4.5 Hasil Analisis Peredaman Radikal Bebas DPPH oleh Sampel Uji
Kemampuan antioksidan diukur pada menit ke-17 dan ke-40 sebagai penurunan serapan larutan DPPH peredaman warna ungu DPPH akibat adanya
penambahan larutan uji. Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Dari analisis
yang telah dilakukan, diperoleh nilai persen peredaman pada setiap kenaikan konsentrasi sampel uji seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Hasil analisis peredaman radikal bebas oleh ekstrak etanol dan fraksi
ekstrak bunga brokoli
Jenis Ekstrak Konsentrasi
Larutan Uji ppm
Waktu menit Peredaman
17 40
Waktu menit 17
40
Ekstrak Etanol 0 blanko
1,1744 1,1740
- -
40 1,0918
1,1010 7,03
6,21 60
0,8774 0,8661
25,29 26,22
80 0,8099
0,8001 31,03
31,85 100
0,7428 0,7182
36,75 39,93
Fraksi ekstrak n-heksan
0 blanko 1,0625
1,0771 -
- 40
0,9860 1,005
7,2 6,69
60 0,9637
0,9809 9,29
8,93 80
0,9104 0,9237
14,31 14,24
100 0,8393
0,8437 21,00
21,67 Fraksi ekstrak
etil asetat 0 blanko
1,0331 1,0252
- -
40 0,9361
0,9237 9,38
9,9 60
0,8853 0,8692
14,30 15,21
80 0,8606
0,8426 16,69
17,81 100
0,8455 0,8273
18,16 19,3
Fraksi ekstrak etanol
0 blanko 1,0354
1,0317 -
- 40
0,8513 0,8857
17,78 14,15
60 0,8405
0,8334 18,82
19,92 80
0,7728 0,7821
25,36 24,19
100 0,7519
0,7593 27,38
26,40
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Hasil analisis peredaman radikal bebas oleh vitamin C
Konsentrasi Larutan Uji
Waktu menit Peredaman
Waktu menit 17
40 17
40 0 blanko
1,0590 1,0802
- -
40 µgml 0,0354
0,0377 96,66
96,46 60 µgml
0,0331 0,0364
96,87 96,73
80 µgml 0,032
0,0321 96,98
96,95 100 µgml
0,0289 0,0314
97,27 97,06
Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas peredaman setiap peningkatan konsentrasi dan dengan bertambahnya waktu.
4.6 Analisis Nilai IC
50
Inhibitory Concentration Sampel Uji
Nilai IC
50
diperoleh berdasarkan persamaan regresi linier yang didapatkan dengan cara memplot konsentrasi laruan uji dan persen peredaman DPPH sebagai
parameter aktivitas antioksidan, dimana konsentrasi larutan uji ppm sebagai absis dan nilai persen peredaman sebagai ordinat. Hasil persamaan regresi linier
yang diperoleh untuk ekstrak etanol, fraksi-fraksi ekstrak, dan vitamnin C dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil persamaan regresi linier yang diperoleh untuk ekstrak etanol,
fraksi-fraksi ekstrak, dan vitamin C
Larutan Uji Persamaan Regresi
Menit ke -17 Menit ke-40
Ekstrak etanol y = 0,397x - 2,21
y = 0,426x - 3,01 Fraksi ekstrak n-heksan
y = 0,199x - 0,78 y = 0,206x - 1,17
Fraksi ekstrak etil asetat y = 0,187x + 1,23
y = 0,19x + 1,8 Fraksi ekstrak etanol
y = 0,271x + 2,69 y = 0,269x + 1,73
Vitamin C y = 0,92x + 26,018
y = 0,92x + 25,92 Hasil analisis nilai IC
50
yang diperoleh berdasarkan perhitungan persamaan regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Nilai IC
50
ekstrak etanol dan fraksi-fraksi ekstrak bunga brokoli Brassica oleracea L. var. botrytis L. dan vitamin C
Menit ke- Sampel
IC
50
ppm 17
Ekstrak etanol Ekstrak n-heksan
Fraksi Ekstrak etil asetat Fraksi Ekstrak etanol
Vitamin C 131,51
255,19 260,78
175,22 26,067
40 Ekstrak etanol
Ekstrak n-heksan Fraksi Ekstrak etil asetat
Fraksi Ekstrak etanol Vitamin C
124,44 248,69
253,68 179,45
26,17 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga brokoli
memiliki aktivitas antioksidan yang sedang, fraksi ekstrak n-heksan dan ekstrak etil asetat dengan aktivitas antioksidan yang sangat lemah, serta fraksi ekstrak
etanol memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dibandingan vitamin C sebagai kontrol positif. Dalam hal ini vitamin C bertindak sebagai antioksidan kuat.
Secara keseluruhan aktivitas antioksidan ekstrak bunga brokoli masih di bawah aktivitas antioksidan vitamin C, hal ini karena ekstrak dan fraksi ekstrak bunga
brokoli bukan merupakan senyawa murni, tetapi masih mengandung senyawa- senyawa lain yang kemungkinan tidak mempunyai aktivitas antioksidan.
Aktivitas antioksidan bunga brokoli ditentukan oleh senyawa flavonoid, vitamin C, dan beta karoten. Kandungan vitamin C dan beta karoten pada brokoli
sangat tinggi, namun proses pengolahan bunga brokoli sehingga menjadi sehingga menjadi ekstrak mengurangi kandungan vitamin pada ekstrak brokoli. Vitamin C
sangat peka, mudah rusak jika terkena cahaya, panas, udara dan oksigen DepKes RI, 1979.
Universitas Sumatera Utara
Fraksi ekstrak n-heksan memiliki aktifitas antioksidan yang sedikit lebih besar dari fraksi ekstrak etil asetat, walaupun pada hasil penapisan fitokimia fraksi
ekstrak n-heksan hanya memiliki golongan senyawa steroid. Hal ini dikarenakan adanya senyawa beta karoten yang larut dalam pelarut nonpolar yang ikut tersari
pada fraksi ekstrak n-heksan. Namun, hal tersebut tidak memberikan efek yang begitu besar karena beta karoten tidak stabil terhadap udara dan cahaya DepKes
RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia diperoleh kadar air 5,33, kadar
sari yang larut dalam air 29,02, kadar sari yang larut dalam etanol 12,09, kadar abu total 0,80, dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,22.
2. Hasil uji penapisan senyawa kimia pada masing-masing ekstrak, diperoleh hasil ekstrak etanol mengandung senyawa alkaloid, glikosida,
steroidatriterpenoida, flavonoida, dan saponin; fraksi ekstrak n-heksan mengandung senyawa steroida triterpenoida; fraksi ekstrak etil asetat
mengandung senyawa glikosida dan flavonoida; dan fraksi ekstrak etanol mengandung alkaloida, glikosida, flavonoida dan saponin.
3.Hasil pemeriksaan aktivitas antioksidan dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 516 nm pada menit
ke-17 dan ke-40 diperoleh hasil ekstrak etanol, fraksi ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol memiliki IC
50
sebesar 131,51 ppm, 255,19 ppm, 260,78 ppm, dan 175,22 ppm pada menit ke-17, sedangkan pada menit ke-40
diperoleh IC
50
sebesar 124,44 ppm, 248,69 ppm, 253,68 ppm, dan 179,45 ppm. Sedangkan untuk vitamin C diperoleh IC
50
sebesar 26,067 ppm pada menit ke 17 dan 26,17 ppm pada menit ke-40. Hasil pengujian ini diketahui
ekstrak etanol memiliki aktifitas antioksidan sedang, fraksi ekstrak n-heksan dan etil asetat dengan aktifitas antioksidan sangat lemah, sedangkan fraksi
ekstrak etanol dengan aktivitas antioksidan lemah.
5.2 Saran
Universitas Sumatera Utara