HANCURNYA MAGHLIGAI PERNIKAHANKU

HANCURNYA MAGHLIGAI PERNIKAHANKU

Pada awal 2012 Tegar memutuskan untuk menikah. Akhirnya atas perkenalan yang tidak terlalu lama Tegar pun menikah dengan seorang wanita yang berstatus janda kembang bernama Asih. Aku (Tegar) kenal calon istriku itu saat temanku memberikan nomor HP-nya Asih. Saat itu, kebetulan temanku aku undang untuk ikut ngaji pada acara 40 hari meninggalnya ayahku. Kemudian setelah kenalan lewat telepon itu akhirnya dia aktif untuk menghubungiku. Dan akhirnya tanggal 26 Maret 2012 kami pun melaksanakan acara pesta pernikahan di kediaman istriku yang berada di desa Pakelan Kecamatan Sambirejo, Wirosari Kabupaten Grobogan.

Empat hari sesudah acara pesta pernikahanku selesai, akupun berniat hendak mengambil hasil foto atau gambar dan video saat pesta pernikahan kami. Kebetulan baju pengantin, fotografer dan video shooter (tukang video) saat mengambil gambar dan video di acara pernikahanku, semuanya adalah miliknya kakak dari bapak mertua. Di desa Pakelan, Jawa Tengah, kakak dari ayah mertua biasa dipanggil dengan panggilan budhe kalau dia perempuan dan kalau laki-laki biasa dipanggil pakdhe. Kakak dari mertua itu sudah biasa Empat hari sesudah acara pesta pernikahanku selesai, akupun berniat hendak mengambil hasil foto atau gambar dan video saat pesta pernikahan kami. Kebetulan baju pengantin, fotografer dan video shooter (tukang video) saat mengambil gambar dan video di acara pernikahanku, semuanya adalah miliknya kakak dari bapak mertua. Di desa Pakelan, Jawa Tengah, kakak dari ayah mertua biasa dipanggil dengan panggilan budhe kalau dia perempuan dan kalau laki-laki biasa dipanggil pakdhe. Kakak dari mertua itu sudah biasa

Aku berangkat ke rumah pakdhe dengan berkendara sepeda motor matik sendiri menuju ke rumahnya. Sesampainya disana rumah tampak sepi, aku mengira pakdhe dan budhe pada keluar rumah ternyata masih ada pakdhe yang lagi masak ikan asin kesukaanku. Pakdhe meskipun seorang cowok masakannya ternyata enak setelah aku dipaksa untuk mencicipinya. Setelah selesai makan aku mencoba bertanya kepada pakdhe: ’’ Kok budhe tidak kelihatan kira-kira lagi dimana orangnya, Pak dhe? ’’. Pakdhe pun menjawab: Budhe mu lagi di rumah sakit, ada kerabat dari budhemu yang lagi opnam disana jadi budhemu sudah berangkat duluan tadi pagi dan rencana nanti malam pakdhe mau nyusul, jadi terpaksa budhe dan pakdhe nanti malam mau nginep di rumah sakit.

Sudah jadi kebiasaan di keluarga istriku kalau ada saudara atau kerabat yang lagi sakit di opnam di rumah sakit tidak akan afdol jika belum ikut menungguinya meskipun hanya sampai menginap semalam saja. Akupun menjawab: ’’Oh begitu’’. Kemudian akupun bertanya lagi kepada pakdhe: Oya foto sama video pernikahanku apa sudah jadi pakdhe? ’’. Pakdhe kemudian menjawab: ’’Udah dik, ada dikamarku nanti aku ambilin ya’’. Saat sambil makan pakdhe udah selesai duluan kemudian masuk ke kamarnya dan biasalah pakdhe sambil nyanyi-nyanyi tembang Jawa kesukaannya berjudul Yen ing Tawang Ana Lintang di kamar.

Yen ing Tawang Ana Lintang Yen ing tawang ana lintang

(Kalau di langit ada bintang) Yen ing tawang ana lintang, cah ayu (Kalau di langit ada bintang, anak cantik) Cah ayu di sini bisa diterjemahkan juga dengan : sayang, anak manis, dll Aku ngenteni tekamu (Aku menunggu kedatanganmu) Maksudnya menunggu kedatanganmu (ke dunia), kelahiranmu, kelahiran anaknya Anjar Any Marang mega ing angkasa, nimas (Kepada awan di angkasa/ langit, manis)

Ni Mas juga artinya mirip dengan : sayang, anak manis, dll ( Ni = wanita, Mas = yang dihormati)

Sun takokke pawartamu (Kutanyakan beritamu) Tanya ke angkasa / langit, karena dia tidak tahu situasi di ruang bersalin, apa sudah lahir apa belum, ibunya sehat apa nggak, dll. Bait Kedua : Janji-janji aku eling, cah ayu (Setiap saat saya ingat, anak manis) Maksudnya mengingat situasi di ruang bersalin yang ‘menegangkan’ , yang sudah pernah menunggu istri melahirkan (di luar ruang bersalin), tentu tahu hal ini. Sumedot rasaning ati (Seakan mau ditinggal mati, rasanya di hati) Sumedot = putus (hubungan dengan seseorang), seperti mau ditinggal pergi jauh, atau ditinggal mati. Maksudnya Pak Anjar Any ini sangat takut dengan keselamatan si jabang bayi yang akan dilahirkan itu. Lintang-lintang ing wiwingan (Bintang bintang di langit) Maksudnya bintang-bintang jadi saksi Tresnaku sundul wiyati (Cintaku sangat tinggi, sangat dalam) Maksudnya cinta kasih kepada sang anak Reff : Dek semana, janjiku disekseni (Kala itu, janjiku disaksikan) Mega kartika, kairing rasa tresna asih (Mega / awan ‘dan’ bintang, teriring rasa cinta dan kasih) Yen ing tawang ana lintang,cah ayu (Kalau di langi ada bintang, manis) Rungokna tangising ati (Dengarlah tangisnya hati)

Sinareng swaraning ratri, nimas (Teriring suaranya malam, manis) Ngenteni ‘mbulan ndadari –> ‘mbulan dari kata rembulan (Menanti munculnya rembulan ‘dengan bundarnya’) Waktu itu rembulan sedang pada posisi besar / bulat.

—oo00oo– (Karya: Waljinah)

Jadi, lagu diatas (oleh si pengarang) ditujukan kepada anaknya, menceritakan bagaimana ‘bingungnya’ menunggu saat-saat kelahirannya. Atau kalau kita nyanyi ya bayangkan untuk anak /cucu/ kemenakan kita yang masih kecil . . . .

Sedangkan aku belum menyelesaikan makanku. Kemudian saat masih di kamar pakdhe sambil menyahut kepadaku: ’’Habis makan nanti piringnya langsung ditaruh di dapur ya dik, gak perlu dicuci piringnya ’’. Akupun langsung menjawab:’’Iya pakdhe’’. Kemudian, setelah mendapatkan album foto dan kepingan cd rekaman saat pesta pernikahan aku pun langsung pamit pulang kepada Pakdhe.

*************************************************************************** Akupun tidak pernah menduga sebelumnya tentang istriku, kalau ternyata dia tidak

pernah mau untuk mendengarkan semua nasehatku. Pas saat kenal pertama kali dulu hal yang baik-baik aja yang sering diceritakan kepadaku. Diantaranya: dia pernah tinggal di pondok pesantren di daerah Rembang, Jawa Timur dan sekolah di MAN 1 Rembang. Tapi selama aku mengenalnya sebagai istriku belum ada satu sikap yang mencerminkaan akhlaq yang baik terhadap ibu kandungnya dan termasuk aku. Dia akan bersikap baik kepada orang yang dia sukai saja. Ibu kandungnya pun sering ia lawan. Aku tidak tahu kenapa dia bisa bersikap begitu. Cukup lama aku untuk bersabar diri. Entah semua kesalahan dari ayahnya yang mendidik kah atau ibunya kah? Sampai-sampai terbentuk karakter yang keras kepala seperti itu. Wajahnya sih banyak orang bilang lumayan cantik tetapi hatinya tidak secantik wajah yang dimilikinya.

Suatu hari, saat aku pulang kerja dari Semarang akupun tidak memberi tahu langsung kepada istriku kalau aku mau pulang malam-malam ke rumahnya. Sesampainya di rumah istriku, kira-kira jam 22 malam akupun dikejutkan oleh tamu yang tak diundang pada malam Suatu hari, saat aku pulang kerja dari Semarang akupun tidak memberi tahu langsung kepada istriku kalau aku mau pulang malam-malam ke rumahnya. Sesampainya di rumah istriku, kira-kira jam 22 malam akupun dikejutkan oleh tamu yang tak diundang pada malam

Kemudian kasusnya pun harus sampai berurusan dengan polisi. Sehari kemudian polisi mencari keterangan tentang keberadaan dua orang tersebut. Saat polisi itu hendak mencari-cari kedua orang itu, ternyata mereka malah ketakutan dan kabur selama tiga hari. Kemudian, barulah mereka ditemukan oleh polisi. Karena kabur saat hendak dimintai keterangan oleh polisi akhirnya mereka dikenai denda sebesar 4 juta rupiah untuk masing- masing tersangka karena sebagai uang damai atas ulah mereka yang malam-malam telah mengganggu ketenangan rumah tangga orang lain. Akupun tidak tahu maksud tamu tersebut yang datang malam-malam dirumah istriku saat itu, apakah istriku sendiri yang mengundangnya ataukah tamu tersebut sendiri yang mendatanginya ataukah sudah terbiasa datang sendiri? Itulah pertanyaan yang selalu muncul dalam hatiku saat itu.

*************************************************************************** Setelah sekitar 2 tahun lebih usia pernikahan kami berjalan, akhirnya kami pun resmi

bercerai dari pengadilan agama setempat karena aku sudah tidak sanggup lagi untuk melihat dia tidak patuh terhadapku. Dia tidak mau patuh terhadapku dengan alasan apa aku pun tidak tahu. Yang terpenting aku harus menghadapi semua kenyataan yang sudah terjadi. Apalagi saat ada kejadian itu, saat dia sedang tak suruh dirumahku dulu. Aku berpesan ke dia kalau jangan pulang ke rumah orangtuanya sebelum aku datang. Eh, ternyata dia sama sekali tak menghiraukan apa yang aku pesankan padanya. Tau-tau malah pulang ke rumah orang tuanya tanpa pamit denganku. Setelah aku jemput baik-baik dirumahnya dia, eh malah bilang kepadaku kalau mau nyari laki-laki lain yang lebih baik dariku... gampang banget kata- katanya...!! Oh sebegitu mudahnya bilang kepadaku begitu? Hanya karena habis bertengkar dengan saudaraku dirumahku langsung begitu gampang mengatakan hal seperti itu padaku? Ya sudahlah. Ah, whatever... Itu hak dia mau berkata apa saja tentangku. Aku mm bukanlah bercerai dari pengadilan agama setempat karena aku sudah tidak sanggup lagi untuk melihat dia tidak patuh terhadapku. Dia tidak mau patuh terhadapku dengan alasan apa aku pun tidak tahu. Yang terpenting aku harus menghadapi semua kenyataan yang sudah terjadi. Apalagi saat ada kejadian itu, saat dia sedang tak suruh dirumahku dulu. Aku berpesan ke dia kalau jangan pulang ke rumah orangtuanya sebelum aku datang. Eh, ternyata dia sama sekali tak menghiraukan apa yang aku pesankan padanya. Tau-tau malah pulang ke rumah orang tuanya tanpa pamit denganku. Setelah aku jemput baik-baik dirumahnya dia, eh malah bilang kepadaku kalau mau nyari laki-laki lain yang lebih baik dariku... gampang banget kata- katanya...!! Oh sebegitu mudahnya bilang kepadaku begitu? Hanya karena habis bertengkar dengan saudaraku dirumahku langsung begitu gampang mengatakan hal seperti itu padaku? Ya sudahlah. Ah, whatever... Itu hak dia mau berkata apa saja tentangku. Aku mm bukanlah

愛は旅である。 Ren-ai wa tabi de aru. Love is a journey. ‘Cinta adalah sebuah perjalanan.’ Adakalanya dalam menempuh perjalanan itu berbuah manis dan ada kalanya juga berbuah

pahit. Life must go on. There ’s rendezvous, there’s farewell. 別れ会がある。 Wakarekai ga aru. Anyway...Kabhi alvida naa kehna. Whatever...

☆ Kabhi Alvida na Kehna ☆

Tumko bhi, hai khabar Mujhko bhi hai pataa Your heart knows And so does mine Hanya hatimu yang tahu dan juga hatiku Ho raha hai judaa dono ka raasta That our roads are meant to part Far apart though we will be Dan jalan hidup kita akan berpisah jauh entah kemana Door jaake bhi mujhse, tum meri yaadon mein rehna Please don ’t go away from my memories Kau akan hidup dalam kenangan ku bahkan setelah kau pergi Kabhi Alvida na Kehna... Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal

Jitni thi khushiyan, Sab kho chuki hai All the mirth in life has slipped away slowly Semua kebahagiaan hidup berlalu berlahan lahan Bas ek gham hai ke jaata nahin

It ’s the pain that refuses to go away Hanya kesedihan hati yang tidak mau pergi Samjha ke dekha , behla ke dekha Tried to wish it away tried to laugh it away Aku berusaha untuk menangis dan tertawa Dil hai ke chain is ko aata nahin... Aata nahin... But the heart fails to find peace Fails to find peace Tapi hati ini tak merasa tenang, tak merasa tenang Ansoon hai ke hai angaare Are these tears? Or it is cinder? Apakah ini air mata atau bara api? Aag hai ab ankhon se behna Just fire that flows freely from my eyes Tidak, rasanya ini seperti percikan api yang mengalir dari mataku

Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal

Ruth aarahi hai, ruth jaa rahi hai Seasons come and go Musim silih berganti Dard ka mausam badla nahin But the season of pain is here to stay Tapi musim luka tidak pernah berubah Rang ye gham ka, Itna hai gehra

The shade of sorrow is so deep Warna penderitaan begitu dalam Sadiyon bhi hoga halka nahin Halka nahin That it will take a while to pale Dan akan makan waktu untuk mereda Kaun jaane kya hona hai Who knows what ’s to happen ahead Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi selanjutnya Humko hai ab kya kya sehna Who know ’s what’s in store for us to hear Siapa yang tahu,apa kita yang harus menanggung

Kabhi Alvida Never say Jangan pernah ucapkan Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal

Tumko bhi, hai khabar Mujhko bhi hai pataa Your heart knows And so does mine Hanya hatimu yang tahu dan juga hatiku Ho raha hai judaa dono ka raasta That our roads are meant to part Dan jalan hidup kita akan berpisah jauh entah kemana Door jaake bhi mujhse, tum meri yaadon mein rehna Far apart though we will be Please don ’t go away from my memories Kau akan hidup dalam kenangan ku bahkan setelah kau pergi

Kabhi Alvida na Kehna

Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal Kabhi Alvida na Kehna Never say goodbye Jangan pernah ucapkan selamat tinggal (Alka Yagnik dan Sonu Nigam )

Setelah surat perceraian kami resmi dikeluarkan dari pengadilan agama setempat, kemudian mantan istriku datang ke rumahku untuk meminta maaf dan mencoba untuk membujukku untuk rujuk kembali. Aku pun berkata kepadanya: ’’Ya, sudahlah...mungkin jodoh kita dari Allah SWT hanya sampai disini saja. Semua yang terjadi biarlah terjadi. Aku sudah memaafkan semuanya dan semoga kamu juga mau untuk memaafkan atas keputusanku ini. Aku tidak mau untuk melanjutkan kisah cinta ini lagi. Aku hendak melanjutkan mengejar impianku saja. Kalau kamu bilang ingin mencari lelaki yang lebih baik dariku, ya silakan saja kalau itu keputusanmu dan keputusanku pun kamu harus bisa menghargainya ’’.

Untuk sementara waktu ini, aku belum mau untuk terjerat cinta lagi. Karena kisah cintaku itu hanya semu dan bak fatamorgana. Dia begitu mudahnya merusak dan menghancurkan maghligai pernikahan kami dengan begitu mudahnya dengan berkata-kata seperti itu. Mantan istriku ternyata tidak tulus mencintaiku. Dia hanya cinta dengan dirinya sendiri, dia hanya bisa berpikir bagaimana agar bisa makan enak, tidur nyenyak, beli baju, uangnya cukup terus buat keperluannya, dan lain-lain. Gaya bicaranya pun kepada suami masih sering memakai bentuk bahasa (leksikon) loe-loe dan gua-gua seperti anak gaul layaknya anak ABG Jakarta, karakternya tidak mencerminkan seperti gadis Jawa dari kampung pada umumnya. Bahasa itu memang mencerminkan identitas seseorang. Istri yang Untuk sementara waktu ini, aku belum mau untuk terjerat cinta lagi. Karena kisah cintaku itu hanya semu dan bak fatamorgana. Dia begitu mudahnya merusak dan menghancurkan maghligai pernikahan kami dengan begitu mudahnya dengan berkata-kata seperti itu. Mantan istriku ternyata tidak tulus mencintaiku. Dia hanya cinta dengan dirinya sendiri, dia hanya bisa berpikir bagaimana agar bisa makan enak, tidur nyenyak, beli baju, uangnya cukup terus buat keperluannya, dan lain-lain. Gaya bicaranya pun kepada suami masih sering memakai bentuk bahasa (leksikon) loe-loe dan gua-gua seperti anak gaul layaknya anak ABG Jakarta, karakternya tidak mencerminkan seperti gadis Jawa dari kampung pada umumnya. Bahasa itu memang mencerminkan identitas seseorang. Istri yang

Trimo mundur timbang loro ati Lebih baik mundur daripada sakit hati Tak oyaka wong kono wis lali Tak kejarpun orangnya sudah lupa Pancen wis nasibku iki Memang sudah menjadi nasib ku Nandur becik tukule kok dilarani Menanam kebaikan namun tumbuhnya malah rasa sakit

Trimo ngalah aku wis ra betah Lebih baik mengalah aku sudah tidak sanggup Tak tangisono malah mung gawe susah Aku nangis dan malu walaupun sakit di batin Karepe wis ngajak pisah Penginnya dah ajak berpisah Karo aku wis ra karep omah-omah Dengan aku sudah tidak mau rumah tangga

Nangis aku isin senadjan loro ing batin Aku nangis dan malu walaupun sakit di batin Aku lilo pisah kanti lahir batin Saya rela pisah lahir dan batin. Tresno sing rembuyung saiki wis dadi garing Cinta yang mekar sekarang sudah mengering Aku lilo pisah kanti lahir batin Saya rela pisah lahir dan batin.

(Dipopulerkan oleh: Didi Kempot dan Eny Sagita) Sebagai seorang yang pernah menjadi suaminya aku merasa cuma dianggap sebagai

suami pelengkap saja dalam hidupnya kalau memang lagi dibutuhkannya saja. Buktinya? Ayahnya terus yang dibesar-besarkan namanya, uangnya, kehebatannya dan lain-lain.

Oh Cinta.... Cinta itu datang dan pergi dengan mudahnya Cinta itu begitu sakit kalau sudah merasuk di hati.

Kalaupun sampai berpisah akan lebih terasa hancur sekali. Perih, seperti terasa tertusuk duri Cinta sejati hanya ada pada diri Tuhan dan seorang hambanya Cinta terhadap sesama hanyalah semu dan bak fatamorgana

Cinta yang tulus itu memang susah untuk dicari Cinta yang penuh dengan pengorbanan hanya sedikit sekali Biarlah semua berlalu Biarlah ku tutup masa laluku dengan lembaran baru Cukuplah aku dan Tuhanlah yang boleh tahu.

Selamat tinggal sang mantan...semoga kau mendapatkan jodoh yang lebih baik dariku lagi. Sayounara daisuki na hito.

Sayonara daisuki na hito sayonara daisuki na hito Mada daisuki na hito

Kuyashii yo totemo kanashii yo totemo Mou kaette konai sore demo watashi no daisuki na hito

Nanimo ka mo wasurenarenai nanimo ka mo sute kirenai Konna jibun ga mijime de yowakute Kawaisou de daikirai

Sayonara daisuki na hito sayonara daisuki na hito Zutto daisuki na hito Zutto zutto daisuki na hito

Nakanai yo ima wa nakanaide ima wa Kokoro hanarete yuku sore demo watashi no daisuki na hito

Saigo da to iikikasete saigo made iikikasete Namida yo tomare saigo ni egao wo Oboete oku tame

Sayonara daisuki na hito sayonara daisuki na hito Zutto daisuki na hito Zutto zutto daisuki na hito Zutto zutto zutto daisuki na hito

Terjemah Bahasa Indonesia: Selamat tinggal cintaku, selamat tinggal kekasihku Aku masih mencintaimu

Aku sangat kesal, aku sangat sedih Kau tidak akan kembali lagi, tapi aku masih mencintaimu

Aku tidak bisa melupakan semuanya, aku tidak bisa membuang segalanya Aku sengsara dan lemah

Dan menyedihkan, aku benci diriku

Selamat tinggal cintaku, selamat tinggal kekasihku Aku akan selalu mencintaimu Aku akan selalu, selalu cinta padamu

Aku tidak akan menangis sekarang, jangan menangis sekarang Meskipun hati kita tumbuh jauh terpisah, aku masih mencintaimu

Aku selalu mengatakan itu adalah waktu terakhir, aku terus mengatakan sampai akhir Aku akan menghentikan air mataku, sehingga kamu tersenyum Apakah hal terakhir yang kuingat...

Selamat tinggal cintaku, selamat tinggal kekasihku Aku akan selalu mencintaimu Aku akan selalu, selalu mencintaimu Aku akan selalu, selalu, selalu mencintaimu...

(Oleh: 花々 Hanabana)