2.7.2 Saringan
Biasanya saringan terdiri atas silica gel dan screen. Silica gel fungsinya untuk menyerap kotoran, air, sedangkan screen yang terdiri dari kawat kasa yang halus
gunanya untuk menyaring kotoran dalam sistim, umpamanya potongan timah, karat dan lain sebagainya. Jadi dalam sistim tidak ikut mengalir: air, asam, serbuk-serbuk
atau kotoran-kotoran. Pada kompresor apa bila motornya terbakar, saringan harus diganti yang baru. Apabila kotoran-kotoran akibat kawat yang terbakar tersebut
melewati pipa kapiler atau keran expansi, akan mengakibatkan saluran buntutersumbat.
Apabila pipa kapilerkeran expansi refrigerant control buntu maka tidak akan terjadi proses pendinginan. Waktu menyambung saringan dengan pipa kapilerkeran
expansi, bagian saringan yang disambung dengan refrigerant control letaknya sebaiknya lebih rendah dibandingkan dengan bagian saringan yang disambung
dengan kondensor agar hanya refrigerant cair saja yang mengalir masuk ke refrigerant control.
2.7.3 Pipa Kapiler keran expansi
Pipa kapiler ini gunanya untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah cairan refrigerant yang mengalir, diameter dari pipa kapiler tergantung pada kapasitas
mesin pendinginnya. Penggunaan pipa kapiler pada mesin pendingin akan mempermudah pada waktu start
karna dengan menggunakan pipa kapiler pada saat mesin tidak bekerja tekanan pada kondensator dan evaporator cenderung sama. Hal
ini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.
Universitas Sumatera Utara
Pada waktu keluar dari pipa kapiler sebelum masuk ke evaporator suhu dan tekanan dari refrigerant menjadi lebih rendah dari semula. Untuk lebih menurunkan suhu
cairan refrigerant maka dipergunakan sistim penukar panas Heat Exchanger.
2.7.4 Katup Ekspansi
Thermostatic Expansion Valve
Thermostatic expansion valve terdiri dari bagian-bagian yang hampir sama dengan automatic expansion valve. Tambahannya adalah jarum yang dihubungkan
dengan flexible metal bellowdiafragma kedudukannya diatur oleh sensing bulb yang peka terhadap pengaruh panas secara otomatis.
Sensing bulb tersebut dipasang pada suction line dihubungkan dengan expansion valvenya dengan perantaraan pipa kapiler, jika sensing bulb dingin maka tekanannya
rendah karena zat yang ada didalamnya sebagian berubah menjadi cair. Akibatnya diafragma, jarum bergerak keatas menutup aliran cairan refrigerant. Sebaliknya
apabila sensing bulb panas, sebagian dari control fluid menguap sehingga tekanannya naik, akibatnya diafragma jarum bergerak kebawah membuka aliran cairan
refrigerant.
2.7.5 Refrigeran
bahan pendingin
Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah dirubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas dari evaporator dan
membuangnya di kondensor.
Universitas Sumatera Utara
Syarat-syarat untuk bahan pendingin adalah: Tidak beracun
Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri atau bila bercampur dengan udara, pelumas dan lain sebagainya.
Tidak menyebabkan korosi terhadap logam yang dipakai pada sistim pendingin.
Bila terjadi kebocoran mudah dicari. Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah.
Mempunyai susunan kimia yang stabil, tidak terurai setiap kali dimampatkan, diembunkan dan diuapkan.
Perbedaan antara tekanan penguapan dan tekanan pengembusan kondensasi harus sekecil mungkin.
Mempunyai panas latent penguapan yang besar agar panas yang diserap evaporator besar jumlahnya, sebaliknya bahan pendingin sedikit.
Tabel. 2.3 Bahan pendingin didefinisikan dengan angka-angka tersebut dibelakang huruf R refrigerant
Nomor Refrigerant
Kode warna Cylinder
Nama dan rumus kimia
R-11 R-12
R-22 Orange
Putih Biru pucat
Trichloromonofluoromethane F
CCI
3
Dichlorodifluoromethane
2 2
F CCI
Monochlorodifluoromethane
2
CHCIF
Universitas Sumatera Utara
R-500 R-502
R-503 R-504
R-717 Kuning
Ungu muda Aqua marine
Tan Perak
Azeotropic mixture Azeotropic mixture
Azeotropic mixture Azeotropic mixture
Ammonia
3
NH
Sumber: Lit. 4. Halaman
Untuk setiap mesin pendingin refrigerant yang digunakan berbeda-beda tergantung penggunaanya kapasitas, jenis kompresor dan lain-lainnya. Kadang satu type
refrigerant cocok untuk penggunaan beberapa penggunaan. Domistic
refrigerator R-12,
R-22 Domistic food freezers
R-12, R-22, R-502 Automobile air conditioning
R-12 Home air conditioning
R-22, R-500 Publik building air conditioning
Low capasity
R-12, R-22
Medium capasity R-11, R-12, R-22
High capasity
R-11, R-12
Ship board air conditioning R-11, R-12, R-22
Frozen food delivery service R-22
Metal srinking
Nitrogen Industral
proces R-11
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan type dari refigerant yang digunakan pada mesin pendingin sudah ditentukan oleh pabrik dengan beberapa pertimbangan. Selain pertimbangan
mengenai penggunaan kapasitas seperti telah dijelaskan diatas bahwa juga harus dipertimbangkan jenis kompresor yang dipakai.
2.8 Proses Pendinginan