berinteraksi untuk menentukan kemampuan sarana tersebut dalam menampung beban lalulintas yang bekerja padanya.Variabel-variabel utama yang dipakai untuk
menerangkan arus kendaraan pada suatu jalur gerak ialah volume, kecepatan, kepadatan. Selain itu, ada dua variabel tambahan yang juga berhubungan dengan arus
lalulintas yakni jarak antara dan waktu antara.
Untuk menganalisa karakteristik arus lalulintas suatu ruas jalan, dapat diketahui dengan menganalisa hubungan matematis antara volume, kecepatan,
kepadatan lalulintas yang terjadi pada ruas jalan tesebut. Untuk itu, model yang digunakan untuk mempresentasikan hubungan matematis ketiga parameter tersebut
adalah Model Greenberg.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana menunjukkan hubungan parameter volume, kecepatan, dan kepadatan, menentukan volume maksimum dengan Model
Greenberg serta menunjukkan keeratan hubungan antar variabel untuk ruas jalan Ir. Juanda Medan.
1.3 Batasan Masalah
Dari segi luasnya cakupan masalah, dalam hal ini penulis memberi batasan-batasan masalah diantaranya data yang diambil adalah data volume dan data kecepatan
lalulintas yang diselesaikan dengan Model Greenberg dengan objek penelitian yang diamati terdiri dari kendaraan ringan dan sepeda motor.
Kendaraan ringan yang dimaksud adalah kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan jarak as 2.0
– 3.0 meter ; yang meliputi mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga, serta
Universitas Sumatera Utara
sepeda motor yang dimaksud adalah kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda seperti sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga.
Dalam penelitian ini, kendaraan berat tidak dihitung ataupun dapat diabaikan karena kendaraan berat yang dimaksud tidak melintas di ruas jalan Ir. Juanda secara
reguler.
1.4 Tinjauan Pustaka
Alamsyah, A.A 2008 menyatakan bahwa tidak ada arus lalu lintas yang sama bahkan pada keadaan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas jalan tertentu selalu
bervariasi. Dengan demikian diperlukan parameter yang dapat menunjukkan kondisi arus suatu ruas jalan. Parameter-parameter tersebut adalah volume, kecepatan, dan
kepadatan, tingkat pelayanan, dan derajat kejenuhan.
Jotin Khisty, B. Kent Lall 2003 menyatakan bahwa terdapat tiga parameter utama yang berhubungan dengan arus lalu lintas yang mana parameter-parameter tersebut
saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu :
Kecepatan, dinyatakan dengan notasi V, didefinisikan sebagai suatu laju pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam miljam mph atau
kilometerjam. Volume, dinyatakan dengan Q, didefinisikan sebagai jumlah sebenarnya dari
kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraanjam.
Kepadatan, dinyatakan dengan D, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan dengan waktu,
biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraanmil atau jumlah kendaraankilometer.
Pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI dinyatakan bahwa untuk melihat pengaruh dari satu jenis kendaraan terhadap arus lalu lintas keseluruhan, nilai
Universitas Sumatera Utara
ekivalensi satuan mobil penumpang yang dipakai dalam penelitian ini yaitu untuk kendaraan berat = 1.20, kendaraan ringan = 1.00, dan sepeda motor = 0.25.
Nilai ekivalensi satuan mobil penumpang adalah faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya
sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu-lintas. Kendaraan ringan yang dimaksud adalah kendaraan bermotor ber as dua
dengan 4 roda dan dengan jarak as 2.0 – 3.0 meter ; yang meliputi mobil penumpang,
oplet, mikrobis, pick up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga, serta kendaraan berat yang dimaksud adalah kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda
yang meliputi bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga.
1.5 Tujuan Penelitian