53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan
ekonomi, maka penelitian ini menspesifikasikan variabel penelitian sebagai berikut;
Pertumbuhan Ekonomi direfleksikan dengan pertumbuhan PDRB riil perkapita kabupatenkota di Provinsi Bengkulu, menggunakan satuan persen
.
Desentralisasi Fiskal menggunakan indikator Pengeluaran , yaitu merupakan
ratio total belanja pemerintah daerah terhadap total belanja pemerintah pusat. Indikator ini juga digunakan dalam penelitian Malik 2006, Woller dan
Phillips 1998, Akai 2007, Zhang dan Zou 1998, dan Wibowo 2008. Untuk melihat hubungan Hump-shaped, maka variabel ini juga akan
dikuadratkan, sebagaimana studi Akai 2007 dan Thiessen 2003 Level Awal Pertumbuhan IL_PDRB merupakan tingkat PDRB rill perkapita
yang dimiliki suatu daerah pada periode sebelumnya, menggunakan satuan jutaan rupiah.
Pertumbuhan Penduduk, terdiri dari perubahan jumlah penduduk tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya, menggunakan satuan persen .
54
Investasi merupakan rasio investasi terhadap Produk Domestik Regional Bruto, menggunakan satuan persen .
Human Capital, diukur dari perkembangan jumlah penduduk yang berpendidikan menengah ke atas, menggunakan satuan persen . Sebagai
proxy atas kualitas sumber daya manusia digunakan rasio penyelesaian pendidikan menengah SMP terhadap penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Rasio ini cukup populer digunakan mengingat usia 15 tahun merupakan usia dimulainya kerja, sehingga cukup tepat menggambarkan kualitas SDM di
negara-negara berkembang Woller dan Phillips 1998.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang tidak dihimpun secara langsung, tetapi diperoleh dari pihak kedua
Riduan, 2004:37. Data yang akan dikumpulkan meliputi data Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional APBN, data Perkembangan Investasi,
Jumlah Penduduk serta data-data relevan lainnya. Sumber data diperoleh dari Biro Pusat Statistik BPS, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas
Pendidikan Nasional provinsi Bengkulu, Bank Indonesia Bengkulu, serta instansi terkait lainnya. Selain itu sumber data juga diperoleh dari akses melalui internet
dengan situs antara lain; www.djpk.depkeu.go.id, www.bi.go.id, www.bps.go.id dan www.bpk.go.id.
55
Jenis data adalah data panel, yaitu gabungan antara data cross section antar daerah dan data time series runtun waktu. Menurut Gujarati 2004 pada
dasarnya penggunaan metode data panel memiliki beberapa keunggulan. Pertama, panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit
dengan mengijinkan variabel spesifik individu. Kemampuan mengontrol heterogenitas individu ini, pada gilirannya menjadikan data panel dapat digunakan
untuk menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks. Kedua, jika efek spesifik signifikan berkorelasi dengan variabel penjelas lainnya, penggunaan
panel data akan mengurangi masalah omitted variabel secara substansial. Ketiga, data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang
– ulang time series, sehingga metode data panel cocok untuk digunakan sebagai study of
dynamic adjustment. Keempat, tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, kolinieritas antar variabel yang
semakin berkurang, dan peningkatan derajat kebebasan degree of freedom, sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien .
3.3. Metode Pengumpulan Data