Metode Pemecahan Masalah

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemecahan Masalah

  Adapun kelebihan metode pemecahan masalah sebagai berikut: Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan.

  a. Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil apabila menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat dan bekerja kelak. Suatu kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.

  b. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan.

  c. Melatih siswa untuk mendisain suatu penemuan.

  d. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.

  e. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

  f. Mengevaluasi hasil pengamatan.

  Kekurangan metode pemecahan masalah sebagai berikut:

  a. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat

  berpikir siswa dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.

  b. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu

  yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.

  c. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan menggunakan dan menerima informasi

  dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa (Winda.2009:3).

4. Pemecahan Masalah dalam Soal Cerita

  Kegiatan belajar matematika membutuhkan kreatifitas dari guru, agar siswa dalam belajarnya mencapai tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya belajar pemecahan matematika merupakan melatih siswa untuk terampil menggunakan pengetahuan Kegiatan belajar matematika membutuhkan kreatifitas dari guru, agar siswa dalam belajarnya mencapai tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya belajar pemecahan matematika merupakan melatih siswa untuk terampil menggunakan pengetahuan

  Seorang guru dalam mengajarkan matematika dapat memilih pendekatan sesuai dengan kehiduan siswa, agar siswa tidak asing lagi antara kaitan matematika dengan kehidupan sehari-harinya. Pendekatan yang demikian sering disebut pendekatan matematika realistik dengan karakteristik menggunakan konteks dunia nyata, model-model, produksi dan kontruksi siswa, interaktif dan keterkaitan. Dengan demikian pendekatan belajar matematika dengan soal-soal cerita dapat dikatakan pendekatan belajar matematika realistik apabila soal-soal cerita tersebut sudah dikenal siswa karena guru membawa siswa kearah situasi yang sudah dikenal dan siswa dapat membayangkan situasi atau kondisi yang diceritakan.

  Dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan soal cerita Sutawidjaja (19921993) mengarahkan kepada pendekatan model dan pendekatan terjemahan (translasi), seperti berikut ini:

  a. Pendekatan model, dalam pendekatan ini siswa membaca atau mendengarkan soal cerita kemudian siswa mencocokkan situasi yang dihadapi itu dengan model

  yang sudah mereka pelajari sebelumnya.

  b. Pendekatan terjemahan (Translasi), kegiatan pembelajaran ini melibatkan siswa pada membaca kata demi kata dan ungkapan demi ungkapan dari soal cerita yang dihadapinya, untuk kemudian menterjemahkan kata-kata dan ungkapan- ungkapan ini kedalam kalimat matematika.