Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk membahas kedua partikel ini dan penulis berusaha menguraikan mengenai perbedaan yang terkandung dalam
kedua partikel ini sebagai judul kertas karya ini.
1.2. Tujuan Penulisan
Ada pun tujuan penulis kertas karya ini, adalah : 1.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai partikel ne dan yo. 2.
Untuk memahami perbedaan penggunaan “ne dan yo” yang berfungsi sebagai partikel.
1.3. Pembatasan Masalah
Seperti yang dikemukakan di awal, bahwa ada banyak shuujoshi seperti: ka, kashira, kke, na, dan lain-lain. Karena keterbatasan kemampuan penulis maka
penulis membatasi permasalahan penggunaan shuujoshi ini hanya pada partikel ne dan yo berikut dengan contoh-contoh kalimatnya dalam kertas karya ini.
1.4. Metode Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan library research yaitu dengan menggumpulkan data atua informasi
dengan membaca buku-buku sebagai referensi yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang dibahas. Selanjutnya data dianalisa dan dirangkum,
kemudian dideskripsikan ke dalam kertas karya ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM SHUUJOSHI
2.1. Pengertian Joshi
Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji. Yang
pertama jo dapat juga dibaca tasukeru yang artinya bantu, membantu atau menolong. Sedangkan yang kedua shi memiliki makna sejenis dengan istilah
kotoba artinya kata, perkataan, atau bahasa. Dari kedua huruf kanji ini dapat diterjemahkan kata bantu.
Joshi adalah kelas kata yang termasuk fuzokugo kata tambahan. Fuzokugo adalah kelompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa
bantuan kata lain untuk membentuk kalimat, dipakai setelah suatu kata yang menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk
menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi. Kelas kata Joshi tidak mengalami perubahan bentuknya Hirai, 1982:161. Joshi sama dengan jodooshi
kedua-duanya termasuk fuzokugo, namun kelas kata jodooshi dapat mengalami perubahan sedangkan joshi tidak dapat mengalami perubahan.
Karena joshi termasuk fuzokugo, maka kelas kata ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, satu bensetsu, ataupun satu kalimat. Joshi akan
menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri jiritsugo sehingga membentuk sebuah bunsetsu atau sebuah bun.
Universitas Sumatera Utara
Kelas kata yang dapat disisipi joshi antara lain meishi, dooshi, i-keyooshi. Na- keyooshi. Joshi dan sebagainya.
2.2 Jenis-Jenis Joshi