Kandungan Minyak pada Biji Alpukat

7

2.1.2 Kandungan Minyak pada Biji Alpukat

Menurut Rachimoellah pada penelitiannya mengenai produksi biodiesel dari minyak biji alpukat, terdapat kandungan minyak sebesar 15 [18]. Hasil penelitian Prasetyowati, dkk., 2010 juga menyatakan biji alpukat mengandung minyak 15-20 [2]. Menggunakan pelarut n-heksana dengan variasi massa biji alpukat 30 dan 50 gram, volume pelarut 200, 300, 400 ml, dan waktu ekstraksi 60, 90, 120 menit dihasilkan yield minyak biji alpukat berkisar antara 16,62 – 25,15 [2]. Penelitian Pramudono, dkk, 2008 menggunakan variasi pelarut n- heksana dan iso propil alkohol dengan rasio massa terhadap pelarut 20250 gram dan waktu ekstraksi 2 jam menghasilkan yield minyak biji alpukat 18,69 dan 17,87 [3]. Berikut merupakan komposisi asam lemak minyak biji alpukat serta sifat fisika kimianya dengan ektraksi menggunakan pelarut heksana. Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Biji Alpukat [19] Asam Lemak Asam Lemak Jenuh 32,495 Hexanoic Acid C 6:0 0,800 ± 0,045 Heptanoic Acid C 7:0 0,290 ± 0,097 Octanoic Acid C 8:0 0,278 ± 0,052 Nonanoic Acid C 9:0 0,217 ± 0,006 Dodecanoic Acid C 12:0 0,278 ± 0,051 Tridecanoic Acid C 13:0 0,166 ± 0,011 Tetradecanoic Acid C 14:0 0,537 ± 0,052 Pentadecanoic Acid C 15:0 2,334 ± 0,110 Hexadecanoic Acid C 16:0 20,847 ± 0,843 Heptadecanoic Acid C 17:0 1,725 ± 0,022 Octadecanoic Acid C 18:0 1,185 ± 0,011 Nonadecanoic Acid C 19:0 0,610 ± 0,341 Eicosanoic Acid C 20:0 0,043 ± 0,020 Docosanoic Acid C 22:0 1,114 ± 0,023 Tetracosanoic Acid C 24:0 1,685 ± 0,045 Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal 20,712 9-tetradecenoic Acid C 14:1 0,251 ± 0,002 10-Pentadecenoic Acid C 15:1 0,321 ± 0,159 9-Hexadecenoic Acid C 16:1 1,786 ± 0,325 10-Heptadecenoic Acid C 17:1 0,372 ± 0,083 9-Octadecenoic Acid C 18:1 17,410 ± 0,058 11-Eicosenoic Acid C 20:1 0,448 ± 0,277 13-Docosenoic Acid C 22:1 0,124 ± 0,043 8 Asam Lemak Tak Jenuh Jamak 46,726 9,12- Octadecadienoic Acid C 18:2 38,892 ± 0,585 9,12,15- Octadecatrienoic Acid C 18:3 6,577 ± 0,028 11,14,17-Eicosatrienoic Acid C 20:3 1,257 ± 0,030 Asam lemak tak jenuhjenuh 2,07 Asam lemak tak jenuh jamakjenuh 1,44 Asam oleatlinoleat 0,45 2.2 EKTRAKSI Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair solvent sebagai separating agent. Dengan kata lain terjadi pemisahan fisika berdasarkan prinsip beda konsentrasi dan beda kelarutan. Hasil yang didapatkan kemudian dipisahkan menjadi dua bagian yaitu ekstrak dan rafinat. Ekstrak tersebut mengandung solut dan pelarut sedangkan rafinat mengandung inert, sisa pelarut dan sisa solut.

2.2.1 Macam-macam Metode Ekstraksi