12
Pertama, menyamakan persepsi yang sama kepada semua pihak, baik jajaran pemerintahan maupun segenap unsur masyarakat. Kedua, melaksanakan mitigasi
bencana secara terpadu dengan melakukan koordinasi yang melibatkan seluruh potensi pemerintah dan masyarakat. Ketiga, melaksanakan upaya preventif yang
dimaksudkan untuk meminimalisir dampak dan korban jiwa. Keempat, melaksanakan kerjasama dengan semua pihak, melalui pemberdayaan masyarakat
dan kampanye.
6
Dengan demikian, inovasi pemerintah dalam menanggulangi kekeringan dapat kita definisikan sebagai satu ide, gagasan, terobosan, atau upaya dari
pemerintah yang dilaksanakan melalui pemilihan kebijakan mitigasi dampak bencana yang tepat dan berkelanjutan yang difungsikan untuk mengurangi
dampak yang dihasilkan dari bencana kekeringan.
2. Kebijakan
Kebijakan adalah salah satu konsep dalam ilmu politik.
7
Kebijakan policy adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau
kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat kebijakan-kebijakan itu mempunyai
kekuasaan untuk melaksanakan.
8
Menurut Wayne Parsons 2005 kebijakan merupakan terjemahan dari kata policy yang berasal dari bahasa Inggris. Kebijakan policy adalah istiah yang
tampaknya banyak disepakati bersama. Dalam penggunaannya yang umum, istilah kebijakan dianggap berlaku untuk sesuatu yang “lebih besar” ketimbang
6
Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana
7
M i r i a m B u d i a r d j o . 2 0 0 9 . Dasar-dasar Ilmu Politik. J a k a r t a : P T . G r a m e d i a P u s t a k a .
8
Ibid . H a l . 2 0
13
keputusan tertentu, tetapi “lebih kecil” ketimbang gerakan sosial. Jadi kebijakan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu.
9
Sedangkan James E Anderson sebagaimana dikutip Islamy 2009: 17 mengungkapkan bahwa kebijakan adalah
“ a purposive course of action followed by an actor or set of actors in dealing with a
problem or matter of concern” Serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.
Dari pendefinisian makna kebijakan diatas, maka kebijakan dapat disimpulkan sebagai gagasan, ide, serangkaian tindakan yang diambil oleh
pemerintah yang di dalamnya terdapat unsur keputusan berupa upaya pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada dan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu guna menyelesaikan masalah tertentu. Program pembangunan 1000 embung merupakan satu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten
Bojonegoro yang ditujukan untuk mengatasi kekeringan di daerahnya dengan upaya peningkatan ketersediaan air melalui pembuatan embung.
Selanjutnya, di dalam studi kebijakan publik dikenal istilah model kebijakan publik. Rinka dalam Rusli 2009 menyebutkan model lebih merujuk
pada sebuah konsep atau bagan untuk menyederhanakan realitas. Berbeda dengan teori yang kesahihannya telah dibuktikan melalui pengujian emperis, model
didasarkan pada isomorphism, yaitu kesamaan kesamaan antara kenyataan satu dengan kenyataan lainnya. Dye dalam Rusli 2009 menyebutkan pada dasarnya
9 Parsons,Wayne.2005.Public Policy Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan.Jakarta:Kencana.Hal.14
14
terdapat sembilan macam model perumusan kebijakan, salah satunya adalah teori inkremental. Pemilihan teori inkremental didasarkan atas alasan bahwa teori ini
adalah tepat untuk penelitian ini. Wibawa 1994:11 dalam Soetari 2014:75 Model inkremental pada
dasarnya merupakan kritik terhadap model rasional. Pembuatan kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang diisyaratkan oleh pendekatan rasional
karena tidak memiliki cukup waktu, intelektual, dan biaya, ada kekhawatiran muncul dampak yang tidak diinginkan akibat kebijakan yang belum pernah dibuat
sebelumnya, adanya hasil-hasil dari kebijakan sebelumnya yang harus dipertahankan dan menghindari konflik.
Teori inkremental memandang bahwa kebijakan sebagai variasi terhadap kebijakan masa lampau atau dengan kata lain kebijakan pemerintah yang ada
sekarang ini merupakan kelanjutan kebijakan pemerintah pada waktu yang lalu yang disertai modifikasi secara bertahap. Pilihan ini biasanya dilakukan oleh
pemerintahan yang berada di lingkungan masyarakat yang pluralistik, yang tidak mungkin membuat kebijakan baru yang dapat memuaskan seluruh warga.
Pembangunan embung merupakan kebijakan masa lampu yang dimodifikasi. Sebelumnya mulai tahun 2008, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
melalui Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengairan telah melakukan pembangunan embung tipe geo membran. Kemudian melihat besaran manfaat yang dapat
dihasilkan dari adanya embung, sejak tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mencanangkan program pembangunan 1000 embung dengan
melakukan modifikasi seperti perluasan tipe embung yang dibangun dan institusi
15
pelaksana pembangunan embung. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari stretegi untuk mempercepat sasaran pembangunan 1000 embung pada tahun 2018.
Adanya pencanangan program pembangunan 1000 embung diawali oleh janji politik Bupati Kabupaten Bojonegoro ketika itu yang saat ini diwujudkan
sebagai bagian dari upaya mengatasi kekeringan sekaligus mencapai Kabupaten Bojonegoro sebagai lumbung pangan negeri. Dampak dari adanya pencanangan
ini adalah meningkatnya kuantitas pembangunan embung, khususnya yang dibangun oleh Dinas Pengairan. Terdapat peningkatan yang cukup signifikan dari
sebelum dan sesudah adanya pencanganan program pembangunan 1000 embung yang akan diuraikan melalui tabel di bab selanjutnya. Secara kuantitas, maupun
kualitas, adanya pencanangan ini berdampak positif bagi percepatan pencapaian pembangunan 1000 embung.
2. Inovasi Kebijakan