PENDAHULUAN Pengaruh Pemakaian Anestesi Pada Penderita Hiperpireksia Malignan

Yoselinda : Pengaruh Pemakaian Anestesi Pada Penderita Hiperpireksia Malignan, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

Beberapa tindakan operasi di kedokteran gigi seperti pencabutan gigi, tindakan bedah minor dan bedah mayor sering menimbulkan rasa sakit yang lama. Rasa sakit dapat dihilangkan dengan suntikan anestesi. Penggunaan anestesi untuk menimbulkan pati rasa selama operasi dalam rongga mulut merupakan bagian dari perawatan gigi untuk mempermudah dalam penanganan perawatan gigi yang akan dilakukan, akan tetapi dapat menyebabkan masalah akibat pemakaian anestesi yang tidak sesuai prosedur oleh karena itu dianggap sebagai masalah khusus. Apabila melakukan suatu operasi, harus diambil keputusan apakah operasi tersebut dilakukan dengan anestesi lokal atau umum. Riwayat penyakit, ketegangan dan ketahanan tubuh terhadap anestesi inhalasi atau adanya masalah dalam operasi terdahulu menjadi pertimbangan dalam pemilihan anestesi. Operasi dapat dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal atau umum, sehingga operator harus menilai indikasi dan kontraindikasi keduanya sebelum memutuskan anestesi mana yang akan digunakan. 1 Dalam pemberian anestesi seringkali kita temukan penderita dengan kelainan sistemik, salah satunya pasien dengan kelainan genetik misalnya hiperpireksia malignan, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa, dipicu oleh obat-obat tertentu yang dipakai untuk anestesi umum hampir semua anestesi inhalasi, anestesi lokal golongan amida dan pelemas otot depolarisasi, succinylcholine. 1,2,3 Hal ini dapat Yoselinda : Pengaruh Pemakaian Anestesi Pada Penderita Hiperpireksia Malignan, 2010. menimbulkan banyak problema bagi dokter dan dokter gigi terutama resiko yang dihadapi adalah kerusakan otot skeletal dan kematian pasien apabila tidak ditangani lebih lanjut. Pemicu utama hiperpireksia malignan adalah anestesi umum inhalasi misalnya halotan dan sevofluran, anestesi lokal misalnya lidokain dan mepivakain serta succinylcholine yang digunakan untuk pelemas otot. 2 Setiap pasien seharusnya diperiksa sebelum operasi dengan tujuan untuk menilai kondisi fisik pasien, membangun kepercayaan pada dokter dan menentukan prosedur anestesi yang akan digunakan. 4 Anamnese yang teliti dari setiap pasien sangat berguna bagi dokter dalam pemberian terapi obat, selain itu juga untuk mengantisipasi efek samping yang disebabkan oleh obat lain. 1 Didalam skripsi ini penulis akan membahas mengenai hiperpireksia malignan serta cara penatalaksanaan pasien tersebut. Yoselinda : Pengaruh Pemakaian Anestesi Pada Penderita Hiperpireksia Malignan, 2010.

BAB II HIPERPIREKSIA MALIGNAN