Pendidikan dan Kesehatan 1. Pendidikan
Tamat SD atau Tidak Pernah SD. Pada tahun 2008 proporsi pekerja yang tamat SD sebesar 37,89 persen, sedangkan pekerja yang tidak pernah sekolahbelum
tamat SD proporsinya mencapai 16,72 persen. Hal itu berarti bahwa hampir 54,61 persen dari total pekerja di provinsi Bengkulu berpendidikan sangat rendah.
Sedangkan untuk pekerja yang berpendidikan SLTP sebesar 17 persen, SLTA sebesar 20,06 persen dan Perguruan Tinggi sebesar 5,94 persen.
Tingkat pendidikan pekerja yang rendah tersebut erat kaitannya dengan lapangan pekerjaan yang di laksanakan. Pekerja di provinsi Bengkulu umumnya
terserap di sektor pertanian dengan status pekerja sebagai buruhkaryawan di perusahaan perkebunan dan sebagai pekerja keluarga sebesar 65,25 persen.
Sedangkan pekerja yang terserap di sektor perdagangan dan jasa-jasa relatif rendah masing-masing sebesar 12,52 persen dan 10,16 persen. Sektor industri
masih menyerap tenaga kerja terendah, yaitu sebesar 2,66 persen.
4.4. Pendidikan dan Kesehatan 4.4.1. Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan infrastruktur yang sangat penting, disebabkan dengan fasilitas yang memadai akan memberikan nilai tambah bagi
peningkatan sumber daya manusia. Keberhasilan program pendidikan terutama program wajib belajar enam tahun dan sembilan tahun secara umum dapat
dievaluasi dari perkembangan jumlah murid yang bersekolah di tingkat SD dan SMP. Ditinjau dari perkembangan jumlah muridnya, program wajib belajar SD
dan SLTP di Provinsi Bengkulu pada kurun waktu 20052006 – 20062007 cukup
berhasil. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah murid SD dan SLTP pada kurun waktu 20052006
– 20062007 masing-masing SD jumlah murid 216.450 orang meningkat 220.626 orang atau 1,93 dan SLTP jumlah siswa 68.599 orang
meningkat 75.307 orang atau 9,78 . Demikian juga halnya SMU pada Tahun 20042005 jumlah murid 33.970 orang meningkat 37.188 orang atau 9,47.
Jumlah sekolah pada berbagai tingkatan di provinsi Bengkulu juga menunjukkan perkembangaan yang cukup baik. Jumlah SD meningkat yakni dari
1.308 pada tahun ajaran 20062007 menjadi 1.313 pada tahun ajaran 20082009. Demikian juga dengan SMP yang meningkat dari 283 SMP menjadi 835 SMP,
namun untuk jenjang SMU berkurang 1 sekolah yakni dari 111 SMA menjadi 110 SMA. Di samping itu kelancaran dalam proses belajar mengajar juga dipengaruhi
oleh tersedianya jumlah guru dengan rasio yang ideal. Erat kaitannya dengan peningkatan jumlah SD maka jumlah guru SD pada ajaran 20072008
– 20082009 bertambah dari 10.875 orang guru menjadi 12.694 orang atau
meningkat sebanyak 16,73 persen. Demikian juga dengan guru di jenjang pendidikan SMP bertambah dari 4.474 orang menjadi 4.801 orang.