Rasio Likuiditas METODE PENELITIAN

48

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari Jotel Mona Plaza Pekanbaru, maka pada bab ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap kondisi keuangan di dalam perusahaan yang telah berubah ke dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari hasil perubahan-perubahan rasio keuangan tahun 2012 sampai tahun 2013.

A. Rasio Likuiditas

1. Rasio Lancar Current Ratio Rasio lancar pada tahun 2012 sebesar 2,97 atau 297,7 ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,97 aktiva lancar. Sedangkan rasio lancar pada tahun 2013 sebesar 2,68 atau 268,4, ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,68 aktiva lancar. Rasio lancar pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,29 atau 29 hal ini dikarenakan adanya kenaikan sejumlah aktiva lancar yang tidak sebanding dengan naiknya jumlah hutang lancar di tahun 2013. Walaupun rasio lancar mengalami Penurunan namun ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan di tahun 2013 dalam keadaan baik, karena rasio lancar yang dimiliki perusahaan dalam 2 tahun terakhir jumlahnya di atas 1 atau di atas 100. Universitas Sumatera Utara 49 2. Rasio Cepat Quick ratio Rasio cepat pada tahun 2012 sebebsar 2,11 atau 211,88, ini berarti pada setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 2,11 atau 211,88 aktiva lancar yang paling lancar. Rasio cepat pada tahun 2013 sebesar 1,81 atau 181,62 ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,81 aktiva lancar yang paling lancar. Rasio cepat pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,30 atau 30,26 . Hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah aktiva lancar dan meningkatnya jumlah hutang lancar pada tahun 2013. 3. Rasio Kas Rasio kas pada tahun 2012 sebesar 0,91 atau 91,31, ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 0,91 kas dan yang segera menjadi kas. Sedangkan rasio kas pada tahun 2013 sebesar 1,06 atau 106,01, ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,06 kas dan yang segera menjadi kas. Rasio kas pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,7 hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kas menjadi lebih besar dan turunnya jumlah hutang lancar yang menjadikan posisi kas menjadi seimbang dan baik. Hal ini menunjukkan kondisi kas perusahaan likuid. Universitas Sumatera Utara 50 4. Modal kerja bersih Modal kerja bersih pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 2.590.318.383, hal ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan baik, yang artinya ada kelebihan jumlah aktiva lancar yang digunakan untuk membantu kelancaran operasional perusahaan. Sedangkan modal kerja bersih pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.285.857.762. Modal kerja bersih pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 304.460.621 hal ini disebabkan adanya penurunan jumlah aktiva lancar yang lebih besar bila dibandingkan dengan turunnya jumlah hutang lancar yang lebih kecil. Penurunan ini akibat adanya persaingan dari harga jual jasa yang semakin ketat dan tingginya biaya operasional perusahaan, sehingga berpengaruh terhadap kinerja manajer untuk menghasilkan volume penjualan yang sesuai dengan target perusahaan.

B. Rasio Leverage