Perilaku Seksual Remaja TINJAUAN PUSTAKA

f. Teman sebaya Sangat mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara : yang pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-temannya tentang dirinya, yang kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan cirri-ciri kepribadian g. Kreativitas Remaja yang semasa anak-anak didorong untun kreatif dalam bermain dan dalam tugas-tugas akademisnya, mengembangkan perasaan individualitas dan identitas yang pengruh yang baik tentang konsep diri Hurlock, 2006, hlm. 235.

C. Perilaku Seksual Remaja

1. Pengertian Perilaku Seksual Remaja Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bias bermacam-macam mulai perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu dan bersenggama. Objek seksualnya bias orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian dari tingkah laku itu memang tidak berdampak apa-apa terutama jika ada akibat fisik atau sosial yang dapat di timbulkan. Tetapi pada sebagian perilaku seksual yang lain dampak bias cukup serius, seperti perasaan salah, depresi, dan marah- marah. 2. Faktor yang sering dicurigai disebut sebagai pendorong perilaku seksual adalah: a. Faktor agama yaitu merosotnya kepercayaan pada agama Universitas Sumatera Utara b. Perbedaan jenis kelamin c. Kampanye Keluarga Berencana KB d. Faktor sosial ekonomi, seperti rendahnya pendapatan dan taraf pendidikan, besarnya keluarga dan rendahnya nilai agama dimasyarakat yang bersangkutan. e. Citra diri yang menyangkut keadaan tubuh body images dan control diri Sarwono, 2010 Agar seseorang dapat membuat keputusan yang penting tentang seks, mau melakukannya, dan siapa pasangannya , dia banyak membutuhkan banyak informasi. Orang juga harus belajar untuk membuat keputusan sendiri dan tidak terpaksa melakukan sesuatu yang tidak mereka kehendaki atau sesuatu yang belum pasti. Yang paling penting , orang seharusnya merasa senang terhadap diri mereka dan tubuh mereka sendiri. Darvill, 2005 3. Tugas-tugas perkembangan perilaku seksual remaja Secara rinci, Havighurst tahun 1961 menjelaskan adalah sebagai berikut: a Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif b Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya c Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang d Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminine e Berperilaku sosial yang bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara f Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang memiliki konsekuensi ekonomi dan financial g Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga h Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat Hurlock, 2006, hlm. Dari berbagai hasil studi disimpulkan bahwa masalah seksualitas pada remaja timbul karena faktor-faktor berikut yaitu : 1. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksual libido seksualitas remaja. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual tertentu. 2. Penyaluran itu tidak dapat dilakukan karena adanya penundaan perkawinan, baik secara hukum karena adanya undang-undang tentang perkawinan yang menetapkan batas usia menikah sedikitnya 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria. 3. Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah 4. Kecendrungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang dengan adanya teknologi canggih. 5. Orang tua sendiri, baik karena ketidak tahuannya maupun karena sikapnya yang mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka terhadap anak, malah cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah yang satu ini Universitas Sumatera Utara 6. Dipihak lain, tidak dapat di ingkari adanya kecendrungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria Sarwono, 2010, hlm. 187-188

D. Faktor-faktor Keluarga Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja