Analisis Peluang dan Kendala Produk CPO Indonesia

4.2. Analisis Peluang dan Kendala Produk CPO Indonesia

Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia seharusnya dapat menjadi penentu patokan harga di level Indonesia sebagai penghasil CPO terbesar di dunia seharusnya dapat menjadi penentu patokan harga di level

Untuk melihat mengapa gap tersebut terjadi, analisis harus dilakukan dengan melihat faktor pemungkin (enabler) dan faktor penghalang (constraint) yang datang baik dari internal maupun eksternal Indonesia. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) merupakan alat analisis yang relevan dalam hal ini, karena kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal, dan peluang dan tantangan sebagai faktor eksternal. Namun mengetahui saja tidak cukup bagi karya ilmiah ini. Dengan menggunakan matriks TOWS, dapat dilihat bagaimana memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengatasi kelemahan dan ancaman.

4.2.1. Mengenai Analisis TOWS

Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan sebuah organisasi untuk berpikir kritis dalam operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang lebih mengutamakan dalam hal mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi organisasi, analisis TOWS memungkinkan pimpinan organisasi untuk memilih beberapa Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan sebuah organisasi untuk berpikir kritis dalam operasinya. Analisis TOWS adalah analisis yang lebih mengutamakan dalam hal mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi yang dapat meningkatkan posisi organisasi, analisis TOWS memungkinkan pimpinan organisasi untuk memilih beberapa

Sebuah analisis matriks TOWS melibatkan proses dasar yang sama dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam analisis SWOT, tetapi dengan analisis TOWS, faktor ancaman dan peluang yang diperiksa terlebih dahulu sedangkan, faktor kelemahan dan kekuatan diperiksa setelahnya.

daftar ancaman, kesempatan/peluang, kelemahan dan kekuatan, pemimpin meneliti cara organisasi dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan yang masih ada. Yang pertama dilakukan dalam analisis TOWS adalah menempatkan posisi masa depan (visi) dengan melihat Threats ataupun Opportunities hanya sebagai ‘peluang semata’ lalu melihat Weaknesses dan Strengths kondisi saat ini.

Setelah

membuat

Seperti halnya dengan analisis SWOT, analisis TOWS juga memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tujuan dari analisis TOWS:

1. untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan strategi yang terbaik;

2. untuk memaksimalkan peluang/kesempatan yang tersedia;

3. untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman dan menyediakan beberapa solusi;

4. untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan yang diinginkan oleh organisasi.

Analisis TOWS adalah analisis yang lebih menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan prioritas Analisis TOWS adalah analisis yang lebih menekankan pada hal-hal yang berkaitan dengan prioritas

1. dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap peluang di luar untuk peningkatan kapasitas organisasi;

2. dapat mengantisipasi segala bentuk ancaman/kendala dan menyediakan beberapa alternatif solusi;

3. mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan

bahkan mengubah tantangan/kendala menjadi peluang baru.

eksternal,

Untuk mengevaluasi kondisi CPO di Indonesia, dapat dilihat dari, Threats (ancaman), Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), dan Strengths (kekuatan) (TOWS). Secara teoritis, analisis TOWS diambil dari analisis SWOT yakni: “SWOT analysis is a systematic identification of these factors and the strategy that reflects the best match between them. It is based on the logic that an effective strategy maximizes a business or an organization’s Strengths and Opportunities but at the same time minimizes its Weaknesses and Threats.” (John A.P and Richard Braden Robinson, 1988). SWOT analysis is the identification of a firm’s Strengths and Weaknesses and its enviromental

Threats and Opportunities.” 43 “SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities and

Treaths is normally referred.” 44 Jadi, analisis SWOT merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan dari suatu

43 Michael A. Hitt, Laszlo Tihanyi, Toyah Miller and Brian Connelly. (2007) International Diversification: Antecedents, Outcomes, and Moderators. 44 Journal of Management 2006 32: 831, hal. 3

(Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones. (2012) Essentials of Strategic Management, 3rd edition. Texas: Cengage Learning, hal. 10-15 (Charles W. L. Hill and Gareth R. Jones. (2012) Essentials of Strategic Management, 3rd edition. Texas: Cengage Learning, hal. 10-15

eksternal dan mengantisipasinya dengan faktor internal. Analisis TOWS tidak lepas dari prinsip-prinsip utama dari analisis SWOT, melainkan hanya melihat dengan cara yang outward looking.

melihat

faktor

Tabel 4.3. Strategi dari Analisis TOWS.

Internal Strengths Weaknesses EksternaI Opportunities

Strategi O-W

Strategi O-S

Manfaatkan O guna

Gunakan O untuk

meminimalkan W

memperkuat S

Strategi T-S

Strategi T-W

Atasi T dengan

Hindari T dan

menggunakan S

meminimalkan W

Dari Tabel 4.3, dapat dilakukan analisis terhadap seluruh faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap organisasi. Dari Tabel 4.3. sebuah organisasi dapat menerapkan empat macam strategi organisasi berdasarkan pada potensi TOWS yang dimilikinya. Tentunya keempat variasi strategi tersebut memiliki karakteristiknya masing- masing. Adapun keemapat macam strategi tersebut adalah:

1. Strategi O-S adalah strategi yang harus dapat menggunakan peluang yang dimiliki organisasi guna menambah kekuatan yang telah dimiliki;

2. Strategi T-S adalah strategi yang harus mampu mengatasi ancaman yang datang dengan kekuatan yang dimiliki;

3. Strategi O-W adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk memanfaatkan peluang guna meminimalisir kelemahan;

4. Strategi T-W adalah strategi yang bertujuan mengatasi ancaman

dampak dari kelemahan/hambatan yang ada.

serta

meminimalkan

4.2.2. Analisis Variabel dan Dimensi Faktor Eksternal dan Internal (TOWS)

Faktor eksternal merupakan lingkungan eksternal atau lingkungan luar yang terdiri dari peluang (Opportunity) dan ancaman (Threath). Faktor Eksternal pada analisis TOWS ditentukan dari kondisi atau situasi lingkungan luar organisasi. Faktor eksternal ini sangat penting dalam menentukan TOWS karena dalam suatu perencanaan, organisasi perlu melihat kondisi lingkungan luar organisasi selain melihat dari lingkungan dalam organisasi itu sendiri.

Faktor eksternal terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro. Analisis lingkungan makro bertujuan mengidentifikasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap nilai yang dihasilkan oleh organisasi. Obyek pengamatan dalam analisis ini adalah dinamika lingkungan strategis, kepentingan nasional, faktor potensi sumber daya nasional, dinamika faktor politik, dan dinamika faktor ekonomi. Analisis eksternal mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan organisasi yang bersangkutan.

4.2.3. Pendekatan Kualitatif Matriks TOWS

Pendekatan kualitatif matriks TOWS sebagaimana dikembangkan oleh Kearns, (1992) menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Dari Tabel 4.3. dapat diketahui bagaimana Matriks TOWS yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Comparative Advantages.Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.

2. Counter-Threat. Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.

3. Divestment. Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).

4. Damage Control. Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Menurut Sugiyono, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan berdasarkan diri sendiri maupun informasi orang lain. 45

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Menurut Kriyantono, 46 analisis data

kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Untuk itu, kemampuan peneliti dalam memberikan makna terhadap data merupakan kunci apakah data yang diperolehnya memenuhi unsur reliabilitas dan validitas atau tidak.

Sugiyono berpendapat data kualitatif itu bersifat induktif: “Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya

45 Ibid, hal. 89. 46 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai

Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi pemasaran, Jakarta, 2006, h. 192 Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi pemasaran, Jakarta, 2006, h. 192

tumpang tindih, antara data yang satu dengan yang lain lalu menemukan hubungan antara data tersebut dan terakhir menyederhanakan serta menggabungkan data hingga menemukan sebuah kesimpulan.