Creatine Kinase MB CKMB Troponin T

episode akut dari disfungsi fokal serebral, spina, atau retinal yang disebabkan adanya infark dari jaringan sistem saraf pusat. Stroke hemoragik didefinisikan sebagai episode akut dari disfungsi fokal atau global pada serebral atau spinal yang disebabkan oleh adanya hemoragik pada intraparenkimal, intraventrikular, atau subarakhnoid tanpa traumatik. Sedangkan stroke yang lainnya ialah stroke yang terjadi dan tidak termasuk ke dalam kategori iskemik maupun hemoragik. 13

2.1.2.4. Revaskularisasi Intervensi Koroner Berulang

Revaskularisasi intervensi koroner merupakan suatu prosedur yang menggunakan kateter, prosedur operasi untuk meningkatkan aliran pembuluh arteri perifer. Caranya adalah dengan memasukkan guidewire melalui kateter hingga mencapai ke arteri perifer. Revaskularisasi intervensi koroner yang berulang dilakukan jika keadaan pasien SKA semakin memburuk. Kejadian infark miokard berulang bisa terjadi berhubungan dengan intervensi kardiologi, operasi jantung koroner, atau bisa terjadi secara spontan. Infark miokard diketahui melalui investigasi klinis pada pasien. Angka mortalitas jangka pendek pada pasien dengan SKA yang mendapat terapi reperfusi farmakologik agresif berdasarkan studi randomisasi berkisar 6,5-7,5, dimana berdasarkan data observasional didapatkan nilai mortalitas pasien SKA pada komunitas berkisar 15-20. Major adverse cardiac event 30 hari merupakan hasil akhir yang terdiri dari kematian oleh sebab apapun, infark miokard berulang, tindakan intervensi perkutaneus koroner ulang dikarenakan adanya gejala, stroke yang dialami pasien dalam 30 hari pertama setelah mengalami SKA. 12

2.1.3. Creatine Kinase MB CKMB

CKMB adalah enzim jantung yaitu Creatine Kinase CK yang disusun oleh subunit M danatau B. CK berperan sebagai pengatur produksi fosfat berenergi tinggi dan pemanfaatannya untuk kontraksi jaringan. Secara umum, CK berperan sebagai perantara ikatan fosfat berenergi tinggi melalui kreatin fosfat dari mitokondria ke sitoplasma. Sehingga, enzim ini terdapat pada jaringan yang memiliki kebutuhan energi yang tinggi seperti di tubulus ginjal dan otot jantung. CKMB banyak ditemukan di otot jantung, sehingga total serum CK dan konsentrasi CKMB meningkat ketika terjadi cedera pada miokardium, namun CKMB lebih spesifik pada cedera miokardium dibandingkan CK. 15 Kadar CKMB normal adalah ≤ 24 UL dan ketika terjadi miokardial infark maka kadar CKMB akan meningkat 24 UL. 16 CKMB terdeteksi dimulai pada 4-6 jam setelah adanya cedera dan mencapai puncak pada 12-24 jam, kemudian akan kembali normal setelah 48-72 jam. Kecepatan kembali ke normal pada CKMB dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya infark berulang. 15

2.1.4. Troponin T

Troponin merupakan protein spesisfik yang berasal dari otot jantung yang terdiri dari 3 subunit yaitu T, I, dan C dimana fungsinya adalah untuk regulasi kontraksi otot jantung dan otot rangka khususnya pada regulasi aktin dan miosin di otot. Troponin T yang terdapat di intraselular berikatan dengan miofibril di miosit jantung, sehingga Troponin T yang berada di cytosolic pool sebesar 6-8 saja, fungsi dari cytosolic pool adalah sumber keluarnya Troponin apabila terjadi cedera pada pembuluh darah. Pelepasan troponin dimulai pada 4-6 jam setelah cedera, mencapai puncak pada 12-24 jam, kemudian akan menjadi normal kembali setelah 7-10 hari. 15 National Academy of Clinical Biochemistry dan the Joint ESCACC Committee for Redefinition of Myocardial Infarction merekomendasikan troponin sebagai penanda untuk evaluasi Sindrom Koroner Akut. 17,18 Gambar 2.2. Troponin T ketika terjadi nekrosis miokardium. 19

2.1.5. Gambaran ST deviasi