PASAR MONOPOLI

BAB IX PASAR MONOPOLI

1. Faktor yang menyebabkan terbentuknya Monopoli

Perusahaan tidak memiliki pesaing karena adanya hambatan ( Barriers to Entry ) bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dlihat dari penyebabnya, hambatan masuk dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a. Hambatan Tekhnis ( Technical Barriers to Entry )

Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada. Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh beberapa hal:

1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus yang memungkinkan berproduksi sangat efisien.

2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai

kurva biaya (MC dan AC) yang menurun.

3) Perusahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faktor produksi, baik berupa sumber daya alam, sumber daya manusia maupun lokasi produksi.

b. Hambatan Legalitas

Hambatan Legalitas dapat berupa :

1) Undang-undang dan Hak Khusus

2) Hak Paten atau hak cipta

2. Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli

a. Permintaan Dalam pasar monopoli, permintaan terhadap output perusahaan merupakan permintaan industri. Karena itu perusahaan mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar dengan mengatur jumlah output Posisi perusahaan monopolis adalah penentu harga .

b. Penerimaan Total dan penerimaan Marginal Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR < P). Diagram dibawah ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan output yang dijual (Q1 ke Q2) perusahaan harus menurunkan harga jual (P1 ke P2). Penurunan harga jual menyebabkan penerimaan total (TR) berkurang sebanyak luas daerah segi empat A. Penambahan jumlah ouputmenambah TR seluas daerah segi empat B. Dengan demikian MR = -A + B yang nilainya lebih kecil dari harga. Penjelasan yang sama dapat diterapkan bila perusahaan bergerak ke P3, P4, dan seterusnya. Karena ifu kurva MR berada di bawah kurva harga (permintaan)

6. MONOPOLI ALAMIAH(Natural Monopoly)

Perusahaan yang memiliki daya monopoli alamiah disebut monopolis alamiah. Perusahaan ini mempunyai kurva biaya rata-rata (AC) jangka panjang yang menurun (negative slope). Makin besar output yang dihasilkan makin rendah biaya rata-rata. Ini dimungkinkan karena perusahaan memiliki kurva biaya marjinal (MC) yang juga menurun dan berada di bawah kurva AC. Perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang makin tinggi, bila skala produksi diperbesar. Perusahaan seperti ini mampu melakukan eksploitasi pasar, dilihat dari makin besamya selisih harga iual dengan biaya marjinal.

Perusahaan hanya akan mampu memiliki daya seperti di atas bila dalam jangka panjang mampu meningkatkan efisiensi melalui pengembangan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia.

7. Biaya Sosial Monopoli

Kerugian yang dialami masyarakat akibat monopoli antara lain:

a) Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen

b) Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja

c) Memburuknya kondisi makroekonomi nasional

d) Memburuknya kondisi perekonomian internasional.

8. Aspek Positif Monopoli ( Monopoly Benefits )

Beberapa manfaat monopoli antara lain:

a. Monopoli, Efisiensi, dan pertumbuhan Ekonomi

b. Monopoli dan Efisiensi pengadaan Barang publik

c. Monopoli dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

BAB 10 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

1. Karakterisitik Pasar Persaingan Monopolistik

Tiga asumsi dasar persaingan monopolistik adalah:

a) Produk yang terdiferensiasi ( differentiated product )

b) Jumlah perusahaan banyak dalam industri ( large number of firms )

c) Bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit )

2. Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek

Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal. Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC. Karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan perusahaan yang bergerak dalam pasar monopoli

Diagram diatas menunjukkan perusahaan mencapai laba maksimum pada saat MR = MC di titik E. Sama halnya dengan perusahaan monopolis, harga jual lebih besar dari biaya marjinal (P > MC). Tetapi kemampuan eksploitasi laba relatif terbatas, karena kurva permintaan yang dihadapi sangat landai. Laba super normal yang dinikmati perusahaan sebesar luas segi empat APBC, di mana harga adalah P dan jumlahoutputyang diproduksi Q*.

3. Keseimbangan Perusahaan dalam jangka panjang

Terdapat dua penyebab mengapa pasar persaingan sempurna tidak dapat lebih efisien dibanding pasar persaingan sempurna, yaitu:

Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal ( P>MC)

Kapasitas Berlebih ( Excess Capacity )

Pada saat berada dalam keseimbangan jangka panjang (titik A), perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, sebab tiut A bukan titik terendah pada kurva biaya rata-rata (AC). Perusahaan sebenarnya tidak berproduksi pada tingkat yang paling efisien, pada kurva biaya rata-rata.Jika perusahaan ingin memproduksi pada AC yang paling rendah, ouput harus ditambah sampai sejumlah Qb. Tetapi jika ouput melebihi Qa (output keseimbangan), penambahan output hanya menurunkan laba (bahkan merugi) karena penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR < MC). Dapat disimpulkan, dalam jangka panjang perusahaan yang bergerak dalam pasar

persaingan monopolistik akan mengalami kelebihan kapasitas produksi ( excess capacity )