Regresi Variabel Dummy Pengujian Hipotesis .1 Uji Serempak Uji F

4. Variabel non performing loan LnNPL berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien sebesar 0,275. Artinya jika DPK naik sebesar 1 maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan sebesar 0,275 atau 27,5 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap kontan. 5. Variabel Ratio On Assets ROA berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit dengan nilai koefisien sebesar 0,014. Artinya jika DPK naik sebesar 1 maka penyaluran kredit akan mengalami kenaikan sebesar 0,014 atau 1,4 dengan asumsi nilai variabel lain dianggap kontan.

4.5 Regresi Variabel Dummy

Variabel dummy, nilai 1 untuk Bank Pemerintah dan nilai 0 untuk Bank Pembangunan Daerah. Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Dummy Coeffi cients a 2.411 3.159 .763 .447 .855 .069 .803 12.325 .000 .130 .085 .090 1.531 .129 -.134 .509 -.016 -.264 .792 -.087 .358 -.014 -.243 .809 -1. 230 1.506 -.061 -.816 .416 Const ant DP K CA R LnNPL ROA DUMMY Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ients Beta St andardiz ed Coeffic ients t Sig. Dependent Variable: KREDIT a. Dari Tabel 4.7 pada kolom unstandarlized coefficient beta dapat disusun persamaan regresi dummy sebagai berikut : Y = 2,411 + -1,230 + 0,855X 1 + 0,130X 2 - 0,134X 3 - 0,087X 4 + e Universitas Sumatera Utara Jika kita masukkan angka 1 pada Bank Pemerintah maka persamaannya sebagai berikut: Y = 2,411 – 1,230 1 = 1,181 + 0,855X 1 + 0,130X 2 - 0,134X 3 - 0,087X 4 + e Jika kita masukkan angka 0 pada Bank Pembangunan Daerah maka persamaannya sebagai berikut: Y = 2,411 – 1,230 0 = 2,411 + 0,855X 1 + 0,130X 2 - 0,134X 3 - 0,087X 4 + e Dari persamaan terlihat bahwa Dana Pihak Ketiga DPK, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan Return On Assets ROA lebih berpengaruh signifikan terhadap Bank Pembangunan Daerah. Hal ini terlihat dari besarnya nilai regresi dummy yaitu sebesar 2,411. Sedangkan pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, dan Return On Assets ROA terhadap kredit pada Bank Pemerintah diperoleh hasil regresi dummy yang lebih kecil dari Bank Pembangunan Daerah yaitu sebesar 1,181. 4.6 Pengujian Hipotesis 4.6.1 Uji Serempak Uji F Pengujian kesesuaian model dilakukan dengan uji F. Uji f dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel , apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel dengan tingkat signifikansi 5 maka H akan ditolak dan H 1 akan diterima. Adapun hasil uji serempak Uji F pada Tabel 4.8 sebagai berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 ANOV A b 4721.517 4 1180.379 59.782 .000 a 1915.240 97 19.745 6636.756 101 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean S quare F Sig. Predic tors: Constant, ROA , CA R, DPK , LnNPL a. Dependent Variable: KREDIT b. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pada Tabel 4.8 menunjukkan angka hasil pengujian model menghasilkan F Hitung sebesar 59,782 Sedangkan F tabel pada tingkat kepercyaan α = 0,05 dengan df 1 = k-1 = 3-1=2 dan df 2 = n-k = 110-3 = 107 adalah sebesar 3,08. Oleh karena F hitung 59,782 F tabel 3,08 maka H ditolak dan H 1 diterima, dan tingkat signifikansi 0,00 α = 0,05 artinya antara DPK, CAR, dan NPL, ROA memiliki pengaruh terhadap penyaluran kredit. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian secara serempak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit pada Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah.

4.6.2 Uji Parsial Uji t

Uji parsial uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Berikut ini hasil uji t pada Tabel 4.9 yang diperoleh dari hasil analisis data. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji t Coefficients a .788 2.452 .322 .748 .884 .060 .830 14.803 .000 .150 .081 .104 1.858 .066 -.275 .478 -.033 -.575 .567 -.014 .346 -.002 -.040 .968 Constant DPK CAR LnNPL ROA Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: KREDIT a. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Pengaruh dari masing-masing variabel DPK, CAR dan NPL, ROA terhadap kredit dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi. Variabel DPK, CAR, NPL, ROA mempunyai arah yang positif. Variabel DPK signifikan berpengaruh terhadap penyaluran kredit karena nilai signifikan 0,05. Sedangkan variabel CAR, NPL, ROA tidak signifikan berpengaruh terhadap penyaluran kredit karena tingkat signifikansinya 0,05. Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n-k = 110-3 = 107. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 95 adalah 1,982. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dana pihak ketiga DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Variabel DPK memiliki nilai t hitung 14,803 t tabel 1,982 dengan tingkat signifikansi 0,00 0,05 maka secara parsial variabel independen DPK Universitas Sumatera Utara berpengaruh positif dan signifikansi terhadap variabel dependen kredit. Artinya apabila DPK meningkat maka penyaluran kredit akan meningkat. 2. Capital adequacy ratio CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Variabel CAR memiliki nilai t hitung 1,858 t tabel 1,982 dengan tingkat signifikansi 0,066 0,05 maka secara parsial CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit. Artinya apabila CAR meningkat maka penyaluran kredit akan menurun. 3. Non performing loan LnNPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Variabel LnNPL memiliki nilai t hitung -0,575 t tabel 1,982 dengan tingkat signifikansi 0,567 0,05 maka secara parsial NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikansi terhadap penyaluran kredit. Artinya apabila LnNPL meningkat maka penyaluran kredit akan menurun. 4. Return On Assets ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Variabel ROA memiliki nilai t hitung -0,040 t tabel 1,982 dengan tingkat signifikansi 0,968 0,05 maka secara parsial ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikansi terhadap penyaluran kredit. Artinya apabila ROA meningkat maka penyaluran kredit akan menurun. Universitas Sumatera Utara

4.6.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤R 2 ≤1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai berikut : Tabel 4.10 Koefisien Determinasi R 2 Model Summar y b .843 a .711 .700 4.44351 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: Constant, ROA, CAR, DPK, LnNPL a. Dependent Vari able: KREDIT b. Dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,700 atau 70,0. Hal ini menunjukkan bahwa 70,0 penyaluran kredit pada Bank Pemerintah dan Bank Pembangunan Daerah dipengaruhi oleh keempat variabel independen yang digunakan, yaitu dana pihak ketiga DPK, capital aadequacy ratio CAR, non performing loan NPL, dan Return On Assets ROA. Sedangkan sisanya sebesar 30,0 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini antara lain kondisi ekonomi, penetapan tingkat suku bunga, peraturan pemerintah, dan lain- lain. Universitas Sumatera Utara 4.7 Pembahasan 4.7.1 Pengaruh DPK terhadap Penyaluran Kredit pada Bank Pemerintah