Pemutihan pulp

4.4 Pemutihan pulp

4.4.1 Bahan baku

Bahan baku pulp yang digunakan untuk pemutihan terdiri dari pulp dengan perbedaan katalisator dan proses pulping. Untuk pulp yang sama dikumpulkan dan dicampur dengan asam asetat 93% pada konsistensi 3 – 4%. Selanjutnya, pulp tersebut di pres hingga mencapai konsistensi ± 35 – 40%, kemudian di masukkan ke dalam kaffeMuhle. Setelah itu, pulp tersebut akan terpisah menjadi serat, yang kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan di dalam kulkas pada temperatur ± 5°C.

4.4.2 Pemutihan Pulp Dengan Gas Nitrogen dioksida Di dalam Asam asetat

Pemutihan pulp dengan Nitrogen dioksida telah dikembangkan oleh KORDSACHIA (1984). Pulp yang digunakan sebagai bahan baku penelitian adalah pulp nomor MA1 dan GA1. Nitrogen dioksida pada awalnya berupa cairan, namun setelah dipanaskan pada tempratur 60 – 80 °C berubah menjadi gas. Gas tersebut dialirkan dengan tekanan gas oksigen melalui pipa plastik menuju alat rotari dan botol bulat. Perhitungan persentase gas Nitrogen dioksida berdasarkan perhitungan 1 ml = 1,5 gram.

4.4.3 Pemutihan Pulp Dengan Gas Ozon Di dalam Asam asetat.

Pulp yang telah tersuspensi dalam asam asetat atau pulp yang telah digiling di dalam alat kaffemuhle dimasukan ke dalam tabung bulat 2 liter, untuk pulp seberat 50 gram atau 100 gram. Selanjutnya, pulp diputar dalam Rotaion Verdamper dan dialiri gas ozon pada konsentrasi tertentu. Untuk pulp konsistensi rendah (0,5 – 2%) dimasukkan ke dalam erlenmayer yang dilengkapi dengan magnit putar. Alat ozon yang dipakai adalah Type OZ II Labortehnik Fischer, sedangkan untuk mengetahui konsentrasi gas ozon dihitung secara jodometri.

Kalibrasi dihitung dengan cara gas ozon yang dialirkan dimasukkan ke dalam larutan asam asetat – kalium yodida, yang selanjutnya dititrasi dengan Natriumthiosulfat. Dari perhitungan tersebut akan diketahui konsentrasi gas ozon pada waktu dan tekanan tertentu dalam bentuk jumlah gas ozon per satuan gram pada waktu tertentu.

4.4.4 Pemutihan Pulp Dengan Hidrogen Peroksida dan Asam Peressig Didalam Medium Asam Asetat Atau Butylasetat.

Pulp dimasukkan ke dalam botol bulat volume 1 liter dan dipasang pada alat rotion Vardampfer. Temperatur pemutihan dapat diatur dalam penangas air dan kontrol temperatur sehingga temperatur stabil. Dalam waktu 20 – 30 menit, telah diperoleh kondisi temperatur yang cukup seragam di dalam botol bulat tersebut, selanjutnya ditambahkan asam peressig atau hidrogen peroksida pada volume tertentu/menurut ketentuan yang diinginkan.

4.4.5 Pemutihan Pulp Dengan Asam peressig Di dalam pH Netral.

Setelah pulp diputihkan dengan gas Nitrogen dioksida atau gas ozon, selanjutnya pulp dicuci dengan air. Setelah pulp tersebut terbebas dari asam asetat, langkah berikutnya adalah pulp dicuci dengan Butilasetat, dengan tujuan untuk menghilangkan air dari dalam pulp. Pulp tersebut harus dalam kondisi larutan Butilasetat dengan konsisitensi ± 10%. Asam peressig yang dipakai adalah asam peressig 40%, yang didalamnya masih mengandung ± 3,5% hidrogen peroksida. Jumlah peroksida dihitung secara Jodometri dan diperhitungkan ekivalen dengan hidrogen peroksida. Pulp yang telah dicampur dengan Butilasetat dimasukkan ke dalam tabung bulat dan dipanaskan di dalam penangas air selama kurang lebih 20 menit pada temperatur tertentu, yang selanjutnya diberi asam peressig pada volume tertentu. Setelah selesai pemutihan, pulp tersebut ditekan dan dicuci dengan air panas, dan selanjutnya dicuci dengan air dingin sampai bebas butilasetat. Percobaan yang lain yaitu dengan sistem pencucian tidak dengan air, Setelah pulp diputihkan dengan gas Nitrogen dioksida atau gas ozon, selanjutnya pulp dicuci dengan air. Setelah pulp tersebut terbebas dari asam asetat, langkah berikutnya adalah pulp dicuci dengan Butilasetat, dengan tujuan untuk menghilangkan air dari dalam pulp. Pulp tersebut harus dalam kondisi larutan Butilasetat dengan konsisitensi ± 10%. Asam peressig yang dipakai adalah asam peressig 40%, yang didalamnya masih mengandung ± 3,5% hidrogen peroksida. Jumlah peroksida dihitung secara Jodometri dan diperhitungkan ekivalen dengan hidrogen peroksida. Pulp yang telah dicampur dengan Butilasetat dimasukkan ke dalam tabung bulat dan dipanaskan di dalam penangas air selama kurang lebih 20 menit pada temperatur tertentu, yang selanjutnya diberi asam peressig pada volume tertentu. Setelah selesai pemutihan, pulp tersebut ditekan dan dicuci dengan air panas, dan selanjutnya dicuci dengan air dingin sampai bebas butilasetat. Percobaan yang lain yaitu dengan sistem pencucian tidak dengan air,