak sebagai pengajar, namun disamping itu juga bertindak sebagai pembimbing mahasiswa. Seorang dosen pembimbing akademik bertugas membantu mahasiswa dalam membuat keputusan, melakukan penyesuaian diri dan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan kegiatan akademinya. Dosen pembimbing akademik bertugas membantu mahasiswa dengan memberikan gambaran tentang kemungkinan, peluang, dan alternatif apa saja yang dapat dipilihnya dalam usaha untuk menyelesaikan persoalan akademik atau persoalan lain yang secara tidak langsung mungkin akan berpengaruh pada program akademik mahasiswa, serta memberikan gambaran tentang konsekuensi keuntungan dan kerugian yang mungkin ditemukan jika memilih salah satu dari sekian banyak kemungkinan penyelesaian atas persoalan yang dihadapi (Slameto, 2003).

Menurut Ganda (2004), tugas yang diharapkan dapat diemban oleh dosen pembimbing akademik adalah sebagai berikut :

a. Narasumber tentang SKS

b. Bertindak sebagai narasumber bagi mahasiswa asuhannya tentang konsultasi perguruan tinggi yang meliputi hal-hal berikut :

1) Organisasi fakultas, jurusan-jurusan dan program kekhususan serta tujuan dan personalianya, sistem administrasi pendidikan yang berlaku, kurikulum, mata kuliah setiap semester, jadwal kuliah setiap


(37)

semester, dan tenaga eksekutif/pengajar (dosen) serta mata kulish yang diajarkannya.

2) Bimbingan dalam hal penyusunan program belajar lengkap yaitu mata kuliah dasar umum, mata kuliah pilihan, serta memberikan bimbingan program belajar setiap semester.

3) Membantu mahasiswa asuhannya menentukan beban belajar setiap semester dalam rangka penyusunan program belajar semester. Pada saat pengisian kartu/formulir isian rencana studi mahasiswa dibimbing agar :

a) Mendahulukan mata kuliah wajib

b) Mata kuliah yang bersifat apersepsi bagi mata kuliah lainnya. c) Menghindari waktu perkuliahan yang jadwalnya bersamaan. d) Menyeimbangkan kegiatan pelaksanaan program belajar dalam

setiap minggunya.

e) Membantu pemecahan masalah dan melayani pengurangan (pembatalan beberapa mata kuliah) atau penambahan beban SKS.

f) Mengarsipkan dan menyimpan data prestasi dan perilaku akademik mahasiswa asuhannya dilakukan secara tertib, teratur, serta selalu memantau perkembangan ilmiah mahasiswa yang bersangkutan setiap semester.

g) Menampung keluhan-keluhan permasalahan pribadi mahasiswa asuhannya dan mengupayakan melakukan diagnosa atas segala gejala pribadi mahasiswa itu dan berupaya membuat seperti


(38)

26 terapi yakni membantu pemecahan masalah dan menunjukkan jalan keluardari permasalahan yang dihadapinya.

h) Mengungkap dan menjaring permasalahan mahasiswa asuhannya antara lain dengan pengamatan sehari-hari di lingkungan kampus, konsultasi, wawancara, dan permintaan pengisian daftar pengungkapan masalah (DPM).

6. Waktu dan Tempat Bimbingan 1. Pada Awal Semester

Sebelum mahasiswa melaksanakan KRS online, pembimbing akademik berkewajiban melaksanakan tugas bimbingan pada waktu dan tempat yang telah dijadwalkan dengan :

Memberikan bimbingan perencanaan studi dalam 1 semester.

a) Memastikan jenis matakuliah yang diambil mahasiswa dalam semester yang bersangkutan berdasarkan IP yang diperoleh pada semester lalu.

b) Mengingatkan mahasiswa agar selalu membuka dan memanfaatkan menu pesan pada portal untuk berkomunikasi dengan dosen wali. c) Memastikan semua mahasiswa bimbingan sudah melakukan

pengisian KRS online.

d) Membantu menyelesaikan masalah-masalah studi mahasiswa, antara lain mencari solusi, memotivasi dan mengarahkan bimbingan minat yang diinginkan.

e) Mensosialisasikan beberapa ketentuan / aturan perkuliahan seperti ketidakhadiran dalam perkuliahan yang dianggap hadir hanya sakit


(39)

dengan surat dokter dan dikomunikasikan ke petugas di program studi dan dosen pengampuh matakuliah.

2. Pada Saat Sebelum Ujian Tengah Semester Aktivitas yang dilakukan mencakup :

a) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam perkuliahan. b) Memantau tingkat kehadiran mahasiswa 7 x kehadiran mahasiswa

dan melakukan saran tindakan koreksi pada mahasiswa agar dapat memenuhi jumlah kehadiran.

c) Mengingatkan mahasiswa agar memantau tingkat kehadiran per matakuliah melalui administrasi dosen dan dosen pengampuh matakuliah masing-masing.

d) Memberi motivasi untuk memperisapkan unjian tengah semester (UTS).

3. Pada Saat Evaluasi Sebelum Ujian Akhir Semester Aktivitas yang dilakukan antara lain adalah :

a) Memberi pengaruh dan motivasi terkait persiapan ujian akhir semester.

b) Melakukan evaluasi tingkat kehadiran selama 1 semester dan kendala-kendala yang dihadapi selema satu semester untuk perbaikan belajar semester berikutnya.


(40)

28 BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A.Kerangka Konseptual

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan ”Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014”. Berdasarkan tinjauan yang akan dibahas, untuk memperjelas arah penelitian ini dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Variabel Independen/bebas Variabel Dependen/terikat

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Peran Dosen

Pembimbing Akademik Prestasi Belajar

Mahasiswa

IQ (Intelligence Quotients)

EQ (Emotional Quotients)

SQ (Spiritual Quotients)

ESQ (Emotional Spiritual Quotients)


(41)

B.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan kerangka konseptual maka disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat Hubungan Antara Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun Akademik 2013/2014”.

C.Defenisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No Variabel Penelitian

Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. Independen:

Peran dosen PA

Perangkat pengajar yang dimiliki oleh dosen PA dalam memberikan bantuan nasehat akademik agar mahasiswa dapat menyelesaikan

tugasnya sebagai mahasiswa yang dinilai dari jawaban mahasiswa.

Kuesioner Mengisi Kuesioner Pasif : apabila jawaban responden memperoleh jumlah score 0-8 dari 16 pernyataan Aktif : apabila jawaban responden memperoleh jumlah score 9-16 dari 16 pernyataan

Ordinal

2. Dependen: Prestasi belajar

Hasil belajar yang

diperoleh oleh mahasiswa pada saat

melakukan kegiatan belajar (Semester I-Semester III) yang dinyatakan dengan nilai hasil Indeks Prestasi diambil dari laporan evaluasi bagian kependidikan. Daftar nilai/Indeks Prestasi Dokumenta si Memuaskan :apabila nilai IP = > 3,00 Tidak memuaska: apabila nilai IP =≤ 3,00


(42)

30 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik dengan rancangan korelasional. Alasan menggunakan desain analitik dengan rancangan korelasional adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu peran dosen pembimbing akademik dengan variabel dependen yaitu prestasi belajar. Jenis penelitian ini besifat cross sectional dimana variabel independen dan dependen diambil bersamaan dengan satu kali pengamatan (Notoatmodjo, 2010).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti yang merupakan sumber dari segenap data-data dibutuhkan dalam penelitian. Sesuai dengan hal tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II sebanyak 64 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dan dianggap bisa mewakili populasi (Arikunto, 2006, hlm 131). Besar sampel dalam penelitian ini diambil dari semua populasi yang dapat dijadikan sumber informasi dengan menggunakan metode total populasi.


(43)

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena :

- Lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti - Menghemat waktu dan biaya

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan mulai dilaksanakan dari bulan Oktober 2013 hingga Juni 2014. Dalam kurun waktu tersebut akan dilakukan pengambilan dan pengolahan data yang meliputi : penelusuran kepustakaan, pengajuan judul, bimbingan, dan seminar populasi sampai sidang KTI. E. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek manusia sebagai objek penelitian, untuk itu hakikatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan pertimbangan etik yaitu responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa ada sangsi apapun, tidak menimbulkan penderitaan bagi responden, dalam hal ini peneliti juga memberi penjelasan dari informasi secara lengkap dan rinci serta tanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada responden. Responden juga harus diperlakukan secara baik sebelum, selama, dan sesudah penelitian. Responden tidak boleh didiskriminasikan jika menolak untuk menjadi responden, selain itu ada prinsip-prinsip etik yang meliputi: Informed consernt yaitu lember persetujuan yang diberikan kepada responden yang akan diteliti disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak dapat memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek. Confidentiality yaitu kerahasiaan


(44)

32 informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

F. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner penelitiann dimana jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui peran dosen pembimbing akademik dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti dengan 16 pernyataan. Untuk menilai peran dosen, dilakukan penyekoran dengan kriteria penyekoran dengan menggunakan skala Guttman yang menyediakan 2 alternatif jawaban, yaitu ; a) Bila bentuk pernyataan aktif jawabannya “ya” maka skor dari pernyataan itu 1, namun jika bentuk pernyataan pasif jawabannya “tidak” skor dari pernyataan itu 0; b) Bila bentuk pernyataan pasif jawabannya “ya” maka skor dari pernyataan itu 0, namun jika jawabannya tidak maka skor dari pernyataan itu 1. Kemudian seluruh jawaban dijumlahkan, bila jumlah score 0-8 maka peran dosen pasif dan jumlah score 9-16 maka peran dosen aktif. G. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2010). Uji validitas dilakukan dengan content validity index sudah dilakukan dengan dr.Hemma Yulfi, DAP&E.M.Med.Ed didapatkan nilai validitas 0,85 berarti kuesioner sudah valid.


(45)

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup dan dapat diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,7 sudah memadai syarat reliabilitas. Uji reliablitas dilakukan pada bulan Maret 2014 pada 64 mahasiswa di Akbid Hafsyah Medan yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan program komputer, maka lampiran menunjukkan bahwa dari 16 pertanyaan dari peran dosen yang diuji cobakan diperoleh nilai alpha 0,992 > 0,7.

H. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang di lakukan dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat permohonan izin melaksanankan penelitian di Akademi Kebidanan Hafsyah Medan, surat izin tersebut di berikan pada Direksi Akademi Kebidanan Hafsyah Medan, setelah mendapat surat izin meneliti diberikan kepada Direksi Akademi Kebidanan Hafsyah Medan. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti melaksanankan pengumpulan data mendapatkan jumlah data mahasiswa. Setelah mendapatkan data yang cukup untuk dijadikan sampel dalam penelitian maka peneliti datang menemui mahasiswa tersebut untuk menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Kemudian meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed


(46)

34 consernt dan memberikan kuesioner kepada responden, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner dengan cara melingkari jawaban yang dianggap benar oleh responden. Responden di berikan waktu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan mengisi seluruh pertanyaan. Dalam pengisian kuesioner tersebut peneliti mendampingi responden agar mempermudah responden untuk menjawab pertanyaan yang kurang jelas.

I. Analisis Data 1. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis data, data yang terkumpul diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Pengolahan data dibagi atas : 1) Editing dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan pada saat pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 2) Coding data dilakukan untuk merubah data berbentuk huruf menjadi angka. 3) Processing dilakukan setelah data di coding kemudian data dari kuesioner dimasukkan ke dalam program computer yaitu SPSS. 4) Persentasi data yang ditabulasi diubah dalam bentuk persentasi. .

2. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data kemudian dilakukan analisis data menggunakan komputerisasi. Menurut Notoatmodjo (2005, hal.188) tahapan analisis data adalah sebagai berikut :

a. Ananlisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dari hasil penelitian yakni melihat nilai dari peran


(47)

dosen dan prestasi belajar. Kemudian hasil disajikan dalam bentuk tabel.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan rumus Chi-square

�� = ∑(� − �)2 �

dk = (b-1.(k-1)

Keterangan:

N : Jumlah Sampel O : Haasil Observasi E : Nilai Ekspektasi �2

: Chi-square yaitu untuk mengetahui perbedaan dua variable dk : Derajat kebebasan

Bila nilai chi square (�2) hitung lebih besar dari nilai ( 2) tabel, maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Ho ditolak).

Sebaliknya jika nilai chi square (�2) hitung lebih kecil dari nilai (�2) tabel, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ho diterima).


(48)

36 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

Penelitian ini termasuk penelitian deskripsi korelasional yaitu mendeskripsikan peran dosen pembimbing akademik dan hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa Kebidanan Hafsyah Medan 2013/2014 dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan kuesioner yang diberi nilai untuk mengetahui peran dosen pembimbing akademik dan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa diperoleh melalui data sekunder yaitu dilihat dari Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa Kebidanan Hafsyah Medan. 1. Analisis Univariat

a. Peran Dosen PA

Peran dosen PA adalah perangkat perilaku yang diharapkan dimiliki oleh dosen pembimbing dalam memberikan bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pandangan, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Analisis univariat ini bertujuan mendeskripsikan variabel yang diteliti, yakni melihat peran dosen pembimbing akademik yang disajikan dalam tabel dibawah ini :


(49)

Berdasarkan jawaban responden atas pernyataan mengenai peran dosen pembimbing akademik diketahui jawaban responden secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Pernyataan Responden Peran Dosen Pembimbing Akademik Denga Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II

Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2104

Pernyataan

Ya Tidak

F % F %

Dosen PA saya memberikan bimbingan dan motivasi pada awal semester agar saya mendapat IP yang baik

63 98,4 1 1,6

Dosen PA saya memberikan masukan apabila saya mendapat nilai yang rendah dalam mata kuliah

61 95,3 3 4,7

Dosen PA saya selalu menanyakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat saya lakukan

41 64,1 23 35,9

Dosen PA saya memberikan contoh-contoh implementasi yang cukup bervariasi sehingga saya lebih termotivasi dalam belajar

57 89,1 7 10,9

Dosen PA saya bertindak sebagai narasumber tentang SKS

57 89,1 7 10,9

Dosen PA saya memonitor kembali hasil ujian yang baru saya ikuti

43 67,2 21 32,8

Dalam mengembangkan bakat saya di bidang ketrampilan klinik saya mendapatkan dukungan dari dosen PA saya

54 84,4 10 15,6

Setiap saya mendapat kesulitan masalah baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik, dosen PA saya membantu saya


(50)

38

KRS dan KHS saya diarsipkan oleh dosen PA saya setiap semester

58 90,6 6 9,4

Dosen PA saya mengadakan pertemuan bimbingan khusus menjelang mid semester test dan ujian semester

46 71,9 18 28,1

Dalam mengevaluasi prestasi hasil belajar KHS dan KRS, dosen PA saya menanyakan kesulitan mata kuliah apa yang saya hadapi

54 84,4 10 15,6

Setiap ada perkembangan dalam kurikulum pelajaran, dosen PA saya selalu memberi sumber dalam kegiatan belajar

59 92,2 5 7,8

Dosen PA saya memberi arahan tentang cara belajar yang efektif agar sukses dalam setiap mata kuliah yang saya ikuti

58 90,6 6 9,4

Dosen PA saya selalu menanyakan masalah yang menghambat kelancaran studi yang dibimbingnya

59 92,2 5 7,8

Dosen PA saya membantu saya dalam mengorganisir kegiatan belajar saya sehingga mencapai keberhasilan belajar yang optimal

52 81,2 12 18,8

Dosen PA saya menentukan jadwal bimbingan saya 44 68,8 20 31,3

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan mayoritas peran dosen pembimbing akademik menjawab ‘ya’ adalah pertanyaan no 1 tentang Dosen PA saya memberikan bimbingan dan motivasi pada awal semester agar saya mendapat IP yang baik yaitu 63 orang (98,4%) dan mayoritas menjawab ‘tidak’ adalah no 3 tentang Dosen PA saya selalu menanyakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat saya lakukan yaitu 23 orang (35,9%).


(51)

Tabel 5.2

Distribusi Peran Dosen Pembimbing Akademik Kebidanan Hafsyah Medan 2014

Peran Dosen Pembimbing

Akademik F %

Aktif 54 84,4

Pasif 10 15,6

Jumlah 64 100

Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa mayoritas peran dosen pembimbing akademik yang aktif sebanyak 54 orang (84,4%) dan paling sedikit peran dosen pembimbing akademik yang pasif sebanyak 10 orang (15,6%).

b. Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II

Hasil setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Prestasi belajar dinyatakan dengan perolehan IP (Indeks Prestasi).

Distribusi Indeks Prestasi (IP) mahasiswa tingkat II pada Tahun Akademik 2013/2014, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.3

Distribusi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Kebidanan Hafsyah Medan T.A 2013/2014

Predikat IP F %

Memuaskan > 3,00 37 57,8

Tidak Memuaskan 3,00 27 42,2

Jumlah 64 100

Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa tingkat II memperoleh prestasi belajar memuaskan sebanyak 37 orang (57,8%) dan tidak memuaskan sebanyak 27 orang (42,2%).


(52)

40 2. Analisis Bivariat

Analisis digunakan untuk melihat hubungan variabel bebas (peran dosen PA) dengan variabel terikat (prestasi belajar mahasiswa). Uji statistik yang digunakan chi square dan uji hipotesa.(nilai p). Adapun nilai nilai p bertujuan untuk melihat kemaknaan secara statistik, bila nilai p<0,05 maka dianggap ada hubungan yang signifikan antara variabel tersebut. Jika sebaliknya dimana nilai p>0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel tersebut.

Distribusi Peran Dosen Pembimbing Akademik dan Prestasi Belajar Mahasiswa tingkat II pada tahun Akademik 2013/2014.

Tabel 5.4

Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik dan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Kebidanan Hafsyah Medan 2014

Peran Dosen Pembimbing Akademik

Prestasi Belajar Mahasiswa

Total *p

OR (95%) CI Memuaskan Tidak Memuaskan

N % N %

Aktif 33 61,2 21 38, 8 54 0,300 2,357

Pasif 4 40 6 60 10

Hasil penelitian pada tabel 5.4 dari 54 mahasiswa yang menyatakan peran dosen aktif bahwa mayoritas memiliki prestasi belajar memuaskan sebanyak 33 orang (61,2% ), sedangkan dari 10 mahasiswa yang mempunyai peran dosen pasif memiliki prestasi belajar tidak memuaskan sebanyak 6 orang (60%).

Hasil analisa hubungan antara peran dosen PA dengan prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai p=0,300. Hal ini berarti tidak adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara peran dosen PA dengan prestasi belajar mahasiswa.


(53)

B.PEMBAHASAN

1. Interprestasi Dan Diskusi Hasil a) Peran Dosen PA

Peran dosen PA adalah tugas seseorang yang diharapkan dimiliki oleh dosen pembimbing dalam memberikan bantuan nasehat akademik agar para mahasiswa dapat menyelesaikan tugasnya sebagai mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengembangkan pandangan, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Berdasarkan tabel 5.1 menyatakan bahwa mayoritas peran dosen pembimbing akademik yang aktif sebanyak 54 orang (84,4%) dan paling sedikit peran dosen pembimbing akademik yang pasif sebanyak 10 orang (15,6%).

Menurut hasil penelitian Yarni M (2008), mayoritas peran dosen pembimbing yang baik sebanyak 90 orang (94,7%) dan paling sedikit peran dosen pembimbing akademik tidak baik sebanyak 5 orang (5,3%).

Melihat kenyataan tersebut dilihat dari hasil kuesioner bahwa peran dosen pembimbing akademik mempunyai peran yang aktif sehinngga didapatkan data mayoritas responden mempunyai peran yang aktif.

b) Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar mahasiswa dalam pendidikan formal telah ditetapkan dalam jangka waktu yang besifat caturwulan dan sering disebut dengan istilah mid semester (UTS) dan ujian akhir semeter (UAS), tetapi dalam prestasi belajar


(54)

42 diharapkan adalah peningkatan yang dilakukan dalam materi yang diajarkan.

Prestasi belajar dapat dinilai melalui hasil IPK mahasiwa. Indeks Prestasi Kumulatif diketahui dengan meminta ke bagian pendidikan Akbid Hafsyah Medan. Berdasarkan tabel 5.2 menyatakan bahwa mayoritas mahasiswa tingkat II memperoleh prestasi belajar memuaskan sebanyak 37 orang (57,8%) dan tidak memuaskan sebanyak 27 orang (42,2%).

Menurut hasil penelitian yang didapatkan Yarni M (2008), mayoritas mahasiswa memperoleh prestasi belajar memuaskan sebanyak 48 orang (50,5%) dan tidak memuaskan sebanyak 47 orang (49,5%).

Hal ini dapat dilihat bahwa peran dosen pembimbing akademik memiliki peran yang aktif dan mempunyai andil yang besar dalam menentukan prestasi belajar mahasiswa.

c) Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa di Akbid Hafsyah Medan

Dari hasil analisa diperoleh bahwa tidak adanya hubungan antara peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa karena diperoleh p sebesar 0,300 (p<0,05). Dari hasil tersebut tidak sejalan dengan pendapat Ilyas (2008) dan Djamarah (2008) bahwa dosen pembimbing akademik memiliki peran positif dan mempunyai andil yang besar dalam menentukan prestasi belajar mahasiswa. Hasil data diatas tidak sesuai dengan teori yang ada dimana menurut teori terdapat hubungan yang signifikan antara dosen pembimbing akademik dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa.


(55)

Hal ini disebabkan karena pencapaian kesuksesan dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah yang terdapat pada diri seseorang termasuk kondisi fisiologis secara umum, kondisi panca indera, minat intelegensi/kecerdasan, bakat, dan motivasi sedangkan faktor eksternal yang terdapat di luar diri seseorang meliputi faktor lingkungan (Slameto, 2003). Dosen pembimbing akademik bertugas memberikan, membantu, memilih, dan menentukan program belajar, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang akan diikutinya dan juga monitor perkembangan kemajuan studi mahasiswa dan apabila perlu membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajarnya. Meski faktor luar mendukung tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor luar tersebut akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa (Djamarah, 2008).

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu (Yarni M, 2008), hal ini disebabkan mahasiswa kurang aktif mendatangi dosen PA untuk mendapatkan bimbingan. Peran dosen PA baik, namun mahasiswa tidak memanfaatkan dengan baik kesempatan berkonsultasi dengan dosen PA sehingga dalam mengisi kuesioner tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, mahasiswa mengisi yang baik-baik saja.

2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah peneliti tidak mengukur tingkat IQ, EQ, SQ, dan ESQ responden dimana ketiga hal ini juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.


(56)

44 3. Implikasi Untuk Pendidikan Kebidanan

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan kesimpulan penelitian mengenai hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar yaitu tidak adanya hubungan peran dosen pembimbing dengan prestasi belajar, maka hubungan peran dosen tidak mencapai prestasi belajar sesuai dengan teori.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan kesimpulan penelitian mengenai hubungan peran dosen pembimbing akademik yaitu tidak adanya hubungan peran dosen mengenai hubungan prestasi belajar maka hal ini kurang optimal dalam pencapaian belajar mahasiswa yang baik.


(57)

45 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan 2013/2014. Maka dapat ditarik keimpulan sebagai berikut :

1. Peran dosen pembimbing akademik diperoleh bahwa mayoritas responden yang aktif sebanyak 54 orang (84,4%) dan paling sedikit peran dosen pembimbing akademik yang pasif sebanyak 10 orang (15,6%).

2. Indeks Prestasi Kumulatif diperoleh bahwa responden mayoritas mahasiswa tingkat II memperoleh prestasi belajar memuaskan sebanyak 37 orang (57,8%) dan tidak memuaskan sebanyak 27 orang (42,2%).

3. Hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa di Hafsyah Medan yaitu tidak adanya terdapat hubungan yang signifikan dengan diketahui nilai α = 0,05 dan nilai p = 0,300 > α. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa OR = 2,357 dengan tingkat kepercayaan 95% dan interval CI = 0,594- 9,354.


(58)

46 B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka penulis dapat menyarankan: 1. Bagi Institusi Pendidikan Akbid Hafsyah Medan

Kepada Akbid Hafsyah Medan dalam melakukan bimbingan belajar kepada mahasiswa hendaknya dosen pembimbing akademik meningkatkan kualitas bimbingan akademik yang dilakukan dosen pembimbing akademik dan perhatian terhadap pelaksanaan tugas pembimbing oleh dosen pembimbing akademik dalam rangka membantu mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

2. Bagi Dosen Pembimbing Akademik

Bagi dosen agar tetap memantau perkembangan belajar mahasiswa menumbuhkan dan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa serta memahami potensi mahasiswa sehingga dapat menerapkan strategi belajar yang relavan dengan kondisi mahasiswa, dalam bentuk memberikan jadwal bimbingan sesuai jadwal dan memberikan informasi dan penjelasan kepada mahasiswa tentang pentingnya dosen pembimbing akademik serta memotivasi mahasiswa agar lebih giat dalam belajar.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. (2008). Prestasi Belajar. Tersedia dalam (diakses 14 Desember 2013).

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes RI, (2004). Petunjuk Teknis Penyelanggaraan Pendidikan Jenjang Tinggi Kesehatan.

Djamarah, S. (2008). Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Dosen Wali, Sulaiman. (2008). Tersedia dalam <http:/ (diakses 14 Desember 2013).

Ganda. (2004). Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo

Ginting, C. (2003). Kiat Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Kesehatan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Ilyas. (2008). Peranan Ideal Dosen Pembimbing Akademik dan Prestas Belajar

Mahasiswa

Kusumaningsih, Y. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Tersedia dalam <http://lontar.ui.ac.id). (diakses 14 Desember 2013).

Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno., & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta

Rose, M. (2012). Pengaruh Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa. Tersedia dalam

(diakses pada 14 Desember 2013).

Salam. (2004). Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahmawati, W.R. (2009). Pengaruh Minat Masuk Program Studi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi

Kebidanan Magelang, Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol.2.

Silitonga, A. (2008). Peranan Dosen Wali Bagi Mahasiswa. Tersedia dalam <http://educare.e-fkipunla.net> (diakses 14 Desember 2013).

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(60)

48 --- (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suryabrata, S. (2002). Psikologi Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

--- (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tim Penyusun Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi 3, cetakan 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Yarni, M (2008). Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester VI di Akademi Kebidanan Pemkab Langkat Tahun 2008/2009. Medan. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(61)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Patma Sari Rangkuti Tempat, Tgl. Lahir : Medan, 15 Februari 1990 Nama Orang Tua

- Ayah : Landong, S.Pd, M.Pd - Ibu : Rosiah Batubara

Agama : Islam

Alamat : JL. Garuda 7 No. 54 Perumnas Mandala Medan

B. Riwayat Pendidikan

1. SD N 066663 : Tamat Tahun 2002 3. SMP N I3 Medan : Tamat Tahun 2005 4. SMA YPI Amir Hamzah : Tamat Tahun 2008

5. Program Studi D III Kebidanan STIKes Sumatera Utara Medan : Tamat Tahun 2011

6. Program D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara : Tamat Tahun 2014


(62)

50 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb Dengan Hormat,

Nama Saya PATMA SARI RANGKUTI, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2014”.

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Syah M, 2010).

Menyadari begitu pentingnya dosen pembimbing akademik dalam menunjang keberhasilan mahasiswa mengikuti perkuliahan, maka dosen pembimbing akademik yang telah diberi tanggung jawab haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar dapat berperan dengan memfungsikan secara optimal peranan dosen pembimbing akademik (Slameto, 2003).

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasikan Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program StudI Kebidanan Hafsyah Medan.


(63)

Saya akan memberikan lembaran kuesioner kepada kakak/adik tentang: a. Data demografi seperti nama dan no responden.

b. Serta memberikan kuesioner yang di dalamnya berisi pernyataan perihal tentang hubungan peran dosen pembimbing akademik dengan prestasi belajar mahasiswa.

Partipasi kakak/adik bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini kakak/adik tidak dikenakan biaya apapun.

Terimakasih saya ucapkan kepada kakak/adik yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan kakak/adik dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan kakak/adik bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, April 2014 Peneliti

(Patma Sari Rangkuti) 13510288


(64)

52 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSERNT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur :

Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat II Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2014”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2014 Responden


(65)

LAMPIRAN 2

KUESIONER

HUBUNGAN PERAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PROGRAM STUDI

KEBIDANAN HAFSYAH MEDAN TAHUN 2014

A. Data Demografi

No. Responden :

Nama :

(Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang menurut anda benar) • Ya = Aktif

• Tidak = Pasif

No Pernyataan Ya Tidak

1 Dosen PA saya memberikan bimbingan dan motivasi pada awal semester agar saya mendapat IP yang baik 2 Dosen PA saya memberikan masukan apabila saya

mendapat nilai yang rendah dalam mata kuliah

3. Dosen PA saya selalu menanyakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat saya lakukan

4 Dosen PA saya memberikan contoh-contoh implementasi yang cukup bervariasi sehingga saya lebih termotivasi dalam belajar

5 Dosen PA saya bertindak sebagai narasumber tentang SKS

6. Dosen PA saya memonitor kembali hasil ujian yang baru saya ikuti


(66)

54 7. Dalam mengembangkan bakat saya di bidang

ketrampilan klinik saya mendapatkan dukungan dari dosen PA saya

8 Setiap saya mendapat kesulitan masalah baik dalam kegiatan akademik maupun non akademik, dosen PA saya membantu saya

9 KRS dan KHS saya diarsipkan oleh dosen PA saya setiap semester

10 Dosen PA saya mengadakan pertemuan bimbingan khusus menjelang mid semester test dan ujian semester 11 Dalam mengevaluasi prestasi hasil belajar KHS dan

KRS, dosen PA saya menanyakan kesulitan mata kuliah apa yang saya hadapi

12 Setiap ada perkembangan dalam kurikulum pelajaran, dosen PA saya selalu memberi sumber dalam kegiatan belajar

13 Dosen PA saya memberi arahan tentang cara belajar yang efektif agar sukses dalam setiap mata kuliah yang saya ikuti

14 Dosen PA saya selalu menanyakan masalah yang menghambat kelancaran studi yang dibimbingnya.

15 Dosen PA saya membantu saya dalam mengorganisir kegiatan belajar saya sehingga mencapai keberhasilan belajar yang optimal


(67)

(68)

56 LAMPIRAN 3


(69)

(70)

58 LAMPIRAN 4

MASTER TABEL

HUBUNGAN PERAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN PRESTAS BELJAR MAHASISWA TINGKAT II PROGRAM STUDI KEBIDANAN HAFSYAH TAHUN 2013/2014

No PERNYATAAN

Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 JLH KATEGORI IP KATEGORI

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 13 2 3,29 2

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,98 1

3 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 2 3,33 2

4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 2 2,97 1

5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 8 1 3,11 2

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,21 2

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,03 2

8 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 7 1 3,05 2

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,76 1

10 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 8 1 2,90 1

11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 2 2,88 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,14 2

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,28 2

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,30 2

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,84 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,13 2

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,27 2

18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 2 3,07 2

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,90 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,33 2

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,06 2


(71)

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,04 2

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,29 2

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,15 2

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,94 1

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,51 2

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,96 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,43 2

30 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 10 2 2,91 1

31 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 7 1 2,95 1

32 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 8 1 2,77 1

33 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 8 1 2,88 1

34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,96 1

35 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 11 2 2,97 1

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,20 2

37 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 7 1 3,07 2

38 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 7 1 3,21 2

39 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 2 2,91 1

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,98 1

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,93 1

42 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 9 2 3,54 2

43 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 2 3,29 2

44 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10 2 3,04 2

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,08 2

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,10 2

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,33 2

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,75 2

49 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 11 2 2,08 1

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,00 1

51 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 5 1 2,85 1

52 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 2 3,08 2

53 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10 2 3,23 2

54 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 8 1 2,95 1


(72)

60

56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,27 2

57 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10 2 3,06 2

58 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 2 3,08 2

59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,16 2

60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,01 2

61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 3,00 1

62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 2 3,32 2

63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,80 1

64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 2,98 1

Kategori :

Pernyataan : 1 = Ya 0 = Tidak Peran Dosen : 1 = Pasif ( 0-8 )

2 = Aktif ( 9-16 )

IP : 1 = Tidak Memuaskan ( ≤ 3,00 ) 2 = Memuaskan ( > 3,00 )


(73)

LAMPIRAN 5

Hasil Out Put Penelitian

Frequencies

Statistics

N P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16

KATEGORI

PERAN KATEGORIIP

Valid Missing

64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 1 1,6 1,6 1,6

YA 63 98,4 98,4 100,0


(74)

62 P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 3 4,7 4,7 4,7

YA 61 95,3 95,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 23 35,9 35,9 35,9

YA 41 64,1 64,1 100,0

Total 64 100,0 100,0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 7 10,9 10,9 10,9

YA 57 89,1 89,1 100,0


(1)

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 5 7,8 7,8 7,8

YA 59 92,2 92,2 100,0

Total 64 100,0 100,0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 12 18,8 18,8 18,8

YA 52 81,3 81,3 100,0

Total 64 100,0 100,0

P16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 20 31,3 31,3 31,3

YA 44 68,8 68,8 100,0


(2)

KATEGORIPERAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PASIF 10 15,6 15,6 15,6

AKTIF 54 84,4 84,4 100,0

Total 64 100,0 100,0

KATEGORIIP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK MEMUASKAN 27 42,2 42,2 42,2

MEMUASKAN 37 57,8 57,8 100,0

Total 64 100,0 100,0

KATEGORIPERAN * KATEGORIIP Crosstabulation

Count

KATEGORIIP Total

TIDAK

MEMUASKAN MEMUASKAN

TIDAK MEMUASKAN

KATEGORIPERAN PASIF 6 4 10

AKTIF 21 33 54


(3)

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 1,542(b) 1 ,214

Continuity

Correction(a) ,798 1 ,372

Likelihood Ratio 1,523 1 ,217

Fisher's Exact Test ,300 ,186

Linear-by-Linear

Association 1,518 1 ,218

N of Valid Cases 64

a Computed only for a 2x2 table

b 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,22.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper Lower

Odds Ratio for KATEGORIPERAN

(PASIF / AKTIF) 2,357 ,594 9,354

For cohort KATEGORIIP

= TIDAK MEMUASKAN 1,543 ,841 2,830

For cohort KATEGORIIP

= MEMUASKAN ,655 ,298 1,440


(4)

(5)

(6)