2.1.6.1.1. kadar CKMB dengan kejadian MACE
Peningkatan CKMB memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kejadian MACE. Terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan CKMB
dengan kematian pada kejadian MACE 30 hari dan 6 bulan. Pasien yang hanya menerima satu pengobatan tanpa pembedahan memiliki hubungan yang sama
dengan MACE 30 hari dan 6 bulan. Pasien dengan nilai CKMB tinggi biasanya memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, laki-laki dan seorang perokok dibanding
pasien dengan nilai CKMB rendah.
11
Gambar 2.3 . Hubungan antara nilai CKMB dengan mortalitas 30 hari dan
6 bulan.
11
Peningkatan nilai CKMB pada pasien SKA terjadi ketika adanya nekrosis pada miokadium yang berulang dimana sebagai penanda adanya ketidakstabilan
pembuluh darah dan menghasilkan mikroemboli yang terus-menerus sehingga menyebabkan infark yang mikroskopik.
11
Adapun keuntungan yang dimiliki oleh CKMB adalah pemeriksaan cepat, lebih ekonomis dan akurat, serta memiliki
kemampuan yang cepat untuk mendeteksi adanya reinfark namun kelemahan dari CKMB adalah spesifisitas menjadi berkurang jika terdapat penyakit otot atau
tulang dan sensitivitas kurang untuk deteksi infark miokard 6 jam setelah onset gejala serta untuk kerusakan miokard minor.
30
2.1.6.1.2. Troponin T dengan Kejadian MACE
Salah satu penanda serum jantung yang memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi adalah Troponin T. Mekanisme peningkatan Troponin T
yang menetap ataupun baru setelah ACS belum diketahui, namun usia, anemia dan faktor riwayat seperti hipertensi, diabetes dan gambaran abnormal EKG dapat
menjadi faktor utama yang berhubungan dengan pelepasan troponin. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ang, dkk didapatkan hasil bahwa pasien SKA
dengan peningkatan hs Troponin T 15-2070 ngL memiliki risiko terjadinya MACE 6 kali lebih besar dibandingkan dengan 7 ngL selama 7 hari perawatan
di rumah sakit unadjusted RR 6,11, 95Cl, 2,98-12,50.
10
Gambar 2 .4. Kurva Kaplan-Meier insidensi kumulatif MACE 30 hari
berdasarkan nilai troponin.
9
Pasien SKA dengan nilai troponin yang meningkat secara persisten memiliki risiko 3 kali lebih besar terjadinya MACE dibandingkan dengan yang
memiliki nilai troponin rendah unadjusted RR 3,39, 95Cl, 2,02-5,68, p0,001.
Hal inilah yang dapat menyebabkan risiko terjadinya MACE semakin meningkat.
9
Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan troponin adalah lebih sensitif dan spesifik daripada CKMB, mampu mendeteksi kejadian infark miokard
hingga 2 minggu pasca onset, mampu mendeteksi reperfusi, digunakan untuk pemilihan terapi. Namun kelemahan yang dimiliki oleh troponin adalah
sensitivitas rendah pada infark miokard yang terjadi 6 jam setelah onset gejala timbul.
30
2.1.6.2. Gambaran ST deviasi dengan Kejadian MACE