orang, Dokter Gigi 52 orang, Apoteker 36 orang, serta Bidan dan Perawat masing- masing 3056 dan 2016 orang.
4.5. Perekonomian Daerah 4.5.1. Struktur Perekonomian
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian provinsi Bengkulu hingga tahun 2008 masih sangat dominan. Fenomena ini terlihat dari relatif besarnya
kontribusi sektor pertanian dalam PDRB provinsi Bengkulu dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Sumbangan sektor Pertanian mencapai 39,6 persen dan
menjadi penyumbang terbesar dalam PDRB provinsi Bengkulu tahun 2008. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector masih sulit digeser oleh
sektor-sektor lainnya, antara lain disebabkan karena sebagian besar masyarakat memiliki mata pencaharian di sektor pertanian, khususnya pada perkebunan sawit
dan karet. Sektor lain yang juga turut memberikan kontribusi besar dalam
perekonomian daerah adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang memberikan kontribusi sebesar 20 persen, sektor Jasa-jasa sebesar 16,9 persen
serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan kontribusi sebesar 8,3 persen. Sementara itu sektor yang memberikan kontribusi paling rendah adalah
Listrik, Gas, dan Air Bersih yang hanya menberikan sumbangan sebesar 0,5 persen, serta sektor Bangunan sebesar 3,0 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini;
Struktur Per Berdasark
Sumber : BPS, Provins Selanjutnya bila diliha
sampai tahun 2008 PDRB pr digunakan untuk konsumsi ya
konsumsi rumah tangga, 15, nirlaba. Artinya selama tiga
konsumsi masih sangat besar. Hal ini mengindikasi
mengutamakan konsumsinya terbukti pada pembentukan m
persen sedikit lebih tinggi da samping itu ekspor netto meng
persen pada tahun 2007 menja
8.3 4.6
16.9
Gambar 4. 4. Perekonomian di Provinsi Bengkulu
arkan lapangan Usaha Tahun 2008 dalam persen
vinsi Bengkulu Dalam Angka, 2009 ihat dari sisi penggunaan, maka dapat dikatahui bahw
provinsi Bengkulu sebagian besar pengeluaran ma yakni sebesar 78,6 persen yang terdiri dari 62,5 per
15,4 persen konsumsi pemerintah dan 1,0 konsum iga tahun terakhir 2006 - 2008 pengeluaran unt
ar. kasikan bahwa masyarakat provinsi Bengkulu ma
nya daripada melakukan investasi atau menabung n modal tetap bruto kontribusinya hanya sebesar
dari tahun sebelumnya yakni sebesar 6,7 persen. engalami penurunan sebesar 0,7 persen yaitu dari 14,4
njadi 13,7 pada tahun 2008
39.6
3.2 4.0
0.5 3.0
PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN
PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK,GAS DAN AIR BERSIH BANGUNAN
PERDAGANGAN,RESTOHOT EL
ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
KEUANGAN, PERSEWAANJASA PRS
JASA-JASA
bahwa masih
persen nsumsi
untuk
masih nabung,
ar 7,4 en. Di
ri 14,4
Struktur Per Berdasarkan
Sumber : BPS, Provinsi Be
4.5.2. Laju Pertumbuhan Ek
Pada tahun 2008 Produk Bengkulu atas dasar harga ber
PDRB atas dasar harga kons dibandingkan dengan tahun 2007,
harga berlaku telah mengalam PDRB provinsi Bengkulu t
perkembangan sebesar 4,93 pe Dari tabel 4.2. dapat
Bengkulu atas dasar harga menurun bila dibandingkan a
60.0 80.0
100.0
2006 2007
61.9 0.9
15.2 4.2
17.7
Gambar 4. 5. Perekonomian di Provinsi Bengkulu
arkan penggunaan Tahun 2006-2008 dalam persen
i Bengkulu Dalam Angka, 2009
Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto PDRB prov berlaku telah mencapai 14,45 triliun rupiah, sedang
konstan 2000 mencapai 7, 35 triliun rupiah. Apa un 2007, PDRB provinsi Bengkulu tahun 2008 atas da
lami perkembangan sebesar 12, 69 persen, sedang tahun 2008 atas dasar harga konstan mengal
,93 persen. at dilihat bahwa angka pertumbuhan PDRB prov
ga konstan untuk tahun 2008 sebesar 4,93 per n angka pertumbuhan pada tahun 2007 yakni sebe
2007 2008
62.7 62.5
1.0 1.0
15.2 15.4
6.7 7.4
14.4 13.7
EKSPOR NETTO PEMBENTUKAN
MODAL KONSUMSI
PEMERINTAH KONSUMSI NIRLABA
KONSUMSI RUMAH TANGGA
provinsi ngkan
pabila s dasar
ngkan ngalami
provinsi persen,
ebesar
6,0 persen. menurunnya pertumbuhan PDRB provinsi Bengkulu disebabkan oleh menurunnya percepatan pertumbuhan hampir di seluruh sektor ekonomi.
Perlambatan pertumbuhan ini sebagai akibat dari dampak krisis global yang melanda seluruh Negara tak terkecuali provinsi Bengkulu.
Tabel 4. 2. Nilai PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bengkulu
Tahun 2003-2008
Tahun PDRB Harga
Berlaku Triliun PDRB Harga
Konstan Triliun Pertumbuhan
2003 7.25
5.60 5.4
2004 8.10
5.90 5.4
2005 10.01
6.24 5.8
2006 11.40
6.61 6.0
2007 12.82
7.01 6.0
2008 14.45
7.35 4.9
Sumber : BPS, Provinsi Bengkulu Dalam Angka, 2009
4.5.3. Inflasi
Selama periode 2004-2008 tingkat inflasi di provinsi Bengkulu sangat fluktuatif. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005 yang mencatat angka sebesar
25.23 persen, dan terus turun pada dua tahun selanjutnya masing masing sebesar 6,52 persen dan 5 persen. Namun pada tahun 2008, inflasi kembali mencapai dua
digit, yaitu sebesar 13,44. Inflasi tertinggi di tahun 2008 terdapat pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar 19,19 persen dimana pada tahun sebelumnya sebesar
6,47 persen. di urutan kedua adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang meningkat dari 5,84 persen pada tahun 2007 menjadi 17,54 pada
tahun 2008. Kelompok perumahan dan kesehatan juga mengalami inflasi dimana
inflasi kelompok perumahan sebesar 14,69 dan untuk kelompok kesehatan sebesar 10,42 atau mengalami peningkatan dari inflasi tahun sebelumnya yang hanya
sebesar 0,9. Sementara untuk kelompok sandang, tahun 2008 sedikit mengalami penurunan, yaitu dari 8,77 persen menjadi 8,44 persen. Secara lengkap
perkembangan inflasi di provinsi Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 4. 3. Laju Inflasi di Provinsi Bengkulu
Tahun 2004-2008
No. Uraian
Tahun 2004
2005 2006
2007 2008
1 Bahan Makanan
4.06 26.89
11.27 6.46
19.19 2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau
6.01 15.91
5.3 5.84
17.54 3
Perumahan 3.54
17.6 2.73
6.21 14.69
4 Sandang
5.28 8.83
4.9 8.77
8.44 5
Kesehatan 3.07
5.67 17.42
0.9 10.42
6 Pendidikan, Rekreasi, dan
Olahraga 5.35
8.54 9.44
0.79 6.58
7 Transport Komunikasi
6.02 73.33
1.38 0.81
6.26
Total 4.67
25.23 6.52