Karet alam lama kelamaan dapat meningkat viskositasnya atau menjadi keras. Ada jenis karet alam yang sudah ditambah bahan garam hidroksilamin sehingga tidak
bisa mengeras dan disebut karet CV contant viscosity. Karet alam bisa mengkristal pada suhu rendah misalkan -26°C dan bila ini terjadi, diperlukan pemanasan karet
sebelum diolah pabrik barang jadi karet. http:industrikaret.wordpress.com
2.3. Bahan Baku Benang Karet
Lateks merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan benang karet, sebelum lateks digunakan menjadi benang karet atau bahan jadi karet
lainnya, lateks tersebut terlebih dahulu dipekatkan disebut lateks pekat. Lateks adalah cairan berwarna putih yang menyerupai susu yang dihasilkan
dari pohon karet bila disadap atau dilukai. Lateks merupakan sistem koloid yang kompleks, yang terdiri dari partikel karet dan bahan – bahan karet yang terdispersi
dalam cairan yang disebut serum. Bahan bukan karet jumlahnya relatif kecil, sebagian besar terlarut dalam serum, lainnya teradsorbsi dalam permukaan partikel karet.
Lateks yang dipekatkan mempunyai Kadar Karet Kering KKK minimum 60 dan berupa cairan yang mantap.
Tujuan dari pemekatan lateks antara lain : 1.
Untuk memperoleh kadar karet kering sekurang-kurangnya 60 2.
Untuk mengurangi kenaikan biaya produksi 3.
Untuk mengetahui jumlah air ditambahkan pada pengenceran lateks sampai kadar yang dikehendaki. Tim Penulis PS,1999
2.4. Pengertian Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
Karet adalah Polimer hidrokarbon yang terkandung pada Lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para
atau Hevea brasiliensis suku Euphorbiaceae. Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti
anggota suku ara-araan misalnya beringin, sawo-sawoan misalnya getah perca dan sawo manila, Euphorbiaceae lainnya, serta dandelion.
Pada masa Perang Dunia II, sumber-sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet. Sekarang, getah perca dipakai dalam kedokteran
guttapercha, sedangkan lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet achicle. Sekarang, Getah perca dipakai dalam kedokteran guttapercha, Sedangkan
Lateks sawo manila biasa dipakai untuk permen karet kunyahan. Karet industri sekarang dapat diproduksi secara sintetis dan menjadi saingan dalam industri
perkaretan. http:gadabinausaha.wordpress.com20100311karet-alam Karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap
dari pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet alam adalah polimer isoprena.
Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari pohon karet bersifat lunaklembek dan lengket bila dipanaskan
Kekuatan rantai dalam elastomer karet terbatas, akibat adanya struktur jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh
elastomer yang banyak digunakan adalah polivinil klorida, polimer stirena-butadiena- stirena SBS merupakan jenis termoplastik elastomer.
http:karet_karetalam.wordpress.com
2.5. Sifat-sifat Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
Karet alam mengandung seratus persen cis-1,4-poliisoprena, yang terdiri dari rantai polimer lurus dan panjang dengan gugus isoprenik yang berulang, seperti pada
tabel berikut :
Tabel 2.2.Komposis lateks segar dari kebun dan karet kering
komponen Komponen dalam
lateks segar Komponen dalam lateks
kering Karet hidrokarbon
36 92-94
Protein 1,4
2,5-3,5 Karbohidrat
1,6 -
Lipida 1,6
2,5-3,2 Persenyawaan organik lain
0,4 -
Persenyawaan anorganik 0,5
0,1-0,5 Air
58,5 0,3-1,0
Sumber : Morton, M. 1987.
2.6. Manfaat Karet 2.6.1. Manfaat Karet Alam