Interpretasi Hasil Analisis

4.2.2. Interpretasi Hasil Analisis

Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Dari hasil analisis simultan, terbukti bahwa ada pengaruh yang bermakna (signifikan) antara variabel bebas, yaitu variabel pelatihan yang terdiri atas materi pelatihan (X1), pelatih (X2) dan metode pelatihan (X3) dengan variabel terikat, yaitu variabel produktivitas kerja karyawan (Y), hal ini terbukti nilai F-hitung 21,382 > F-tabel 2,84 dan tingkat signifikansi 0,000 yang < 0,05.

Dari hasil analisis uji pengaruh parsial, terbukti bahwa ada pengaruh yang bermakna (signifikan) antara variabel bebas, yaitu variabel pelatihan yang terdiri

atas materi pelatihan (X1), pelatih (X2) dan metode pelatihan (X3) dengan variabel terikat, yaitu variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Lebih lanjut dari hasil analisis uji pengaruh parsial pelatih (X2) adalah variabel yang dominan mempengaruhi variabel produktivitas kerja karyawan (Y), yaitu terbukti dari nilai koefisien parsial (r) dan koefisien beta ( β) variabel pelatih (X2) paling besar dibandingkan variabel bebas (X) lainnya. Jadi disarankan sebaiknya CV. Robi Motor lebih fokus ke pelatih, tanpa mengabaikan materi pelatihan dan metode pelatihan. Namun dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan faktor-faktor yang mempengaruhinya tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling mempengaruhi.

a. Materi Pelatihan Besarnya pengaruh pemberian materi pelatihan yang terdiri dari tingkat kesesuaian dengan pekerjaan, kejelasan tujuan setiap sesi pelatihan, manfaat dari pelatihan itu sendiri, materi pelatihan mampu menarik perhatian peserta dan materi pelatihan mampu memenuhi keinginan peserta. Berarti sampel penelitian yang dalam hal ini adalah karyawan, sangat mengharapkan materi pelatihan sebagai sarana dan prasarana untuk meningkatkan produktivitas kerja, sehingga akan membuat karyawan bekerja lebih baik.

Berdasarkan analisis korelasi berganda dapat diketahui bahwa variabel materi pelatihan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Dari hasi korelasi parsial tersebut menunjukkan bahwa materi pelatihan (X1) memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan (Y). Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung Berdasarkan analisis korelasi berganda dapat diketahui bahwa variabel materi pelatihan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Dari hasi korelasi parsial tersebut menunjukkan bahwa materi pelatihan (X1) memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan (Y). Hal ini dibuktikan dengan nilai t-hitung

Jadi materi pelatihan (X1) memiliki pengaruh dominan kedua terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) dibandingkan metode pelatihan (X3), karena karyawan lebih termotivasi dalam mengikuti pelatihan, apabila didukung dengan materi pelatihan yang mendukung supaya produktivitas kerja karyawan akan lebih baik.

b. Pelatih Salah satu faktor penting yang dapat mendorong dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan adalah pelatih yang bagus meliputi tingkat penguasaan materi, tingkat kemampuan menyampaikan materi, tingkat pemahaman metode pelatihan, penggunaan alat bantu pelatihan yang sesuai dan menarik serta tingkat kemampuan penggunaan alat bantu pelatihan. Hal ini dapat mendorong terciptanya karyawan yang siap pakai dan siap memakai, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan analisis korelasi berganda dapat diketahui bahwa pelatih (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) dan paling besar pengaruhnya. Hal ini dibuktikan dari nilai t-hitung tertinggi sebesar 4,437, nilai β sebesar 0,459 dan nilai r sebesar 0,547.

Jadi variabel pelatih (X2) memiliki pengaruh dominan dibandingkan materi pelatihan (X1) dan metode pelatihan (X3) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y), karena karyawan akan termotivasi dalam Jadi variabel pelatih (X2) memiliki pengaruh dominan dibandingkan materi pelatihan (X1) dan metode pelatihan (X3) terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y), karena karyawan akan termotivasi dalam

c. Metode Pelatihan Metode pelatihan merupakan cara dan teknik komunikasi yang digunakan oleh pelatih dalam menyajikan dan melaksanakan proses pembelajaran, baik oleh pelatih maupun para peserta. Metode pelatihan ini bisa berupa metode sesuai dengan materi pelatihan, metode sesuai dengan gaya belajar karyawan, metode sesuai dengan peran aktif karyawan, metode sesuai dengan job diskripsi karyawan dan metode sesuai dengan kasus yang terjadi di perusahaan.

Berdasarkan analisis korelasi berganda dapat diketahui bahwa variabel metode pelatihan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan dan terendah terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y). Hal ini dari nilai t-hitung tertinggi sebesar 2,019, nilai β sebesar 0,216 dan nilai r sebesar 0,285.

Jadi metode pelatihan (X3) memiliki pengaruh paling rendah terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) dibandingkan variabel lainnya, karena dalam mengikuti pelatihan jika metode yang ada kurang dapat merespon karyawan untuk lebih aktif, maka karyawan juga akan memberikan respon yang kurang begitu sebaliknya.

d. Produktivitas Kerja Karyawan Bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan pemberian pelatihan, yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada di perusahaan selain faktor-faktor, seperti materi pelatihan, pelatih dan metode pelatihan. Selanjutnya merupakan d. Produktivitas Kerja Karyawan Bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dapat dilakukan dengan cara memperhatikan pemberian pelatihan, yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada di perusahaan selain faktor-faktor, seperti materi pelatihan, pelatih dan metode pelatihan. Selanjutnya merupakan

Ditinjau secara teoritis bahwa umumnya setiap karyawan menginginkan dirinya selalu berprestasi dengan hasil yang sesuai standar perusahaan, sehingga karyawan yang bersangkutan dapat memperoleh ketenangan dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya. Salah satu program untuk menunjang terciptanya produktivitas kerja karyawan yang lebih baik adalah memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan itu sendiri, yakni pemberian pelatihan yang profesional, maksimal dan terarah.

Jadi pemberian pelatihan merupakan salah satu media yang mempengaruhi dengan produktivitas kerja karyawan. Pemberian pelatihan mempunyai fungsi penting baik di lihat dari sisi karyawan maupun sisi perusahaan. Dari sisi karyawan pemberian pelatihan berfungsi sebagai sarana untuk lebih berkreatif, menambah skill dan meningkatkan kreatifitas karyawan. Sedangkan dari sisi perusahaan pemberian pelatihan berpengaruh langsung dengan produktivitas kerja karyawan. Namun dari hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian pelatihan mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu pengelolaannya perlu ditingkatkan.

Walaupun terbukti bahwa pemberian pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, hendaknya pihak perusahaan menyadari bahwa pemberian pelatihan dipertimbangkan keberadaannya. Hal ini penting, karena pada umumnya setiap tenaga kerja bekerja bersifat jangka pendek (untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan) dan jangka panjang (meningkatkan karir). Walaupun diantara komponen dan indikator pemberian pelatihan dalam penelitian ini ada yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang, namun komponen dan indikator pemberian pelatihan tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45