Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

(1)

HUBUNGAN KECEPATAN MEMBACA DAN PEMAHAMAN

ISI BACAAN DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Oleh

Megita Maha Putri Sandani 071101047

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

THE CORRELATION BETWEEN READING SPEED AND

CONTENT COMPREHENSION OF TEXT WITH NURSING

STUDENTS GRADE POINT AVERAGE (GPA)

SUMATERA UTARA UNIVERSITY

THESIS

By

Megita Maha Putri Sandani 071101047

FACULTY OF NURSING

SUMATERA UTARA UNIVERSITY


(3)

Judul : Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Megita Maha Putri Sandani

NIM : 071101047

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2011

Tanggal Lulus : 17 Juni 2011

Pembimbing Penguji I

(Rika Endah Nurhidayah, S.kp, M.Pd) (Erniyati, S.Kp, MNS)

Nip. 19760120 200012 2 001 Nip. 19671208 199903 2 001

Penguji II

(Ellyta Aizar, S.Kp)

Nip. 19741013 200012 2 002

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah menyetujui Skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Medan, 17 Juni 2011 Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan

(Erniyati, S.Kp, MNS) Nip. 19671208 199903 2 001


(4)

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, kasih dan pertolongan dariNya yang tiada henti kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak dengan memberikan butir-butir pemikiran yang sangat berharga bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Dedi Ardinata, M. Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.kp, MNS sebagai Pembantu Dekan I, Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan II dan Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Rika Endah Nurhidayah, S. Kp, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS dan Ibu Ellyta Aizar, S.Kp selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini.


(5)

5. Bapak M. Sukri Tanjung, S.Kep, Ns sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Keperawatan.

6. Seluruh dosen pengajar S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan pendidikan kepada penulis selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang membantu memfasilitasi penulis secara administratif.

7. Teristimewa kepada seluruh keluarga, kepada kedua orang tua penulis yaitu Mama tersayang Heni Eliza dan Papa tercinta Safsan Edi Asmara yang selalu memberikan dukungan baik moril ataupun materil serta selalu mendoakan yang terbaik bagi penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Kepada abang Anthonio Syafputra, Amd yang walaupun jauh di Balikpapan selalu mengirimkan doanya untuk keberhasilan penulis, kepada kakak Elsha Putri Sandani, ST yang selalu memberikan masukan-masukan serta yang selalu berhasil membuat perasaan penulis tenang dan membangkitkan semangat penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Kepada adik Fidela Cahya Sandani yang selalu membuat penulis terhibur dan tersenyum.

8. Sahabat-sahabat terbaik Hafizhoh Isneini P, Nesia Septiarini, Sri Dewi dan Syamsul Rizki Nst yang tak pernah berhenti menyemangati dan menasehati penulis. Buat Melinda Agnesha makasih buat bahan-bahan kuliahnya, serta sms-sms yang selalu mengingatkan untuk terus berjuang dan tidak lupa berdoa kepada Allah.


(6)

9. Restiana Simorangkir dan Tri Ratna Ritonga yang menjadi teman penulis konsul, dan menjadi teman untuk saling bertukar pendapat dan saling menyemangati .

10.Rekan-rekan mahasiswa S1 Stambuk 2007 Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

11.Mahasiswa/i stambuk 2010 yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

12.Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat seluruhnya disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis baik dalam penyelesaian skripsi maupun dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Keperawatan USU.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua kalangan terutama keperawatan.

Medan, 17 Juni 2011


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Title Page... ii

Lembar Persetujuan Penelitian ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Skematik ... xi

Daftar Gambar ... xii

Abstrak ... xiii

Abstract ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ... 1

2. Tujuan Penelitian ... 4

3. Pertanyaan Penelitian ... 5

4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Membaca ... 7

1.1Definisi Membaca ... 7

1.2Mekanisme Membaca ... 8

1.3Manfaat Membaca ... 9

1.4Tujuan Membaca... 9

1.5Jenis-jenis Membaca ... 10

2 Membaca Cepat ... 11

2.1 Definisi Membaca Cepat ... 11

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Membaca Dan Pemahaman ... 12

2.2.1 Faktor pada Tulisan atau Teks bacaan ... 13

2.2.2 Faktor pada Pembaca ... 13

2.3 Teknik Membaca Cepat ... 17

2.3.1 Skimming ... 17

2.3.2 Scanning ... 18

2.3.3 Teknik SQ3R ... 18

2.4 Mengukur Kecepatan Membaca dan Pemahaman... 19

3 Prestasi Belajar ... 20

3.1Definisi Prestasi Belajar ... 20

3.2Definisi Indeks Prestasi ... 21

3.3Penggolongan Indeks Prestasi ... 21


(8)

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual ... 23

2. Definisi Operasional ... 24

3. Hipotesa Penelitian ... 25

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian ... 26

2. Populasi dan Sampel ... 26

2.1 Populasi ... 26

2.2 Sampel ... 27

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

4. Pertimbangan Etik Penelitian ... 27

5. Instrumen Penelitian ... 28

5.1 Test... 28

5.2 Uji Validitas dan Realibilitas ... 29

6. Pengumpulan Data... 29

7. Analisa Data ... 31

7.1 Analisa Univariat ... 31

7.1.1 Deskripsi Data Kecepatan Membaca ... 31

7.1.2 Deskripsi Pemahaman Isi Bacaan ... 31

7.1.3 Deskripsi Data Indeks Prestasi ... 31

7.2 Analisa Bivariat ... 31

7.3 Analisa Multivariat ... 33

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian ... 34

1.1Analisa univariat...34

1.1.1 Deskripsi Kecepatan Membaca ... .34

1.1.2 Deskripsi Pemahaman Isi Bacaan ... 35

1.1.3 Deskripsi Indeks Prestasi ... 35

1.2 Analisa Bivariat ... 36

1.2.1 Uji Normalitas ... 36

1.2.2 Analisa Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 38

1.2.3 Analisa Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 39

1.3 Analisa Multivariat... 39

1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 40

1.3.1.1 Uji Autokolerasi ... 40

1.3.1.2 Uji Multikolinearitas ... 40

1.3.1.3 Uji Kenormalan ... 41

1.3.2 Koefisien Determinasi ... 42

1.3.3 Koefisien Determinasi Partial ... 43

1.3.4 Uji Simultan (F) ... 43


(9)

2. Pembahasan ... 45

2.1 Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU ... 45

2.2 Pemahaman Isi Bacaan Mahasiswa Keperawatan USU ... 47

2.3 Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 48

2.4 Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 49

2.5 Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 51

2.6 Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman isi bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 51

BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan ... 54

2. Rekomendasi ... 55

2.1 Bagi Mahasiswa Keperawatan ... 55

2.2 Bagi Institusi Keperawatan ... 55

2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

Lampiran-lampiran ... 60

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 61

2. Jadwal Penelitian Instrumen Penelitian ... 62

3. Rencana Anggaran Biaya Penelitian ... 63

4. Instrumen Penelitian ... 64

5. Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 67

6. Surat Izin Pengumpulan Data... 70

7. Surat Keterangan Selesai Melakukan Pengumpulan Data ... 71

8. Master data ... 72

9. Statistik ... 77


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 24

Tabel 4.1 Pedoman Penilaian Kecepatan Membaca ... 28

Tabel 4.2 Pedoman Penilaian Tingkat Pemahaman... 29

Tabel 4.3 Kriteria Penafsiran Kolerasi ... 32

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU ... 35

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemahaman Isi Bacaan Mahasiswa Keperawatan USU ... 35

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 36

Tabel 5.4 Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 39

Tabel 5.5 Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU ... 39

Tabel 5.6 Uji Autokolerasi ... 40

Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas ... 41

Tabel 5.8 Koefisien Determinasi ... 42

Tabel 5.9 Koefisien Determinasi Partial ... 43

Tabel 5.10 Uji Simultan ... 44


(11)

DAFTAR SKEMATIK


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Diagram Normal Histogram Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU ... 37 Gambar 5.2 Diagram Normal Histogram Pemahaman Isi Bacaan Mahasiswa Keperawatan USU ... 37 Gambar 5.3 Diagram Normal Histogram Indeks Prestasi Mahasiswa

Keperawatan USU ... 38 Gambar 5.4 Normal P-P Plots of Regression Standardized Residual ... 41 Gambar 5.5 Histogram ... 42


(13)

Judul : Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Megita Maha Putri Sandani

NIM : 071101047

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Indeks prestasi merupakan angka yang mencerminkan prestasi keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Ada banyak faktor yang mempengaruhi indeks prestasi namun dalam penelitian ini hanya difokuskan pada kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari prediksi indeks prestasi dari kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan jalur A stambuk 2010 yang berjumlah 137 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan totally sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi yang mana penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk tes. Data-data penelitian dianalisa dengan uji kolerasi dan regresi linear berganda. Dari hasil penelitian diperoleh (1) terdapat hubungan yang sangat lemah antara kecepatan membaca dengan indeks prestasi berdasarkan nilai p= 0,031 dan r=0,162; (2) terdapat hubungan yang lemah antara pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi berdasarkan nilai p= 0,000 dan r=0,296; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi berdasarkan persamaan Y= 2,871+ 0,001X1+0,063X2. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa indeks

prestasi dapat dioptimalkan dengan meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Untuk itu diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan USU.


(14)

Title : The Correlation between Reading Speed and

Content Comprehension of Text with

Nursing Student Grade Point Average (GPA) Sumatera Utara University

Name : Megita Maha Putri Sandani

NIM : 071101047

Programme : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Year : 2011

Abstract

Grade Point Average (GPA) is a number that reflects achievement students in learning. Many factors that influence GPA, but in this study only focused to reading speed and content comprehension of text. This study aims to look for correlation between reading speed and content comprehension of text with GPA, furthermore to predict GPA based on reading speed and content comprehension of text. Population in this study are nursing students programme A class 2010 Sumatera Utara University who totaled 137 people. Sample was determined using totally sampling technique. Design of study used is descriptive correlation. Datas were analyzed by correlation spearmen, pearson, and multiple linear regression test. Based on result of analysis obtained (1) there is very low correlation between reading speed with GPA based on value p=0,031 and r=0,162 (2) there is low correlation between content comprehension of text with GPA based on value p= 0,000 and r=0,296; (3) there is positive and significant correlation between reading speed and content comprehension of text with GPA based on Y= 2,871+ 0,001X1+0,063X2. As conclusion GPA can be optimized by increasing reading

speed and content comprehension of text. Therefore necessary a strategy to improve ability of reading speed and content comprehension of text nursing student at Sumatera Utara University.


(15)

Judul : Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Nama Mahasiswa : Megita Maha Putri Sandani

NIM : 071101047

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2011

Abstrak

Indeks prestasi merupakan angka yang mencerminkan prestasi keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Ada banyak faktor yang mempengaruhi indeks prestasi namun dalam penelitian ini hanya difokuskan pada kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari prediksi indeks prestasi dari kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan jalur A stambuk 2010 yang berjumlah 137 orang. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan totally sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi yang mana penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk tes. Data-data penelitian dianalisa dengan uji kolerasi dan regresi linear berganda. Dari hasil penelitian diperoleh (1) terdapat hubungan yang sangat lemah antara kecepatan membaca dengan indeks prestasi berdasarkan nilai p= 0,031 dan r=0,162; (2) terdapat hubungan yang lemah antara pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi berdasarkan nilai p= 0,000 dan r=0,296; (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi berdasarkan persamaan Y= 2,871+ 0,001X1+0,063X2. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa indeks

prestasi dapat dioptimalkan dengan meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Untuk itu diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan USU.


(16)

Title : The Correlation between Reading Speed and

Content Comprehension of Text with

Nursing Student Grade Point Average (GPA) Sumatera Utara University

Name : Megita Maha Putri Sandani

NIM : 071101047

Programme : Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Year : 2011

Abstract

Grade Point Average (GPA) is a number that reflects achievement students in learning. Many factors that influence GPA, but in this study only focused to reading speed and content comprehension of text. This study aims to look for correlation between reading speed and content comprehension of text with GPA, furthermore to predict GPA based on reading speed and content comprehension of text. Population in this study are nursing students programme A class 2010 Sumatera Utara University who totaled 137 people. Sample was determined using totally sampling technique. Design of study used is descriptive correlation. Datas were analyzed by correlation spearmen, pearson, and multiple linear regression test. Based on result of analysis obtained (1) there is very low correlation between reading speed with GPA based on value p=0,031 and r=0,162 (2) there is low correlation between content comprehension of text with GPA based on value p= 0,000 and r=0,296; (3) there is positive and significant correlation between reading speed and content comprehension of text with GPA based on Y= 2,871+ 0,001X1+0,063X2. As conclusion GPA can be optimized by increasing reading

speed and content comprehension of text. Therefore necessary a strategy to improve ability of reading speed and content comprehension of text nursing student at Sumatera Utara University.


(17)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 2003). Belajar merupakan suatu proses biasanya mencakup tiga komponen yaitu input, proses, dan ouput. Input sebagai masukan biasanya terdiri dari mahasiswa, materi perkuliahan, sarana dan fasilitas perkuliahan, dosen, dan manajemen yang belaku di Perguruan Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri dari strategi perkuliahan, media instruksional, cara mengajar dosen, dan cara belajar mahasiswa. Output merupakan hasil dari proses belajar yaitu prestasi (Nurhidayah, 2009).

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Bagi mahasiswa, belajar merupakan aktivitas sentral yang hampir setiap hari dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi serta mencapai prestasi yang diharapkan. Salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi dalam belajar yaitu membaca.

Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis. Membaca merupakan aktivitas untuk memahami ide atau


(18)

gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen (Artanto, 2009). Oleh sebab itu, aktivitas membaca mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan proses belajar.

Namun dalam proses belajar, seringkali mahasiswa dituntut memahami banyak informasi dan pengetahuan dalam waktu yang singkat. Misalnya untuk mengerjakan satu tugas dibutuhkan lebih dari dua buku referensi. Selain itu, mahasiswa diharapkan dapat terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang keperawatan. Maka dari itu Kecepatan membaca merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa keperawatan. Kecepatan membaca baik itu buku-buku ataupun jurnal-jurnal keperawatan, tentunya juga harus diimbangi dengan pemahaman yang baik pula agar ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses membaca dapat dimanfaatkan serta diterapkan nantinya dalam profesi keperawatan. Selama ini kita sering mendengar anggapan bahwa seorang perawat hanyalah bawahan dokter yang tidak mempunyai kemampuan di bidangnya. Untuk itu kecepatan membaca dan pemahaman yang baik pada mahasiswa keperawatan diharapkan dapat menjadikannya perawat yang berwawasan luas dan dapat menghapus stigma negatif yang berkembang selama ini di masyarakat.

Berhasil dan tidaknya membaca cepat, bukan terletak pada kecepatan seseorang dalam membaca lambang-lambang yang tertulis secara verbal. Bisa saja seseorang mampu membaca sekian ratus kata dalam waktu yang singkat, tetapi belum tentu ia dapat memahami isi bacaan secara baik. Jadi, dua hal yang harus dipahami dalam membaca cepat. Pertama, kemampuan untuk membaca lambang-lambang tertulis secara cepat dalam hati. Kedua, kemampuan dalam memahami isi bacaan yang dibaca. Kedua hal tersebut harus mampu dilakukan secara


(19)

maksimal. Selama ini seseorang dapat dikatakan memiliki keterampilan membaca cepat dengan baik jika ia mampu membaca kurang lebih 300 kata per menit dan mampu memahami 70% isi wacana. Oleh sebab itu, target utama bukanlah kecepatan membaca teks, tetapi bagaimana dapat memahami isi suatu teks dengan membaca cepat (Aritonang, 2006).

Menurut Soedarso (2004) seseorang dapat dikatakan memahami isi bacaan secara baik apabila ia dapat (a) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan atau mengetahui maknanya, (b) menghubungkan makna, baik konotatif maupun denotatif yang dimiliki dengan makna yang terdapat dalam bacaan, (c) mengetahui seluruh makna tersebut atau persepsinya terhadap makna itu secara kontekstual, dan (d) membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarkan pada pengalamannya. Kebiasaan buruk siswa yang melihat kembali bacaan yang telah dibacanya ketika menjawab pertanyaan. Hal itu menunjukkan pemahaman siswa sangat lemah, begitu juga tentang kecepatan membacanya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika tentang kemampuan membaca cepat siswa dalam setiap jenjang pendidikan. Kecepatan yang memadai untuk siswa tingkat akhir SD/SMP : 200 kata/menit; SMA : 250 kata/menit; Mahasiswa : 325 kata/menit; Mahasiswa Pasca Sarjana : 400 kata/menit; Orang Dewasa : 200 kata/menit dengan pemahaman isi minimal 70% (Mulyati, 2003).

Bagaimanakah hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan ? Hal ini masih tanda tanya besar sebab sampai saat ini belumlah dijumpai penelitian mengenai hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan di Indonesia.


(20)

Berangkat dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan membaca cepat dengan judul “Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara”

2. Tujuan Penelitian

2.1 Mengidentifikasi kecepatan membaca mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2.2 Mengidentifikasi pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2.3 Mengidentifikasi indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara

2.4 Mengetahui hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2.5 Mengetahui hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2.6 Mengetahui hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara. 2.7 Mencari prediksi indeks prestasi berdasarkan kecepatan membaca dan


(21)

3. Pertanyaan penelitian

3.1 Bagaimana kecepatan membaca mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

3.2 Bagaimana pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

3.3 Bagaimana indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara

3.4 Bagaimana hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

3.5 Bagaimana hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi belajar mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

3.6 Bagaimana hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

3.7 Bagaimana prediksi indeks prestasi berdasarkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara?

4. Manfaat Penelitian 4.1 Mahasiswa keperawatan

Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada mahasiswa tentang hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan prestasi belajar mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mengoptimalkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan agar mencapai prestasi yang harapan.


(22)

4.2 Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dan sebagai masukan bagi institusi keperawatan bahwa kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan merupakan hal penting dalam proses belajar.

4.3 Penelitian keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi baru serta dapat digunakan sebagai data tambahan pada peneliti selanjutnya tentang hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi khususnya ilmu keperawatan.


(23)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Membaca

1.1 Definisi Membaca

Menurut Artanto (2009) Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut Soedarso (2004) “Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah”. Aktivitas yang kompleks dalam membaca meliputi pengertian dan khayalan, mengamati, serta mengingat-ingat.

Nurhadi (1987) lebih detail mengungkapkan, membaca melibatkan banyak hal meliputi intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan membaca merupakan aktivitas yang kompleks untuk memperoleh informasi. Kompleksan dalam membaca meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, dan tujuan membaca, sedangkan faktor eksternal meliputi sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkungan atau faktor latar belakang sosial ekonomi, kebiasaan, dan tradisi membaca.


(24)

1.2 Mekanisme Membaca

Kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh mata dan otak. Mata bekerja seperti kamera kemudian otak memprosesnya. Otak menyerap apa yang dilihat mata. Unsur utama membaca adalah otak, mata hanya alat yang mengantar gambar ke otak lalu otak memberikan interpretasi terhadap apa yang dituju oleh mata. Interpretasi itu dapat pada saat itu atau seketika itu juga atau tertunda, dapat pula terjadi secara akurat atau salah, mudah atau penuh dengan kesulitan. Interpretasi tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetap kejernihan dan kekayaan pengertian dan persepsi.

Cahaya yang memantul dari benda masuk ke mata melalui kornea mata atau selaput bening. Cahaya itu diatur oleh iris atau selaput pelangi, dengan mengecilkan atau membesarkan lubang masuknya cahaya (pupil). Pengerutan dan pengunduran otot-otot mata menyebabkan lensa mengembung atau mengecil agar bayangan yang terbentuk di retina hanya terdapat pada satu titik. Retina yang terdiri dari berjuta reseptor cahaya mengubah energi cahaya menjadi isyarat-isyarat yang akan disampaikan ke otak. Dengan bantuan saraf otak bertindak sebagai komputer dan menjamin segala sesuatu berjalan lancar. Korteks atau bagian otak yang paling utama merupakan 80% dari seluruh penampangan otak dan terdiri atas badan-badan sel neuron yang berjumlah kira-kira 10.000 juta jumlahnya. Korteks inilah yang menentukan inteligensi, ingatan, berpikir ,semua kegiatan mental dan fisik (Soedarso, 2004).

Otak dan mata terus-menerus menganalisa isyarat yang diterima dan membandingkan dengan pengalaman yang sudah lampau. Informasi yang banyak sekali diterima sebelumnya dijadikan dasar untuk memberikan reaksi atas


(25)

masuknya suatu isyarat. Dalam membaca, persepsi, dan interpretasi otak terhadap tulisan yang dilihat oleh mata dapat dilihat pada lamanya mata berfiksasi. Apabila fiksasi kuat, pembaca tidak akan berhenti lama di satu fiksasi, tetapi segera meloncat ke fiksasi selanjutnya (Wainwright, 2006).

1.3 Manfaat Membaca

Menurut Hernowo (2005) manfaat membaca yang paling umum adalah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan, sedangkan manfaat khusus dari kegiatan membaca adalah meningkatkan daya fungsi otak. Lebih lanjut menurut Ayan (dikutip dari Herwono, 2005) menyampaikan beberapa manfaat membaca bagi kecerdasan yaitu: (1) menambah kosakata dan pengetahuan yang baru; (2) memicu daya imajinasi; (3) mengembang kecerdasan intrapersonal.

Fatmawati (2005) menguraikan manfaat membaca antara lain dapat: (1) menemukan sejumlah informasi dan pengetahuan yang sangat berguna dalam praktek hidup sehari-hari; (2) berkomunikasi dengan pemikiran, pesan, dan kesan pemikir-pemikir kenamaan dari segala penjuru dunia; (3) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakir dunia; (4) mengetahui peristiwa besar dalam sejarah, peradapan dan kebudayaan suatu bangsa; (5) memecahkan berbagai masalah kehidupan dan menghantarkan seseorang menjadi cerdik dan pandai.

1.4 Tujuan Membaca

Menurut Nurhadi (2004 dikutip dari Fatmawati, 2005) berpendapat bahwa tujuan membaca antara lain: (1) memahami secara detail dan menyeluruh isi buku; (2) menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara cepat (waktu terbatas); (3) mendapatkan informasi tentang sesuatu (misalnya, kebudayaan suku indian); (4)


(26)

mengenali makna kata-kata (istilah sulit); (5) ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar; (7) ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi; (8) ingin memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan; (9) ingin mencari merek barang yang cocok untuk dibeli; (10) ingin menilai kebenaran gagasan pengarang/penulis; (11) ingin mendapatkan alat tertentu (instrument

affect); (12) ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) atau

keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) atau keterangan tentang definisi suatu istilah.

Secara singkat tujuan membaca adalah (1) membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah); (2) membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan; (3) membaca untuk menikmati karya sastra; (4) membaca untuk mengisi waktu luang; (5) membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah.

1.5 Jenis-jenis Membaca

Tujuan kegiatan membaca ada beraneka ragam, berdasarkan tujuan yang beragam itu muncul jenis membaca yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut: (1) membaca intensif; (2) membaca kritis; (3) membaca cepat.

Keterampilan membaca intensif merupakan kunci untuk memperoleh ilmu. Membaca jenis ini biasanya disebut membaca cermat, karena dilakukan dengan hati-hati, teliti, dan secara lambat dengan tujuan untuk memahami keseluruhan bahan bacaan secara mendalam sampai bagian-bagian yang sekecil-kecilnya, keterampilan membaca seperti ini diperlukan bagi mahasiswa keperawatan untuk membaca bahan bacaan yang sulit untuk dipahami sehingga diperlukan kehati-hatian dan ketelitian.


(27)

Membaca kritis dilakukan untuk menemukan fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta-fakta tersebut. Dalam membaca kritis yang perlu diingat hanya gagasan pokoknya saja. Jika bahan bacaan pendek dan bersahaja dapat dibaca dengan cepat. Bacaan perlu dibaca dengan lambat apabila gagasan yang dikemukakan berbelit-belit, bila perlu berhenti sebentar membacanya untuk memikirkan terlebih dahulu. Setelah dipahami barulah melanjutkan fakta berikutnya. Keterampilan membaca ini dapat digunakan mahasiswa keperawatan untuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan.

Membaca cepat adalah menitikberatkan pada kecepatan memahami isi bacaan dengan cepat dan tepat dalam waktu yang relatif singkat. Membaca cepat dilakukan apabila pembaca hanya akan mengambil gagasan pokok dan garis besarnya saja. Dalam hal ini waktu harus diperhatikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

2. Membaca Cepat

2.1 Definisi Membaca Cepat

“Membaca cepat adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan pengertian yang tepat dan cepat” (Hernowo, 2005). Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu yang disertai dengan pemahaman isi 70%. Materi dalam hal ini adalah jumlah kata yang terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan waktu tertentu artinya untuk memahami materi bacaan memerlukan waktu (Aritonang, 2006)


(28)

Menurut Soedarso (2004), kecepatan membaca bersifat fleksibel. Artinya kecepatan dalam membaca tidaklah harus selalu konstan. Adakalanya kecepatan diperlambat atau bahkan dipercepat sesuai dengan bahan bacaan dan tujuan membaca. Kecepatan membaca dapat disesuaikan dengan kebutuhan membaca apabila kata-kata dalam bacaan tergolong tidak asing, dapat dilalui dengan cepat. Namun, apabila ada kata-kata yang tergolong asing dapat diperlambat untuk memahami makna kata tersebut.

Membaca cepat merupakan sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya (Suyoto, 2008). Apabila seseorang dapat membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi maka seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah proses membaca bacaan untuk memahami isi-isi bacaan dengan cepat. Membaca cepat memberi kesempatan untuk membaca secara lebih luas, bagian-bagian bacaan yang sudah sangat dikenal atau dipahami tidak usah dihiraukan. Perhatian dapat difokuskan pada bagian-bagian yang baru atau bagian–bagian yang belum dikuasai. Dengan membaca cepat dapat diperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya dalam waktu yang singkat.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Membaca dan Pemahaman

Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak jenisnya, tetapi Menurut Nuriadi (2008) dan Soedarso (2004) secara umum dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor pada tulisan dan faktor pada pembaca.


(29)

2.2.1 Faktor pada tulisan/ teks bacaan

Adalah faktor yang terdapat pada tulisan yang dapat mempengaruhi kecepatan membaca meliputi:

a. Kosakata

Sebuah teks yang menggunakan kosakata yang asing, tidak lazim, dan sulit dipahami memiliki dampak yang sangat fatal terhadap pemahaman pembaca. Hal ini menyebabkan pembaca harus membaca dengan Lambat.

b. Kalimat panjang atau kompleks

Kalimat seperti ini dalam setiap teks pasti ada, karena sebenarnya teks bacaan itu tercipta atas gabungan dua macam kalimat, yaitu kalimat sederhana dan kalimat panjang. Namun penggunaan kalimat panjang yang terlalu banyak dapat menjadi kendala kelancaran tingkat pembacaan seseorang.

c. Konsep atau kerangka berpikir yang kompleks.

Bagian ini sebenarnya tersirat dalam kosakata dan kalimat kompleks. Karena seorang penulis yang mempunyai pemikiran atau konsep yang rumit terefleksi dari penggunaan bahasa baik kosakata maupun kalimat yang kompleks.

2.2.2 Faktor pada pembaca

Faktor yang bersumber dari diri pembaca itu sendiri, terdiri dari: a. Jumlah kosakata yang dikuasai

Jika ada banyak kosakata yang tidak dikuasai dalam suatu teks, menyebabkan seorang pembaca akan mengalami kesulitan untuk memahami teks tersebut.


(30)

b. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan hal penting dalam membaca. Kesulitan berkonsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu karena adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang terlalu keras, TV yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain.

Jika seorang pembaca tidak dapat fokus pada suatu bacaan/ teks, maka ia akan sering membaca mundur ke belakang untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya.

c. Kondisi fisik dan mental

Membaca melibatkan dua aktivitas, yakni fisik dan mental. Kedua aktivitas ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu terganggu maka akan berdampak pada aktivitas yang lainnya.

d. Rasa ketertarikan pada teks (Motivasi membaca)

Hal ini juga mempengaruhi kecepatan dalam membaca. Apabila pembaca tidak tertarik pada topik dalam bacaan, maka pembaca seperti terpaksa untuk membacanya. Dengan demikian, proses pembacaan akan terganggu dan bisa mengalami kesulitan memahami isi bacaan tersebut.

e. Latar belakang pengetahuan

Keluasan pengetahuan menjadi modal utama dalam meningkatkan kecepatan membaca dan kelancaran pemahaman. Tanpa ini, pembaca akan merasa kesulitan memahami isi bacaan kendatipun pembaca mempunyai ketertarikan yang tinggi serta mempunyai kondisi fisik dan mental yang bagus.


(31)

f. Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca

Kebiasaan buruk dalam membaca dapat menghambat pembaca untuk dapat membaca dan memahami isi bacaan dengan cepat. Kebiasaan ini terdiri dari: 1) Vokalisasi atau membaca dengan bersuara.

Kebiasaan ini sangat memperlambat aktivitas membaca, kecepatan baca akan sama dengan kecepatan berbicara. Karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. Menggumam, sekalipun dengan mulut terkatup dan suara tidak terdengar, jelas termasuk membaca dengan bersuara.

2) Gerakan Bibir

Menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersuara. Kecepatan membaca bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca secara diam.

3) Gerakan Kepala

Kebiasaan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan saat membaca lebih sering dilakukakan pada masa kanak-kanak, karena penglihatan masih sulit melihat seluruh penampang bacaan. Namun kebiasaan ini sering kali terbawa hingga dewasa, dan hal ini dapat menghambat seseorang untuk membaca cepat karena pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata.

4) Menunjuk dengan jari

Kebiasaan ini sama halnya dengan menggerakkan kepala, dimana hal ini adalah kebiasaan yang terbawa dari masa kanak-kanak. Cara membaca


(32)

dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat menghambat membaca sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan mata. 5) Regresi

Dalam membaca, mata semestinya bergerak ke kanan untuk menangkap kata-kata yang terletak berikutnya. Namun, sering kali mata bergerak kembali ke belakang untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya. Gerakan tersebut disebut regresi. Selain menghambat kecepatan membaca, regresi bahkan dapat mengaburkan pemahaman bacaan.

Menurut Soedarso (2004) beberapa alasan seorang pembaca melakukan regresi adalah sebagai berikut: (1) pembaca merasa kurang yakin dalam memahami tulisan yang dibacanya; (2) pembaca merasa ada kesalahan cetak pada tulisan yang dibacanya, kemudian mempertanyakan hal tersebut dalam hati; (3) pembaca merasa ada kesalahan ejaan; (4) ada kata sulit atau baru; (5) pembaca terpaku pada detail; (6) pembaca salah persepsi, misalnya bertanya-tanya angka yang baru dibacanya 266 atau 267; (7) pembaca merasa ada sesuatu yang tertinggal.

6) Subvokalisasi

Subvokalisasi atau melafalkan dalam batin atau pikiran kata-kata yang dibaca dilakukan oleh pembaca yang kecepatannya lebih tinggi. Subvokalisasi juga menghambat karena kita menjadi lebih memperhatikan bagaimana melafalkan secara benar daripada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang kita baca itu. Usaha menghilangkan sama sekali cara membaca dengan menghafalkan dalam hati hal yang kita


(33)

baca, memang tidak mungkin. Namun ada cara lain untuk memperkecil akibat buruk dari subvokalisasi, yaitu dengan cara melebarkan jangkauan mata sehinga satu fiksasi (pandangan mata).

2.3 Teknik Membaca Cepat 2.3.1 Skimming

Skimming adalah istilah yang diambil dari bahasa inggris dari kata “skim”

yang artinya menyaring. “Skimming merupakan sebuah istilah yang mengacu pada proses atau aktivitas membaca yang hanya terpusat pada pencariaan ide-ide pokok sebuah teks” (Nuriadi, 2008).

Menurut Soedarso (2004) skimming adalah suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan: (1) melihat gambaran keseluruhan isi materi bacaan; (2) memperoleh inti atau ide pokok; (3) mengetahui opini (pendapat penulis); (4) mengertahui organisasi penulisan.

Secara konkret, teknik ini sebenarnya melibatkan keterampilan membaca untuk memilah-milah sekaligus membaca hasil pilahan yang merupakan bagian terpenting dari materi bacaan tersebut. Untuk itu, guna memperoleh pesan atau gagasan yang penting dari materi bacaan dapat dilakukan beberapa langkah

Skimming menurut Nuriadi (2008) yaitu: (1) baca judul teks bacaan; (2) bacalah

kalimat pertama setiap paragraf pada bagian pengantar atau pendahuluan; (3) Baca heading atau subjudul; (4) perhatikan gambar, grafik, tabel ataupun diagaram, jika ada; (5) jika tidak memperoleh informasi yang cukup dari heading, maka bacalah kalimat pertama setiap paragraf; (6) perhatikan secara sekilas bagian tulisan miring (italic) dan tebal (bold), bagian yang ditulis secara kronologi


(34)

(menggunakan 1,2,3 dan seterusnya), hal-hal yang mencolok seperti model dan gaya penulisan paragraf; (7) bacalah bagian penutup atau paragraf kesimpulan dari materi bacaan tersebut.

2.3.2 Scanning

Scanning berasal dari istilah bahasa inggris, yang berakar kata “scan”

yang berarti “ membaca sepintas lalu”. “Scanning merupakan sebuah teknik membaca yang digunakan untuk mencari informasi atau fakta tertentu yang berguna untuk menjawab suatu pertanyaan atau permintaan” (Nuriadi, 2008). Sama halnya dengan teknik skimming, teknik ini salah satu strategi yang sangat menguntungkan bagi pembaca di saat ada situasi yang memang tidak memungkinkan untuk membaca seluruh teks bacaan.

Untuk menerapkan teknik scanning yang tepat guna, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu (1) buatlah pertanyaan mengenai informasi apa yang akan dicari; (2) bayangkan bagaimana kira-kira jawaban dari pertanyaan tersebut dan tentukan kata kunci yang menjadi pengarah untuk menemukan informasi yang dicari; (3) kenali metode penyajian teks; (4) bacalah secara selektif, abaikan kalimat/ paragraf yang tidak mengarah terhadap informasi yang dicari; (5) manfaatkan heading atau subjudul dalam menemukan informasi yang dicari; (6) apabila sudah menemukan informasi yang dicari, bacalah dengan cermat (Nuriadi, 2008)

2.3.3 Teknik SQ3R

Teknik membaca SQ3R pertama kali dikemukakan oleh Francis P. Robinson tahun 1914. Teknik ini dapat memudahkan pembaca dalam memahami bacaan yang dibaca. Menurut Soedarso (2004) terdapat lima langkah yang dapat


(35)

dilakukan yaitu (1) Survey yaitu teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membaca; (2) Question, pada tahap ini pembaca dapat mengajukan petanyaan tentang bacaan; (3) Read, setelah melewati dua tahap tersebut barulah mulai membaca; (4) Recall/ Recite, menyebutkan kembali hal-hal atau bagian-bagian terpenting dari bacaan tersebut; (5) Review yaitu menelusuri kembali judul-judul dan subjudul ataupun bagian terpenting, tahap ini membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang mungkin terlewati.

2.4 Mengukur Kecepatan Membaca dan Pemahaman

“Kecepatan membaca biasanya diukur dengan berapa banyak kata yang terbaca setiap menitnya, dengan pemahaman rata-rata 50%, atau dengan kata lain berkisar antara 40-60%” (Nurhadi, 1987).

Menurut Soedarso (2004) Kecepatan membaca dapat diukur dengan menggunakan rumus dasar ini:

Jumlah kata yang dibaca

x 60 = Jumlah Kpm (kata per menit) Jumlah detik untuk membaca

Sebagai contoh, apabila seseorang membaca 1.600 kata dalam 3 menit dan 20 detik atau total 200 detik, maka kecepatan membacanya:

1.600 ×60 = 8×60, atau 480 kpm. 200

Nurhadi (1987) menguraikan lebih detail untuk menghitung kecepatan membaca antara lain (1) tandailah di mana memulai membaca; (2) bacalah teks tersebut dengan kecepatan yang memadai; (3) tandailah lokasi akhir membaca; (4) catat waktu mulai membaca (jam ..., menit ..., detik ...); (5) catat waktu berakhirnya membaca (jam ..., menit ..., detik ...); (6) hitung berapa waktu yang


(36)

diperlukan (dalam detik); (7) hitung jumlah kata dalam teks yang dibaca; (8) kalikan jumlah kata dengan bilangan 60 (1 menit = 60 detik); (9) bagi hasil perkalian tersebut dengan jumlah kata per menit.

Sedangkan untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap bacaannya dapat dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan bahan bacaan kemudian hitung berapa jumlah benar dibagi dengan jumlah soal dan dikali 100%. Sebagai contoh apabila seseorang dapat menjawab enam dari sepuluh pertanyaan maka pemahamannya adalah (6/10) x 100%= 60%.

Pada umumnya, seseorang membaca jauh lebih lambat dari kemampuannya. Kecepatan membaca yang memadai diperlukan agar dapat membaca dengan lebih efektif. Berikut ini daftar kecepatan membaca yang memadai untuk semua jenjang pendidikan dari hasil penelitian di Amerika SD/SMP : 200 kata/menit; SMA : 250 kata/menit; Mahasiswa : 325 kata/menit; Mahasiswa Pasca Sarjana : 400 kata/menit; Orang Dewasa : 200 kata/menit (Mulyati, 2003).

3. Prestasi Belajar

3.1 Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dilakukan atau dikerjakan”, sedangkan “Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman”. Menurut Syah (2003) “Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif


(37)

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.

Keberhasilan mahasiswa dalam proses belajarnya dapat dilihat dari prestasi yang dicapai dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian besar kecilnya nilai yang diperoleh menunjukkan besar kecilnya prestasi yang dicapai.

Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil suatu proses aktivitas belajar yang membawa perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, kemudian aspek-aspek tersebut dievaluasikan dan diaktualisasikan dalam angka atau skor yang dapat dilihat dalam indeks prestasi.

3.2 Definisi Indeks Prestasi

Menurut buku panduan program pendidikan akademik keperawatan USU, indeks prestasi adalah simbol atau angka yang mencerminkan prestasi keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Indeks prestasi ini ditentukan setiap akhir semester.

3.3 Penggolongan Indeks Prestasi

Indeks prestasi dapat digolongkan berdasarkan

3.3.1 Cumlaude : ≥ 3,51

3.3.2 Sangat memuaskan : 2,76-3,50

3.3.3 Memuaskan : 2,00-2,75

3.3.4 Kurang memuaskan : 1,00-1,99

3.3.5 Gagal : 0,00-0,99


(38)

4. Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa

Di zaman informasi seperti sekarang, memperoleh informasi sangatlah mudah mulai dari yang konvensional seperti buku, koran, majalah, atau tabloid sampai dokumen elektronik seperti ebook, website, ensiklopedi elektronik, hasil pencarian di internet, dan begitu banyak sumber lainnya. Untuk mengimbangi lajunya perkembangan zaman, kecepatan membaca sangat dibutuhkan terutama bagi mahasiswa keperawatan guna mendapatkan dan memilah informasi atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya.

Kemampuan menyerap dan menguasai informasi yang telah dipilih secara cepat dan efektif menjadi kunci sukses untuk menguasi materi perkuliahan. Menurut Soedarso (2004) kecepatan membaca yang diiringi dengan pemahaman yang baik membantu mahasiswa menguasai materi bacaan dengan lebih cepat dan baik pula. Penguasaan atau pemahaman materi perkuliahan yang baik akan tergambar melalui indeks prestasi mahasiswa. Namun sampai saat ini belum dijumpai adanya penelitian yang mencari hubungan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa. Untuk itu diperlukan pembuktian apakah benar terdapat hubungan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi. Jika memang terdapat hubungan yang signifikan maka kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan perlu diperhatikan dan dibuatkan strategi-strategi khusus, agar senantiasa menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan prestasi mahasiswa.


(39)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka penelitian ini menjelaskan dugaan adanya hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa. Dimana kecepatan membaca merupakan kemampuan mata melihat lambang-lambang grafis secara cepat dan pemahaman isi bacaan merupakan kemampuan untuk menalarkan lambang-lambang grafis secara cepat. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses aktivitas belajar yang membawa perubahan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) pada diri seseorang. Prestasi belajar seorang mahasiswa dapat tergambar dari indeks prestasi. Penggolongan indeks prestasi dapat dilihat berdasarkan prestasi keberhasilan yaitu : gagal, kurang memuaskan, memuaskan, sangat memuaskan, dan cumlaude. Kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Skema 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa

Keperawatan USU Kecepatan membaca cepat

Indeks prestasi Meliputi: a. Gagal

b. Kurang memuaskan c. Memuaskan

d. Sangat memuaskan

e. Cumlaude


(40)

2. Definisi Operasinal Tabel 2.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Pengukuran Variabel 1. 2. Kecepatan membaca Pemahaman isi bacaan Kemampuan motorik mata mahasiswa keperawatan USU untuk melihat lambang-lambang grafis secara cepat. Kemampuan otak mahasiwa keperawatan USU untuk memahami dan memaknai lambang-lambang grafis menjadi sebuah informasi yang utuh dan lengkap. Wacana/ bacaan yang terdiri dari 478 kata. Wacana disertai dengan test tertulis dengan 10 pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan. Dinilai berdasarkan banyaknya kata yang terbaca setiap satu menit, yaitu:

kecepatan membaca sempurna dengan skor > 750 kpm; kecepatan membaca sangat baik dengan skor 500-749 kpm; kecepatan membaca baik dengan skor 300-499 kpm; kecepatan membaca rata-rata dengan skor 150-299 kpm;

kecepatan membaca kurang dengan skor 0-149 kpm. Persentase jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar, yaitu: pemahaman sangat baik dengan skor 90-100%; pemahaman baik dengan skor 70-80%; pemahaman sedang dengan skor 50-60%; pemahaman kurang dengan skor 30-40%; pemahaman sangat kurang dengan skor 0-20%. Interval Interval


(41)

3. Indeks Prestasi Indeks prestasi adalah symbol/ angka yang merupakan hasil penilaian dosen keperawatan terhadap proses dan hasil belajar mahasiswa keperawatan USU yang menggambarkan tingkat pemahaman/ penguasaan terhadap materi perkuliahan. Transkip nilai yang merupakan data sekunder. Dinilai berdasarkan kriteria penilaian dari Buku panduan program pendidikan akademik keperawatan USU, yaitu: Cumlaude :

≥ 3,51 Sangat memuaskan: 2,76-3,50 Memuaskan: 2,00-2,75 Kurang memuaskan: 1,00-1,99 Gagal: 0,00-0,99 Interval

3. Hipotesa Penelitian

3.1 Ada hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan USU.

3.2 Ada hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan USU.

3.3 Ada hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan USU.


(42)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasi yang merupakan gabungan antara desain deskriptif dan kolerasi. Desain ini adalah rancangan yang diarahkan untuk menguraikan fakta-fakta mengenai variabel kemudian menelaah hubungan antara dua variabel pada situasi kelompok sampel (Purwanto , 2008).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 yaitu : (1) variabel independen adalah kecepatan membaca; (2) variabel independen adalah pemahaman isi bacaan; (3) variabel dependen adalah indeks prestasi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Populasi dan Sampel 2.1Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa jalur A keperawatan USU stambuk 2010. Pemilihan populasi didasarkan karena pada kelompok ini telah diberikan materi mengenai membaca cepat dan menjalani perkuliahan dengan system kurikulum berbasis kompetensi. Jumlah mahasiswa jalur A stambuk 2010 adalah 137 orang.


(43)

2.2Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi/ mewakili populasi (Nursalam, 2003). Pengambilan sampel menggunakan teknik Totally Sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel sesuai dengan jumlah populasi atau dengan kata lain semua populasi dijadikan sampel. Namun pada waktu pelaksanaan penelitian ada tiga orang yang tidak bersedia menjadi responden sehingga sampel menjadi 134 orang.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel yang memadai, efesien waktu dan biaya penelitian. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dimulai bulan Februari 2011 hingga bulan April 2011.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Sebelum melakukan penelitian ini peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan responden untuk membaca lembar persetujuan (informed consent) dan menginformasikan tujuan, manfaat serta prosuder penelitian.

Responden yang bersedia menandatangani lembar persetujuan (Informed

consent) namun bagi responden yang tidak bersedia maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati keputusan responden. Untuk menjaga kerahasiaan maka nama responden tidak dicantumkan pada lembar jawaban yang


(44)

diisi oleh responden dan hanya diberi kode tertentu. Data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

5. Instrumen Penelitian 5.1 Test

Bentuk instrumen yang digunakan berupa tes yaitu untuk mengukur kecepatan Membaca dan pemahaman terhadap isi bacaan. Bentuk tes dan kriteria penilaian yang digunakan, yaitu berbentuk tes tertulis dengan jumlah sepuluh butir dengan skor penilaian jawaban benar mendapat skor satu. Dari skor yang diperoleh dapat diubah dalam bentuk nilai dengan rumus:

N= Jumlah Skor x 100%

10

Skor yang diperoleh responden dalam menjawab pertanyaan bacaan digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pemahaman. sedangkan penghitungan kecepatan membaca dapat dilakukan dengan rumus :

Jumlah kata yang dibaca

x 60 = Jumlah Kpm (kata per menit) Jumlah detik untuk membaca

Penggolongan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan didasarkan pada pedoman yang sudah dibuat yaitu

Tabel 4.1 Pedoman Penilaian Kecepatan Membaca No. Kecepatan Membaca (Kpm) Kategorik

1. 0-149 Kurang

2. 150-299 Rata-rata

3. 300-499 Baik

4. 500-749 Sangat baik


(45)

Tabel 4.2 Pedoman Penilaian Tingkat Pemahaman No. Pemahaman isi Bacaan (%) Kategorik

1. 0-20 % Sangat Kurang

2. 30-40 % Kurang

3. 50-60 % Sedang

4. 70-80 % Baik

5. 90-100 % Sangat Baik

5.2 Uji Validitas dan Realiabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan sahih atau valid, apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Hasan, 2002). Uji validitas terhadap instrumen dilakukan oleh salah satu dosen keperawatan yang pernah mengajarkan mengenai membaca cepat, bentuk uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi.

Uji realiabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila suatu alat pengukuran dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebut dikatakan realiabel (Zuriah, 2006). Uji realiabiliatas tidak dilakukan pada penelitian ini.

6. Pengumpulan Data

Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU. Setelah memperoleh izin pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan pengumpulan data.


(46)

Pengumpulan data ini dilakukan empat kali pertemuan karena kesulitan dalam mengumpulkan responden dalam satu waktu.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah:

a. Mengumpulkan responden pada suatu tempat. Pada tahap I terdiri dari 70 responden yang didampingi oleh 7 asisten peneliti. Pada tahap II 30 responden yang didampingi oleh 3 orang asisten peneliti. Pada tahap III 28 responden yang didampingi oleh 3 orang asisten peneliti dan tahap IV 16 responden yang didampingi oleh 2 orang asisten peneliti.

b. Menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian kepada responden. c. Responden yang bersedia mengikuti penelitian diminta untuk mengisi lembar

persetujuan (informed consent).

d. Responden dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok didampingi oleh asisten peneliti. Sebelum penelitian dimulai asisten peneliti telah diberi pengarahan guna menyamakan persepsi antara peneliti dan asisten peneliti.

e. Menyiapkan bahan tes.

f. Sebelum membaca wacana, responden menuliskan waktu/ jam saat ia akan mulai membaca.

g. Responden ditugasi membaca wacana yang sudah disediakan.

h. Setelah selesai membaca responden menuliskan waktu/ jam saat ia menyelesaikan bacaan/ wacana.

i. Responden mengerjakan soal-soal evaluasi yang tersedia dibalik lembaran wacana.


(47)

7. Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah semua data berupa hasil test dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa satu persatu. Setiap data diberi kode untuk mempermudah proses analisa data. Kemudian memasukkan data ke dalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi.

7.1 Analisa Univariat

7.1.1 Deskripsi Data Kecepatan Membaca

Data kecepatan membaca cepat adalah data bentuk ordinal, yaitu kurang, rata-rata, baik, sangat baik, sempurna. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase kecepatan membaca.

7.1.2 Deskripsi Data Pemahaman Isi Bacaan

Data tingkat pemahaman adalah data bentuk ordinal, yaitu sangat kurang, kurang, sedang, baik, sangat baik. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase pemahaman isi bacaan.

7.1.3 Deskripsi Data Indeks Prestasi

Data indeks prestasi adalah data bentuk ordinal, yaitu gagal, kurang memuaskan, memuaskan, sangat memuaskan, dan Cumlaude. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase indeks prestasi.

7.2 Analisa Bivariat

Hubungan kemampuan membaca cepat dengan indeks prestasi akan dianalisa dengan kolerasi sederhana. Sebelum dianalisa dengan kolerasi


(48)

sederhana, ketiga variabel diuji terlebih dahulu dengan distribusi normal, jika data ketiga variabel terdistribusi normal maka teknik kolerasi sederhana digunakan adalah uji kolerasi pearson, Uji kolerasi pearson digunakan dalam penelitian ini karena variabel independen (kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan) berskala numerik interval dan variabel dependen (indeks prestasi) berskala numerik interval (Hasan, 2002).

Jika data tidak terdistribusi normal maka digunakan analisa non parametrik yaitu uji kolerasi Spearman rho. Kemudian variabel independen (kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan) langsung dikolerasikan dengan variabel dependen (indeks prestasi) dengan sistem komputerisasi untuk mengkolerasikan keduanya.

Tabel 4.3 Kriteria Penafsiran Kolerasi

No. Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan Kolerasi (r) 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat

2. Nilai p p < 0,05

p > 0,05

Terdapat kolerasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji.

Tidak terdapat kolerasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

3. Arah Kolerasi + (positif)

- (negatif)

Searah, semakin besar nilai satu variabel, semakin besar pula nilai variabel yang lainnya.

Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel yang lainnya.


(49)

7.3 Analisa Multivariat

Analisa akan dilakukan menggunakan analisa regresi linear berganda. Metode ini digunakan untuk melihat hubungan linear antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain penggunaan model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara kecepatan membaca (X1) dan pemahaman isi bacaan

(X2) terhadap indeks prestasi (Y). Dalam analisa ini kedua variabel bebas

dicobakan bersama-sama. Persamaan regresi untuk dua variabel prediktor (bebas) yaitu: Y=a+b1X1+b2X2.

Keterangan:

Y = Variabel indeks prestasi a = Bilangan konstanta

b1 = Koefisien kecepatan membaca

b2 = Koefisien pemahaman isi bacaan

Untuk mengetahui a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan menggunakan :

a = ∑y-b1∑x1-b2∑x2

n

b1 = (∑x22) (∑x1y) - (∑x2y) (∑x1x2)

(∑x12) (∑x22) - (∑x1∑x2)2

b2 = (∑x12) (∑x2y) - (∑x1y) (∑x1x2)

(∑x12) (∑x22) - (∑x1∑x2)2

Harga a, b1, dan b2 yang didapat, langsung disubtitusikan ke dalam


(50)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang meliputi: (1) analisa univariat yang terdiri dari deskripsi kecepatan membaca, deskripsi pemahaman isi bacaan dan deskripsi indeks prestasi; (2) analisa bivariat yang terdiri dari analisa hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi dan analisa hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi; (3) analisa multivariat yaitu analisa hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi.

1. Hasil Penelitian 1.1 Analisa Univariat

Analisa ini digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel, baik yang independen maupun yang dependen. 1.1.1 Deskripsi Kecepatan Membaca

Hasil penelitian terhadap kecepatan membaca mahasiswa dapat dilihat pada tabel 5.1 yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kecepatan membaca yang rata-rata yaitu 106 orang (79,1%).


(51)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU

Kecepatan membaca Frekuensi Persentase (%)

Kurang 26 19,4

Rata-rata 106 79,1

Baik 2 1,5

Sangat baik 0 0

Sempurna 0 0

1.1.2 Deskripsi Pemahaman Isi Bacaan

Hasil penelitian terhadap pemahaman isi bacaan mahasiswa dapat dilihat pada tabel 5.2 yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pemahaman isi bacaan yang kurang yaitu 59 orang (44%)

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pemahaman Isi Bacaan Mahasiswa Keperawatan USU

Pemahaman isi bacaan Frekuensi Persentase(%)

Sangat kurang 22 16,4

Kurang 59 44

Sedang 34 25,4

Baik 17 12,7

Sangat baik 2 1,5

1.1.3 Deskripsi Indeks Prestasi

Hasil penelitian terhadap indeks prestasi mahasiswa dapat dilihat pada tabel 5.3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan yaitu 78 orang (58,2%)


(52)

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU

Indeks prestasi Frekuensi Persentase (%)

Gagal 0 0

Kurang memuaskan 2 1,5

Memuaskan 9 6,7

Sangat memuaskan 78 58,2

Cumlaude 45 33,6

1.2 Analisa Bivariat

Analisa ini bertujuan untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen (Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan) dengan variabel dependen (Indeks Prestasi). Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji kolerasi pearson yang mana salah satu syarat penggunaannya adalah setiap variabel harus memenuhi uji normalitas, jika tidak lulus uji normalitas maka digunakan uji kolerasi spearmen.

1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah satu/ lebih variabel mempunyai distribusi normal atau tidak. Variabel dikatakan terdistribusi normal, apabila histogram tidak menceng ke kiri atau kekanan. Hasil uji normalitas dengan menggunakan histogram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


(53)

Gambar 5.1 Diagram Normal Histogram Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU

Gambar 5.2 Diagram Normal Histogram Pemahaman Isi Bacaan Mahasiswa Keperawatan USU


(54)

Gambar 5.3 Diagram Normal Histogram Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU

Berdasarkan gambar diatas yang merupakan hasil output dari sistem komputerisasi terlihat bahwa kedua variabel yaitu pemahaman isi bacaan dan indeks prestasi, gambarnya tidak menceng kekiri dan tidak menceng kekanan. Maka dari itu kedua variabel ini dikatakan terdistribusi normal. Namun gambar kecepatan membaca menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. 1.2.2 Analisa Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi

Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil analisa hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi dapat dilihat pada tabel 5.4. Analisa ini dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan uji kolerasi spearmen yang memberikan nilai kekuatan kolerasi (r) yaitu 0,162 yang artinya kekuatan kolerasi sangat lemah dan sig. (1-tailed) sebesar 0,031. Angka ini lebih kecil dari nilai p= 0,05 yang menginterpretasikan bahwa ha diterima, hal berarti terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(55)

Tabel 5.4 Hubungan Kecepatan Membaca dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU

Variabel Kecepatan Membaca IP Sig

Kecepatan membaca 1 r = .162* .031

IP r = .162* 1 .031

1.2.3 Analisa Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil analisa hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi dapat dilihat pada tabel 5.5. Analisa ini dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan uji kolerasi pearson yang memberikan nilai kekuatan kolerasi (r) yaitu 0,296 yang artinya kekuatan kolerasi lemah dan sig. (1-tailed) sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari nilai p= 0,05 yang menginterpretasikan bahwa ha diterima, hal berarti terdapat hubungan antara pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Tabel 5.5 Hubungan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan USU

Variabel Pemahaman IP Sig

Pemahaman 1 r = .296** .000

IP r = .296** 1 .000

1.3 Analisa Multivariat

Analisa ini bertujuan menganalisa hubungan dua variabel independen yaitu kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan variabel dependen yaitu indeks prestasi. Analisa multivariat yang digunakan yaitu analisa regresi linear berganda. Dalam penggunaanya analisa regresi linear berganda ini harus memenuhi beberapa uji asumsi klasik.


(56)

1.3.1 Uji Asumsi klasik 1.3.1.1Uji Autokolerasi

Menurut Soeharjo (2008) Autokorelasi adalah suatu korelasi antara nilai variabel dengan nilai variabel yang sama pada lag satu atau lebih sempurna. Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (Helmi, 2008).

Hasil uji autokolerasi dapat dilihat pada tabel 5.6. Dari hasil uji ini terlihat nilai Durbin-Watson 1,931. Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati angka dua. Berdasarkan kriteria pengujian, nilai ini terletak antara 1,65 dan 2,35 sehingga Ho diterima yang artinya pada data tidak terjadi autokolerasi.

Tabel 5.6 Uji Autokolerasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .334a .111 .098 .40504 1.931

1.3.1.2Uji Multikolinearitas

Menurut helmi (2008) multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Menurut Soeharjo (2008) jika terjadi multikolinearitas maka tidak mungkin mengisolasi hubungan/pengaruh suatu variabel bebas secara individual. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari tabel 5.7. Dari tabel ini terlihat nilai VIF sebesar 1,025 dan nilai tolerance sebesar 0,97. Jika nilai VIF <5 dan nilai tolerance >0,1 makadapat disimpulkan data tidak terdapat multikolinearitas.


(57)

Table 5.7 Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

kecepatan .976 1.025

pemahaman .976 1.025

1.3.1.3Uji Kenormalan

Selain dua uji di atas syarat lain untuk menggunakan regresi linear adalah uji kenormalan. Uji ini dapat dilihat dari gambar 5.4 dan gambar 5.5. Dari kedua gambar ini terlihat bahwa pada gambar 5.4 charts normal P-P plots of regression

standardized residual terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan pada

gambar 5.5 terlihat garis histograf menuju pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(58)

Gambar 5.5 Histogram Normalitas Kecepatan Membaca, Pemahaman Isi Bacaan dan IP

1.3.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen, berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa harga koefisien determinasi sebesar 0,111 atau 11,1 % artinya besar pengaruh indeks prestasi bila hanya dipengaruhi oleh kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan adalah sebesar 11,1 % sedangkan 88,9 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.

Tabel 5.8 Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate


(59)

1.3.3 Koefisien Determinasi Partial

Koefisiensi determinasi partial mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.9 diperoleh nilai koefisien determinasi partial dari masing-masing variabel yaitu hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi sebesar (0,161)2 atau 2,6% dan besarnya hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi sebesar (0,274)2 atau 7,5%.

Tabel 5.9 Koefisien Determinasi Partial

Model Correlation Partial

1 (Constant)

Kecepatan .161

Pemahaman .274

1.3.4 Uji Simultan (F)

Menurut Suharjo (2008) uji ini dilakukan untuk memperoleh kepastian bahwa model yang dihasilkan dapat digunakan secara umum atau dengan kata lain uji ini berguna untuk mengetahui signifikansi/kebermaknaan persamaan garis regresi yang terbentuk dan dapat pula menentukan hipotesis diterima atau ditolak. Sedangkan menurut helmi (2008) uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.

Berdasarkan tabel 5.10 diperoleh nilai F hitung sebesar 8,204 dan F tabel 5%

sebesar 3,92. Hal ini menunjukan bahwa F hitung > F tabel yang berarti ho ditolak

atau Ha diterima yaitu ada hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi. Selain itu dari tabel 5.10 diperoleh pula nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa persamaan garis regresi


(60)

variabel independen (kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan) secara serempak terhadap indeks prestasi.

Tabel 5.10 Uji Simultan

Model Df F Sig.

1 Regression 2 8.204 .000a

Residual 131

Total 133

1.3.5 Uji Partial

Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji t yang bertujuan untuk menguji signifikasi/kebermaknaan konstanta dan koefisien variabel bebas. Berdasarkan model regresi linear berganda yang terbentuk atau dengan kata lain pengujian model yang dilakukan bagian demi bagian/ secara sendiri-sendiri. Berdasarkan tabel 5.11 terlihat bahwa:

1. Variabel kecepatan membaca berpengaruh secara positif dan signifikan namun sangat lemah terhadap indeks prestasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,044 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 1,868 < t tabel 1,960 artinya jika

kecepatan membaca ditingkatkan sebesar satu satuan maka indeks prestasi hanya akan meningkat 0,001 satuan.

2. Variabel pemahaman isi bacaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap indeks prestasi, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 3,261 > t tabel 1,960 artinya jika variabel pemahaman

ditingkatkan satu satuan maka indeks prestasi akan meningkat sebesar 0,63 satuan.


(61)

Tabel 5.11 Uji Partial

Model B T Sig.

1 (Constant) 2.871 22.678 .000

kecepatan .001 1.868 .044

pemahaman .063 3.261 .001

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.11 diperoleh model regresi linear berganda yaitu hubungan kecepatan membaca (X1) dan pemahaman isi bacaan

(X2) dengan indeks prestasi (Y) adalah Y= 2,871+ 0,001X1+0,063X2.

Model regresi ini mengandung arti setiap kenaikan satu satuan kecepatan membaca akan meningkatkan indeks prestasi 0,001. Namun setiap kenaikan satu satuan pemahaman akan meningkatkan indeks prestasi sebesar 0,063. Secara umum menunjukkan bahwa perubahan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa Keperawatan USU kearah positif akan diikuti dengan peningkatan indeks prestasi sebesar 2,871.

2. Pembahasan

Hasil penelitian yang telah diperoleh akan diuraikan pada pembahasan yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang hubungan kecepatan membaca dengan indeks prestasi, hubungan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi serta hubungan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan dengan indeks prestasi mahasiswa keperawatan USU.

2.1 Kecepatan Membaca Mahasiswa Keperawatan USU

Kecepatan membaca adalah kemampuan motorik mata untuk melihat lambang-lambang grafis secara cepat dan tepat (Hernowo, 2005). Dari hasil


(62)

penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki kecepatan membaca rata-rata ada 79,1 %, responden yang kecepatan membacanya kurang 19,4 % dan responden yang memiliki kemampuan membaca baik hanya 1,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kecepatan membaca rata-rata. Untuk itu diperlukan upaya agar dapat meningkatkan kemampuan responden dalam membaca cepat seperti melatih secara terus menerus kecepatan membaca karena menurut Soedarso (2004), kecepatan membaca yang tidak dipraktekkan atau dilatih secara terus menerus akan berdampak pada pengurangan kecepatan membacanya, hal inilah yang sepertinya terjadi pada responden, karena sebelumnya responden telah dibekali oleh pelajaran kecepatan membaca namun mungkin dikarena kemampuan membaca cepat tidak dipergunakan atau dilatih maka kecepatan membaca akan berkurang atau tidak akan meningkat.

Menurut Nuriadi (2008) ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kecepatan membaca yaitu motivasi membaca, konsentrasi, keadaan fisik dan mental, jumlah kosakata yang dikuasai serta latar belakang pendidikan. Dari hasil pengamatan peneliti kemampuan membaca responden yang cenderung rata-rata, walaupun sebelumnya responden sudah pernah berlatih/mempelajari mengenai membaca cepat mungkin dikarenakan (1) kurangnya motivasi untuk membaca. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri sendiri, dapat pula dari luar. Ini sangat penting karena dengan adanya motivasi, pembaca terpacu untuk membaca dengan sungguh-sungguh; (2) kurangnya konsentrasi yang mungkin bisa disebabkan oleh lingkungan; (3) keadaan fisik dan mental yang mungkin saja dalam keadaan tidak prima. Sedangkan dari segi jumlah kosakata yang dikuasai dan latarbelakang pengetahuan mungkin tidak terlalu berpengaruh karena teks/wacana yang


(1)

No.

Responden

Kecepatan

Pemahaman

IP

57.

239.00

30

3.42

58.

159.33

20

2.97

59.

159.33

30

2.61

60.

119.50

40

3.71

61.

159.33

30

3.18

62.

159.33

30

3.13

63.

119.50

30

3.29

64.

159.33

30

3.42

65.

159.33

30

3.79

66.

159.33

60

3.29

67.

478.00

40

2.87

68.

159.33

50

3.53

69.

239.00

70

3.61

70.

159.33

50

3.63

71.

159.33

50

2.95

72.

119.50

30

3.08

73.

239.00

70

3.18

74.

159.33

70

3.21

75.

239.00

20

3.42

76.

79.67

30

2.29

77.

239.00

30

3.37

78.

119.50

30

3.61

79.

239.00

50

3.21

80.

119.50

30

3.24

81.

239.00

30

3.34

82.

239.00

20

3.42

83.

239.00

80

3.89

84.

239.00

60

3.45


(2)

No.

Responden

Kecepatan

Pemahaman

IP

86.

159.33

20

3.53

87.

119.50

50

3.32

88.

239.00

0

2.84

89.

239.00

30

3.39

90.

95.60

40

2.71

91.

95.60

20

3.21

92.

159.33

60

3.63

93.

119.50

70

3.84

94.

239.00

40

3.42

95.

239.00

30

3.5

96.

239.00

60

3.53

97.

119.50

10

3.18

98.

159.33

70

3.66

99.

239.00

40

3.82

100.

119.50

60

3.63

101.

159.33

60

3.39

102.

239.00

60

3.76

103.

239.00

30

3.11

104.

159.33

50

3.32

105.

239.00

30

3.24

106.

159.33

20

3.05

107.

239.00

30

3.76

108.

159.33

70

3.39

109.

159.33

60

3.71

110.

239.00

40

3.63

111.

239.00

40

3.29


(3)

No.

Responden

Kecepatan

Pemahaman

IP

115.

159.33

30

3.47

116.

159.33

40

3.32

117.

239.00

70

2.95

118.

239.00

40

2.92

119.

159.33

70

2.97

120.

95.60

50

3.32

121.

159.33

40

3.37

122.

159.33

40

3.11

123.

239.00

10

3.26

124.

159.33

20

3.11

125.

159.33

30

2.58

126.

95.60

50

3.61

127.

95.60

30

3.26

128.

159.33

50

3.24

129.

159.33

30

3

130.

159.33

70

3.66

131.

239.00

60

3.29

132.

239.00

50

2.89

133.

159.33

30

3.47


(4)

Lampiran 9

Frequencies

Statistics

Kecepatan

N

Valid

134

Missing

0

Klasifikasi Kecepatan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

kurang

26

19.4

19.4

19.4

rata-rata

106

79.1

79.1

98.5

baik

2

1.5

1.5

100.0

Total

134

100.0

100.0

Klasifikasi Pemahaman

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

sangat kurang

22

16.4

16.4

16.4

kurang

59

44.0

44.0

60.4

sedang

34

25.4

25.4

85.8

baik

17

12.7

12.7

98.5

sangat baik

2

1.5

1.5

100.0

Total

134

100.0

100.0

Klasifikasi IP

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

kurang memuaskan

2

1.5

1.5

1.5

memuaskan

9

6.7

6.7

8.2

sangat memuaskan

78

58.2

58.2

66.4

cumlaude

45

33.6

33.6

100.0

Total

134

100.0

100.0

Regression


(5)

Correlations

ip kecepatan pemahaman

Pearson Correlation ip 1.000 .162 .296

kecepatan .162 1.000 .155

pemahaman .296 .155 1.000

Sig. (1-tailed) ip . .031 .000

kecepatan .031 . .037

pemahaman .000 .037 .

N ip 134 134 134

kecepatan 134 134 134

pemahaman 134 134 134

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 pemahaman,

kecepatana

. Enter a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .334a .111 .098 .40504 1.931

a. Predictors: (Constant), pemahaman, kecepatan b. Dependent Variable: ip

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.692 2 1.346 8.204 .000a

Residual 21.492 131 .164

Total 24.184 133

a. Predictors: (Constant), pemahaman, kecepatan b. Dependent Variable: ip

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 2.871 .127 22.678 .000

kecepatan .001 .001 .156 1.868 .044 .198 .161 .154 .976 1.025


(6)

Lampiran 10

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Megita Maha Putri Sandani

Tempat/ Tanggal Lahir

: Pekanbaru/ 10 Mei 1990

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Binjai km. 10 No: G-5

Riwayat Pendidikan

1.

SD Pramuka Pekanbaru (1995-1997)

2.

SD Negeri 011 Pekanbaru (1997-1999)

3.

SD Islam Masyithah Bukittinggi (1999-2001)

4.

SMP Negeri 2 Bukittinggi (2001-2004)

5.

SMA Negeri 3 Bukittinggi (2004-2007)

6.

Fakultas Keperawatan USU (2007)