Rasio Leverage METODE PENELITIAN

50 4. Modal kerja bersih Modal kerja bersih pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 2.590.318.383, hal ini menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan baik, yang artinya ada kelebihan jumlah aktiva lancar yang digunakan untuk membantu kelancaran operasional perusahaan. Sedangkan modal kerja bersih pada tahun 2013 sebesar Rp. 2.285.857.762. Modal kerja bersih pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp. 304.460.621 hal ini disebabkan adanya penurunan jumlah aktiva lancar yang lebih besar bila dibandingkan dengan turunnya jumlah hutang lancar yang lebih kecil. Penurunan ini akibat adanya persaingan dari harga jual jasa yang semakin ketat dan tingginya biaya operasional perusahaan, sehingga berpengaruh terhadap kinerja manajer untuk menghasilkan volume penjualan yang sesuai dengan target perusahaan.

B. Rasio Leverage

1. Rasio Hutang atas aktiva Debt Ratio Rasio hutang atas aktiva pada tahun 2012 sebesar 0,48 atau 48,37, ini berarti setiap Rp.1 hutang dapat ditutupi dengan aktiva sebesar Rp. 0,48. Sedangkan rasio hutang atas aktiva pada tahun 2013 sebesar 0,57 atau 57,62, ini berarti setiap Rp.1 hutang dapat ditutupi dengan aktiva sebesar Rp. 0,57. Rasio hutang atas aktiva pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,09 atau 9. Hal ini disebabkan jumlah hutang yang dimiliki perusahaan pada Universitas Sumatera Utara 51 tahun 2013 meningkat bila dibandingkan jumlah hutang pada tahun 2012. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah aktiva tahun 2013 yang mengalami kenaikan di tahun 2013. Kenaikan ini menunjukkan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan untuk menutupi hutang perusahaannya semakin besar. Rasio ini memperlihatkan kondisi perusahaan yang kurang seimbang, karena di tahun 2013 hotel Mona plaza mengalami kenaikan penggunaan hutang. 2. Rasio hutang atas Modal Debt to Equity ratio Rasio hutang atas modal pada tahun 2012 adalah sebesar 1,24 atau 124,62, ini berarti setiap Rp. 1,24 modal sendiri dapat menutupi hutang sebesar Rp.1. sedangkan rasio hutang atas modal pada tahun 2013 sebesar 1,35 atau 135,96, ini berarti setiap Rp. 1,35 sendiri dapat menutupi hutang sebesar Rp.1. Rasio hutang atas modal pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,11 atau 11. Hal ini disebabkan terjadinya kenaikan jumlah hutang yang lebih besar bila dibandingkan dengan kenaikan jumlah ekuitas. Kenaikan ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan tidak likuid tidak baik, karena semakin besarnya modal sendiri yang digunakan untuk menutupi hutang-hutang yang ada dalam perusahaan. 3. Jaminan atas beban bunga Time Interest earned Jaminan atas beban bunga pada tahun 2012 sebesar 1,52 atau 152,53, ini berarti setiap Rp. 1,52 laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dapat digunakan untuk menutupi beban bunga sebesar Rp.1. Universitas Sumatera Utara 52 sedangkan jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 sebesar 1,73 atau 173,1, ini berarti setiap Rp. 1,73 laba sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dapat digunakan untuk menutupi beban bunga sebesar Rp.1. Jaminan atas beban bunga pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,20 atau 20. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah pendapatan pada tahun 2013 sedangkan jumlah bunga yang harus dibayarkan tetap. Peningkatan ini menunjukkan kondisi perusahaan yang likuid, karena semakin tingginya laba sebelum bunga dan pajak perusahaan yang digunakan untuk menjamin beban bunga yang ada.

C. Rasio Aktivitas