Berdasarkan uji t untuk masing,masing variabel menunjukkan penelitian ini tidak dapat membuktikan pengaruh variabel proporsi komisaris independen
INDEP_COM, kepemilikan
saham oleh
komisaris yang
terafiliasi COM_OWN, dan ukuran dewan komisaris BOARD_SIZE terhadap tingkat
konservatisme akuntansi perusahaan yang diukur dengan menggunakan ukuran akrual. Sedangkan variabel kontrol yang signifikan adalah kepemilikan
institusional INS_OWN, profitabilitas PROF, dan leverage LEV dengan tingkat signifikansi 5 α = 0,05.
4.3 Interpretasi Hasil
Penelitian ini merupakan studi yang melakukan analisis untuk mengetahui pengaruh karakteristik dewan komisaris yang terdiri dari proporsi
komisaris independen, kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi, dan ukuran dewan komisaris terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Variabel
kontrol yang mungkin mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi yaitu kepemilikan
institusional, ukuran
perusahaan, pertumbuhan
penjualan, profitabilitas, dan leverage.
4.3.1. Proporsi Komisaris Independen terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi
Proporsi komisaris independen dalam penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah komisaris independen dibagi dengan total jumlah anggota
komisaris. Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel proporsi komisaris
independen INDEP_COM
terhadap tingkat
konservatisme akuntansi
menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,075 dengan signifikansi sebesar 0,940 p 0,05 yang berarti bahwa proporsi komisaris independen tidak signifikan terhadap
tingkat konservatisme akuntansi. Dengan demikian, hipotesis 1 yang diukur dengan ukuran akrual gagal diterima.
Tabel 4.12 Hubungan Proporsi Komisaris Independen Dengan Tingkat Konservatisme
Akuntansi KONSERVATISME
AKUNTANSI PROPORSI KOMISARIS
INDEPENDEN TOTAL
30 ≥ 30
0,00 negatif
4 65
69
0,00 positif 1
23 24
TOTAL 5
88 93
0,00 negatif menunjukkan tingkat konservatisme akuntansi yang rendah sedangkan 0,00 positif menunjukkan tingkat konservatisme akuntansi yang tinggi.
Berdasarkan tabel di atas, rata,rata perusahaan sampel yang memiliki komisaris independen ≥ 30 dari seluruh jumlah anggota komisaris, tingkat
konservatisme akuntansinya masih rendah. Hanya terdapat 23 perusahaan yang menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif dengan proporsi komisaris
independen ≥ 30 dari seluruh jumlah anggota komisaris. Sedangkan sisanya adalah sebanyak 65 perusahaan yang memiliki komisaris independen ≥ 30 dari
seluruh jumlah anggota komisaris menerapkan prinsip akuntansi yang kurang konservatif.
Dengan adanya komisaris independen dalam suatu perusahaan, ternyata tidak berpengaruh terhadap pelaporan akuntansi yang konservatif. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardhani 2008 yang tidak