5 Menerima uang tagiahan rekening dari sub bagian rekening
6 Menerima rekening yang akan ditagih dari sub bagian rekening
7 Melaksanakan penagihan rekening air dari konsumen
8 Mnyetorkan hasil tagihan kepada sub bagian pembukuan setiap hari kerja
9 Melakukan intesifikasi penagihan
10 Melaksanakan tugas lain yag diberikan oleh kepala bagian administrasi
dan keuangan sesuai dengan bidang tugasnya 11
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas kepada kepala bagian administrasi dan keuangan sesuai standart yang ditetapkan.
4. KEPALA BAGIAN HUBUNGAN PELANGGAN
Kepala Bagian Pelanggan adalah unsur staf dipimpin oleh seorang kepala bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur. Kepala bagian hubungan pelanggan mempunyai fungsi :
a Penyelenggaraan pengukuran meter air dan dan pemeriksaan data
pengguna air berdasarkan rekening pelanggan. b
Penyelenggaraan pemasaran ,pelayanan langganan dan pengurus penagihan rekening pelanggan.
c Penyelenggaraan fungsi-fungsi pelayanan pelanggan ,pengelolaan rekening
dan pengelolaan data pelanggan. d
Penyelenggaraan pengawasan meter air ,pengendalian meter dan administrasi meter air.
Universitas Sumatera Utara
e Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai bidang tugas
dan fungsinya. f
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada direktur sesuai standart yang ditetapkan.
Kepala bagian administradi dan keuangan mempunyai wewenang dan bertanggungjawab atas bagian-bagian yang dibawahinya antara lain :
a. Kepala Sub Bagian Meteran Kepala Sub Bagian Meteran Mempunyai tugas :
1 Mengetes meteran air yang dipergunakan oleh perusahaan.
2 Melaksanakan pemeriksaan meteran air secara periodik dan melakukan
perbaikan terhadap metran air yang rusak 3
Melaksanakan penyegelan meteran air 4
Melaksanakan penyegelan kembali atas meteran air yang diperbaiki 5
Bertanggungjawab atas peralatan meteran air yang dipergunakan didalam operasi perusahaan.
6 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian hubungan
pelanggan sesuai bidang tugasnya 7
Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas kepada kepala bagian hubungan pelanggan sesuai standart yang ditetapkan.
b. Kepala Sub Bagian Rekening
Kepala Sub Bagian Rekening mempunyai tugas : 1
Melaksanakan dan menetapkan jadwal pembuatan rekening air sehingga tepat waktu
Universitas Sumatera Utara
2 Mengendalikan dan mengawasi seluruh proses pekerjaan ,penetapan dan
penbuatan rekening yang akan ditagih. 3
Melaksanakan dan pembacaandan pencatatan kubikasi meter air setiap konsumenpelanggan.
4 Menyusun dan membuat data konsunen pemakai air secara periodik.
5 Melaksanakan pemeliharaan, peyimpanan dan penyusunan kartu meter
konsumen dan administrasi meter air 6
Melaksaakan dan mengumpulkan bahan serta data dalam rangka penyuluhan dan peningkatan pelayanan.
7 Merencanakan,memprogramkan penyeleggaraan pemasaran jasa air dan
menetapkan pasangan baru konsumenpelanggan air. 8
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian hubungan pelanggan sesuai bidang tugasnya.
9 Melaporkan dan mmpertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas kepada
kepala bagian hubungan pelanggan sesuai standart yang ditetapkan.
d. Pusat-Pusat Pertanggungjawaban Perusahaan.
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Kualo Kota Tanjung Balai merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyedia air bersih
kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur dengan tujuan mengembangkan perekonomian daerah dan untuk menambah pendapatan daerah.
Mengingat perusahaan ini adalah BUMD yang menyamgkut hajat hidup masyarakat kota tanjung balai, maka fungsionalisasi perlu ditetapkan yang berarti
Universitas Sumatera Utara
ada pusat-pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan ini, sehingga diperlukan akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian dan penilaian kinerja.
Akuntansi pertanggungjawaban diperlukan untuk meletakkan dasar-dasar pembentukan system yang dapat menghasilkan informasi bagi menajmen yang
diperlukan untuk berbagai tujuan antara lain : a
Mengoptimalkan aspek perencanaan, dalam penentuan harga pokok produksi perjenis jasa dan pengendalian biaya.
b Menilai kinerja unit-unit organisasi perusahaan.
c Menghasilkan informasi dlam berbagai alternatif untuk mengambil
keputusan. Dengan tingkat pelayanan jasa yang begitu luas, maka masalah pelimpahan
tanggung jawab dan pendelegasian wewenang menjadi masalah yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena biaya yang dikeluarkan dalam pelayanan jasa
ini tidak sedikit sehingga untuk mengawasi pengeluaran biaya ini dibutuhkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik. Dalam penerapan sistem
akuntansi pertanggungjawaban akan ada pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada setiap karyawan perusahaan. Para pekerja tersebut mambawahi lini
atau departemen masing-masing yang disebut sebagai pusat-pusat pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan ini diartikan sebagai suatu unit yang dipimpin oleh seorang pejabatkepala yang bertanggung jawab terhadap
pencapaian kinerja yang diukur berdasarkan input dan atau output serta target- target unit organisasi yang dipimpinnya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk tujuan tersebut diperlukan pengidentifikasian dan penetapan unit organisasi atau unit kerja sebagai suatu pusat pertanggungjawaban tertentu sesuai
dengan sifat dan sasaran kegiatan yang dilakukannya yang sudah ditetapkan perusahaan yaitu:
a. pusat biaya cost center
b. pusat pendapatan revenue center
c pusat laba profit center d. pusat investasi investment center
Daftar rencana kerja DRK terdiri dari kegiatan-kegiatan tutup buku, rekonsiliasi, sitem dan prosedur, dan kegiatan lainnya. Jadi pusat biaya terbentuk
dengan adanya aktivitas-aktivitas tersebut yang disebabkan oleh terjadinya biaya. setiap daftar rencana kerja DRK mempunyai akun tersendiri sebagai batas
tanggungjawabnya. Perusahaan telah menyusun kode perkiraan nature of acount dimana setiap angka pada kode rekening tersebut mempunyai makna sendiri-
sendiri yang dapat menunjukkan urutan-urutan suatu kerjaan. Kode perkiraan ini sangat penting bagi sistem akuntansi
pertanggungjawaban karena merupakan syarat dalam penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban dan untuk memudahkan pengawasan. Kode perkiraan dapat
memudahkan manager dan unit organisasi pusat biaya untuk mengetahui perkiraan-perkiraan mana yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan demikian
kode perkiraan suatu transaksi biaya dapat di telusuri kembali dari pusat pertanggungjawaban mana biaya tersebut terjadi karena pada kode rekening
tersebut termuat juga kode pusat pertanggungjawaban.
Universitas Sumatera Utara
e. Penyusunan Anggaran Pusat Biaya.
Semua perusahaan pada umumnya memiliki anggaran karena anggaran perusahaan berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian perusahaan.
Perencanaan melihat ke depan yaitu menetapkan tindakan tertentu dan pengendalian melihat ke belakang yaitu menilai apa yang telah dihasilkan. Dari
perbandingan yang dihasilkan maka dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran. Salah satu manfaat dari akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai
dasar penyusunan anggaran. Aspek penting sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam penganggaran terutama karena didalamnya mencakup struktur akuntansi,
klasifikasi biaya, pendapatan dan datainformasi lainnya yang relevan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Penyusunan anggaran perusahaan PDAM Tirta Kualo Kota Tanjung Balai menggunakan sistem bottom up yaitu penyusunan anggaran yang dimulai dari
manajemen level bawah dan selanjutnya diserahkan ke manajemen atas. Penyusunan anggaran secara buttom up dimulai dari tiap-tiap manajer pada level
bawah yang mengajukan anggaran biayanya masing-masing. Rancangan- rancangan ini dikombinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh Komite
Anggaran. Komite Anggaran kemudian menyampaikan rancangan anggaran final dari tiap-tiap bagian kepada manajemen puncak. Setiap perubahan yang dilakukan
terhadap rancangan anggaran tersebut harus dirundingkan dan diberitahukan kepada manajer penyusun anggaran biaya sehingga menciptakan peran serta dan
komitmen mereka dalam menciptakan target yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana hasil penelitian di lapangan, kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama priode yang akan datang adalah mengikuti pola
penjualan selama periode tersebut. Perkembangan jumlah unit terjual dari priode ke priode yang akan datang tidak stabil. Hal ini dimungkinkan karena jumlah unit
yang terjual dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berada diluar perusahaan yang tidak dapat dikuasai oleh pihak manajemen perusahaan, tetapi dalam menyusun
anggaran perusahaan memproyeksikan dari hasil penjualan tahun lalu. Dalam menghadapi pola penjualan yang tidak stabil ini pihak manajemen
perusahaan telah mengambil kebijakan menyusun anggaran produksi dengan menggunakan pola produksi yang disesuaikan dengan pola penjualan, dimana
dalam menyusun anggaran biaya produksi harus berpatokan kepada kontrak dan mempelajari waktu-waktu peningkatan permintaan.
Ketentuan umum dalam penyusunan anggaran perusahaan adalah: PDAM Tirta Kualo melakukan perencanaan biaya produksinya melalui
anggaran. Anggaran yang disusun oleh PDAM Tirta Kualo hanyalah yang dibutuhkan untuk perencanaan yang berhubungan dengan biaya produksi yaitu
:anggaran penjualan, anggaran bahan baku, anggaran upah tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik
Sebelum dilakukan proses penyusunan anggaran, terlebih dahulu dilakukan pengkajian yang matang dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan
resiko kegagalan . Dalam hal ini semua unsur pimpinan dan bagian diikut sertakan untuk menghindari terjadinya pertentangan satu bagian dengan bagian lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Periode anggaran diatas adalah satu tahun.anggaran disusun oleh manajer produksi dan dibantu bagia teknik, bagian perncanaan, bagian processing, bagian
bahan baku. Setelah anggaran selesai disusun, maka anggaran tersebut diserahkan kepada direktur utama kemudian disampaikan kepada komisaris untuk mendapat
persetujuan, selanjutnya diperbanyak dan barulah kemudian diteruskan kepada masing-masing bagian dalam perusahaan untuk dijadikan pedoman dalam
menjalankan aktivitasnya.
f. Sistem Pelaporan Pusat Biaya.
Pada hakekatnya sistem pelaporan akuntansi pertanggungjawaban menyajikan laporan informasi yang terdiri dari seperangkat laporan yang saling
berhubungan yang disediakan bagi para manajer diberbagai pusat pertanggungjawaban didalam suatu perusahaan laporan ini berisi informasi
pertanggungjawaban manajemen tingkat yang lebih rendah kepada manajer tingkat yang lebih tinggi akan menerima laporan pertaggungjawaban dari
tingkatan manajemen yang lebih rendah. Pada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Kualo Kota Tanjung Balai, seperti yang telah dikemukakan
dimuka, terdapat pusat biaya teknis, pusat biaya kebijakan, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi. Dalam kaitannya dengan skrpsi ini, laporan
akuntansi pertanggungjawaban yang akan dibahas adalah laporan pertanggungjawaban biaya teknis yang disajikan perbagian, yaitu sub bagian
perencanaan, sub bagian produksi, sub bagian distribusi dan sub bagian perawatan dan perbengkelan. Laporan ini berisikan informasi pertanggungjawaban tiap
bagian tersebut kepada direktur utama.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian pada setiap tingkatan manajemen, tingkatan yang lebih tinggi akan menerima laporan pertanggungjawaban dari tingkatan yang lebih
rendah. sesuai dengan prinsip pelaporan yang baik, maka semangkin tinggi tigkat manajemen maka semangkin ringkas pula isi laporan yang akan
disampaikan.begitu pula pada Perusahaan Daerah Air MinumPDAMTirta Kualo Kota Tanjung Balai, sistem pelaporan pertanggungjawaban dimulai dari tingkat
manajemen yang paling rendah, dalam hal ini kepala sub bagian, sebagai pelaksana anggaran higga tingkat manajemen yang lebih tinggi Direktuk Utama.
sesuai dengan topik skripsi ini, maka penulis hanya mnekankan pembahasan pada laporan pertanggungjawaban pusat biaya teknis yang berkaitan dengan biaya
produksi, yaitu sub bagian perencanaan, sub bagian produksi, sub bagian distribusi dan sub bagian perawatan dan pemeliharaan.
Pada akhir tahun, kepala bagian menyusun laporan pertanggungjawaban tahunan bagiannya dan mempertanggungjawabkannya kepada dirktur utama.
Kemudian direktur utama menyusun laporan pertanggungjawaban tahunan perusahaan. Setelah laporan tersebut selesai disusun, direktur utama akan
mempertanggungjawabkan laporan tersebut kepada Walikota. Mekanisme dalam pelaporan kinerja perusahaan dapat digambarkan sebagai
berikut : a.
Seluruh Kepala Sub bagian melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kinerja unitnya kepada kepala bagian masing-masing sesuai dengan
bagiannya sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Kepala bagian masing-masing bagian kemudian melaporkan dan
mempertanggungjawabkan hasil kinerja unitnya kepada Direktur esuai standart yang ditetapkan.
c. Laporan kinerja kepala sub bagian digabungkan dengan laporan kinerja
kepala bagian masing-masing ,kemudian Direktur melaporkan dan mempertanggungjawabkan laporan perusahaannya menjadi laporan
kinerja perusahaan kepada Walikota melalui badan pengawas.
g. Penilaian Kinerja Pusat Biaya
Penilai kinerja manajer bervariasi menurut tingkatan dalam organisasi .Dengan melihat kepada struktur organisasi perusahaan dan pusat
pertanggungjawaban yang ada maka dapat diketahui besarnya tanggungjawab pada manajer yang dinilai hasil kerjanya. sehubungan dengan judul skripsi ini
maka penulis lebih memusatkan perhatian pada pusat biaya. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, pada perusahaan ini terdapat
tiga bagian yang dibawahi direktur dan bagian-bagian tersebut membawahi sub- sub bagian, adapun bagian tersebut yaitu: bagian teknik, bagian administrasi dan
keuangan, bagian hubungan pelanggan, ketiga bagian ini dapat pula diidentifikasi jenis-jenis biaya yang menjadi tanggungjawab masing-masing kepala bagian
tersebut dalam rangka penilaian kinerja kepala bagiannya. Penilaian kinerja manajer pusat biaya pada perusahaan ini terutama
menggunakan anggaran dan laporan pelaksanaan kerja digunakan untuk melaporkan hasil pelaksanaan kerja dari kegiatan yang telah dianggarkan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam laporan pelaksanaan kerja tersebut digambarkan hasil kerja yang telah dicapai oleh setiap direktur dalam mempertanggungjawabkan sejumlah
biaya yang telah dianggarkan dan menjadi tanggungjawabnya .selajutnya melalui pelaksanaan kerja, pihak manjemen dapat mengikuti perkembangan perusahaan
dan mengambil kebijakan penting unuk memicu perkembangan perusahaan. Namun demikian laporan pertanggungjawaban tersebut tidak dimaksudkan
untuk mengukur tingkat efisiensi mereka, tetapi lebih ditujukan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu pihak manajemen menduga sedini
mungkin apakah ada perkiraan-perkiraan biaya yang kurang atau melampaui anggaran. jika terdapat penyimpangan-penyimpangan, maka hal itu akan dibawa
kerapat manjemen untuk dibicarakan lebih lanjut bagaimana sebenarnya penyimpangan yang terjadi akan disampaikan kepada pemko sebagai dasar
perkembangan untuk memperbaiki anggaran. Dibawah ini disajikan laporan pertanggungjawaban executive summary
biaya Perusahaan Daerah Air MinumPDAMTirta Kualo Koa Tanjung Balai untuk tahun anggaran 2008.
Uraian Realisasi
Rp Anggaran
Rp Diatas Dibawah
Rp Biaya Sumber Air
Biaya Pengolahan Air Biaya Trans dan Distr.
Biaya Umum dan Adm. Biaya Lain-lain
3.411.497.815.00 1.790.791.904.00
711.125.483.00 4.334.094.335.00
1.759.832.00 3.259.950.932.00
1.903.610.152.00 1.483.940.072.00
4.786.001.731.00 4.000.000.00
151.546.883.00 112.818.248.00
772.814.589.00 451.907.396.00
2.240.168.00 4,65
5,92 52,08
9,44 56,00
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 10.249.269.369.00 9.382.989.888.00 1.188.233.518.00
12,66
Dari perbandingan diatas nampak bahwa realisasi biaya tahun 2008 berada diatas anggaran sebesar Rp 1.188.233.518,00 atau 12.66.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Struktur Organisasi Perusahaan