Letak dan Keadaan Penduduk

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Letak dan Keadaan

NAD Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah sebuah propinsi di Indonesia. Dan letaknya di kawasan paling penghujung bagian utara Pulau Sumatera. Batas Indonesia sebelah barat adalah pulau We. Sebuah pulau yang termasuk dalam propinsi Daerah Istimewa Aceh NAD, yang letaknya tepat pada 6 derajat lintang utara. Banda Aceh merupakan ibu kota dari Propinsi Daerah Istimewa Aceh NAD. NAD mempunyai delapan kabupaten yang juga berstatus daerah tingkat II yaitu : Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Selatan. Dengan luas daerah 55.390 km 2 . Di sebelah barat daerah Banda Aceh terdapat sekelompok pulau, yang terdiri dari Pulau Simeulu, Pulau Tuangku, Pulau Batu, dan lain-lain. Daerah Istimewa Aceh yang luasnya 55.390 km 2 itu, dilingkari sebagian besar oleh selat dan lautan. Di bagian Barat dilingkari oleh lautan Indonesia, sedangkan bagian Utara dan Timur dilingkari oleh Selat Sumatera Selat Malaka dan bagian Selatan berbatasan dengan propinsi Sumatera Utara. Letak Daerah Istimewa Aceh membujur dari utara selatan, dan dibelah oleh bukit barisan ke dalam dua bagian. Sebelah Barat dari Universitas Sumatera Utara Bukit Barisan ini dijumpai daerah yang sempit dengan hutan yang lebat. Disana-sini terdapat bukit yang sukar dilalui dan merupakan daerah yang curam ke tepi laut. Keadaan suhu udara di daerah Banda Aceh umumnya panas, yaitu dengan perkiraan bahwa suhu udara pada waktu panas terik, mencapai lebih kurang 32 o C dan suhu pada bulan Agustus adalah 19 o C atau 20 o C. Keadaan di atas sebenarnya sangat membantu para petani untuk menanam padi dua kali dalam setahun. Batas alam lainya ialah Sungai Simpang Kiri di sebelah Timur dan Sungai Tamiang di sebelah Barat.

2.2 Penduduk

Jumlah penduduk Daerah Istimewa Aceh dalam tahun 1976 adalah 2.008.747 jiwa. Jumlah kenaikan setiap tahun, terutama setelah tahun tujuh puluhan diperkirakan 2,3 persen. Angka ini telah menurun, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk sekitar tahun enam puluhan, yaitu mencapai 2,4 persen. Menurut pengamatan sejarah bahwa sebelum abad ke-XV penduduk Daerah Istimewa Aceh adalah orang Aceh. Penduduk asli di Daerah Istimewa Aceh ialah orang Aceh dan mereka dari daerah adat yang lain, seperti orang Tamiang, Aneuk Jame, Gayo, Alas, Klut dan simeulu. Mereka menyebut dirinya juga orang Aceh. Di Daerah Istimewa Aceh ada suku pendatang dari berbagai daerah, seperti orang Batak,, orang Minangkabau, orang Jawa dan sebagainya. Mereka diperkirakan berjumlah 20 persen dari jumlah penduduk Aceh, termasuk di dalamnya orang Cina. Universitas Sumatera Utara

2.3 Mata Pencaharian