Kerangka Pemikiran TELAAH PUSTAKA

monitoringnya Wardhani, 2008. Penelitian Wardhani 2008 menyatakan bahwa semakin tinggi proporsi komisaris independen terhadap total jumlah komisaris maka semakin besar pula tingkat konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran pasar. Semakin banyak proporsi komisaris independen dalam suatu perusahaan akan menunjukkan dewan komisaris yang kuat maka semakin tinggi pula tingkat konservatisme yang diinginkan karena adanya persyaratan informasi keuangan yang lebih berkualitas. Apabila proporsi komisaris independen lebih sedikit maka monitoring yang dilakukan akan lemah sehingga manajer perusahaan memiliki kesempatan untuk menggunakan prinsip akuntansi yang lebih agresif dan kurang konservatif. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibentuklah hipotesis berikut: H1 : Proporsi komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan. 2.4.2 Kepemilikan Saham oleh Komisaris yang Terafiliasi dengan Tingkat Konservatisme Akuntansi Jensen dan Meckling dalam Wardhani, 2008 membentuk suatu teori yang menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh manajemen akan menurunkan permasalahan agensi karena semakin banyak saham yang dimiliki oleh manajemen maka semakin kuat motivasi mereka untuk bekerja dalam meningkatkan nilai saham perusahaan. Hasil penelitian Ahmed dan Duellman 2007 menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara persentase dalam dewan dengan konservatisme dan hubungan yang positif antara persentase kepemilikan perusahaan oleh dengan konservatisme. Terdapat dua pandangan yang berbeda dari sisi kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi. Kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi ini dapat berperan sebagai fungsi monitoring dalam proses laporan keuangan dan juga dapat menjadi faktor pendorong dilakukannya ekpropriasi terhadap pemegang saham minoritas Wardhani, 2008. Apabila komisaris yang terafiliasi menjalankan fungsi monitoringnya dengan baik maka prinsip yang digunakan pun akan lebih konservatif. Namun, apabila kepemilikan mereka tersebut justru mendorong dilakukannya pengambilalihan terhadap perusahaan maka prinsip akuntansi yang digunakan akan cenderung lebih agresif dan apabila hal tersebut terjadi maka fungsi monitoring yang dilakukan oleh komisaris yang terafiliasi menjadi tidak efektif. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibentuklah hipotesis berikut ini: H2 : Kepemilikan saham oleh komisaris yang terafiliasi berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan.

2.4.3 Ukuran Dewan Komisaris dengan Tingkat Konservatisme Akuntansi

Ukuran dewan komisaris merupakan elemen penting dari karakteristik dewan komisaris yang mempengaruhi tingkat konservatisme akuntansi. Penelitian Lara, 2005 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki dewan yang