Sejarah PTUN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 4 : Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN.

2.2. Sejarah PTUN

Negara Republik Indonesia 33 adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera aman, tentram, dan tertib. Dalam usaha mencapai tersebut pemerintah melalui aparaturnya dibidang TUN, diharuskan berperan positif aktif dalam kehidupan mayasarakat. Menyadari sepenuhnya peran positif aktif pemerintah dalam kehidupan masyarakat, maka pemerintah perlu mempersiapkan langkah menghadapi kemungkinan timbulnya perbenturan 33 http:www.ptun-medan.go.idstatis-2-sejarah.html, akses tanggal 31012014 Universitas Sumatera Utara kepentingan, perselisihan, atau sengketa antara badan atau pejabat TUN dengan warga masyarakat. Untuk menyelesaikan sengketa tersebut dari segi hukum perlu dibentuk peradilan TUN, oleh karena pembentukan peradilan TUN sebagai bagian pembangunan hukum nasional yang berwatak dan bersifat integral serta dilaksanakan berkesinambungan sebagaimana diamanatkan oleh Ketetapan MPR R.I No.IIMPR1983 tentang GBHN. Peradilan TUN merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang ditugasi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa dibidang TUN. Memang Peradilan di bidang TUN merupakan lembaga baru dalam tatanan hukum Indonesia dan pembentukannya memerlukan perencanaan serta persiapan yang sebaik-baiknya sehingga pelaksanaannya perlu dilakukan secara bertahap. Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara diundangkan pada tanggal 29 Desember 1986 yaitu Undang-Undang No. 5 tahun 1986, yang berdasarkan ketentuan Penutup pada Bab VII Pasal 145 beserta penjelasannya pada dasarnya mengatur tentang penerapan Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara baru bisa diterapkan 5 lima tahun kemudian. Pada tanggal 14 Januari 1991 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Penerapan Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan TUN. Namun demikian sebagai langkah awal pada tahun 1990 Pemerintah telah mempersiapkan eksistensi dan beroperasinya Peradilan Tata Universitas Sumatera Utara Usaha Negara dengan dikeluarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1990 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta, Medan dan Ujung Pandang pada tanggal 30 Oktober 1990, yang pada Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang No. 10 Tahun 1990 tersebut diatur bahwa Pengadilan Tinggi TUN Medan Daerah hukumnya meliputi Sumatera Utara, Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Sebagai tindak lanjut ketentuan diatas, dikeluarkan Keppres No. 52 Tahun 1990 tanggal 30 Oktober 1990 Tentang Pembentukan PTUN Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya dan Ujung Pandang, Keppres tersebut pada Pasal 2 ayat 2 mengatur daerah hukum PTUN Medan Meliputi seluruh Kabupaten dan Kota Madya Tingkat II yang terdapat dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Medan merupakan salah satu dari 5 lima PTUN sebagai perintis lahirnya PTUN di Indonesia bersama-sama dengan PTUN Jakarta, Ujung Pandang, Palembang, dan Surabaya. Selanjutnya sesuai ketentuan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN yang menyatakan PTUN berkedudukan di Kotamadya atau Ibukota Kabupaten, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Kotamadya atau Kabupaten untuk realisasinya perlu tahapan-tahapan dimulai dari satu per provinsi sehingga azas peradilan cepat dan biaya murah dapat diterapkan di Peradilan TUN, sebagai realisasinya dikeluarkannya Keppres. No. 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung, Universitas Sumatera Utara di Semarang, dan di Padang, tanggal 19 Maret, dilanjutkan dengan Keppres. No. 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan PTUN Banda Aceh, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan Dili. Dengan terbentuknya PTUN yang bersangkutan khususnya PTUN Padang, Banda Aceh, dan Pekanbaru yang masing-masing memiliki wilayah hukum pada Provinsi Sumatera Barat, Daerah Istimewa Aceh, dan Riau maka daerah hukum PTUN Medan praktis hanya meliputi wilayah hukum Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian maka pada setiap Propinsi di Indonesia telah berdiri Pengadilan Tata Usaha Negara, kecuali Provinsi-provinsi baru yang dibentuk seiring dengan era otonomi daerah dewasa ini, seperti Provinsi Banten, Bangka Belitung, Kepulauan Riau Kepri, Gorontalo, Maluku Utara, dan seterusnya belum dibentuk Pengadilan Tata Usaha Negara. Dasar Hukum PTUN 1. Ketetapan MPR. RI. NO. II MPR 1983 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara 2. Undang-Undang Dasar 1945 sekarang UUD Negara Kesatuan RI Tahun 1945 3. UU NO. 14 Tahun 1985 jo Undang-Undang NO. 5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU NO. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung 4. UU NO. 14 Tahun 1970 jo UU NO. 35 Tahun 1999 jo UU NO. 4 Tahun 2004 Tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman Universitas Sumatera Utara 5. UU NO. 5 Tahun 1986 jo UU NO. 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara 6. UU NO. 10 Tahun 1990 Tentang Pembentukan PT. TUN Jakarta, Medan dan Ujung Pandang 7. Keppres NO. 52 Tahun 1990 Tentang Pembentukan PTUN di Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya dan Ujung Pandang 8. Peraturan Pemerintah RI. NO. 7 Tahun 1991 Tentang Penerapan UU NO. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara 9. Keputusan Presiden NO. 16 Tahun 1992 Tentang Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara di Bandung, di Semarang dan di Padang 10. Keputusan Presiden NO. 2 Tahun 1997 Tentang Pembentukan PTUN Banda Aceh, Pekan Baru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram dan lain-lain. Visi dan Misi PTUN Visi : terwujudnya Badan Peradilan Tata Usaha Negara yang Agung Misi : 1. Menjaga kemandirian badan peradilan 2. Membentuk pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peadilan 5. Meningkatkan pelayanan dari sumber daya manusia profesional Universitas Sumatera Utara Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN adalah Badan Peradilan resmi negara yang didirikan Pemerintah. Selain memperhatikan kenyamanan gedung dan luas lahan parkir, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN juga tidak lupa memperhatikan kesejahteraan para pegawai-pegawainya. Misalnya dalam aspek asuransi. Asuransi Prudential adalah salah satu asuransi yang di pakai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN. Pegawai-pegawai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN sangat menyukai dan merasa nyaman di bawah naungan asuransi Prudential di kantor PTUN. Penulis merasa penasaran mengapa dari sekian banyak asuransi, asuransi Prudential lah yang menjadi primadona di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN. Maka penulis pun mewawancarai salah seorang pegawai di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN. Penulis : “Bagaimana pandangan orang-orang disekitar kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN terhadap asuransi Prudensial ?” Informan : “Pandangan orang yang ada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN melihat Asuransi Prudensial adalah Prudensial sangat bagus dan sangat membantu pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN dalam hal kesehatan. Kami merasa lebih nyaman karena Prudensial Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan yang prima kepada nasabahnya. Dan juga untuk mengajak pegawai mengerti akan masa depan lewat asuransi Prudensial, yang mana selain asuransi kesehatan dan jiwa, juga dapat membuat rencana kebutuhan masa depan anak-anak dan keluarga lewat menginvestasikan dana yang dapat membantu menyediakan kebutuhan di masa yang akan datang, dan dapat mensejahterakan keluarga Penulis : apa-apa saja program Prudensial di Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN ? Informan : program asuransi aparudensial yang ada di kantor Pengadilan Tata Usaha Negara Medan PTUN, yaitu : Kesehatan, Jiwa dan Tabungan Investasi. Penulis : jadi menurut anda, apa perbedaan antara ASKES dan Prudensial ? Informan : menurut saya ASKES adsalah Asuransi Kesehatan yang dibuat pemerintah untuk pegawai negeri sipil PNS dalam menjamin kesehatan saja, sedangkan Prudensial adalah Asuransi pihak swasta yang memiliki program tidak hanya kesehatan tetapi jiwa dan tabungan investasi. Universitas Sumatera Utara Prudential bukanlah suatu perusahaan yang asing ditelinga masyarakat khususnya masyarakat di Kota Medan. Banyak masyrakat yang sudah mempercayai kualitas dan mutu perusahaan asuransi tersebut, sehingga kemudian bergabung menjadi nasabahnya. Tetapi walaupun sudah memiliki nama besar, tetap saja ada pandangan yang positif maupun negatif yang dirasakan oleh nasabahnya. Menurut hasil penelitian saya, dampak positif yang dirasakan nasabah adalah : 1. Untuk menjaga kesejahteraan atau kesehatan dimasa yang akan datang 2. Adanya jaminan kepuasan dalam pelayanan kepada nasabahnya 3. Nasabah dibantu oleh perusahaan asuransi Prudential untuk memilih premi berdasarkan penghasilan perbulan dari nasabah tanpa memberatkan nasabah tersebut. 4. Nasabah memiliki tabungan untuk masa yang akan datang. Dampak negatifnya adalah : 1. Harus benar-benar menaati aturan-aturan yang sudah menjadi ketetapan perusahaan asuransi tersebut. 2. Perusahaan memberikan sanksi kepada nasabah yang melanggar aturan, berupa :  Apabila ada klaim asuransi dari nasabah, maka pihak asuransi tidak memberikan seluruh biaya klaim tersebut. Universitas Sumatera Utara  Apabila tidak menjalankan kewajibannya sebagai nasabah, maka pihak asuransi berhak mengeluarkannya dari daftar nasabah, dengan memberikan peringatan terlebih dahulu. Prudential adalah perusahaan asuransi yang sudah memiliki banyak nasabah, hal itu dikarenakan perusahaan mau memberikan hak nasabah secara penuh, walaupun nasabah tersebut baru mengikuti program asuransi selama lebih kurang 4 empat bulan dan baru membayar premi tidak lebih dari 4 empat kali saja. Nasabah sudah berhak mendapatkan hak sepenuhnya, misalnya dikarenakan sakit atau pun meninggal dunia. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari asuransi prudential, prudential berbeda dengan perusahaan asuransi swasta lainnya, dimana perusahaan asuransi yang lain tidak akan berani mengeluarkan klaim asuransi pada nasabah, seperti yang dilakukan oleh perusahaan asurani prudential. Universitas Sumatera Utara

BAB III PRUDENTIAL