BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konjungtiva
2.1.1. Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata konjungtiva
palpebralis dan permukaan anterior sklera konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bersatu dengan kulit pada tepi kelopak persambungan
mukokutan dan dengan epitel kornea di limbus. Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. Di
tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior di forniks superior dan inferior dan membungkus episklera dan menjadi konjungtiva
bulbaris. Konjugtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbita di forniks dan melipat berkali-kali. Lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan
memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik Lang and Lang, 2000.
2.1.2. Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel konjungtiva terdiri dari dua hingga lima lapisan epitel silinder bertingkat, superfisial dan basal. Lapisan epitel konjungtiva di dekat
limbus, di atas karunkula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri dari sel-sel epitel skuamosa. Sel-sel epitel superfisial
mengandung sel-sel goblet bulat atau oval yang mensekresikan mukus. Mukus mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi
lapisan airmata secara merata di seluruh prekornea Sehu and Lee, 2005. Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid dan satu
lapisan fibrosa. Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan di beberapa tempat mengandung struktur semacam folikel tanpa sentrum
germinativum. Lapisan fibrosa tersusun dari jaringan penyambung yang melekat pada lempeng tarsus. Kelenjar air mata asesori kelenjar Krause dan
wolfring yang struktur dan fungsinya mirip kelenjar lakrimal, terletak didalam stroma. Sebagian besar kelenjar Krause berada di forniks atas dan
Universitas Sumatera Utara
sedikit ada di forniks bawah. Kelenjar wolfring terletak di tepi atas tarsus atas Riordan-Eva, 2000.
Gambar 2.1. Anatomi Konjungtiva
Sumber : Oftalmologi Umum Arteri-arteri konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri
palpebralis, kedua arteri ini beranastomosis dan bersama dengan banyak vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya membentuk
jaring-jaring vaskular konjungtiva yang banyak sekali. Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan oftalmik pertama nervus V. Saraf
ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri Riordan- Eva, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Vaskularisasi Konjungtiva
Sumber : Oftalmologi Umum
2.2. Kornea 2.2.1. Anatomi Kornea