Penetapan Bilangan Iodin Dan Melting Point Pada Bahan Baku Crude Palm Oil (CPO)

(1)

PENETAPAN BILANGAN IODIN DAN MELTING POINT

PADA BAHAN BAKU CRUDE PALM OIL (CPO)

Tugas akhir

Oleh ;

TRI HANDAYANI (042410001)

PROGRAM DIPLOMA III ANALIS FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMTRA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukurpenulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Karunianaya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Adapun judul dari tugas khir ini adalah Penetapan bilangan iodin dan nilai melting point pada bahan bakuCrude Palm Oil (CPO) yang dibuat sebagi salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir Program studi Diploma III Analis Farmasi Fakultas Sumatra Utara.

Tak lupa penulis menyampaikan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah memberi dorongan ,bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini denagan baik ,dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada

1.Ayahnda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu dan motivasi sehingga laporan tugas akhir dapat selesai.

2. Kakak dan Abang ku tercinta yang telah memberikan doa restu dan motivasi sehingga laporan tugas akhir dapat selesai.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sumadio Hadi sahputra Apt selaku Dekan Farmasi pembimbing yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini.


(3)

4. Bapak Prof . Dr. H. Sumadio Hadi sahputra Apt selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini.

5.Bapak dan Ibu dosen beserta staf pengajar di program studi Diploma III Analis Farmasi

6.Kepada Bapak Ibu di PT pamina Adolina yang memberkan dorongan dan dukungn sehingga penulis dapat mylesaikan tugas akhir ini.

7.Kepada Teman teman semua terimakasih telah menyuport saya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini denagan baik.

8.Kepada semua teman teman di Analis Farmasi Terimakasih atas Bantuananya..

Medan juni 2007 Penulis


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Kata pengantar ………I

Daftar Pustaka ………ii

Bab 1. Pendahuluan ………1

1.1 latar belakang ……… ..1

1.2 Tujuan ………1

1.3 Manfaat ………..2

BAB II.Tinjauan Pustaka ………3

2.1 Tanaman Kelapa Sawit ………..3

2.2 Karakteristik Asam Lemak ………3

2.3 Bilangan Iodin ……….4

2.4 Melting Point ……… 4

Bab III.Metodologi ………..5

3.1 Persiapan sample ……….5

3.2 Alat dan Bahan ………5

3.3 Prosedur karja ………6

Bab IV.Hasila dan Pembahasan ………..7

4.1 Hasil ...8


(5)

Bab V Kesimpulan dan saran ………..9

5.1 Kesimpulan ……….9

5.2 Saran……….9


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Kelapa Sawit termasuk dalam tanaman famili palmae,yang merupakan sumber minyk nabati yng sangat potensial.Minyak sawit mentah dan inti sawit mempunyai kualitas yang berbeda-beda ,tergantung pada spesies / jenis kelapa sawit itu sendiri .Kualitas minyak ini di tentukan oleh sifat fisik dan kimia yang meliputi titik leleh (melting point),titik awan (could point), kandungan pengotor serta komposisi kimia minyak nya.

Minyak sawit dapat dimanfaatkan diberbagai industri karena memiliki susunan kandungan gizi yang cukup lengkap. Industri yang banyak menggunakan minyak sawit sebagai sebagai bahan baku industri pangan serta non pangan seperti kosmetik dan minyak.

1.1Tujuan

1.Untuk mengetahui bilangan iodin pada CPO sehingga dapat di ketahui ikatan rangkap yang terkandung didalamnya sebagai metode untuk menentukan kualitas minyak.

2.Untuk mengetahui nilai melting point ( titik lebur/leleh) pada CPO.


(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Asam Lemak

Karakteristik asam lemak dapat di tentukan dengan melakukan serangkain uji laboraturium terhadap sampel minyak.Salah satu pengujian yang biasa di gunkan adalah pengujian bilangan iodin dan melting point.

2.1.1 Bilangan Iodin

Bilangan iodin merupakan parameter untuk menentukan banyaknya ikatan rangkap dalam minyak atau lemak.Asam lemak jenuh dalam minyak dan lemak mampu menyerap iod dan membentuk senyawa yang jenuh.Besarnya jumlah iod diserap menunjukan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh.

Penentuan bilangan iod biasanya menggunakan cara Hanus dan Wijs.

2.2 Melting Point (titik lebur)

Melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak dan lemak . Pada umumnya minyak atau lemak mengandung komponen yang berpengaruh pada titik cairnya. Minyak atau lemak yang umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah yang relatif besar biasanya berwujud cair pada temperatur kamar,sebaliknya bila mengandung asam lenak tidak jenuh yang relatif besar,maka minyak atau lemak tersebut akan mencair pada titik cair yang tinggi.


(8)

Melting Point (titik lebur)

- Celupkan pipa kapiler 3 buah dalam sample sampai ketinggian kira-kira 10 mm lalu dinginkan pipa kapiler sample denagn cara memegang dan memutar ujumg pipa yang berisi sample kedalam potongan es sampai menbjadi padat. Jangan biarka ujunga pipa yang satu lagio menyentuh es lalu lap pipa kapiler secept mungkin ,letakan pipa kapiler dalam beker dan masukan air kedalam refrigerator selama 4-10 c ,slama 16 jam.

- Pindahkan pipa kapiler dari tempatnya dan pegang karet lalu dilengkapi denagn termometer dimana ujung bawah pipa kapiler sama tinggi dengan ujung termometer mercuri .

- Masukan termometer pada beker yang berisiair,ujung bawah termometer di celupkan kedalam air sampai kedalaman kira-kira 30 mm.

- Atur suhu mula-mula pada 8-10 c dibawah suhu yang diharapkan pada sample aduk penangas air denagn magnetic sterir lalu panaskan sehingga kecepatn kenaikan suhu sekitar 1 c tiap menit perlahan lahan dan sampai kenaikan 0,5 c sampai titik lebur yang di harapkan tercapai.

- Teruskan pemanasan asmpai kolom naik amati suhu ain pada setiap kenaikan pada klom dan hitung rata rata semua pipa.

- Perbedaan ketiga pipa itu tidak boleh melebihi 0,3 c

- Keteranagn catat angka rata rata dari 2 set vpengukuran secara triplledalam titik lebur dan dinyatakan dalam 1 tempat desimal.


(9)

BAB III METODOLOGI

3.I Persiapan Sample

Sampel yang digunakan pada analisa bilangan iodin dan melting point adalah CPO

3.2 Bahan-bahan

Bahan yang digunakan dalam analisa ;

1.NatriumThio sulfat 0,1N 2. Larutan Wijs

3. Kalium iodida 10% 4. Hidrogen klorida 0,1 N 5. Fenolftalein

6. Sikloheksan 7. Amilum

3.3. Peralatan yang digunakan

1. Neraca analitik 2. erlemeyer 3. pipet volum 4. hot plate 5. beaker glass 6. termometer 7. gelas ukur


(10)

8. statif dan kleim 9. batang pengaduk 10.magnetic sterir

3.4 Prosedur kerja

Bilangan iodin

- Cairkan sample minyak jika masih padat dan timbang dengan beratnya 0,10 – 0,20 gr

- Tambahkan 10 ml sikloheksan ,pipet 10 ml larutan wijs kedalam labu yang mengandung sample lalu aduk dengan baik

- Buat dan lakukan penentuan titrasi blanko

- Lalu simpan labu dalam tempat yang gelap selama 30 menit pada suhu 27 c pindahkan labu dari penyaringan dan tambahkan 10 ml lrutn KI 100 ml air suling

- Titrasi dengan larutan 0,1 N natrium thio sulfat ,penambahan dilakukan secara bertahap denagn pengadukan yang kuat sam warnaya kuning dan hampir gelap.Tambahkan 1-2 tetes larutan indikator kanji dan lanjutkan hingga warna biru ,lenyap seketika.


(11)

- Perhitungan

Bilangan iodin (g iodin / 100 g )

= (Vb-Vs) x N Natrium thiosulfat x 12,69

Berat sample


(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pengujian sample CPO untuk mengetahui nilai melting point dan bilangan iodin

sample CPO Hasil Standart

Bilangan iodin 51,6 50-53

Melting point 20 24

Dari hasil analisa penetapan bilangan iodin diperoleh hasilnya adalah 51,6 angka ini menunjukan bahwa didalam sample crude palm oil terdapat 51,6 ikatan rangkapnya ,dan angka ini memenuhi persyaratan di PT Pamina Adolina Perbaungan

Asam lemak tidak jenuh dalam minyak dan lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh.besarnya jumlah iod yang diserap menjukan banyaknya iktan rangkap atau ikatan tidak jenuh .Bilangan iod adalah jumlah gr iod yang diserap oleh 100 gr minyak atau lemak.


(13)

Pada pengujian melting point , didapat 20 c terlihat bahwa komponen dalam minyak mempengaruhi nilai melting point tersebut. Minyak atau lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah relatif besar biasanya cair pada temperatur yang lebih rendah ,sedangkan minyak yang mgandung aasal lemak jenuh relatif besar,maka titik cair nya pun tinggi.


(14)

BAB V KESIMPULAN

Pada PT Pamina Adolina Perbaungn ,dapat disimpulkan .

- Bilangan iodin adalah 51,6 gr iodin/100 gr

- Nilai melting point adalah 20 oc

- Bilanag iodin and melting point masih memenuhi persyaran mutu Internasional AOCS

5.2 Saran

Dari penyusunan laporan,penulis dapat menyarankan ;

- Pemilihan minyak makan yang bagus harus didasarkan pada jumlah minyak tak jenuh yang ditenukan dengan pengujian bilangan iodin

- Pengujian bilanag iodin yang dilakukan diharapkan menggunakan metode titrasi Wijs melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya,maka


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Fesenden ,1992, Kimia organik,Edisi Ketiga jilid Dua Erlangga Yogyakarta,hal 104

Ketaren S, 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan Universitas Indonesia,Press hal 234

Loebis ,1998, Buletin Perkebunan dan Produk Sawit sebagai bahan

olah

Industri ,Balai Penelitian Perkebunan hal 143

Sudjadi ,1986,Metode Pemisahan,Penerbit Kanisius ,Yogyakarta ,hal 215

Sudarmadji,1989, Analisa Bahan Mkanan dan Pertanian,Penerbit Liberti


(1)

8. statif dan kleim 9. batang pengaduk 10.magnetic sterir

3.4 Prosedur kerja

Bilangan iodin

- Cairkan sample minyak jika masih padat dan timbang dengan beratnya 0,10 – 0,20 gr

- Tambahkan 10 ml sikloheksan ,pipet 10 ml larutan wijs kedalam labu yang mengandung sample lalu aduk dengan baik

- Buat dan lakukan penentuan titrasi blanko

- Lalu simpan labu dalam tempat yang gelap selama 30 menit pada suhu 27 c pindahkan labu dari penyaringan dan tambahkan 10 ml lrutn KI 100 ml air suling

- Titrasi dengan larutan 0,1 N natrium thio sulfat ,penambahan dilakukan secara bertahap denagn pengadukan yang kuat sam warnaya kuning dan hampir gelap.Tambahkan 1-2 tetes larutan indikator kanji dan lanjutkan hingga warna biru ,lenyap seketika.


(2)

Bilangan iodin (g iodin / 100 g )

= (Vb-Vs) x N Natrium thiosulfat x 12,69

Berat sample


(3)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pengujian sample CPO untuk mengetahui nilai melting point dan bilangan iodin

sample CPO Hasil Standart

Bilangan iodin 51,6 50-53

Melting point 20 24

Dari hasil analisa penetapan bilangan iodin diperoleh hasilnya adalah 51,6 angka ini menunjukan bahwa didalam sample crude palm oil terdapat 51,6 ikatan rangkapnya ,dan angka ini memenuhi persyaratan di PT Pamina Adolina Perbaungan

Asam lemak tidak jenuh dalam minyak dan lemak mampu menyerap sejumlah iod dan membentuk senyawa yang jenuh.besarnya jumlah iod yang diserap menjukan banyaknya iktan rangkap atau ikatan tidak jenuh .Bilangan iod adalah jumlah gr iod yang diserap oleh 100 gr minyak atau lemak.


(4)

dalam minyak mempengaruhi nilai melting point tersebut. Minyak atau lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh dalam jumlah relatif besar biasanya cair pada temperatur yang lebih rendah ,sedangkan minyak yang mgandung aasal lemak jenuh relatif besar,maka titik cair nya pun tinggi.


(5)

BAB V KESIMPULAN

Pada PT Pamina Adolina Perbaungn ,dapat disimpulkan .

- Bilangan iodin adalah 51,6 gr iodin/100 gr

- Nilai melting point adalah 20 oc

- Bilanag iodin and melting point masih memenuhi persyaran mutu Internasional AOCS

5.2 Saran

Dari penyusunan laporan,penulis dapat menyarankan ;

- Pemilihan minyak makan yang bagus harus didasarkan pada jumlah minyak tak jenuh yang ditenukan dengan pengujian bilangan iodin

- Pengujian bilanag iodin yang dilakukan diharapkan menggunakan metode titrasi Wijs melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya,maka

diperlukan fasilitad laboraturium yang memadai


(6)

Fesenden ,1992, Kimia organik,Edisi Ketiga jilid Dua Erlangga Yogyakarta,hal 104

Ketaren S, 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan Universitas Indonesia,Press hal 234

Loebis ,1998, Buletin Perkebunan dan Produk Sawit sebagai bahan olah

Industri ,Balai Penelitian Perkebunan hal 143

Sudjadi ,1986,Metode Pemisahan,Penerbit Kanisius ,Yogyakarta ,hal 215

Sudarmadji,1989, Analisa Bahan Mkanan dan Pertanian,Penerbit Liberti