Karakteristik pengemudi Karakteristik Pengemudi Dan Cara Aman Berkendara

5 Golongan SIM D : minimal usia 17 tahun. b SIM Kendaraan Bermotor Umum 1 Golongan SIM A Umum : minimal usia 20 tahun. 2 Golongan SIM B I Umum : minimal usia 22 tahun. 3 Golongan SIM B II Umum : minimal usia 23 tahun. 2- Persyaratan Administratif a Identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk KTP. b Pengisian formulir permohonan. c Rumusan sidik jari. 3- Persyaratan Kesehatan a Sehat jasmani dengan surat keterangan dari dokter. b Sehat rohani dengan surat lulus tes psikologis. 4- Persyaratan Lulus Ujian a Ujian teori. b Ujian praktik, dan atau c Ujian keterampilan melalui simulator.

C. Karakteristik Pengemudi Dan Cara Aman Berkendara

1. Karakteristik pengemudi

Kemampuan pengemudi memiliki rentang yang sangat lebar dalam hal kemampuan mendengar, melihat, menilai dan bereaksi terhadap informasi. Ada pengemudi yang daya tangkap pendengaran dan penglihatannya sangat tinggi dan ada pula yang sangat kurang. Ada pengemudi yang sangat cepat menilai dan bereaksi terhadap informasi, namun ada pula yang sangat lambat. Hal ini diantara lain mengindikasikan kemampuan pengemudi yang bervariasi dalam hal mendengar, melihat, menilai dan bereaksi terhadap informasi. 14 Berikut ini akan dibahas daya tangkap penglihatan, kemampuan pendengaran manusia dan kemampuan indra lainnya yang terkait dengan kemampuan mengemudi. a. Daya Tangkap Penglihatan Terkait dengan kemampuan mengemudi, terdapat sejumlah kriteria daya tangkap penglihatan yang penting yaitu: 15 1- Kemampuan melihat objek secara rinci Kemampuan manusia melihat objek secara rinci dan jelas adalah pada kerucut penglihatan 3 ° -5 ° , sedangkan pada kerucut penglihatan 10 ° -12 ° agak jelas. 2- Kemampuan melihat diluar kerucut penglihatan terjelas Kemampuan melihat diluar kerucut penglihatan terjelas dapat mencapai hingga 160 ° . Hal ini misalnya bermanfaat untuk melihat kaca spion tanpa sepenuhnya memalingkan kepala ke kiri atau ke kanan. 3- Kemampuan membedakan warna 14 Leksmono Suryo Putranto, Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta: Indeks, 2007, hal 9 15 Ibid, hal 10 Kemampuan membedakan warna sangat dibutuhkan oleh pengemudi. Diantaranya untuk membedakan fungsi rambu lalu lintas dan marka jalan. Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, danatau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan. 16 Marka jalan adalah suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau diatas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. 17 Jalan adalah seluruh bagian Jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah danatau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel. 18 Warna dasar rambu misalnya digunakan untuk membedakan fungsinya sebagai rambu peringatan, perintah atau larangan. 4- Kemampuan untuk pulih dari silau 16 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 17 17 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 18 18 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 12 Silau dapat mengganggu pandangan mengemudi di jalan. Hal ini dapat terjadi baik pada siang maupun malam hari. Disiang hari sumber silau adalah matahari. Hal ini terutama menjadi masalah bila ruas jalan membentang tepat pada arah terbit matahari. Dimalam hari atau pada saat hujanberkabut sumber silau adalah lampu kendaraan dari arah lawan. Hal ini terutama terjadi pada tikungan. Keadaan akan lebih berbahaya pada jalan dua lajur dua arah dan jalan tanpa median lainnya. Untuk kepentingan mereduksi silau, jalan bermedian pun perlu dilengkapi dengan media tertentu, misalnya semak-semak. Bagaimanapun bila median kurang lebar, keberadaan media pereduksi silau ini dapat menimbulkan masalah baru yaitu berkurangnya kebebasan samping jalan. 5- Kemampuan menaksir kecepatan dan jarak Salah satu kemampuan penglihatan yang terpenting yang dikombinasikan dengan kemampuan interpertasi adalah kemampuan menaksir kecepatan dan jarak. Hal ini sangat penting terutama untuk beberapa gerakan sulit seperti menyiap, menetapkan celah yang aman untuk melintasi simpang tidak bersinyal, melakukan gerakan menyatu merging seperti ketika suatu kendaraan memasuki jalan bebas hambatan dan lain-lain. Yang sering menjadi kesulitan bagi pengemudi pemula adalah memanfaatkan kaca spion untuk menaksir kecepatan dan jarak. Itulah sebabnya waktu persepsi-reaksi yang dibutuhkan pengemudi pemula pada situasi kompleks yang membutuhkan kemampuan menaksir kecepatan dan jarak atas dasar informasivisual dari kaca spion relatif cukup lama. b. Kemampuan Pendengaran Walaupun kemampuan pendengaran tidak sepenting daya tangkap penglihatan, namun kontribusinya terhadap kemampuan pengemudi tetap perlu diperhitungkan. Namun demikian kemampuan pendengaran tetap bersifat komplementer terhadap daya tangkap penglihatan. Sebagai contoh isyarat dari pengemudi lain berupa bunyi klakson dapat membuat seorang pengemudi lebih berhati-hati tehadap adanya kemungkinan kendaraan lain yang akan mendahului kendaraannya. Kemampuan pendengaran juga dapat dimanfaatkan pengemudi untuk mendeteksi bunyi mesin atau bagian kendaraan yang tidak normal. Hal ini penting agar dapat dilakukan tindakan yang diperlukan terhadap kendaraan sebelum terjadi sesuatu yang membahayakan atau mengurangi kenyamanan perjalanan. 19 c. Kemampuan Indra Lain Indra pengecapan hampir tidak berkontribusi dalam kemampuan pengemudi. Demikian pula indra peraba, walaupun mungkin kulit berperan untuk mendeteksi suhu yang tak wajar didalam kendaraan. Indra pencium mungkin dibutuhkan untuk mendeteksi bau tertentu yang 19 Leksmono Suryo Putranto, Rekayasa Lalu Lintas, hal 12 mengindikasikan keadaan mesin yang abnormal atau kualitas udara yang membahayakan pengemudi dan penumpang. Jadi secara umum kemampuan indra diluar penglihatan dan pendengaran kurang berkontribusi terhadap kemampuan pengemudi. 20

2. Cara Aman Berkendara