Pandangan Masyarakat Terhadap Program Asuransi Kesehatan Prudential Di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan

(1)

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM

ASURANSI KESEHATAN PRUDENTIAL

DI KANTOR PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sosial dalam bidang Antropologi Sosial

Oleh :

CHRISTIAN R L P SIDABALOK 090905033

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Pandangan Masyarakat Terhadap Program Asuransi Kesehatan di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah disajikan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap meninggalkan gelar kesarjanaan saya.

Medan, April 2014 Penulis


(3)

ABSTRAK

Christian R L P Sidabalok 2014 judul skripsi : Pandangan Masyarakat Terhadap Program Asuransi Kesehatan Prudential di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, foto, lampiran surat penelitian.

Di zaman sekarang kesehatan menjadi sangat penting di dalam kehidupan manusia, dimana di dalam keseharian manusia tersebut bahaya ataupun resiko akan datang menghampiri manusia tersebut. Dalam hal ini resiko akan terjadinya kecelakaan ataupun penyakit tidak dapat ditebak atau diprediksi kapan datangnya, oleh karena itu penulis beranggapan bahwa datangnya penyakit itu harus diantisipasi dengan adanya asuransi kesehatan, asuransi kesehatan yang dimaksud disini adalah asuransi kesehatan prudential yang dimana asuransi ini dapat menanggung beban si tertanggung (nasabah) sehingga bilamana penyakit itu datang maka kerugian yang ditimbulkan akan dapat diambil alih oleh si penanggung.

Tulisan ini menceritakan bagaimana pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan prudential yang berada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara kota Medan, tulisan ini menceritakan tentang asuransi prudential didalam Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan, dimana masyarakat dilingkungan PTUN lebih mempercayakan kesehatannya kepada perusahaan asuransi prudential. Bagi mereka, Prudential adalah asuransi yang sangat terpercaya dan merupakan perusahaan asuransi yang sudah tidak perlu disanksikan lagi kredibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat di Pengadilan Tata Usaha Negara terhadap asuransi kesehatan Prudential.

Analisis dan pengolahan data dalam tulisan ini menggunakan analisis kualitatif. Penulis sebagai mahasiswa Antropologi FISIP USUdalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif, yakni menggambarkan tentang fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya dalam tulisan ini orang-orang atau masyarakat di PTUN lah yang menjadi subjek penelitiannya. Untuk mendukung pengumulan data yang telah dilakukan, peneliti mendokumentasikannya melalui foto dan catatan hasil wawancara di lapangan.


(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya lah maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul “Pandangan masyarakat Terhadap Program Asuransi Kesehatan Prudential di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan” adalah suatu tulisan yang dapat menggambarkan baik dan buruk asuransi kesehatan (ASKES) dan Prudential, dimana penulis berharap dengan adanya tulisan ini masyarakat dapat lebih baik lagi di dalam menentukan asuransi mana yang akan dipilih kelak, karena asuransi menjadi jaminan kita di masa depan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan masukan dan support juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini terutama penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Bapak Dr. Fikarwin Zuska, sebagai Ketua Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak mengajarkan Ilmu Pengetauan kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga penulisan skripsi.

Bapak Drs. Agustrisno, M.SP, Sebagai Sekretaris Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang juga telah banyak mengajarkan ilmu Antropologi kepada penulis.

Penulis juga sangat berterima kasih kepada Bapak Drs. Yance, M.Si, selaku Dosen penasehat akademik sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini


(5)

, yang telah memberikan arahan dan banyak nasehat kepada penulis selama dalam perkuliahan juga memberikan gambaran mengenai kehidupan juga mengajak penulis berpikir keluar dari kebiasaan sehari-hari yang menjadikan penulis lebih berani lagi bereksperimen dalam hal apapun tanpa takut dengan adanya resiko yang meghampiri diluar. Penulis juga sangat berterima kasih kepada beliau atas segala ilmu pengetahuan yang telah diajarkan selama perkuliahan kepada penulis sampai dengan akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga beranggapan beliau bukan saja sebagai dosen pembimbng, melainkan penulis juga merasakan beliau dapat dijadikan teman yang bisa diajak curhat, cerita, sampai hal sekecil apapun dalam kehidupan saya beliau tau itu. Terima kasih pak, dengan bantuan bapak pemikiran saya dapat lebih terbuka lagi, dan kalau cerita sama bapak semua masalah saya dapat saya selesaikan juga bapak banyak memberikan solusi dan motivasi kepada saya.

Kepada Dosen Penguji di seminar proposal, Ibu Dra. Sabariah Bangun M,Soc, penulis ucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan guna menunjang penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan staf pengajar yang telah bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan akademis. Kepada seluruh pegawai FISIP USU, terutama Kak Nur dan Kak Sofie, penulis juga ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan selama ini.

Ucapan terima kasih terkhusus untuk kedua orang tua penulis yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, yaitu Bapak R.B Sidabalok, SE dan R br. Nababan SE,SH, yang selalu memberikan banyak didikan dari kecil juga


(6)

mendoakan penulis hingga bisa menyelesaikan skripsi, penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada Papa dan Mami yang selalu memberikan dorongan yang sangat kuat agar dapat menyelesaikan studi dan harapan papa juga mami kepada penulis sangatlah besar sehingga sering menjatuhkan air mata di dalam mendidik penulis. Cepat sembuh ya pa, penulis selalu mendoakan yang terbaik untuk papa, juga kepada mami agar lebih semangat lagi di dalam menghadapi kerjaan juga merawat kami, penulis selalu mendoakan yang terbaik kepada papa dan mamai, kepada Opung tercinta T.Simamora, penulis juga berterima kasih dan selalu mendoakan opung agar sehat-sehat dan kiranya Tuhan memberikan umur yang panjang kepada opung agar dapat melihat penulis kelak menikah. Terima kasih juga kepada Adikku Mona Sidabalok yang telah bersedia meminjamkan laptop nya, pesan penulis kepada mona agar jangan melawan sama orang tua, berikan yang terbaik kepada papa dan mami juga perhatikan si melda jangan sering bertengkar, juga kepada Adikku yang terakhir Pretty Imelda Sidabalok, makin pintar kau dek ya, jangan melawan juga pada papa dan mami,

kepada Tante ku Anna Sihombing yang juga selalu memberi semangat, penulis selalu mendoakan yang terbaik bagi kita semua.

Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Kiki Maywardani Aritonang, yang telah memberikan motivasi penuh kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak hal yang telah kita impikan bersama, semoga impian-impian kita dapat tercapai dan buat Kiki juga agar dapat menyelesaikan skripsi nya dengan cepat dan baik ya ay, kalau kita bersama pasti


(7)

semuannya bisa kita lewati ay, aku yakin kita akan bisa bersama seperti apa yang kita inginkan untuk kedepannya.

Kepada saudara-saudara ku yang berada di Sembada, terkhusus kepada abangda Ilham Suheri Situmorang S,Sos, penulis banyak mengucapkan terima kasih karena berkat abang aku dapat berkiprah dan mengenal dunia kampus, politik, bisnis dengan lebih baik lagi, juga kepada kak Dini Sinaga, Gorat Siahaan, Awank Rio Iskandar, Doan Visco, Dennis Damanik, M. Iqbal Siregar, Rasyid Siregar juga rekan-rekan yang tak dapat di sebut satu per satu, semoga apa yang kita inginkan selama ini akan tercapai dalam waktu yang singkat, terus berusaha, tetap semangat dan jaga kekompakan, jadikan kita sebagai sesuatu yang dapat dibanggakan di Kota Medan.

Kepada kerabat-kerabat Antropologi, Agus Samuel Simanjuntak beserta istri tercintanya Theresia Sitanggang, semoga kalian berdua dapat bersatu selamanya. Rizki ananda (aceh), jangan sering kali menjebak orang ya Nda, jangan banyak ular juga. Nugraha, Samuel Sagala, Santi, juga kerabat-kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, semoga kekerabatan kita akan terus terjalin di masa yang akan datang, kepada kawan-kawan pengurus kelompok aspirasi mahasiswa (KAM) kerabat, juga kelompok aspirasi mahasiswa (KAM) independen, semoga kita tetap solid di dalam kelompok ini, jaya selalu buat kalian.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan kalian, skripsi ini tidak akan dapat ditulis dengan baik. Penulis berharap semoga skripsi


(8)

ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnnya, terutama kepada semua mahasiswa Antropologi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Medan, April 2014 Penulis


(9)

RIWAYAT HIDUP

Christian Richardo Leo Phasky Sidabalok , lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 01 Juli 1990. Merupakan anak dari pasangan Bapak R.B Sidabalok SE, dan Ibu R.br Nababan SE,SH. Penulis adalah anak ke 1 (pertama) dari 3 (tiga) bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendi-dikan Sekolah Dasar (SD) di SD Methodist-1 Medan, dan lulus pada tahun 2002. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Budi Murni-2 Medan dan lulus tahun 2005. Lalu menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Methodist-1 Medan dan lulus pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Universitas Sumatera Utara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Departemen Antropologi Sosial pada tahun 2009.

Pengalaman Berorganisasi :

 Penulis pernah menjadi wakil ketua Inisiasi Antropologi FISIP USU pada tahun 2010.

 Di tahun 2010 , penulis bergabung dengan brigade mahasiswa USU dan diangkat menjadi Bendahara Umum Brigade Mahasiswa Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Universitas Sumatera Utara.

 Tahun 2010 penulis bergabung dengan Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Independen.

 Tahun 2011 penulis diangkat menjadi ketua Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Kerabat.

 Tahun 2011, penulis pernah menjadi anggota partai nasional demokrat (NASDEM).

 Tahun 2013 penulis pernah menjadi salah satu calon kandidat Gubernur FISIP USU.

 Tahun 2012 hingga sekarang penulis menjadi anggota biasa di Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Kota Medan.

Alamat e-mail penulis : [email protected]


(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dan segala perlengkapan lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Antropologi di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan prudential di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan, yang merupakan judul dari skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara dalam bidang Antropologi. Skripsi ini berisi kajian analisis yang didasarkan pada observasi partisipasi dan wawancara penulis yang membahas mengenai bagaimana masyarakat atau orang-orang yang bekerja di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara di Kota Medan memandang program asuransi kesehatan, khususnya asuransi kesehatan prudential.

Skripsi ini adalah jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca untuk perbaikan menuju kesempurnaan skripsi ini. Dengan demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Antropologi, yaitu sebagai penambah wawasan selama masa perkuliahan.

Medan, April 2014 Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

PERSYARATAN ORIGINALITAS ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

RIWAYAT HIDUP ...viii

KATA PENGANTAR ... ..ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 13

1.3. Rumusan Masalah ... 22

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 23

1.5. Metode Penelitian ...24

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Gambaran Umum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) ... 28


(12)

BAB III PRUDENTIAL

3.1. Asuransi Prudential ... 41

3.2. Sejarah Asuransi Prudential ... 43

3.3. Motto Perusahaan ... 46

3.4. Visi Perusahaan ... 47

3.5. Empat Pilar (four pillars) ... 48

3.6. Struktur Organisasi ... 48

3.7. Jenis-jenis Produk PT. Prudential Life Assurance ... .49

BAB IV ASKES dan PRUDENTIAL 4.1. ASKES ... 54

4.2. Sejarah ASKES ... 55

4.3. Defenisi ASKES ... 64

4.4. Asuransi Prudential ... 71

4.5. Tujuan Asuransi Prudential ... 77

4.6. Premi Asuransi Kesehatan Prudential ...79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 86

5.2. Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA ...91 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 : Kantor Pengadilan Tata Usaha (PTUN) sebelum pindah

ke lokasi yang baru ... 28

Gambar 2 : Kesibukan pegawai-pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) ... 29

Gambar 3 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di lokasi yang baru... 30

Gambar 4 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) ... 32

Gambar 5 : Logo Prudential ... 41

Gambar 6 : Salah satu Kantor Prudential di Kota Medan ... 43

Gambar 7 : Polis Asuransi Prudential ... 44

Gambar 8 : Polis Asuransi Prudential ... 46

Gambar 9 : Struktur Organisasi Prudential ... 48

Gambar 10 : Gedung ASKES Indonesia ... 63


(14)

ABSTRAK

Christian R L P Sidabalok 2014 judul skripsi : Pandangan Masyarakat Terhadap Program Asuransi Kesehatan Prudential di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, foto, lampiran surat penelitian.

Di zaman sekarang kesehatan menjadi sangat penting di dalam kehidupan manusia, dimana di dalam keseharian manusia tersebut bahaya ataupun resiko akan datang menghampiri manusia tersebut. Dalam hal ini resiko akan terjadinya kecelakaan ataupun penyakit tidak dapat ditebak atau diprediksi kapan datangnya, oleh karena itu penulis beranggapan bahwa datangnya penyakit itu harus diantisipasi dengan adanya asuransi kesehatan, asuransi kesehatan yang dimaksud disini adalah asuransi kesehatan prudential yang dimana asuransi ini dapat menanggung beban si tertanggung (nasabah) sehingga bilamana penyakit itu datang maka kerugian yang ditimbulkan akan dapat diambil alih oleh si penanggung.

Tulisan ini menceritakan bagaimana pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan prudential yang berada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara kota Medan, tulisan ini menceritakan tentang asuransi prudential didalam Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan, dimana masyarakat dilingkungan PTUN lebih mempercayakan kesehatannya kepada perusahaan asuransi prudential. Bagi mereka, Prudential adalah asuransi yang sangat terpercaya dan merupakan perusahaan asuransi yang sudah tidak perlu disanksikan lagi kredibilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat di Pengadilan Tata Usaha Negara terhadap asuransi kesehatan Prudential.

Analisis dan pengolahan data dalam tulisan ini menggunakan analisis kualitatif. Penulis sebagai mahasiswa Antropologi FISIP USUdalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif, yakni menggambarkan tentang fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya dalam tulisan ini orang-orang atau masyarakat di PTUN lah yang menjadi subjek penelitiannya. Untuk mendukung pengumulan data yang telah dilakukan, peneliti mendokumentasikannya melalui foto dan catatan hasil wawancara di lapangan.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penelitian ini membahas mengenai pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan di Kota Medan, khususnya di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara. Penulis merasa tertarik untuk mengkaji masalah ini, karena asuransi kesehatan dinilai dapat menjamin biaya kesehatan masyarakat bilamana terjadi gangguan kesehatan yang tidak terduga pada masyarakat. Lebih spesifik penulis ingin melihat bagaimana perspektif atau pandangan masyarakat mengenai asuransi kesehatan itu. Pada tulisan ini juga membahas bagaimana cara masyarakat menilai asuransi mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mahluk hidup yang bersosial memiliki kegiatan yang berhubungan dengan alam sekitar, lingkungan tempat mereka tinggal dan lain sebagainya. Oleh karena sifat sosial ini lah manusia menjadi selalu terikat dengan resiko yang bisa kapan saja dan di mana saja tanpa ada batasan waktu.

Dalam menjalankan kehidupannya, manusia tidak akan selalu berada dalam situasi yang mampu menjamin keberlangsungan hidupnya. Tidak ada satu pun manusia yang mampu mengklaim bahwa dirinya akan selalu baik-baik saja, terutama dalam hal kesehatan. Resiko penyakit yang tidak menentu inilah menjadi faktor pendorong manusia untuk mencari solusi dalam menghadapi resiko yang sudah pasti akan terjadi.


(16)

Sudah menjadi hal yang paling mendasar dalam sifat manusia, yakni mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Sifat mendasar itulah yang membuat manusia menjadi lalai dalam memelihara kondisi kesehatan, dalam artian karena manusia selalu mencari kebutuhan materi, maka ia melupakan kesehatan dirinya yang seharusnya menjadi sesuatu hal vital dalam kehidupan. Memang tidak ada satu pun manusia yang menginginkan kesehatannya terganggu, tetapi tidak ada satu manusia pun yang dapat menjamin kondisi kesehatannya tetap prima di sepanjang hidupnya. Resiko akan selalu ada, baik itu yang datang secara tiba-tiba, maupun yang sudah diprediksinya. Selain itu, kejadian yang datang secara tidak sengaja juga menjadi resiko yang sangat besar di dalam kehidupan, artinya manusia tidak mampu memprediksi bahwa dalam menjalankan aktivitasnya akan selau dalam kondisi yang sehat dan baik-baik saja.

Pada dasarnya setiap manusia dalam kehidupannya akan mengalami resiko. Resiko yang dihadapai bagi setiap manusia tidak sama, namun pada dasarnya resiko tersebut dapat mengancam jiwa atau harta benda. Salah satu resiko jiwa yang di hadapi setiap manusia adalah kemungkinan sakit. Dimana resiko adalah ketidakpastian yang dapat menimbulkan keuntungan atau keugian. Dalam hubungannya dengan asuransi, yang dimaksud resiko adalah resiko yang dapat menimbulkan kerugian.

Manusia yang diberikan akal pikiran di harapkan dapat dan mampu mengelola resiko sakit, sehingga apabila resiko tersebut benar-benar terjadi akan mengalami kerugian yang sangat besar. Salah satu cara untuk mengatasi resiko


(17)

sakit adalah dengan asuransi kesehatan, karena tujuan asuransi kesehatan adalah untuk memperalihkan resiko sakit dari tertanggung kepada penanggung.

Resiko yang dialami manusia itu juga menimbulkan berbagai macam kendala seperti terkendalanya pekerjaan manusia tersebut, juga dapat menghilangkan nyawa manusia itu, oleh sebab itu disini penulis menjelaskan sedikit tentang pentingnya asuransi bagi mahluk hidup sosial, dimana asuransi tersebut dapat membantu biaya ataupun menjaga agar manusia tersebut dapat bersosial tanpa takut akan berbagai macam resiko yang menimpa dirinya.

Dalam hidup kita dikelilingi oleh berbagai risiko, baik risiko yang besar maupun tidak. Dalam menghadapi setiap risiko, setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Ada beberapa cara pengelolaan risiko yang digunakan untuk mengendalikan tingkat risiko financial yang kita hadapi, yaitu :

1. Menghindari Risiko (Avoiding Risk)

Cara pengelolaan risiko yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali.

2. Mengendalikan Risiko (Controlling Risk)

Kita dapat berusaha mengendalikan risiko dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah dan mengurangi risiko tersebut. 3. Menerima Risiko (Accepting Risk)

Secara sederhana menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atau risiko yang terjadi tersebut.


(18)

4. Mengendalikan Risiko (Transferring Risk)

Apabila seseorang mengalihkan risiko ke pihak lain, maka ia mengalihkan tanggung jawab finansial atas risiko tersebut ke pihak lain, yang umumnya atas dasar pemberian imbalan.

Usaha mengalihkan resiko itu akan terasa manfaatnya setelah tujuan terhadap pengalihan dari resiko tersebut dilakukan melalui suatu perjanjian yang khusus untuk itu, yaitu perjanjian pertanggungan atau dalam praktek perusahaan pertanggungannya lebih banyak dikenal dan dipakai dengan kata asuransi1. Penanggulangan resiko tersebut melalui pembiayaan yaitu dengan mengasuransikan suatu resiko kepada perusahaan asuransi2.

Dalam hal ini, penulis sebagai mahasiswa Antropologi mengkaji pikiran manusia dalam memilih asuransi sebagai sesuatu yang dianggap mampu mengurangi beban resiko yang dihadapi. Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia melihat asuransi sebagai pilihan yang tepat bagi sekelompok orang yang tergabung dalam anggota dari suatu asuransi, dimana dalam tulisan ini memfokuskan pada Asuransi Prudential di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan. Antropologi melihat pemilihan atas Asuransi Prudential ini melalui suatu kepuasan tersendiri yang didapatkan oleh para anggotanya.

      

1 Abdulkadir Muhammad, 1994, Pengantar Hukum Pertanggungan, Citra Aditya Bkati, Bandung, halaman 6.


(19)

Tidak dapat dipungkiri lagi yang menjadi kajian dalam tulisan ini adalah para pegawai negeri sipil yang memang sudah terdaftar dalam program asuransi kesehatan. Dimana selain mereka telah menjadi anggota asuransi kesehatan tetapi mereka juga memilih Asuransi Kesehatan dari Prudential. Disini penulis merasa tertarik untuk mengetahui alasan mendasar dari para pegawai negeri sipil yang ada di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara di Kota Medan.

Pengertian pertanggungan pada umumnya diatur dalam KUH Perdata Pasal 246 yang berbunyi sebagai berikut : pertanggungan adalah perjanjian timbal balik antara penanggung dengan penutup asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti kerugian dan atau membayar sejumlah uang (santunan) yang ditunjuk, pada waktu penutupan perjanjian, kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada waktu terjadinya evenemen, sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar uang premi3.

Dengan adanya perjanjian pertanggungan ini orang dapat sedikit lega terhadap resiko yang mungkin terjadi atas jiwa, kesehatan, barang atau hartanya. Peralihan resiko ini tidak begitu saja tanpa adanya kewajiban apa-apa dari pihak yang mengalihkan. Hal ini harus diperjanjikan terlebih dahulu. Sebagai imbalan dari peralihan resiko ini maka didalam perjanjian pertanggungan, pembayaran premi adalah menjadi suatu keharusan. Premi itu adalah menjadi kewajiban bagi tertanggung dan menjadi hak dari penanggung4.

      

3 H.M.N. Purwosutjipto, 1983, Pengertian Pokok Hukum Dagang Inonesia, Djambatan, Jakarta, halaman 10.

4 Djoko Prakoso dan I. Ketut Murtika, 1989, Hukum Asuransi Indonesia, Bina Aksara, Jakarta, halaman 18.


(20)

Dalam asuransi badan yang menyalurkan resiko disebut tertanggung dan badan yang menerima resiko disebut penanggung. Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan yakni sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh tertanggung disebut sebagai premi, yang ditentukan oleh penganggung, untuk dana yang bisa diklaim dimasa depan, biaya administratif dan keuntungan.

Pada umumnya dilihat dari sudut asuransi, setiap peristiwa yang tidak sengaja, yang dapat membawa kerugian pada kekayaan kita, adalah bahaya atau resiko. Resiko seperti biasa dalam bahasa sehari-hari adalah kemungkinan akan rugi5.

Bahaya atau resiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan tidak tentu, suatu keadaan terancam oleh peristiwa yang demikian. Pada overdracht, maka dengan bahaya atau resiko ditunjukan peristiwa itu sendiri. Asuradur menanggung akibat finansial dari terjadinya peristiwa yang tidak tentu, maka untuknya bahaya atau resiko adalah kemungkinan yang dihadapinya untuk membayar (kemungkinan kerugian). Kemungkinan kerugian ini adalah obyek dari perjanjian6.

Penanggung sebagai pihak yang menerima peralihan resiko, mengikatkan diri untuk mengganti kerugian apabila itu benar-benar menjadi suatu kenyataan. Untuk kewajiban inilah penanggung membebani kewajiban kepada tertanggung,

      

5 H. Mashudi dan Moch. Chidir (Alm), 1998, Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung, halaman 146.


(21)

untuk membayar premi. Premi itu sangat penting dibutuhkan untuk jalannya perusahaan pertanggungan yang sehat.

Adanya premi merupakan syarat mutlak bagi penanggung sebagai perusahaan pertanggungan. Yang menetapkan jumlah premi adalah penaggung berdasarkan perhitungan kemungkinan dan statistik. Didalam praktek pengetahuan mengenai hal tersebut adalah berkembang sebagai pengetahuan tersendiri yang dikenal dengan pengetahuan aktuaria dan orang-orang memiliki pengetahuan tersebut dinamakan aktuaris.

Didalam suatu pertanggungan yang tujuannya adalah semata-mata untuk menggantikan kerugian, maka nilai dari benda yang dipertanggungkan itu adalah penting untuk diketahui. Didalam keadaan dimana terjadi kehilangan seluruhnya, maka nilai itulah yang harus diganti, dan kalau terjadi keadaan yang menimbulkan kerugian maka jumlah kerugian itu haruslah diperhitungkan menurut nilai itu7.

Dengan adanya peranan asuransi itu, maka nampak pula manfaatnya bagi kelancaran dan kelanjutan usaha pembangunan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, manfaatnya adalah sebagai berikut8:

1. Asuransi itu memberikan rasa terjamin atau terlindungi dalam menjalankan usaha,

2. Asuransi menaikkan efisiensi dan kegiatan perusahaan,

3. Asuransi cenderung kearah perkiraan atau penilaian biaya yang layak,

      

7 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, 1990, Hukum Pertanggungan (Pokok Pertanggungan Kerugian Kebakaran dan Jiwa), Seri Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, halaman 70.

8 Asrel Idjard dan Nico Ngani, 1985, Seri Hukum Dagang: 1, Profil Perasuransian di Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, halaman 35-36.


(22)

4. Asuransi merupakan dasar pertimbangan atau persyaratan dari pemberi suatu kredit,

5. Asuransi ikut serta mengurangi kerugian,

6. Asuransi itu menguntungkan masyarakat umum.

Pemerintah dari suatu negara khususnya di Indonesia sekarang berusaha untuk menanggulangi resiko, terutama resiko kesehatan dan kecelakaan guna membantu anggota masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraannya. Di Indonesia ada beberapa bentuk pertanggungan sosial antara lain :

1. Asuransi Angkatan bersenjata ( ASABRI) 2. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) 3. Asuransi Kesehatan (ASKES)

4. Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK)

Secara luas asuransi itu meliputi resiko sosial. Resiko sosial adalah segala resiko yang terdapat dimasyarakat9. Asuransi sosial sering juga disebut asuransi

pemerintah karena diadakan oleh pemerintah melalui badan usaha yang didirikan oleh pemerintah. Tujuan asuransi sosial ini adalah sekelompok masyarakat tertentu yang menjalankan kegiatan atau profesi pula, terhadap resiko yang mungkin dialami dalam menjalankan kegiatan atau profesi tersebut.

      


(23)

Bisnis asuransi10 masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda dan negara kita pada waktu itu disebut Nederlands Indie. Keberadaan asuransi di negeri kita ini sebagai akibat berhasilnya Bangsa Belanda dalam sektor perkebunan dan perdagangan di negeri jajahannya. Untuk menjamin kelangsungan usahanya, maka adanya asuransi mutlak diperlukan. Dengan demikian usaha perasuransian di Indonesia dapat dibagi dalam dua kurun waktu, yakni zaman penjajahan sampai tahun 1942 dan zaman sesudah Perang Dunia II atau zaman kemerdekaan. Pada waktu pendudukan bala tentara Jepang selama kurang lebih tiga setengah tahun, hampir tidak mencatat sejarah perkembangan. Perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Hindia Belanda pada zaman penjajahan itu adalah :

 Perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda.

 Perusahaan-perusahaan yang merupakan Kantor Cabang dari Perusahaan Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.

Dengan sistem monopoli yang dijalankan di Hindia Belanda, perkembangan asuransi kerugian di Hindia Belanda terbatas pada kegiatan dagang dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Manfaat dan peranan asuransi belum dikenal oleh masyarakat, lebih-lebih oleh masyarakat pribumi.

Jenis asuransi yang telah diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu itu masih sangat terbatas dan sebagian besar terdiri dari asuransi kebakaran dan pengangkutan. Asuransi kendaraan bermotor masih belum memegang peran,

       10Ibid.,


(24)

karena jumlah kendaraan bermotor masih sangat sedikit dan hanya dimiliki oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Pada zaman penjajahan tidak tercatat adanya perusahaan asuransi kerugian satupun. Selama terjadinya Perang Dunia II kegiatan perasuransian di Indonesia praktis terhenti, terutama karena ditutupnya perusahaan- perusahaan asuransi milik Belanda dan Inggris.

Setelah Perang Dunia usai, perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris kembali beroperasi di negara yang sudah merdeka ini. Sampai tahun 1964 pasar industri asuransi di Indonesia masih dikuasai oleh Perusahaan Asing, terutama Belanda dan Inggris. Pada awal mulanya beroperasi di Indonesia mereka mendirikan sebuah badan yang disebut “Bataviasche Verzekerings Unie” (BVU) pada tahun 1946, yang melakukan kegiatan asuransi secara kolektif. Dengan demikian dari setiap penutupan, masing-masing anggota BVU memperoleh share tertentu. Cara ini dilakukan mengingat keadaan pada waktu itu belum teratur dan tenaga asuransi masih kurang sekali.

Pada tahun 1950 berdiri sebuah perusahaan asuransi kerugian yang pertama, yakni NV. Maskapai Asuransi Indonesia yang kemudian pada awal 2004 sudah menjadi PT. MAI PARK. Pada saat itu, sebagai perintis perusahaan asuransi kerugian nasional yang pertama, maka perusahaan ini harus bersaing dengan perusahaan asuransi asing yang unggul baik dalam faktor permodalan maupun pengetahuan teknis.

Dengan berdirinya perusahaan asuransi kerugian nasional tersebut, keberanian pengusaha nasional dipacu untuk mendirikan perusahaan-perusahaan asuransi kerugian. Keberanian ini didukung pula oleh Peraturan Pemerintah


(25)

bahwa semua barang impor harus diasuransikan di Indonesia. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menanggulangi pemakaian devisa untuk membayar premi asuransi di luar negeri.

Pada tahun 1953 berdiri pula perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang reasuransi Belanda dan Inggris di Indonesia, pemakaian devisa untuk membayar premi reasuransi ke luar negeri juga masih tetap besar. Untuk menanggulangi hal ini, didirikanlah pada tahun 1954 sebuah perusahaan reasuransi profesional, yakni “PT. REASURANSI .UMUM INDONESIA” yang mendapat dukungan dari bank-bank pemerintah.

Lembaga yang tersebut terakhir ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengikat untuk perusahaan-perusahaan asuransi asing untuk menggunakan jasa perusahaan reasuransi nasional. Langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam hal ini memberikan hasil yang diharapkan. Kegiatan PT. Reasuransi Umum Indonesia pada tahun 1963 diperluas dengan kegiatan reasuransi jiwa. Pada saat PT. Reasuransi Umum Indonesia didirikan, banyak perusahaan-perusahaan asuransi kerugian nasional bermunculan, tetapi perkembangannya masih terhambat oleh persaingan yang berat dari perusahaan-perusahaan asuransi swasta asing. Pada waktu perjuangan mengembaiikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia, pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Perusahaan-perusahaan Inggris dinasionalisasi dalam peristiwa konfrontasi.

Dikalangan masyarakat Cina kuno juga sudah dikenal konsep asuransi yaitu masyarakat memberikan dana secara rutin kepada sinshe tanpa memperhatikan apakah mereka sakit atau tidak. Ketika salah seorang anggota


(26)

keluarganya sakit, mereka membawa si sakit ke sinshe tanpa membayar lagi. Di Timur Tengah, konsep asuransi juga sudah berkembang sejak zaman kuno yang tumbuh dikalangan pedagang yang berbisnis di lintas daerah (kini lintas negara). Berdagang digurun pasir luas dari Yaman di Selatan sampai Suriah di Utara atau dari Libia di Barat sampai Iran di Timur mempunyai resiko kehilangan arah karena luasnya gurun pasir. Untuk menghindari beban ekonomi para keluarga yang berdagang jauh tersebut bersepakat mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk memberi santunan kepada anggota keluarga yang hilang atau meninggal dalam perjalanan bisnisnya.

Asuransi sangat berkaitan erat dengan masyarakat, maka dari itu pandangan masyarakat dinilai penting dalam melihat asuransi kesehatan tersebut. Sebagian masyarakat memiliki anggapan bahwa asuransi merupakan hal penting dan sebagian lagi menganggap bahwa asuransi tidak penting dan ada juga sebagian masyarakat menganggap asuransi adalah hal yang tabu untuk diperbincangkan. Biasanya asuransi sering dikaitkan dengan pendapatan. Masyarakat sering sekali menganggap bahwa orang yang memiliki pendapatan tinggi dan PNSlah yang mampu untuk mengikutsertakan diri dalam asuransi11.

Padahal tidak begitu seharusnya, tiap jenis asuransi memiliki sistem yang berbeda dalam hal pembayaran premi, tergantung kepada nasabah tersebut semampu mana ia membayar preminya.

Ketika kita berbicara mengenai pandangan, maka secara tidak langsung kita melihat bagaimana pola pikir seseorang tersebut. Maka dari itu, perlu untuk

      


(27)

mengetahui bagaimana cara masyarakat memandang asuransi kesehatan yang ada. Penulis menganggap bahwa hal ini patut dikaji karena mengingat bahwa banyak perusahaan asuransi kesehatan yang mulai bermunculan. Melihat apakah asuransi-asuransi kesehatan yang ada tersebut sesuai dengan kemauan masyarakat. Untuk itu pandangan masyarakat menjadi penting dalam hal ini terutama masyarakat kota Medan yang berada di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara yang bertempat di Jalan Listrik Kota Medan.

1.2. Tinjauan Pustaka

Asuransi12 adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian

kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Dari perumusan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang bersedia membayar kerugian-kerugian yang sedikit untuk masa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang. Misalnya, dalam Asuransi Kebakaran, seseorang mengasuransikan rumahnya kepada perusahaan asuransi. Dalam hal ini orang tersebut membayar premi terhadap perusahaan asuransi. Bilamana terjadi kebakaran, perusahaan akan mengganti kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kebakaran tersebut.

Asuransi merupakan suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti (A.Abbas Salim 1993:1). Dari perumusan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang bersedia membayar kerugian-kerugian yang sedikit untuk masa

      

12 Salim,A. abbas, Dasar-dasar Asuransi Ed. 2. Cet. 4, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1995), halaman 1.


(28)

sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang. Misalnya, dalam Asuransi Kebakaran, seseorang mengasuransikan rumahnya kepada perusahaan asuransi. Dalam hal ini orang tersebut membayar premi terhadap perusahaan asuransi. Bilamana terjadi kebakaran, perusahaan mengganti kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kebakaran tersebut.

Wirjono Prodjodikoro mengatakan bahwa : Asuransi atau dalam bahasa Belanda “Verzekering” berarti pertanggungan. dalam suatu asuransi terlibat dua pihak, yaitu yang satu sanggup menanggung atau menjamin, bahwa pihak yang lain akan mendapatkan penggantian suatu kerugiaan, yang mungkin akan ia derita sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula belum dapat ditentukan akan saat terjadinya. Apabila kemudian ternyata peristiwa yang dimaksud itu tidak terjadi13.

Sementara itu Muhammad Muslehuddin memberikan pengertian asuransi sebagai berikut: istilah asuransi menurut pengertian railnya adalah iuran bersama untuk meringankan beban individu kalau-kalau beban tersebut menghancurkannya. Konsep asuransi yang paling sederhana dan umum adalah suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang yang bias ditimpa kerugian, kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka, maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok14.

Pada hakikatnya, semua asuransi bertujuan untuk menciptakan suatu kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai resiko yang yang mengancam

      

13 Wirjono P rodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, Intermasa, Jakarta, 1986, halaman.1. 14 Muhammad Muslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, Lentera, Jakarta, 1999, halaman. 3.


(29)

kehidupan manusia, terutama resiko terhadap kehilangan atau kerugian yang membuat orang secara sungguh-sungguh memikirkan cara-cara yang paling aman untuk mengatasinya15. Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme

untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya16.

Asuransi memiliki banyak jenis dan manfaatnya masing-masing. Adapun jenis-jenisnya antara lain:

1. Asuransi Pengangkutan 2. Asuransi kebakaran 3. Asuransi kredit 4. Asuransi jiwa 5. Asuransi sosial

6. Asuransi tanggung gugat 7. Asuransi mobil

8. Asuransi kesehatan, dll.

      

15 Mehr dan Cammak-A. Hasyimi, Dasar-dasar Asuransi, Balai Aksara, Jakarta, 1981, halaman. 13.

16 http://www.materilengkap.com/2013/05/pengertian-asuransi-dan-sejarah.html (akses 14 Juli 2013).


(30)

Secara umum asuransi kesehatan merupakan sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment)17. Terdapat tiga jenis asuransi kesehatan yang berkembang di Indonesia yakni:

 asuransi kesehatan sosial (sosial health insurance), seperti PT. Askes untuk PNS dan penerima pensiun dan PT. Jamsostek untuk tenaga kerja swasta.

 asuransi kesehatan komersil perorangan (private voluntary health insurance), seperti Lippo life, BNI life, Tugu Mandiri, Takaful, dan lain-lain.

 asuransi kesehatan komersial kelompok (regulated private health insurance), seperti produk asuransi kesehatan sukarela oleh PT. Askes.18

Perkembangan asuransi kesehatan di Indonesia berjalan sangat lambat dibandingkan dengan perkembangan asuransi kesehatan dibeberapa negara tetangga di ASEAN. Penelitian yang seksama tentang fakta yang mempengaruhi perkembangan asuransi kesehatan di Indonesia tidak cukup tersedia.

Secara teoritis beberapa faktor penting dapat dikemukakan sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan asuransi kesehatan di Indonesia, diantaranya deman (demand) dan pendapatan penduduk yang rendah, terbatasnya jumlah

      

17http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan (akses 16 juli 2013).

18www.indonesia-publichealth.com/2013/01/pengertian-asuransi-kesehatan.html diakses pada 17 juli 2013.


(31)

perusahaan asuransi dengan buruknya kualitas fasilitas pelayanan kesehatan serta tidak adanya kepastian hukum di Indonesia.

Penduduk Indonesia pada umumnya merupakan risk taken untuk kesehatan dan kematian. Sakit dan mati dalan kehidupan masyarakat Indonesia yang religius merupakan takdir Tuhan dan karenanya banyak anggapan yang tumbuh di kalangan masyarakat Indonesia bahwa membeli asuransi berkaitan sama dengan menentang takdir.

Hal ini menyebabkan rendahnya kesadaran penduduk untuk membeli atau mempunyai asuransi kesehatan. Selanjutnya, keadaan ekonomi penduduk Indonesia yang sejak merdeka sampai saat ini masih mempunyai pendapatan perkapita sekitar $ 1000 AS per tahun,sehingga tidak memungkinkan penduduk Indonesia menyisihkan dana untuk membeli asuransi kesehatan maupun jiwa. Rendahnya deman dan daya beli tersebut mengkibatkan tidak banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi kesehatan. Selian itu, fasilitas kesehatan sebagai faktor yang sangat penting untuk mendukung terlaksananya asuransi kesehatan juga tidak berkembang secara baik dan distribusinya merata. Sedangkan dari sisi regulasi, pemerintah Indonesia relatif lambat memperkenalkan konsep asuransi kesehatan kepada masyrakat melalui kemudahan perizinan dan kepastian hukum dalam berbisnis asuransi atau mengembangkan asuransi kesehatan sosial bagi masyarakat luas.

Asuransi kesehatan dinilai penting, karena mengingat bahwa dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia terdapar resiko buruk yang mungkin saja dapat terjadi kapan saja dan tidak terduga. Terlebih lagi tujuan asuransi kesehatan


(32)

adalah membayar biaya rumah sakit, biaya pengobatan dan mengganti kerugian atas hilangnya pendapatan karena cedera ataupun kecelakaan yang dialami saat melakukan aktivitas nasabah tersebut(Ali 1993: 100)19.Untuk itu asuransi

mengadakan jaminan bagi masyarakat agar mengambil alih semua beban resiko dari tiap-tiap individu. Dalam hal mengambil alih resiko dari masyarakat, oleh perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran (premi) (Salim 1993:39)20. Premi ini dibayar sesuai dengan jenis asuransi yang di ambil oleh para nasabah asuransi21. Saat ini cukup banyak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi

kesehatan antara lain; Prudential, AIA, Bumi Putera, Takaful, Lippo life, BNI life, Tugu Mandiri, Manulife, Allianz dan lain-lain.

Masing-masing dari setiap perusahaan asuransi tersebut memiliki karakter tersendiri, contohnya saja pada perusahaan asuransi Manulife yang memiliki produk asuransi kesehatan bernama ProHealth yang menawarkan berbagai macam manfaat penggantian biaya diantaranya adalah biaya rawat inap harian, biaya rawat inap akibat penyakit kritis, biaya unit perawatan intensif, biaya pembedahan, biaya konsultasi dokter, biaya resep obat, biaya ambulans, biaya tes laboratorium, biaya dokter ahli dan sebagainya22. Lain lagi halnya dengan

asuransi Allianz yang memiliki produk asuransi kesehatan bernama SmartHealth Maxi Violet yang menawarkan jenis asuransi kesehatan perorangan. Asuransi ini

      

19 Ali,Hasymi A. 1993 Bidang Usaha Asuransi, Bumi aksara, Jakarta. Hal 100

20 Hal ini terdapat pada fungsi asuransi jiwa poin pertama, mengenai asuransi jiwa, dalam buku “dasar-dasar asuransi” drs.A.Abas Salim, penerbit PT. Raja Grafindo Persada 1993 hal 39.

21 Nasabah asuransi adalah sebutan bagi orang yang mengikut sertakan dirinya dalam program asuransi.


(33)

memberikan penggantian biaya perawatan rawat inap sekaligus santunan kematian apabila seseorang menderita penyakit atau mengalami kecelakaan 23.

Ada 4 (empat) unsur yang terlibat dalam asuransi, yaitu : 1. Penanggung atau insurer adalah yang memberikan proteksi 2. Tertanggung atau insured adalah si penerima proteksi

3. Peristiwa atau accident yang tidak diduga atau tidak diketahui sebelumnya atau peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian oleh peristiwa itu

4. Kepentingan atau interest yang di asuransikan yang mungkin akan mengalami kerugian disebabkan oleh peristiwa tersebut.

Dari pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa seseorang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa yang sekarang agar dapat menghadapi kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu yang akan datang.

Berbicara mengenai asuransi Jhon H. Magge dalam salim mengklasifikasikan asuransi sebagai berikut:

 Jaminan sosial (Sosial Insurance), jaminan sosial merupakan “asuransi wajib”, karena itu setiap orang atau penduduk harus memilikinya. Jaminan ini bertujuan supaya setiap orang mempunyai jaminan untuk hari tuanya (old age). Bentuk ini dilaksanakan dengan “paksa”, misalnya dengan pemotongan gaji pegawai sekian persen setiap bulannya (umpamanya 10%). Contoh jaminan sosial yang lain ialah, jika seseorang sakit harus

      

23www.alianz.co.id/AZLIFE/Indonesia/product/Health+Insurance+Indonesia/SmartHealth+Asuran si+kesehatan.htm diakses pada 17 juli 2013


(34)

dijamin pengobatannya, kecelakaan, invalid, mencapai umur ketuaan, atau hal-hal yang menyebabkan timbulnya pengangguran.

 Asuransi sukarela (Voluntary insurance), bentuk asuransi ini dijalankan dengan sukarela, jadi tidak dengan paksaan seperti jaminan sosial. Sehingga setiap orang bebas memilih apakah ikut serta atau tidak dalam hal asuransi sukarela ini. Asuransi sukarela ini terbagi atas dua bagian yakni; goverment insurance, yaitu asuransi yang dijalankan oleh pemerintah atau negara. Misalnya jaminan yang diberikan kepada prajurit yang cacat sewaktu peperangan (di Indonesia misalnya jaminan bagi kaum veteran).

Commercial insurance, yaitu asuransi yang bertujuan untuk melindungi seseorang atau keluarga serta perusahaan dari resiko-resiko yang bisa mendatangkan kerugian. Tujuan perusahaan asuransi di sini ialah komersial dengan motif keuntungan (provit motive) serta digolongkan dalam dua bagian yang pertama adalah asuransi jiwa (personal life insurance) dan kedua asuransi kerugian (property insurance). (1993: 2). Asuransi sangat berkaitan erat dengan masyarakat, maka dari itu pandangan masyarakat dinilai penting dalam melihat asuransi kesehatan tersebut. Sebagian masyarakat memiliki anggapan bahwa asuransi merupakan hal penting dan sebagian lagi menganggap bahwa asuransi tidak penting dan ada juga sebagian masyarakat menganggap asuransi adalah hal yang tabu untuk diperbincangkan. Biasanya asuransi sering dikaitkan dengan pendapatan. Masyarakat sering sekali menganggap bahwa orang yang memiliki pendapatan


(35)

tinggi dan PNS lah yang mampu untuk mengikutsertakan diri dalam asuransi24. Padahal tidak begitu seharusnya, tiap jenis asuransi memiliki sistem yang berbeda dalam hal pembayaran premi, tergantung kepada nasabah tersebut semampu mana ia membayar preminya.

Ketika kita berbicara mengenai pandangan, maka secara tidak langsung kita melihat bagaimana pola pikir seseorang tersebut. Maka dari itu, perlu untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat memandang asuransi kesehatan yang ada. Penulis menganggap bahwa hal ini patut dikaji karena mengingat bahwa banyak perusahaan asuransi kesehatan yang mulai bermunculan. Melihat apakah asuransi-asuransi kesehatan yang ada tersebut sesuai dengan kemauan masyarakat. Untuk itu pandangan masyarakat menjadi penting dalam hal ini terutama masyarakat kota Medan yang berada di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara yang bertempat di Jalan Listrik Kota Medan.

Pandangan masyarakat terhadap program asuransi juga berkatitan dengan perubahan sosial budaya, karena pandangan masyarakat terhadap sesuatu akan berhubungan dengan alam, segala hal yang ada di alam ini pasti berubah demikian juga dengan masyarakat dan kebudayaan manusia selalu berubah dan tidak putus-putusnya. Koentjaraningrat, dalam bukunya Pengantar Antropologi menjelaskan bahwa perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk yaitu25 :

      

24 Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti


(36)

 Perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat.

 Perubahan - perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang besar pengaruhnya.

 Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.

Bilamana ada perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat tersebut maka pandangan masyarakat tersebut juga akan berpengaruh terhadap segala sesuatu yang dilihat manusia tersebut, oleh sebab itu perubahan sosial akan berdampak terhadap cara pandang masyarakat, dengan perubahan sosial ini maka manusia akan dapat menelaah program-program asuransi mana yang tepat untuk diri mereka dan juga dampak lingkungan mereka terhadap dirinya.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penelitian ini adalah penelitian yang befokus pada pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan yang berada di lingkungan masyarakat itu sendiri. Pada penelitian ini penulis mencoba mengkaji pandangan masyarakat terhadap program asuransi kesehatan yang berada di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Medan. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Pandangan Masyarakat terhadap program asuransi kesehatan?” dan dapat dirincikan menjadi beberapa pokok pertanyaan yakni:

1. Bagaimana masyarakat memandang asuransi kesehatan ? 2. Apa pengaruh asuransi kesehatan bagi masyarakat saat ini? 3. Asuransi kesehatan seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat?


(37)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat terhadap program yang ditawarkan oleh asuransi dan juga sebagai masukan bagi pihak asuransi agar tidak hanya memikirkan peluang bisnis yang sedang dijalankannya melainkan juga memperhatikan para nasabah yang telah bergabung di dalam asuransi tersebut.

Manfaat dari penelitian ini adalah terbentuknya suatu pola pikir baru dalam memandang asuransi kesehatan. Mengenalkan pada masyarakat apa sebenarnya asuransi kesehatan itu. Memperkaya pengetahuan bagi para pembaca mengenai cara pandang masyarakat dalam melihat asuransi kesehatan itu sebenarnya.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian26 adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sistematik yang bertujuan untuk mengungkapkan atau membuktikan sesuatu, yang dilakukan dengan berdasarkan atas konsep-konsep dan teori-teori27 yang sesuai dengan

tujuan, dan dengan cara-cara ilmiah yang dapat dipertanggung-jawabkan menurut disiplin ilmu pengetahuan masing-masing.

      

26 Pengertian ini diambil penulis dari sebuah bahan copyan kuliah, yang dikompilasi oleh Bapak Zulkifli Lubis, selaku dosen Departermen Antropologi FISIP USU. Tanggal penerbitan bahan copyan ini 26 April 2008.

27 Konsep adalah suatu pendapat yang terwujud dari suatu abstraksi mengenai suatu hal atau masalah yang dibuat untuk mendapatkan suatu pengertian mengenai hal atau masalah tersebut. Sedangkan Teori adalah suatu pendapat yang berisikan suatu prinsip-prinsip umum yang terorganisasi secara sistematik yang dapat digunakan untuk menganalisa, membuat asumsi-asumsi, meramalkan dan menjelaskan gejala atau masalah yang menjadi perhatian.


(38)

Setiap penelitian tentunya memiliki metode dalam mengulas inti dari permasalahan yang diteliti. Metode Penelitian adalah cara-cara dan prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara bertanggung-jawab sesuai dengan masalah yang diteliti dan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penulis sebagai mahasiswa Antropologi FISIP USU mempelajari metode ini dalam studi perkuliahannya, dan juga metode penelitian kualitatif ini sangat efisien digunakan dalam disiplin ilmu Antropologi khususnya.

Penelitian yang telah dilakukan ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu memaparkan bagaimana asuransi dipandang oleh masyarakat. Dalam tulisan ini penulis memfokuskan pemaparannya hanya pada sekumpulan manusia yang memandang asuransi sebagai sesuatu yang dianggap dapat membantu mereka menghadapi masalah yang akan terjadi di masa depan.

Penulis memaparkannya melalui hasil penelitian langsung dengan masyarakat yang diteliti, dimana masyarakat yang menjadi subjek dalam penelitian ini merupakan pegawai negeri sipil yang bertugas di Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara yang menjadi nasabah di Asuransi Prudential. Penelitian Kualitatif didasarkan pada upaya untuk membangun pandangan mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan rumit28.

Penelitian ini bersifat etnografi, yang mana dalam penelitian etnografi si peneliti harus mempelajari perilaku, kebiasaan dan pola hidup. Etnografi juga melibatkan penelitian yang cukup panjang dan biasanya juga diikuti dengan

      


(39)

wawancara terhadap masing-masing individu atau kelompok tersebut. Etnografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan29. Etnografi berulang kali bermakna untuk membangun suatu pengertian yang sistematik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah mempelajari kebudayaan itu.

Di dalam penelitian ini ada 2 jenis data yang digunakan oleh penulis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan melalui observasi dan juga melalui wawancara. Dan ada juga data sekunder dan data ini diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari buku ilmiah ataupun dokumen juga media massa dari internet.

Teknik pengumpulan data utama di dalam penelitian ini adalah Teknik observasi partisipasi dan juga Teknik wawancara.

1. Observasi partisipasi

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Secara ideal peneliti harus berpartisipasi di dalam kehidupan masyarakat dan mengamati langsung tingkah laku banyak warga dari kelompok masyarakat30. Metode observasi partisipasi juga ada baiknya bila

disertai dengan pedekatan holistik dimana pendekatan yang secara menyeluruh

      

29 Spardley, James, Metode Etnografi, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya 1997), halaman 12. 30 http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html (akses 18 juli 2013).


(40)

terhadap masyarakat agar lebih memudahkan di dalam pengumpulan data yang diperlukan oleh si peneliti.

Observasi partisipasi dilakukan untuk melihat bagaimana budaya juga tingkah laku dan pola pikir pada individu ataupun kelompok manusia di dalam keseharian mereka agar lebih memudahkan si peneliti di dalam mengkaji pandangan masyarakat terhadap program asuransi khususnya asuransi prudential. Sehingga peneliti dapat mengetahui dasar-dasar pemikiran masyarakat tersebut mengapa mereka memilih asuransi prudential.

2. Wawancara

Wawancara, yaitu dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari objek penelitian, wawancara yang dilakukan di penelitian ini adalah wawancara mendalam (depth interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian yang dihasilkan dari proses tanya jawab antara peneliti dan informan dengan cara bertatap muka.

Berbicara mengenai asuransi juga berbicara tentang organisasi dimana asuransi termasuk di dalam satu organ yang bergerak untuk menjamin kesehatan para nasabah bilamana terjadi gangguan kesehatan. Jadi, penelitian ini masuk ke dalam kajian Antropologi Kognitif yang dimana antropologi kognitif merupakan suatu pendekatan idealis unutk mempelajari kondisi manusia. Bidang antropologi kognitif berfokus pada studi tentang hubungan antara budaya manusia dan pikiran manusia. Berbeda dengan beberpa pendekatan antropologi sebelumnya, budaya tidak dipandang dari fenomena material, tetapi organisasi lebih kognitif dari fenomena teori (Tyler 1969:3).


(41)

Dalam penelitian ini nantinya penelitian akan menggunakan beberapa alat pendukung guna mengumpulkan data. Yang mana peneliti akan menggunakan catatan lapangan dan alat perekam serta kamera untuk mempermudah saat mengumpulkan data.


(42)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Gambaran Umum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Gambar 1 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sebelum pindah ke lokasi yang baru.

PTUN adalah singkatan dari Pengadilan Tata Usaha Negara, yang di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 disebut juga Pengadilan Administrasi Negara31. Sudah sepuluh tahun PTUN berdiri, tetapi masih saja ada perdebatan-perdebatan tentang keberadaannya, baik yang bersifat konsepsional, maupun

      

31 Indonesia, Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, UU No. 5 Tahun 1986, TLN No. 3344, Pasal 144. Undang-Undang ini disahkan pada tanggal 29 Desember 1986, dan di dalam Pasal 145 dikatakan bahwa penerapannya diatur dengan peraturan pemerintah selambat-lambatnya 5 tahun sejak undang-undang ini diundangkan.


(43)

mengenai praktek pelaksanaannya. “Konsepsional” menyangkut masalah-masalah yuridis, subjek perkara, objek perkara, dan sebagainya, sedangkan “praktek” menyangkut masalah-masalah prosedur, pelakasanaan putusan, dan lain-lain32.

Gambar 2 : Kesibukan pegawai-pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Kota Medan sebelumnya berada di Jl. Listrik, akan tetapi sekarang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah pindah lokasi. Lokasinya sekarang berada di jalan Bunga Raya No. 18, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang.

      

32O. Lintong. DR. Siahaan, S.H., M.H. Prospek PTUN Sebagai Pranata Penyelesaian Sengketa Administrasi di Indonesia (Studi Tentang Keberadaan PTUN Selama Satu Dasawarsa 1991-2001). Cetakan Pertama-Jakarta : Percetakan Negara RI, 2005.


(44)

Gambar 3 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di lokasi yang baru.

Ketika penulis mewawancarai salah seorang informan yaitu pegawai di PTUN (informan tidak ingin namanya dipublikasikan), dan saya menanyakan :

Penulis : “Mengapa kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) pindah lokasi? dan dimana sekarang alamat kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan tersebut?”

Informan : “Pindahnya Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) ke jalan Bunga Raya tersebut disebabkan oleh karena berbagai hal, diantaranya karena gedung kantor yang sebelumnya berada di


(45)

jalan Listrik No. 10 Medan, tidak sesuai dengan prototipe Mahkamah Agung. Selain itu, lahan parkir yang berada di jalan Listrik tersebut tidak sesuai, lahan parkirnya tidak begitu luas, sehingga banyak kendaraan yang tidak kebagian tempat parkir, apalagi bila sedang ada acara di kantor pengadilan tersebut.

Penulis : “Jadi dimana kendaraan-kendaraan pengunjung tersebut akan diparkirkan apabila sedang ada acaradi kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan?”

Informan : “Bila sedang ada acara, maka biasanya sebagian badan jalan akan dipakai untuk memarkirkan kendaraan-kendaraan pengunjung kantor pengadilan, sehingga tidak efisien dan menyebabkan jalan menuju kantor pengadilan menjadi sempit. Maka dari itu, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) berpindah tempatnya yang sekarang, yaitu jalan Bunga Raya.


(46)

Gambar 4 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

2.2. Sejarah PTUN

Negara Republik Indonesia33 adalah negara hukum yang berdasarkan

Pancasila dan UUD Negara RI 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera aman, tentram, dan tertib. Dalam usaha mencapai tersebut pemerintah melalui aparaturnya dibidang TUN, diharuskan berperan positif aktif dalam kehidupan mayasarakat. Menyadari sepenuhnya peran positif aktif pemerintah dalam kehidupan masyarakat, maka pemerintah perlu mempersiapkan langkah menghadapi kemungkinan timbulnya perbenturan

      


(47)

kepentingan, perselisihan, atau sengketa antara badan atau pejabat TUN dengan warga masyarakat.

Untuk menyelesaikan sengketa tersebut dari segi hukum perlu dibentuk peradilan TUN, oleh karena pembentukan peradilan TUN sebagai bagian pembangunan hukum nasional yang berwatak dan bersifat integral serta dilaksanakan berkesinambungan sebagaimana diamanatkan oleh Ketetapan MPR R.I No.II/MPR/1983 tentang GBHN.

Peradilan TUN merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang ditugasi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa dibidang TUN.

Memang Peradilan di bidang TUN merupakan lembaga baru dalam tatanan hukum Indonesia dan pembentukannya memerlukan perencanaan serta persiapan yang sebaik-baiknya sehingga pelaksanaannya perlu dilakukan secara bertahap.

Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara diundangkan pada tanggal 29 Desember 1986 yaitu Undang-Undang No. 5 tahun 1986, yang berdasarkan ketentuan Penutup pada Bab VII Pasal 145 beserta penjelasannya pada dasarnya mengatur tentang penerapan Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara baru bisa diterapkan 5 (lima) tahun kemudian.

Pada tanggal 14 Januari 1991 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Penerapan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan TUN. Namun demikian sebagai langkah awal pada tahun 1990 Pemerintah telah mempersiapkan eksistensi dan beroperasinya Peradilan Tata


(48)

Usaha Negara dengan dikeluarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1990 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta, Medan dan Ujung Pandang pada tanggal 30 Oktober 1990, yang pada Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No. 10 Tahun 1990 tersebut diatur bahwa "Pengadilan Tinggi TUN Medan Daerah hukumnya meliputi Sumatera Utara, Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung.

Sebagai tindak lanjut ketentuan diatas, dikeluarkan Keppres No. 52 Tahun 1990 tanggal 30 Oktober 1990 Tentang Pembentukan PTUN Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya dan Ujung Pandang, Keppres tersebut pada Pasal 2 ayat (2) mengatur daerah hukum PTUN Medan Meliputi seluruh Kabupaten dan Kota Madya Tingkat II yang terdapat dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat dan Riau.

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Medan merupakan salah satu dari 5 (lima) PTUN sebagai perintis lahirnya PTUN di Indonesia bersama-sama dengan PTUN Jakarta, Ujung Pandang, Palembang, dan Surabaya.

Selanjutnya sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN yang menyatakan "PTUN berkedudukan di Kotamadya atau Ibukota Kabupaten, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Kotamadya atau Kabupaten" untuk realisasinya perlu tahapan-tahapan dimulai dari satu per provinsi sehingga azas peradilan cepat dan biaya murah dapat diterapkan di Peradilan TUN, sebagai realisasinya dikeluarkannya Keppres. No. 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung,


(49)

di Semarang, dan di Padang, tanggal 19 Maret, dilanjutkan dengan Keppres. No. 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan PTUN Banda Aceh, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan Dili.

Dengan terbentuknya PTUN yang bersangkutan khususnya PTUN Padang, Banda Aceh, dan Pekanbaru yang masing-masing memiliki wilayah hukum pada Provinsi Sumatera Barat, Daerah Istimewa Aceh, dan Riau maka daerah hukum PTUN Medan praktis hanya meliputi wilayah hukum Provinsi Sumatera Utara.

Dengan demikian maka pada setiap Propinsi di Indonesia telah berdiri Pengadilan Tata Usaha Negara, kecuali Provinsi-provinsi baru yang dibentuk seiring dengan era otonomi daerah dewasa ini, seperti Provinsi Banten, Bangka Belitung, Kepulauan Riau (Kepri), Gorontalo, Maluku Utara, dan seterusnya belum dibentuk Pengadilan Tata Usaha Negara.

Dasar Hukum PTUN

1. Ketetapan MPR. RI. NO. II/ MPR/ 1983 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

2. Undang-Undang Dasar 1945 (sekarang UUD Negara Kesatuan RI Tahun 1945)

3. UU NO. 14 Tahun 1985 jo Undang-Undang NO. 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU NO. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung 4. UU NO. 14 Tahun 1970 jo UU NO. 35 Tahun 1999 jo UU NO. 4 Tahun


(50)

5. UU NO. 5 Tahun 1986 jo UU NO. 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

6. UU NO. 10 Tahun 1990 Tentang Pembentukan PT. TUN Jakarta, Medan dan Ujung Pandang

7. Keppres NO. 52 Tahun 1990 Tentang Pembentukan PTUN di Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya dan Ujung Pandang

8. Peraturan Pemerintah RI. NO. 7 Tahun 1991 Tentang Penerapan UU NO. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

9. Keputusan Presiden NO. 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung, di Semarang dan di Padang 10.Keputusan Presiden NO. 2 Tahun 1997 Tentang Pembentukan PTUN

Banda Aceh, Pekan Baru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan lain-lain.

Visi dan Misi PTUN

Visi : terwujudnya Badan Peradilan Tata Usaha Negara yang Agung

Misi :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan

2. Membentuk pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peadilan 5. Meningkatkan pelayanan dari sumber daya manusia profesional


(51)

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) adalah Badan Peradilan resmi negara yang didirikan Pemerintah. Selain memperhatikan kenyamanan gedung dan luas lahan parkir, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) juga tidak lupa memperhatikan kesejahteraan para pegawai-pegawainya. Misalnya dalam aspek asuransi.

Asuransi Prudential adalah salah satu asuransi yang di pakai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN). Pegawai-pegawai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) sangat menyukai dan merasa nyaman di bawah naungan asuransi Prudential di kantor PTUN. Penulis merasa penasaran mengapa dari sekian banyak asuransi, asuransi Prudential lah yang menjadi primadona di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN). Maka penulis pun mewawancarai salah seorang pegawai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN).

Penulis : “Bagaimana pandangan orang-orang disekitar kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) terhadap asuransi Prudensial ?”

Informan : “Pandangan orang yang ada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) melihat Asuransi Prudensial adalah Prudensial sangat bagus dan sangat membantu pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) dalam hal kesehatan. Kami merasa lebih nyaman karena Prudensial


(52)

memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya. Dan juga untuk mengajak pegawai mengerti akan masa depan lewat asuransi Prudensial, yang mana selain asuransi kesehatan dan jiwa, juga dapat membuat rencana kebutuhan masa depan anak-anak dan keluarga lewat menginvestasikan dana yang dapat membantu menyediakan kebutuhan di masa yang akan datang, dan dapat mensejahterakan keluarga

Penulis : apa-apa saja program Prudensial di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN) ?

Informan : program asuransi aparudensial yang ada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan (PTUN), yaitu : Kesehatan, Jiwa dan Tabungan Investasi.

Penulis : jadi menurut anda, apa perbedaan antara ASKES dan Prudensial ?

Informan : menurut saya ASKES adsalah Asuransi Kesehatan yang dibuat pemerintah untuk pegawai negeri sipil (PNS) dalam menjamin kesehatan saja, sedangkan Prudensial adalah Asuransi pihak swasta yang memiliki program tidak hanya kesehatan tetapi jiwa dan tabungan investasi.


(53)

Prudential bukanlah suatu perusahaan yang asing ditelinga masyarakat khususnya masyarakat di Kota Medan. Banyak masyrakat yang sudah mempercayai kualitas dan mutu perusahaan asuransi tersebut, sehingga kemudian bergabung menjadi nasabahnya. Tetapi walaupun sudah memiliki nama besar, tetap saja ada pandangan yang positif maupun negatif yang dirasakan oleh nasabahnya.

Menurut hasil penelitian saya, dampak positif yang dirasakan nasabah adalah :

1. Untuk menjaga kesejahteraan atau kesehatan dimasa yang akan datang 2. Adanya jaminan kepuasan dalam pelayanan kepada nasabahnya

3. Nasabah dibantu oleh perusahaan asuransi Prudential untuk memilih premi berdasarkan penghasilan perbulan dari nasabah tanpa memberatkan nasabah tersebut.

4. Nasabah memiliki tabungan untuk masa yang akan datang.

Dampak negatifnya adalah :

1. Harus benar-benar menaati aturan-aturan yang sudah menjadi ketetapan perusahaan asuransi tersebut.

2. Perusahaan memberikan sanksi kepada nasabah yang melanggar aturan, berupa :

 Apabila ada klaim asuransi dari nasabah, maka pihak asuransi tidak memberikan seluruh biaya klaim tersebut.


(54)

 Apabila tidak menjalankan kewajibannya sebagai nasabah, maka pihak asuransi berhak mengeluarkannya dari daftar nasabah, dengan memberikan peringatan terlebih dahulu.

Prudential adalah perusahaan asuransi yang sudah memiliki banyak nasabah, hal itu dikarenakan perusahaan mau memberikan hak nasabah secara penuh, walaupun nasabah tersebut baru mengikuti program asuransi selama lebih kurang 4 (empat) bulan dan baru membayar premi tidak lebih dari 4 (empat) kali saja. Nasabah sudah berhak mendapatkan hak sepenuhnya, misalnya dikarenakan sakit atau pun meninggal dunia.

Hal inilah yang menjadi keunggulan dari asuransi prudential, prudential berbeda dengan perusahaan asuransi swasta lainnya, dimana perusahaan asuransi yang lain tidak akan berani mengeluarkan klaim asuransi pada nasabah, seperti yang dilakukan oleh perusahaan asurani prudential.


(55)

BAB III

PRUDENTIAL

3.1 Asuransi Prudential Filosofi logo prudensial34

Gambar 5 : Logo Prudensial

Simbol utama dan asal mula nama prudensial diambil dari figure dewi prudence (bijaksana). Dewi prudence selalu menjadi cirri terpenting dari The Prudential Assurance Company sejak didirikan di tahun 1848. Dan sejak itu lambang dewi prudence merupakan ciri khas dan memiliki keterkaitan yang kuat

       34 Polis Asuransi Jiwa Prudensial.


(56)

dengan prudential. Dengan keadilan, keteguhan dan kesederhanaan, dewi prudence merupakan presentasi kebaikan utama, yang berakar dari perilaku bijak. Dewi prudence selalu ditampilkan dalam bentuk anak panah, ular dan cermin.

 Anak panah : Anak panah melambangkan kemampuan seorrang pemanah yang jitu dan penuh perhitungan.

 Ular : Merupakan lambang dari kearifan.

 Cermin : Menggambarkan kemampuan seseorang untuk melihat dirinya apa adanya


(57)

3.2 Sejarah Asuransi Prudential

Gambar 6 : Salah Satu Kantor Prudential di Kota Medan

PT. Prudential Life Assurance Indonesia35 merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah group perusahaan jasa keuangan terkemuka dari Inggris yang mengelola dana sebesar lebih dari US$ 510 miliar dan melayani lebih dari 21 juta nasabah di seluruh dunia. Perusahaan ini juga yang pertama kali meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) di Indonesia, yaitu tahun 1999. Selain itu, Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk yang di rancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia. Adapun produk dari Prudential Indonesia meliputi PRUlink fixed pay, PRUlife, PRUlife for juveniles, PRUmajor

      


(58)

medical, PRUaccident plus, PRUprotector plan, PRUmed, PRUlink assurance account plus, PRUlink investor account, danPRUlink syariah assurance account.

Gambar 7 : Polis Asuransi Prudential

Beberapa penghargaan yang diterima Prudential Indonesia selama masa beroperasinya, termasuk di tahun 2011 sampai dengan bulan Mei, antara lain:

 Termasuk dalam 3 perusahaan teratas yang berhak menyandang predikat “Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik 2011” dari majalah Media Asuransi, dalam subkategori modal di atas Rp750 miliar.

 Penghargaan “Diamond” untuk kategori “Life Insurance Services” dalam ajang “Service Quality Award 2011” dari Majalah Service Excellence bekerja sama dengan konsultan kualitas pelayanan, Carre-CCSL.

 Penghargaan “Diamond” untuk kategori “Health Insurance Services” dalam ajang “Service Quality Award 2011” dari Majalah Service


(59)

Excellence bekerja sama dengan konsultan kualitas pelayanan, Carre-CCSL.

 Penghargaan “Indonesia Most Favorite Youth Brand 2011” untuk kategori asuransi dari Komunitas Markeeters dan MarkPlus, Inc.

 “Top Brand Award 2011” untuk kategori asuransi jiwa dari Majalah Marketing bekerja sama dengan lembaga riset Frontier Consulting Group.

Didirikan pada 1995, PT. Prudential Life Assurance36 (Prudential

Indonesia) merupakan perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan merupakan bagian dari Prudential plc, grup jasa keuangan yang berbasis di Inggris. Dengan memanfaatkan pengalaman Grup Prudential selama 165 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia berkomitmen untuk menyediakan solusi investasi terbaik, tabungan, dan solusi proteksi asuransi yang paling baik kepada nasabah di tanah air.

Sejak peluncuran produk asuransi yang terkait produk investasi pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk inovatif ini. Prudential Indonesia juga menawarkan variasi produk dan layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan keuangan para nasabah Indonesia yang beragam.

      

36 http://www.prudential.co.id/corp/prudential_in_id/header/aboutus/index.html. Akses tanggal 25 Januari 2014.


(60)

Gambar 8 : Polis Asuransi Prudential

Pada 31 Desember 2012, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang dengan 290 kantor keagenan (termasuk di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali) di seluruh nusantara. Per 31 Desember 2012, Prudential Indonesia melayani lebih dari 1,7 juta nasabah.

3.3. Motto Perusahaan

“Hanya dengan mendengarkan, kami dapat memahami apa yang dibutuhkan masyarakat, dan hanya dengan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat,kami dapat memberikan produk dan tingkat pelayanan sesuai dengan yang diharapkan”.


(61)

3.4. Visi Perusahaan

“Menjadi perusahaan Jasa Keuangan Ritel terbaik di Indonesia, melampaui pengharapan para nasabah,tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham dengan memberikan pelayanan sempurna, produk berkualitas, tenaga pemasaran professional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan ”.

Meskipun Motto dan Misi sudah menjelaskan arah dan tujuan perusahan,untuk memperkuatnya PT Prudential Life Assurance mengadopsi Operating Principles (prinsip-prinsip dasar) yang dikembangkan oleh Prudential Corporation Asia (PCA) sebagai panduan kepada setiap orang di perusahaan dalam bekerja yaitu:

 Menghormati dan menghargai orang lain, kebudayaan, perbedaan dan peran serta.

 Menciptakan lingkungan yang terbuka, jujur dan memberikan penghargaan.

 Mendukung perusahaan, rekan kerja, nasabah dan masyarakat.

 Mempraktekkan apa yang diajarkan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar.

 Mencintai pekerjaan.

 Mendengar dengan sepenuh hati kepada rekan kerja dan nasabah.


(62)

3.5. Empat Pilar (Four Pillars)37

1. Semangat untuk selalu menjadi yang terbaik. 2. Organisasi yang memberikan kesempatan belajar. 3. Bekerja sebagai suatu keluarga.

4. Integritas dan keuntungan yang merata bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan.

3.6. Struktur Organisasi

Gambar 9 : Struktur Organisasi Prudential

      


(63)

3.7. Jenis-Jenis Produk PT Prudential Life Assurance

Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan unik para nasabah, Prudential Indonesia selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk-produk asuransi jiwa dan investasi yang lengkap guna memenuhi kebutuhan para nasabah. Adapun produk-produk dari PT Prudential Life Assurance adalah :

1. PRUlink fixed pay

Produk unit link terbaru yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di setiap tahapan kehidupan Anda, dengan manfaat kematian yang dijamin dan pilihan periode pembayaran premi yang pasti.

2. PRU Life

Program yang memberikan perlindungan seumur hidup yang dirancang khusus untuk memberikan rasa aman sekaligus kesejahteraan bagi Anda dan keluarga tercinta.

3. PRUlife for juveniles

Program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang khusus dirancang bagi anda yang menguntungkan.

4. PRUmajor medical

Produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas akan sebuah produk asuransi kesehatan terpadu yang belum


(64)

terpenuhi dengan baik oleh berbagai produk kesehatan yang tersedia di pasar saat ini. Dengan perlindungan kesehatan selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan 365 hari setahun di seluruh dunia.

5. PRUaccident plus

Produk yang menawarkan kemudahan kepada Anda yang menginginkan perlindungan dari asuransi kecelakaan. Jika pada umumnya Anda diharuskan untuk ikut serta ke suatu program asuransi jiwa terlebih dahulu namun kini dengan PRUaccident plus Anda bebas untuk hanya memiliki asuransi kecelakaan saja.

6. PRUprotector plan

Produk yang dirancang untuk memastikan Anda dan keluarga terlindung secara finansial dari berbagai peristiwa yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi di kehidupan Anda.Tidak hanya itu, sebagai program yang memberikan perlindungan asuransi jiwa sekaligus memiliki unsur tabungan.

7. PRUmed

Program asuransi tambahan yang khusus ditujukan untuk memberikan santunan harian rawat inap, Intensive Care Unit(ICU), dan pembedahan. Manfaat ganda harian akan diberikan jika nasabah dirawat di ICU. Jika nasabah harus mengalami pembedahan minor, intermediet, major atau complex, sejumlah pembayaran tunai akan diberikan.


(65)

Apabila nasabah dirawat inap di luar negeri karena mengalami kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri,nasabah akan menerima manfaat ganda harian.

8. PRUlink assurance account plus

Produk unit linked premi berkala yang menawarkan berbagai pilihan dana investasi.

9. PRUlink investor account

Produk unik linked dengan pembayaran premi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dan investasi. Anda disamping mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap resiko kematian atau resiko menderita cacat total dan tetap.

10.PRUlink syariah assurance account

Pada tahun 2003 Prudential Indonesia meluncurkan produk unik dan inovatif kepada para nasabah, yaitu Prulink Syariah Assurance Account. Produk ini diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan akan asuransi dan investasi yang sesuai dengan kaidah Syariah38.

      


(66)

11.PRUlink syariah investor account

Produk unik linked syariah dengan pembayaran kontribusi sekaligus yang menawarkan berbagai pilihan dana mendapatkan hasil investasi yang optimum, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap resiko kematian atau risiko menderita cacat total dan tetap.

12.PRUhospital care

Produk asuransi kesehatan yang memberikan manfaat harian jika tertanggung dirawat inap di Rumah Sakit, menjalani perawatan Gawat Darurat(Intensive Care Unit), manfaat Operasi Pembedahan dan manfaat perawatan Rumah Sakit akibat kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke luar negeri.

13.PRUsave

Program asuransi jiwa dengan manfaat ganda yang khusus dirancang bagi Anda yang menguntungkan. Selain memberikan perlindungan kepada Anda sekeluarga,

14.PRUsave for juveniles

Suatu program yang secara sistematis mengakumulasi sejumlah dana yang dapat dinikmati manfaatnya oleh anak Anda saat polis jatuh tempo. Anda dapat mengoptimalkan manfaat program ini dengan menambahkan Riders.


(67)

15.PRUlife protection plus

Suatu gabungan program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan seumur hidup dengan program asuransi jiwa Berjangka Menurun Tidak Tetap yang membantu menjaga keuangan Anda agar tetap stabil khususnya jika Anda memiliki pinjaman uang.

Tahapan untuk memproses klaim Prudential :

a. Formulir klaim diisi oleh tertanggung (pemegang polis) atau ahli waris (untuk klaim meninggal) dan menyertakan surat keterangan dari dokter. b. Pemegang polis atau tertanggung (ahli waris) menyerahkan dokumen

penunjang klaim kepada perusahaan, seperti : kwitansi asli, rekam medis, hasil lab, laporan kepolosian (jika terjadi kecelakaan) dan lain-lain.

c. Perusahaan melakukan proses validassi terhadap dokumen pelengkap dan verifikasi kepada pemegang polis atau tertanggung (ahli waris) dan dokter/ rumah sakit bila diperlukan.

d. Apabila hasil validasi dan verifikasi oleh perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan maka pembayaran klaim akan diproses oleh bagian klaim.

e. Manfaat asuransi dibayarkan atau ditransfer kepada pemegang polis atau tertanggung (ahli waris).


(1)

Penulis juga ingin menyampaikan kepada pihak-pihak rumah sakit yang menjadi sarana utama di bidang kesehatan, supaya rumah sakit lebih memperhatikan sarana dan fasilitas alat-alat kesehatan, supaya bisa lebih dilengkapi lagi, sehingga proses dalam melayani kesehatan pasien menjadi tidak terganggu dan lancar.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad, Pengantar Hukum Pertanggungan, Bandung, Citra Aditya Bakti. 1994

Ali Ghufron Mukti dan Moertjahjo, Sistem Jaminan Kesehatan ; Konsep

Desentralisasi Teritegrasi, Yogyakarta ; Magister Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi (Jaminan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada dan Assosiasi Jaminan Sosial Daerah), 2007

Ali, Hasyimi A, Bidang Usaha Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta, 1993

Ascobat Gani dan Yaslis Ilyas, Dasar-dasar Asuransi Kesehatan Bagian A, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan KM UI dan PT. Asuransi Kesehatan Indonesia, Jakarta, 2000.

Asrel Idjard dan Nico Ngani, Seri Hukum Dagang : 1. Profil Peransuransian di Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1985.

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, Hukum Asuransi, Bina Aksara, Jakarta, 1989.

Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Hukum Pertanggungan (Pokok

Pertanggungan Kerugian Kebakaran dan Jiwa), Seri Hukum Dagang Fakultas Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1990.

Foster dan Anderson, “ Antropologi Kesehatan “, Universitas Indonesia Jakarta, 2009.

Hasyimi. A, Bidang Usaha Asuransi, Penerbit Balai Aksara, Bandung, 1981. H. Mashudi dan Moch. Chidir (Alm), Hukum Asuransi, Mandar Maju, Bandung,

1998.

H. M. N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Djambatan, Jakarta,1983.

Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Universitas Indonesia, Jakarta 1999.

Maya Merlinda, Perencanaan Keuangan Pribadi, Andi Yoga, Yogyakarta, 2007.


(3)

Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005, halaman 6.

Muhammad Muslehuddin, Menggugat Asuransi Modern, Lentera, Jakarta, 1999.

O. Lintong. DR. Siahaan, SH, MH, Prospek PTUN sebagai Pranata Penyelesaian Sengketa Administrasi di Indonesia. (Studi Tentang Keberadaan PTUN selama satu dasawarsa 1991- 2001). Cet. I, Jakarta, Percetakan Negara RI, 2005.

Salim, A. Abbas, Dasar – dasar Asuransi Ed. 2. Cet. 4, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.

Spradley, James “Metode Etnografi”, (Yogyakarta 1997: Tiara Wacana Yogya) Sri Rejeki Hartono, Asuransi dan Hukum Asuransi IKIP Semarang Press,

Semarang, 1985.

Sulastomo, Manajemen Kesehatan, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Suryono, Arief. 2003. Tanggung Jawab Penanggung Dalam Asuransi Kesehatan Di Indonesia. Surabaya : Universitas Airlangga.

Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, Intermsa, Jakarta, 1986.


(4)

Sumber Lainnya :

 

http://www.materilengkap.com/2013/05/pengertian-asuransi-dan-sejarah.html

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan di akses pada 16 juli 2013

 

www.indonesia-publichealth.com/2013/01/pengertian-asuransi-kesehatan.html diakses pada 17 juli 2013

 

www.manulife-indonesia.com/produk/prohealth diakses pada 17 juli 2013

 

www.alianz.co.id/AZLIFE/Indonesia/product/Health+Insurance+Indonesia/Smart Health+Asuransi+kesehatan.htm diakses pada 17 juli 2013

(http://www.sarjanaku.com/2013/01/metode-pengumpulan-data-teknik.html). Diakses pada 18 juli 2014

 

http://www.ptun-medan.go.id/statis-2-sejarah.html, akses tanggal 31/01/2014

 

http://eprints.undip.ac.id/30940/1/Skripsi015.pdf, akses tanggal 21/02/2014.

 

http://www.prudential.co.id/corp/prudential_in_id/header/aboutus/index.html. Akses tanggal 25 Januari 2014.

 

http://asuransikesehatanprudential.com/, akses 21/02/2014  

http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan. Akses tanggal 25 Januari 2014.  

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/pengertian-asuransi-kesehatan.html. akses tanggal 25 Januari 2014.

 

http://repository.upi.edu/operator/upload/d_pu_0607862_chapter3.pdf.diakses pada 17 juli 2013

 


(5)

                                                                                     


(6)