Deskripsi Lokasi
A. Deskripsi Lokasi
1. Keadaan Guru
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Purwajaya III yang berlokasi di Dusun Pulogebang Desa Purwajaya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang yang berbatasan dengan Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang.
Keadaan guru SDN Purwajaya III berjumlah 7 yang terdiri dari 5 guru laki- laki, 1 guru perempuan dan 1 kepala sekolah. Dari tenaga pendidik tersebut 4 diantaranya sudah menjadi pegawai negeri , seorang guru perempuan GBDT dan 2 guru laki-laki Guru Sukwan.
Tabel 4.1 Data Personal Guru SD Negeri Purwajaya III
Tugas Jumlah
o
Nama Nip
Ruang
Jabatan Guru
Guru
Mengajar Jam
1 Muhtar Jayapermana , S.Pd. NIP. 19600807 198410 1003
IV A
Guru Pembina
Kepsek
2 Basuki , A.Ma.Pd. NIP. 19580330 198112 1001
IV A
Guru Pembina
Guru
IV 32
3 Kusnawa , A.Ma.Pd.Sd. NIP. 19680810 200701 1019
II B
Guru Pratama Tk I
4 Hakimudin , A.Ma.
Guru Pratama
B.Inggris 32
5 Carminah , S.Pd. NIGBDT. 5151423
6 Bahrudin , A.Ma.Pd.SD.
V PAI PJOK
7 Undang Rohmat , A.Ma.Pd.SD
Sukwan
Guru
II SBK
Menurut tabel di atas berdasarkan pendididkannya, yang sudah mempunyai gelar sarjana atau berpendidikan SI sebanyak 2 orang guru dan kepala sekolah. Sedangkan yang lainnya yaitu yang belum SI sebanyak 5 orang guru sedang melanjutkan pendidikanya kejenjang SI untuk memenuhi syarat yang diajukan pemerintah bagi guru Sekolah Dasar. Dengan demikian keadaan guru yang ada di SDN Purwajaya III dilihat dari pendidikannya sudah cukup baik.
2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SDN Purwajaya III pada tahun ajaran 20102011 sebanyak 106 siswa yang terdiri atas 54 siswa laki-laki dan 52 siswa perempuan. Adapun jumlah tiap-tiap kelas dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN Purwajaya III
No Kelas Laki – Laki Perempuan
Kelas yang akan dijadikan sampel dan merupakan subjek penelitian adalah kelas VI, dengan jumlah siswa 18 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki – laki dan 6 siswa perempuan. Adapun gambaran kemampuan siswa dalam suatu prestasi belajar pada semester II, yaitu siswa mendapatkan nilai yang bervariasi.
Tabel 4.3 Keadaan siswa kelas VI SDN Purwajaya III Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin
Berdasarkan data tabel di atas, dapat disimpulkan lebih dari setengahnya (66,67) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya kurang dari setengah (33,33) berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.4 Keaktifan Siswa di Kelas VI SDN Purwajaya III
No Peringkatkategori
Dari tabel diatas 5 orang siswa atau sebagian kecil (27,78) digolongkan kelompok aktif, 9 orang siswa (50),digolongkan kelompok sedang dan 4 orang siswa (22,22) digolongkan ke kelompok kurang.
3. Sumber belajar
Sumber belajar terutama buku pelajaran matematika yang digunakan di SDN Purwajaya III adalah buku paket matematika untuk SDMI kelas 6 dengan penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas RI. Buku paket ini merupakan buku sumber yang diperoleh dari pemerintah, melalui dana operasional sekolah ( BOS ) yang berupa buku paket.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SDN Purwajaya III yaitu: Ruangan yang terdiri dari 6 ruangan yaitu 5 ruangan yang dijadikan kelas dan 1 ruang guru. Tiga dari lima ruangan dengan kondisi baik , sedang sisanya sudah rusak. Selain itu terdapat halaman sekolah yang serbaguna . Ruang kelas yang hanya terdiri dari 5 ruangan digunakan oleh 6 kelas, agar semua kelas mendapatkan ruangan maka sekolah mengaturnya dengan membagi waktu belajar yaitu antara kelas 1 dan kelas 2. Sedangkan untuk sarana pembelajaran, masing-masing kelas mempunyai buku pegangan masing-masing disetiap mata pelajaran yang dipinjamkan sekolah kepada siswa. Sedangkan media yang lainnya menggunakan papan tulis dan kapur.
5. Pelaksanaan Tindakan Pra PTK
Sebelum Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan observasi untuk memperoleh gambaran awal tentang proses pembelajaran matematika di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Purwajaya III. Observasi ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 18 Januari 2011, pada pukul 08.30 dengan memperhatikan proses pembelajaran matematika. Berikut ini deskripsi secara kronologis proses pembelajaran di kelas.
Kegiatan awal, setelah bel masuk berbunyi siswa kelas VI pun bergegas masuk kelas, kemudian duduk rapi dan berdoa yang dimpin oleh KM. Setelah selesai berdoa, siswa yang di pimpin oleh oleh KM mengucapkan salam.Setelah menjawab salam, guru mengabsen siswa dan memberikan apserserpsi. Pada waktu itu pembelajaran yang di sampaikan adalah tentang perbandingan dan skala dengan soal cerita.
Kegiatan inti, guru memulai dengan menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita dengan cara perkalian, setelah guru merasa siswa mengerti dengan apa yang ia jelaskan kemudian guru memberikan soal latihan kepada siswa. Kegiatan akhir, guru memeriksa hasil jawaban siswa. Setelah selesai memeriksa hasil evaluasi siswa guru mengakhiri pembelajaran pada pukul 09.40.
Dari data hasil belajar siswa diatas guru kurang mengajak siswa untuk berpikir aktif dan kurang dalam memberikan penguatan selain itu guru jarang mengajak anak untuk berkomunokasi dalam hal tanya jawab sehingga siswa menjadi pasif. Sedangkan nilai yang diperoleh sebelum menggunakan metode pemecahan masalah dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Terhadap Hasil Evaluasi Siswa PadaTahap Pra- PTK ( sebelum penelitian)
No
Nama Siswa
Nilai
No
Nama Siswa
Nilai
1. Ahmad Fadilah
4 10. Khilin April Dhaeni
2. Ahmad Yadi
4 11. Rahmat Hidayat
3. Adika Sofyan
5 12. Rasmadi
4. Anita Indriani
5 13. Tia Haryani
5. Erwin Santoso
4 14. Tiyan Riyadi
Fitri Ekawati
4 15. Dini Andini
8. Intan Sri Mulyani
6 17. Teja Sulaksana
9. Jafar Abdurrohman
3 18. Muksin
Dari tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum paham terhadap pembelajaran, hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah 6 dan itu berarti masih banyak siswa tidak lulus dalam tes tersebut. Sedangkan yang mendapatkan nilai lebih dari 6 hanya sebagian kecilnya saja. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan disajikan tabulasi dan persentase daftar Dari tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum paham terhadap pembelajaran, hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah 6 dan itu berarti masih banyak siswa tidak lulus dalam tes tersebut. Sedangkan yang mendapatkan nilai lebih dari 6 hanya sebagian kecilnya saja. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan disajikan tabulasi dan persentase daftar
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pada Tahap Pra-PTK
No Nilai Frekuensi nxf
Atas Bawah
Rata-rata nilai
Gambar 4.2 Grafik Nilai Pada Tahap Pra-PTK
Dari grafik diatas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh adalah 7 yaitu sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 11. Sedangkan nilai terendahnya adalah 3 yaitu sebanyak 3 orang siswa dengan persentase 16,7 dan yang dikategorikan lulus sedangkan batas kelulusanya adalah 6 maka siswa yaang lulus dalam tes tersebut sebanyak 5 orang siswa dengan persentase 27,77 sedangkan yang Dari grafik diatas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh adalah 7 yaitu sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 11. Sedangkan nilai terendahnya adalah 3 yaitu sebanyak 3 orang siswa dengan persentase 16,7 dan yang dikategorikan lulus sedangkan batas kelulusanya adalah 6 maka siswa yaang lulus dalam tes tersebut sebanyak 5 orang siswa dengan persentase 27,77 sedangkan yang
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebelum penerapan Model Pemecahan Masalah dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Aktivitas Siswa Sebelum Menggunakan Metode Pemecahan Masalah
No
Aspek Pengamatan
4 Aktivitas Belajar
K
Tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran matematika kelas
VI di SD Negeri Purwajaya III belum berjalan sesuai dengan tujuan dilihat dari aspek kedisiplinan, motivasi, minat, aktivitas belajar dan keaktipan siswa dalam pembelajaran matematika dikategorikan kurang. Dari hasil observasi tersebut peneliti akan melakukan perbaikan kualitas pembelajaran matematika di SDN Purwajaya III dengan cara mengadakan refleksi terhadap model pembelajaran yang telah dilakukan.
Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan juga untuk mengevaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh guru dan unytuk menentukan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dari hasil tindakan awal tersebut dapat disimpulkan bawa rendahnya hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita disebabkan oleh kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran.
Sehingga siswa tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan itu peneliti merencanakan untuk menerapkan metode pembelajaran yaitu metode Pemecahan Masalah sebagai solusi permasalahan diatas. Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang berlangsung kurang berhasil. Dikarenakan metode yang digunakan kurang sesuai dengan pembelajaran yang disampaikan karena guru hanya menggunakan metode ceramah. oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini akan menerapkan metode pemecahan masalah dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa