Antioksidan Alami Vitamin C

bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan proses penuaan dini Kosasih, 2004.

2.4.1 Antioksidan Alami

Data epidemiologi mendukung keterkaitan antara tingginya asupan sayur- sayuran dan buah-buahan dengan rendahnya penyakit kronis. Hal ini dikarenakan sayur-sayuran dan buah-buahan kaya akan zat gizi vitamin, mineral, serat pangan serta berbagai kelompok zat bioaktif lain yang disebut zat fitokimia. Zat bioaktif ini bekerja secara sinergis, meliputi mekanisme enzim detoksifikasi, peningkatan sistem kekebalan, pengurangan agregasi platelet, pengaturan sintesis kolesterol dan metabolisme hormon, penurunan tekanan darah, antioksidan, antibakteri, serta efek antivirus Silalahi, 2006. Khasiat antioksidan untuk mencegah berbagai penyakit akibat pengaruh oksidatif akan lebih efektif jika kita mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah- buahan yang kaya akan antioksidan dan berbagai jenis daripada menggunakan antioksidan tungggal. Efek antioksidan dari sayur-sayuran dan buah-buahan lebih efektif daripada sumplemen antioksidan yang diisolasi. Hal ini mungkin dikarenakan oleh adanya komponen lain dan interaksinya dalam sayur-sayuran dan buah-buahan yang berperan secara positif Silalahi, 2006. Umumnya antioksidan yang ada dalam buah- buahan adalah vitamin C, vitamin E, karotenoid, flavonoid, dan komponen thiol SH. Kontribusi aktifitas antioksidan komponen fenol lebih besar dibanding vitamin C dan karotenoid. Sumber utama kapasitas antioksidan dari buah-buahan tidak hanya dari vitamin C tetapi juga dari komponen fenol Ide,2009.

2.4.2 Vitamin C

Universitas Sumatera Utara Rumus Bangun: Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178,13 dengan rumus bangun C 6 H 8 O 6 , dalam bentuk kristal tidak berwarna dengan titik cair 190- 192°C. Asam askorbat mengandung tidak kurang dari 99,0 C 6 H 8 O 6. Pemerian: serbuk atau hablur putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa asam, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Kelarutan: mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95 P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzene P. Penyimpanan dalam waah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Vitamin C mengandung khasiat sebagai antiskorbut Departemen Kesehatan RI, 1979. Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932, Albert Szent-Györgyi menemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan Anonim, 2010. Asam askorbat adalah suatu reduktor. Sifat reduktor tersebut disebabkan oleh mudah terlepasnya atom-atom hydrogen pada gugus hidroksil yang terikat pada atom C2 dan atom C3 atom-atom C pada ikatan rangkap. Akibat pengaruh oksigen, zat-zat pengoksidasi lemah, atau oleh pengaruh enzim asam askorbat oksidase, asam askorbat mudah mengalami oksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Reduksi asam dehidroaskorbat karena vitamin C bersifat reduktor akan menghasilkan asam askorbat kembali. Oksidasi secara timbal balik Universitas Sumatera Utara ini juga terjadi di dalam tubuh. Karena memiliki sifat mudah teroksidasi, asam askorbat digunakan sebagai antioksidan Sumardjo, 2006. Dalam semua percobaan adalah baik untuk menggunakan standar atau kontrol positif di samping sampel utama yang sedang dipelajari. Sesuai standar yang secara luas digunakan adalah asam askorbat Vitamin C Molyneux, 2004.

2.4.3 Polifenol

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Pucuk Daun Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch.) Dan Herba Peleng (Spinacia oleracea L.) Serta Herba Sabi (Brassica rapa L.)

3 78 102

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Hidrilla (Hydrilla verticillata (L.f.) Royle)

14 95 83

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Jus Buah Sirsak Dan Ekstrak Etanol Daun Sirsak

5 68 100

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Tumbuhan Pare (Momordica charantia L.)

14 120 84

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)

0 65 75

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Goji Berry (Lycium barbarum L.)

15 84 92

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Buah Terong Lalap Ungu (Solanum melongena L).

17 74 78