Keselamatan Dalam Berkendara Menurut Hukum Islam

dengan perbuatan subjek hukum, berupa melakukan suatu perbuatan, memilih, atau menentukan sesuatu sebagai syarat, sebab, atau penghalang. 28 Terkadang mereka tega membunuh kita demi hanya kendaraan yang kita pakai. Awasi tingkal laku kendaraan disamping kiri, kanan, depan dan belakang baik dalam situasi dan kondisi berhenti maupun jalan. Jika perlu gunakan kunci ganda kunci tambahan pada kendaraan agar lebih aman.

C. Keselamatan Dalam Berkendara Menurut Hukum Islam

Manusia adalah adalah pelaku dalam kehidupan ini, dalam setiap gerak aktifitas sudah pasti manusia lebih mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, danatau lingkungan. 29 Dan semestinya pula prinsip dari keamanan dan kenyamanan itu terdapat pula pada akitifitas berkendaraan. Keamanan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang, danatau kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum, danatau rasa takut dalam berlalu lintas. 30 Berkendara adalah suatu kegiatan yang 28 Muhammad Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh, Kairo: Dar al-Fikr al-‘Arabi, 1958, hal 26 29 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 31 30 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 30 sangat lumrah di zaman ini karena sebuah tuntutan zaman untuk melakukan kegiatan dalam gerak aktifitas yang cepat. Dalam mengemudikan kendaraan setiap orang dituntut untuk mengutamakan keselamatan agar terciptanya suasana nyaman dan merasa aman dalam berkendaraan, karena keselamatan adalah prioritas dalam berkendaraan. Ada 2 hal yang perlu diketahui hingga akan tercipta suatu kondisi yang nyaman dan selalu merasa aman dalam berkendaraan yaitu: 1 Faktor Intern Dalam Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam pribadi pengendara yaitu segala sesuatu yang menunjang hingga terciptanya rasa aman dan nyaman dalam berkendaraan ialah sikap ketika kita berkendara. Perlu kita ketahui suatu kebijakan yang sangat bagus ketika kita dituntut untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang dibuat oleh pihak berwenang dalam hal ini polisi lalu lintas yang dibuat tidak lain untuk terciptanya rasa aman dan nyaman dalam berkendaraan, namun nyatanya sangat minim kesadaran pengendara untuk mematuhinya, jauh dari pada itu suatu etika yang sangat salah ketika sebuah pabrik kendaraan bermotor telah mendesain kendaraan bermotor itu dengan segala macam pertimbangan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan dalam berkendaraan tapi banyak dari sikap pengendara yang dengan seenaknya mendesain ulang tanpa pertimbangan dan pemikiran tentang keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara. Suatu contoh yang sangat umum dapat kita lihat ketika tidak sedikit pengendara yang membuka kaca spion tanpa memikirkan akibatnya bahwa suatu pabrik kendaraan bermotor memakai kaca spion pada kendaraan untuk kemudahan kita dalam melihat kondisi belakang kita saat dalam berkendaraan. 2 Faktor Ekstern Luar Faktor ini sangat sedikit pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor intern tetapi perlu juga kita ketahui bahwa faktor ekstern juga perlu kita bahas. Untuk faktor ekstern yang perlu kita ketahui adalah suatu sikap yang timbul karena ada dorongan atau pengaruh dari luar. Biasanya terjadi ketika lingkungan tempat kita tinggal atau komunitas kita sedang ngetren atau asyik dalam memodifikasi kendaraannya. Tetapi yang salah dari modif itu adalah tidak memperhatikan sama sekali terhadap keselamatan dan kenyamanan dalam berkendaraaan. Manusia dianugerahi kemampuan untuk berbuat dan kemampuan manusia ini merupakan kenyataan yang sesuai dengan perbuatan manusia pilihan alternatif. 31 Dua jenis tindakan manusia: 1- Suatu perbuatan yang dilakukan dalam keadaan terpaksa secara tak sengaja, dan 2- Perbuatan yang manusia bisa memilih untuk melakukannya atau tidak, misalnya tindakan yang dilakukan manusia dengan pengetahuan dan keinginannya tanpa dipaksakan oleh kewajiban tertentu. Apa yang terjadi pada diri manusia adalah karena apa yang diusahakannya, karena itu manusia memiliki kebebasan untuk berkehendak dan sekaligus 31 Pradana Boy ZTF, Fikih Jalan tengah, hal 46 bertindak. Dalam pandangan Abd al-Jabar, manusia diberikan kemampuan untuk bertindak, dan kemampuan adalah realitas yang menegaskan kebebasan tindakan manusia. 32 Peraturan yang telah dibuat bukan untuk dilanggar tetapi untuk ditaati karena yakinlah ketika kita mengendarai kendaraan dengan patuh dan taat pada peraturan, maka rasa aman dan nyaman akan hadir dalam setiap pengendara, dan perlu kita ketahui bersama bahwa tidak ada peraturan lalu lintas yang dibuat merugikan pengendara. Berbicara tentang berbagai macam kenyamanan dan keamanan dalam berkendara pasti tidak akan lepas dari berbagai kejadian yang terjadi di jalan misalnya saja suatu sikap ingin selalu tampil didepan atau lebih cepat dari yang lain. Sebenarnya kebiasaan ini harus ditinggalkan sedini mungkin dan harus jauh dari setiap diri pengendara karena sikap ini hanya akan merugikan diri sendiri. Buktinya berbagai macam kejadian yang menimpa ketika sikap ugal-ugalan atau sama sekali tidak menghiraukan peraturan lalu lintas saat berkendaraan yaitu terjadinya kecelakaan.                             32 Abd al-Jabar, Syarh al-Ushul al- Khamsah, Kairo: Maktabah Wahbah, 1965, hal 360                 ﴿ ﺲﻨﻮﯿ ١٠ : ٢٢ ﴾ Artinya: Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan berlayar di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan apabila gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka Telah terkepung bahaya, Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata.mereka berkata: Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, Pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur. QS. Yunus 10:22 Dalam sikap seperti itulah kita dituntut sebagai pengendara yang mematuhi peraturan lalu lintas. Mungkin sudah saatnya kita kembali berusaha untuk menciptakan suatu keadaan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, karena siapa juga kalau bukan kita sebagai pengendara yang berusaha menciptakan suasana yang aman dan nyaman dalam berkendaraan. Keamanan dan kenyaman dalam berkendara tidak akan tercipta sendiri tanpa adanya kemauan yang kuat dari diri kita selaku pengendara. Dan jangan sampai ada dalam benak kita bahwa peraturan yang dibuat hanya akan memperlambat atau malah menyusahkan kita dalam berkendaraan. Belasan orang meninggal dengan sia-sia akibat kecelakaan lalu lintas dan ironisnya apakah kita pernah menyangka bahwa penyebab dari kecelakaan itu adalah kelalaian pegendara seperti terlalu kencang dalam berkendaraan, tidak memakai alat pelindung seperti helm yang sebenarnya, menggunakan HP pada saat mengemudikan kendaraan, dll, hal yang demikian merupakan hal yang sepele namun berakibat fatal jika kita sejak dini sangat kurang kesadaran kita dalam mematuhi peraturan lalu lintas dan sikap yang sewajarnya dalam berkendaraan. Kalau ternyata kita sudah berusaha untuk mematuhi peraturan yang ada namun ternyata tetap saja terjadi itu adalah takdir namun kita sudah berusaha jadi tak ada yang akan disesali. Seandainya saja kita mengemudikan kendaraan sambil menggunakan HP dan ternyata terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu kecelakaan dan mengakibatkan terluka atau cacat, mungkin didalam hati kita akan berkata seandainya mengemudikan kendaraan tidak sambil menggunakan HP maka tidak akan seperti ini. Memang sesuatu kesadaran tentang kesalahan biasanya datang terlambat, seperti kata pepatah nasi sudah jadi bubur dan sayangnya lagi banyak dari kita yang tidak mau belajar dari kehidupan ini, bukankah kita dituntut untuk selalu belajar dari kejadian-kejadian yang dialami dan selalu berusaha untuk menjadikan kejadian-kejadian itu sebagi guru. Islam adalah agama yang memberi rahmat bagi sekalian alam dan selalu menyuruh umatnya untuk melakukan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang keji. Islam senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat. Ini adalah salah satu bukti yang sering ditampilkan untuk menjelaskan tentang fleksibilitas hukum islam. 33 Fleksibilitas hukum Islam berkaitan erat dengan tujuannya hukum Islam. Said Ramadhan al-Buti menyebutkan tujuan 33 Pradana Boy ZTF, Fikih Jalan tengah, hal 8 disyariahkannya hukum Islam untuk kepentingan masyarakat umum. 34 Islam juga memerintahkan umatnya untuk mematuhi peraturan yang dibuat oleh umara pemimpinpemerintah selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an maka kita wajib mengikutinya.                                ﴿ ﺀﺎﺴﻨﻠا ٤ : ٥٩ ﴾ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. QS. An-Nisaa’ 4:59 Peraturan lalu lintas yang dibuat oleh kepolisian mengenai tata tertib berkendaraan adalah salah satu peraturan yang baik untuk diikuti karena itu salah satu cara agar kita terhindar dari kecelakaan. Peraturan mengenai lalu lintas berkendaraan ditujukan kapada semua lapisan masyarakat, tak peduli apa dia miskin atau kaya, pejabat atau rakyat, polisi atau sipil, dll. Sesungguhnya hanya kesadaranlah yang dapat menjadikan semua peraturan yang telah dibuat oleh pihak berwenang sangat berguna agar terciptanya suatu suasana yang aman dan nyaman dalam berkendaraan. Pihak berwenang adalah 34 Said Ramadhan al-Buti, Dlawabit al-Maslahah fi al-syariah al-Islamiyah, Beirut: Muassasah al-Risalah, 1977, hal 12 sebagai sarana dalam mengingatkan kita agar selau berusaha dan mau menaati peraturan lalu lintas. Kita adalah sebagai subjek atau yang menerima segala macam imbasnya, baik buruknya ada pada kita, apakah kita ingin menerima semua kebaikan dengan syarat mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku atau menerima imbas buruknya dengan akibat kecelakaan atau yang lebih parah yaitu kematian. Suatu yang menyenangkan atau yang baik selalu penuh pengorbanan dan disinilah kita dituntut untuk mau berkorban dengan segala kebaikan akhirnya atau buruk yang kita terima jika kita tidak mau berkorban. Maukah kita menjadi orang yang penuh dengan penyesalan jikalau keburukan itu menimpa kita, walau banyak dari kita tidak mau belajar dari kesalahan yang orang lain perbuat, atau malah kita sendiri yang mengharap orang lain belajar dari kesalahan kta sendiri. Sabda Nabi: Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, demikian ungkapan sederhana beliau tentang tugas utamanya lahir di dunia. Beliau diutus untuk memperbaiki akhlak, bukan untuk mencari harta apalagi popularitas. Etika yang baik memiliki kedudukan lebih tinggi dari ilmu, karena akhlaketika adalah buah yang dihasilkan darinya. Dalam bahasa yang lain, sejauh mana ilmu masuk ke dalam diri manusia dapat dilihat dari bagaimana dia beretika. Belajar beretika harus mulai dari hal-hal yang ringan dan sederhana, Pertama, tanamkan kesadaran bahwa pengguna jalan bukan hanya kita. Menghargai pengendara lain, menjadikan mereka mau menghargai kita. Kedua, peraturan yang ada bukanlah sistem yang menghalang-halangi kelancaran perjalanan para pengendara tapi justru memudahkan dan peduli akan keselamatan mereka. Mengetahui akan peraturan rambu-rambu lalu lintas, akan tidak bernilai sama sekali bila tanpa kesadaran untuk menaatinya. Menaati peraturan inilah yang dikatakan akhlakul karimah, yaitu nilai dan makna yang secara luas terkandung dalam ungkapan sederhana Nabi SAW, jauh sebelum kendaraan lalu lalang menghiasi jalan raya.                   ﴿ ةﺮﻘﺒﻠا ٢ : ١١٢ ﴾ Artinya: Tidak demikian bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. QS. Al-Baqarah 2:112 Islam adalah suatu aksi untuk menyerahkan diri kepada Allah. Sedangkan Allah adalah nama Tuhan. Selamat adalah bahasa Indonesia yang bisa bersanding dengan islam. Selamat pake tulisan arab maka yang dipakai adalah sama sin, lam, dan mim Assalamualaikum=keselamatan atas kamu. Asal katanya sama. Jadi selamat adalah juga menyerahkan diri kepada Allah. Kalau kita menyerahkan diri kepada Allah maka kita selamat, karena kita mendapat kasih Tuhan.              ﴿ ﻦﺎﻘﺮﻔﻠا ٢٥ : ٦٣ ﴾ Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang- orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. QS. Al-Furqaan 25:63 Manusia mempunyai insting naluri menjaga keselamatan atas dirinya sendiri dalam setiap melakukan kegiatan apa lagi dalam mengemudikan kendaraan. Oleh sebab itu pentingnya akan keselamatan saat mengemudikan kendaraan. Sebab keselamatan sangat dianjurkan dan diajarkan dalam Islam dalam setiap melakukan aktivitas khususnya dalam mengemudikan kendaraan. 42

BAB III KESELAMATAN DALAM BERKENDARAAN MENURUT UNDANG-

UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

A. Pengertian Dan Jenis Kendaraan

Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. 1 Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. 2 Kendaraan tidak bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia danatau hewan. 3 Jenis kendaraan terdiri atas: 1. Kendaraan Bermotor a. Sepeda Motor Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua 2 atau tiga 3 tanpa rumah-rumah baik dengan atau tanpa kereta samping. 4 b. Mobil Penumpang 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 1 ayat 8 2 Tim Kreatif NusaMedia, Undang-Undang Lalu Lintas; UU RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bandung: NusaMedia, 2010, hal 4 3 Ibid, hal 4 4 Bantuan Pelayanan Konsultasi Hukum Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang RI No. 14 Tentang Lalu Lintas Angkutan jalan, Jakarta: 1993, hal 4